My Tough Bodyguard - Bab 104 Kunjungan Dari Orang Tersayang

Keesokan harinya, Robert bangun sangat pagi.

Meskipun tadi malam minum begitu banyak arak, namun virus S sudah mencernanya semua, oleh karena itu, badan Robert tidak terpengaruhi sama sekali, dia bangun untuk menggosok gigi dan mencuci muka seperti biasanya, setelah sarapan, dia datang kekantor bersama Alice.

Ulang tahun Alice berada pada akhir bulan ini, sampai saat itu, Anderson akan mengumumkan kabar Robert dan Alice bertunangan, oleh karena itu mereka juga tidak perlu bersembunyi mengenai hubungan mereka, sudah saatnya menunjukkan signal agar para karyawan sudah ada persiapan mental terlebih dahulu.

Mengenai rencana ayahnya, Alice juga mengikutinya saja, atau mungkin karena penampilan Robert belakangan ini membuat Alice tertarik dengannya, yang penting adalah semuanya berkembang kearah yang lebih baik.

"Robert, kamu minum berapa banyak arak tadi malam?" tanya Alice sambil berjalan.

Robert berkata, "Tidak banyak, tidak banyak, hanya 9 kilo arak putih saja."

Mendengar perkataannya, Alice kaget, "Yang benar saja, membual saja kamu juga harus ada batasnya, jika kamu minum 9 kilo arak putih tadi malam, apakah kamu masih bisa berada dihadapanku hari ini?"

Setelah terhenti sejenak dan Alice mencium badan Robert, dan berkata, "Mengapa tidak ada bau alkohol sama sekali, jangan-jangan kamu tidak minum sama sekali tadi malam?"

"Berkat kamu, kedua temanku itu terus membantuku minum, jadi aku tidak minum sama sekali." Robert tidak bermaksud memuji dirinya hebat minum arak atau tidak.

Alice sadar, "Pantas saja."

Perbincangan mereka ini dilakukan dilantai satu lobby, melihat gerakan mesra antara Alice dan Robert para karyawan sedikit iri dan sedikit curiga, mengapa mereka merasa Alice dan Robert tidak tampak seperti kakak adik?

Karena ketua Departemen Finance, Stella Bai izin cuti tahuann, oleh karena itu laporan Finance quarter ini dari perusahaan besar Mo akan dilaporkan oleh Robert.

Meskipun terdengar bagus, tapi ini hanyalah sebuah rapat kecil saja, hanya ada Robert dan Alice saja yang mengikuti rapatnya, isi rapatnya juga hanya membetulkan catatan akuntansi saja, dan menjelaskan bahwa kemana saja pemakaian uang perusahaan pada kuarter ini, ada bagian mana yang patut dipuji dan bagian mana yang salah.

Akhir dari rapat adalah membahas perkembangan perusahaan pada kuarter selanjutnya.

Rapat ini selesai dalam waktu 30 menit.

"Sudahlah, sudah tidak ada hal lain lagi, kamu kembali saja ke Departemen keuangan saja." kata Alice.

Robert juga terlihat santai, dia bangkit, namun Alice tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"

"Ada apa?" tanya Robert.

Terlihat Alice mengerutkan keningnya, dia menatapi laporan keuangan dan berkata, "Robert, apakah kamu merasa laporan keuangan pembuatan obat ini sedikit tidak beres?"

"Iya." Robert meliriknya dan mengiyakannya, dia memang menyadarinya.

"Lalu mengapa kamu tidak bilang dari awal!" Alice berkata dengan marah, orang ini memang bajingan, dia menyadari kesalahan namun tidak mengatakannya, jika bukan karena dirinya hebat dalam menganalisa, entah harus menunggu hingga kapan barulah hal ini akan ketahuan.

Robert mengetahui bahwa dirinya salah, dia berpura-pura batuk untuk menutup rasa canggungnya.

Untung saja Alice juga sudah mengerti Robert, dan sudah terbiasa, dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Setelah berpikir sejenak, Alice merasa harus pergi menyelidikinya ke tempat, dan berkata kepada Robert, "Nanti sore ikut aku ke pabrik."

"Baik." Robert menganggukkan kepalanya.

Menjaga keselamatan Alice adalah tugas utama dari Robert, Alice menuju ke pabrik, dirinya tentu saja harus ikut dengannya, jika tidak ditempat publik seperti itu, tidak ada yang tahu akan terjadi apa-apa, jika dia tidak melindungi Alice, Alice mungkin akan berbahaya.

Perusahaan Besar Mo adalah perusahaan besar, dan juga merupakan pemimpin bidang pembuatan obat di kota Jiang Cheng, mereka tentu saja mempunyai pabrik sendiri.

Tapi karena berbagai alasan, pabrik yang berada dibawah naungan Perusahaan besar Mo tidaklah banyak, hanya ada 2-3 saja.

Dibawah kondisi seperti ini, pabrik dibawah naungan perusahaan Besar Mo tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan di pasar, ini juga alasan mengapa Perusahaan besar Mo bekerja sama dengan pabrik besar seperi Wind Factory.

Saat ini, Perusahaan besar Mo sudah sangat sedikit memproduksi obat biasa, kebanyakan bertanggung jawab untuk memproduksi obat tertentu saja, sangatlah penting sekali.

Saat ini, laporan keuangan dari pabrik sendiri bermasalah, Alice sebagai CEO tentu saja sangatlah memperhatikannya, sedangkan Robert sebagai manager departemen keuangan, karena Stella cuti, dia tentu saja juga harus pergi kesana untuk melihatnya.

Setelah keluar dari kantor Alice dan kembali ke departemen keuangan, Robert langsung mendapatkan telepon dari Tony, "Tuan Menantu, diluar pintu kantor ada seorang wanita cantik yang mengaku adalah teman kuliahmu dan ingin bertemu denganmu, menurutmu?"

"Siapakah namanya?" tanya Robert.

"Katanya namanya adalah Jessy." jawab Tony.

Robert menganggukkan kepalanya, "Itu teman kuliahku, hubunganku dengannya lumayan baik, kamu bawa dia ke ruang tamu dan layani dengan baik, aku akan segera tiba."

Setelah mengakhiri panggilan telepon, Robert lalu berpikir, Jessy, gadis yang sudah dia simpan dalam ingatannya, karena perkumpulan tadi malam, barulah mereka berinteraksi lagi.

Sejujurnya, ketika kuliah, Robert lumayan menyukai ketua dari organisasi masyarakat yang cantik dan hebat juga ini.

Rasa suka karena cantik ini dimiliki oleh semua orang, terutama ketika masih muda, semua orang susah untuk mengontrolnya.

Namun sayangnya, meskipun Robert lumayan menyukai Jessy, namun selama masa kuliah, mereka tidak mempunyai perasaan cinta sama sekali.

Setelah tamat sekolah, karena kebutuhan dari misinya, Robert memutuskan hubungan dengan kebanyakan orang, setelah berpisah 6 tahun, barulah mereka bisa bertemu lagi.

entah ketika menjalankan misi didalam negeri maupun di luar negeri, dia dikhianati oleh orang lain, timnya dimusnahkan dan terjangkit Virus S, dia berkelana dan berjuang selama 3 tahun, terakhir menjadi Wind Stalker di salah satu dari 4 pemimpin tempat terlarang di Underworld......beberapa tahun ini, Robert mengalami banyak hal, dan sudah membuatnya sangatlah kejam dan tidak terguncangkan.

Dibawah latar belakang seperti ini, jangankan rasa apapun dimasa lalu, apalagi rasa suka yang tidak menentu di masa muda, semuanya sudah menghilang seiring berjalannya waktu.

Saat ini, Jessy menghubunginya lagi, didalam hati Robert tidaklah bergelora sama sekali, bahkan dia sedikit curiga mengenai alasan mengapa Jessy mencarinya, karena kehidupan mereka berdua saat ini seharusnya tidak berhubungan sama sekali.

Ada apa?

Sambil membawa kecurigaan ini, Robert menuju ke ruang tamu dan wajahnya tersenyum, "Jessy, kamu pasti sudah lama menunggu."

Jessy yang duduk diatas sofa tersenyum dan mengelengkan kepalanya, "Kamu adalah manager departemen keuangan, kamu pasti sangatlah sibuk kan, kamu bisa meluangkan waktu untuk bertemu dengan teman lama seperti aku, aku sudah sangatlah gembbira."

"Lihatlah apa katamu ini, apa hubungan kita berdua? lagipula Kamu sebagai wanita cantik sengaja datang mencariku, jangankan bilang aku sedang sibuk, sekalipun sekarang sedang rapat para dewan, aku juga akan segera keluar untuk bertemu denganmu!" kata Robert

Jessy tersenyum, dia sepertinya sangatlah menyukainya, tapi Robert merasa, meskipun Jessy sedang tersenyum, namun didalam tatapannya masih saja membawa sedikit rasa hati-hati dan licik, seolah dia sudah mengetahui bahwa Robert tidak mengatakan sejujurnya.

Hari ini dandanan Jessy jelas berbeda dengan tadi malam, dia mengenakan baju putih berlengan panjang, dan ditambah lagi dengan rok berwarna merah, ditambah dengan rambutnya yang panjang dan hitam, wajah yang cantik, dia mirip sekali dengan tokoh Kikyo didalam anime .

"Bilanglah, ada apa kamu mencariku" tanya Robert.

Jessy sengaja berkata, "Ada apa, jika tidak ada masalah aku tidak boleh mencarimu?"

Robert berkata, "Tentu saja bukan, hanya saja terbiasa untuk bertanya seperti ini, jika kamu mencariku untuk mengobrol, kita bisa mengganti tempat lain, kebetulan tadi malam juga tidak cocok untuk mengobrol, aku bawa kamu kesebuah tempat."

"Baik." Jessy menyetujuinya sambil tersenyum.

Robert memilih sebuah kafe diseberang gedung perusahaan besar Mo, ini adalah sebuah tempat yang lumayan tenang, biasanya karyawan perusahaan besar Mo akan sering kesini ketika luang, namun karena sekarang adalah waktu kerja, jadi didalam kafe ini tidak banyak orang.

Setelah memilih tempat yang dekat dengan jendela, Robert dan Jessy memesan kopi masing-masing.

matahari pagi hari bersinar lewat jendela dan menyinari rambut Jessy, membuatnya seolah adalah karakter yang keluar dari dalam gambar, Robert menatapinya, meskipun dia sudah tidak ada perasaan suka dengan Jessy, namun ini juga tidak mempengaruhi suasana hatinya untuk menikmati sesuatu yang indah.

Jessy adalah wanita cantik yang mana sangatlah jarang bisa ditemui.

Jessy seolah sudah terbiasa dengan tatapan orang lain, dia mengaduk kopi digelasnya, dan tersenyum, "Robert, tadi malam kamu tidak mengatakan yang sebenarnya."

"Apa yang tidak sebenarnya?" kata Robert sambil tersenyum.

"Kamu tadi malam memang beanr minum 9 kilo arak putih, tidak seperti penjelasan kamu bahwa kamu menuangkannya, kamu bisa membohongi orang lain namun kamu tidak bisa membohongiku." kata Jessy.

"Apa yang kamu katakan? jika aku benar meminum 9 kilo arak putih, apakah aku masih bia bekerja seperti normal dan minum kopi bersamamu disini saat ini? aku pasti sudah masuk rumah sakit." kata Robert sambil tersenyum, hatinya terkejut.

Jessy merapikan rambutnya yang panjang, dia berkata, "Ini juga yang tidak dimengerti olehku." dia berhenti sejenak dan menatapi Robert, "Tapi tidak apa-apa, kamu berhasil menarik penasaranku, waktu kedepannya masih panjang, aku akan perlahan menelitimu."

Perkataan ini membuat Robert takut, "Apa yang ingin kamu lakukan?"

Jessy berkata, "Lihat kamu ini, aku seorang gadis cantik seperti ini, aku bilang ingin menelitimu, apakah kamu tidak merasa senang?"

"Aku baru tahu kamu juga merasa dirimu cantik." kata Robert.

Jessy tersenyum namun tatapannya menjadi serius, "Robert, belakangan ini......apakah kamu menyinggung orang lain?"

"Orang yang aku singgung sangatlah banyak, aku sudah tidak ingat dengan semuanya." kata Robert.

"Sifatmu sekarang jelas berbeda dengan waktu ketika kuliahan." kata Jessy.

"Didalam kehidupan ada banyak tahapannya, beberapa tahun awal harus rendah hati, beberapa tahun kemudian harus terbuka, ini berhubungan dengan pengalaman orang lain." kata Robert.

"Sepertinya beberapa tahun ini kamu mengalami banyak hal." Jessy membenarkan, "Robert, kali ini aku datang untuk mengingatkanmu satu hal, sekarang kamu sangatlah berbahaya!"

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu