My Tough Bodyguard - Bab 267 Kapan Robert Qiu Datang Lagi?

Lena bersikeras ingin mengantar Robert hingga ke pintu depan rumah sakit.

“Sudah, sudah, tidak perlu antar lagi, kembalilah bekerja.” Robert menghentikan langkah dan menoleh sambil berkata.

“Robert, untung kali ini ada kamu, terima kasih.” Lena Lu berkata dengan tulus.

“Asalkan kamu tidak mengataiku dokter cakar ayam lagi, aku akan sangat senang kok.” Robert berkata bercanda.

Wajah Lena memerah: “Dulu aku yang salah, aku meminta maaf padamu.”

Dia adalah seorang dokter yang sangat tradisional, mengganggap bertanggung jawab atas pasien adalah tugas dasar seorang dokter.

Seperti masalah Selena Bai dulu, Robert sembarang berbicara tanpa sepengetahuan dia, hingga membuatnya marah.

Hingga setelah menyaksikan sendiri Robert mengatasi masalah ulat beracun dalam badan BaiZhenhen, barulah dia mulai curiga dengan pandangan sendiri.

Setelah itu, dari Kakeknya yang bernama Rizal Lu, Lena pun semakin mengenal Robert, dia bahkan adalah murid dari Raja Obat yang amat Kakek hormati, tidak mungkin jika dikatakan tidak terkejut.

Hingga barusan, dengan mudah Robert menyelamatkan pasien yang tidak bisa dia tangani lagi, Lena pun mengubah pandangannya pada Robert. Meskipun selalu merasa orangnya tidak normal, tetapi sudah jauh lebih baik dari waktu lalu.

“Tidak perlu minta maaf. Awalnya kamu mencurigaiku, tetapi sama sekali tidak salah kok.” Robert melambaikan tangan: “Sudahlah, kembali jaga pasien, aku akan datang lagi besok lusa.”

“Tunggu dulu!”

Lena memanggilnya, berkata dengan serius: “Robert, aku ingin menanyakan sesuatu padamu.”

“Oh iya, aku tidak salah dengar kan?” Robert sangat terkejut.

“Jose tiba-tiba menjadi tua, sebenarnya alasan apa yang membuatnya seperti itu?” Lena bertanya.

“Elixir kehidupan dalam dirinya telah dihisap oleh orang.” Robert menjawab.

“Sama seperti yang aku pikirkan, tetapi, siapa yang melakukan ini semua?” Lena berkata dengan kesal.

“Sebenarnya ada kaitan denganku.” Robert Qiu menghela nafas.

Lena spontan kebingungan.

Robert pun menceritakan dengan singkat dendam antara dia dan Nenek Jin: “Intinya, berkali-kali aku telah menggagalkan rencana Nenek Jin. Tadi malam, di Daliang Mountain, aku kembali membuatnya gagal, dia pun sudah membenciku sampai ke tulang-tulang.”

“Jadi Jose tiba-tiba menjadi tua, ada kaitannya dengan kamu dan Nenek Jin?” Lena masih saja tidak mengerti.

“Sungguh terlalu, apakah kamu tidak mendengar dengan fokus?”

Robert berkata dengan tak berdaya: “Bukankah sebelumnya Jose sudah mengatakannya? Yang mencelakai dia adalah seorang nenek tua dengan bekas luka di badannya. Jika aku tidak salah ingat, itu adalah Nenek Jin.”

“Maksud kamu…..Nenek Jin yang menghisap pergi elixir kehidupan dalam tubuh Jose Xu?” Lena terkejut.

“Benar sekali, memang seperti itu.” Robert menganggukkan kepala.

“Tetapi untuk apa dia melakukannya?” Lena sangat kebingungan.

Hampir semuanya sudah diceritakan Robert, orang-orang yang jeli dan peka pasti mengerti maksud perbuatan Nenek Jin.

Tetapi Lena yang terlahir dari keluarga pengobatan China ini malah tidak mengerti maksud perkataan Robert, karena dia menentang pengobatan China, sehingga menutup diri dari semua pengetahuan dalam pengobatan China.

“Bodoh sekali kamu!”

Robert merapatkan bibir, lanjut berkata: “Elixir kehidupan bisa digunakan untuk memperpanjang nyawa. Nenek Jin telah dipukul habis-habisan olehku, jika dia tidak memperpanjang nyawanya, maka pasti akan mati penasaran.”

Lena sangat marah: “Nenek Jin ini, bagaimana boleh berbuat seperti itu?!”

Baru pertama kali dia mendengar, menghisap elixir kehidupan orang lain untuk menguntungkan diri sendiri.

Untung bagi diri sendiri, memangnya tidak perlu mempertimbangkan orang lain?

Melihat kondisi Jose saat ini, memangnya Nenek Jin bisa tenang-tenang saja?

Lena Lu sungguh tidak memahaminya.

Robert tidak berkata banyak lagi, hanya berpesan: “Jaga dan awasi kondisi pasien, jika ada sesuatu, langsung beritahu aku.” Dia pun berbalik badan pergi, karena masih banyak urusan yang harus diselesaikan di kantor.

……

Dengan pengawasan Lena dan Ketua Qin, kondisi Jose pun terus berada dalam kondisi normal.

Karena melanggar peraturan lalu lintas, Aldric Luo dibawa pergi oleh polisi lalu lintas. Tetapi karena polisi telah menyelidiki semua dengan jelas, karena Aldric Luo melanggar demi menyelamatkan nyawa seseorang, ditambah lagi tidak terjadi kecelakaan ataupun kejadian yang parah, Aldric Luo hanya diberi beberapa peringatan, kemudian dibebaskan.

Aldric Luo tentu saja tidak akan pulang ke desa dengan bodohnya, melainkan langsung melaju ke rumah sakit. Melihat Jose sudah sadar dan kondisinya membaik, Aldric pun bisa menghela nafas: “Guru Xu, baguslah jika kamu tidak apa-apa.”

“Guru Xu apanya, kita ini teman sekolah loh, tidak bisakah kamu langsung memanggil namaku?” Jose berkata sambil tersenyum, suasana hatinya pun sudah lumayan baik.

“Hahaha, aku hampir saja lupa.” Aldric Luo tertawa konyol sambil menggaruk kepala.

“Aldric Luo, aku sudah mendengar semuanya, kali ini sungguh berterima kasih padamu. Jika bukan karenamu, mungkin saja aku, sudah mati.” Jose berkata dengan tulus.

“Sembarangan bicara, kamu tidak akan kenapa-napa kok.” Aldric segera berkata.

“Semua karena ada kamu, jadi aku tidak apa-apa, makanya aku ingin berterima kasih padamu.” Jose berkata sambil tersenyum.

Aldric pun ikut tersenyum.

Dua hari berikutnya, Aldric terus menemani dan menjaga asupan makanan Jose di rumah sakit. Tentu saja dia juga tahu, tidak boleh membiarkan Jose melihat cermin, maka telah menyembunyikan handphone dan sejenisnya sejak awal.

Berkali-kali Jose ingin menggunakan handphone untuk menelepon atasan di sekolah, tetapi Aldric Luo selalu mengatasi semuanya. Ayah dan Ibu Xu pun turut membantu, mengatakan sudah menghubungi dan minta izin pada pihak sekolah, sekaligus menjelaskan larangan dokter untuk bermain handphone.

Jose hanya bisa menuruti semuanya.

Selama dua hari, Aldric sudah melakukan yang terbaik. Tidak hanya menjaga Jose dengan sangat baik, dia juga telah membuat Ayah dan Ibu Xu merasa puas.

Ayah dan Ibu Xu adalah orang berpengalaman, tentu tahu isi pikiran Aldric Luo. Jika putrinya tidak menentang, mereka pasti akan sangat senang atas hubungan itu.

Hari ketiga.

Adalah hari yang dijanjikan Robert.

“Dokter Lu, kapan Dokter Qiu bisa kemari?” Ibu Xu bertanya.

Lena melihat jam tangan sejenak, berkata: “Baru saja dia menelepon, katanya masih ada sedikit urusan di kantor, akan datang lebih siang. Tidak apa-apa, sesuai yang aku tahu, dia selalu menepati janji, Anda tidak perlu cemas.”

“Kantor?” Ibu Xu berkata dengan heran.

Baru saja Lena akan menjelaskan, saat ini handphone di meja berbunyi. Dia mengambilnya dan menempelkan pada telinga, terlintas ekspresi kaget pada wajahnya.

Itu adalah telepon dari Kepala Rumah Sakit, katanya ada 200 ahli dari Kota Yan Jing yang ingin menyelidiki kasus Jose. Maksud telepon dari Kepala Rumah Sakit adalah, meminta Lena bekerja sama dengan baik.

Setelah meletakkan handphone, Lena berkata sejenak pada Ibu Xu, lalu berjalan keluar dari ruangannya. Begitu melihat ke arah lorong, entah sejak kapan perawat dan dokter-dokter lainnya telah dibubarkan, seluruh ruangan ICU terlihat kosong.

Ting!!

Pintu lift terbuka, seorang laki-laki dan perempuan berjalan keluar.

Laki-laki itu memiliki tinggi badan minimal 1.9 meter, berambut pendek, memiliki bentuk kepala runcing, mata melotot lebar dan bibir yang tebal. Terdapat bekas luka yang menakutkan pada pipi sebelah kirinya, seseorang yang tidak memiliki keberanian pasti akan terkejut melihatnya.

Perempuan yang keluar bersamanya terlihat sangat cantik, dengan badan yang mungil, tinggi badan setidaknya 1.5 meter, dan rambut pirang pendek sebatas telinga. Demi menyeimbangi langkah kaki sang laki-laki, perempuan itu berusaha giat memperbesar langkahnya, seolah sedang latihan militer.

Keduanya memakai pakaian format berwarna hitam, terlihat rapi sekaligus tegas.

Pasangan tinggi dan rendah yang berjalan di lorong membuat Lena teringat pada pemain utama di film yang terkenal di Amerika.

“Kamu yang bernama Dokter Lu? Apa kabar, kami adalah tim dari Yan Jing, namaku Davina, dan dia Sky Splitter.” Perempuan berbadan mungil mengeluarkan kartu identitas berwarna hitam, dan memperlihatkannya pada Lena.

Tertulis sangat jelas disana: Tim aksi khusus nasional. Tingkat kerahasiaan: Sangat rahasia.

“Nona Davina, Tuan Sky Splitter, apa kabar.” Lena bersalaman dengan keduanya, lanjut bertanya: “Mohon maaf masalah apa, yang mengundang kalian kemari?”

“Soal kasus Jose yang menua secara tiba-tiba.” Davina menjelaskan.

Lena terkejut, ternyata benar yang dikatakan Kepala Rumah Sakit. Dia pun tersenyum sembari berkata: “Pasien ada di dalam kamar, tetapi saat ini keadaannya tidak terlalu stabil, kita….”

“Kami akan memperhatikan masalah ini, tidak perlu peringatan dari Dokter Lu.” Sky Splitter yang berdiri di samping berkata dengan dingin.

Lena mulai merasa tidak senang, tetapi tidak mungkin melampiaskannya, hanya bisa berkata: “Silahkan.”

Davina dan Sky Splitter masuk mendahuluinya, saat Lena akan masuk, malah dihadang oleh Davina, berkata dengan nada pelan dan penuh rasa maaf: “Dokter Lu, mohon maaf, Sky Splitter memang seperti itu, jangan keberatan terhadapnya.”

“Tidak apa-apa.” Hati Lena terasa lebih nyaman.

“Tetapi Dokter Lu, setelah ini kami akan bertanya sesuatu pada pasien, berkaitan langsung dengan rahasia negara, tidak leluasa jika kamu juga masuk ke dalam. Mohon pengertiannya.” Davina berkata.

Lena langsung mengerti, mengangguk dan berkata: “Aku tahu, terima kasih atas peringatannya, Nona Davina.”

Davina memberi senyuman kecil, tiba-tiba merapikan rambut tebalnya, dan berkata dengan serius: “Dokter Lu, aku ingin menanyakan sesuatu yang bersifat privasi padamu.”

“Apakah itu?” Lena terkejut.

“Dari data yang kami dapati menunjukkan, dua hari lalu ada seseorang yang bernama Robert Qiu menyelamatkan pasien, apakah itu benar?” Davina bertanya.

Dalam hati Lena berpikir, pantas saja dinamakan tim aksi khusus nasional, penyelidikan masalah dilakukan dengan sangat menyeluruh. Dia pun mengangguk dan mengakuinya: “Pasien memang diselamatkan oleh Robert, pihak rumah sakit hanya bertugas menjaga kestabilan nyawa pasien.”

“Kapan dia akan datang lagi?” Davina lanjut bertanya.

Lena menyadari perubahan nada pada perkataan Davina, tetapi tidak berpikir terlalu banyak, hanya berkata sesuai kenyataan: “Katanya hari ini, sepertinya akan sedikit lebih siang.”

“Oh begitu ya.” Terlintas ekspresi gembira pada wajah Davina, dan dengan cepat kembali normal lagi.

Hanya saja perubahan itu tidak berhasil ditutupi dari Lena. Lena pun mulai merasa penasaran, kenapa anggota yang berasal tim aksi khusus ibukota itu bisa menanyakan perkembangan Robert? Apakah mereka saling mengenal?

……

Di dalam kamar pasien.

Ayah dan Ibu Xu kembali ke desa karena urusan mendadak, yang tersisa di kamar hanyalah Aldric Luo dan Jose.

Aldric duduk di tepi ranjang, menceritakan cerita lucu pada Jose demi menenangkan dirinya. Jose pun tertawa karena semua lelucon konyolnya.

Dua hari ini, berkat pengawasan dan penjagaan Aldric Luo, hubungan keduanya semakin dekat. Meskipun masih jauh dari kata pasangan, tetapi Jose Xu sudah mampu merasakan apa yang dipikirkan Aldric Luo.

Jose tidak menolaknya, malah diam-diam membiarkan perasaan itu terus tumbuh, hingga hari dimana kedua hati bergabung menjadi satu.

Saat ini, pintu kamar terbuka.

Aldric mengira yang datang adalah Robert, segera menoleh ke belakang. Yang terlihat olehnya malah laki-laki bertinggi badan 1.9 meter dengan bekas luka di wajah dan ekspresi menakutkan.

“Kamu?” Aldric Luo dan Jose terkejut di waktu yang sama.

Tanpa melihat Aldric, Sky Splitter langsung memusatkan pandangan pada Jose Xu yang terbaring di ranjang pasien, ternyata seperti itu….

Setelah itu, dia pun mengeluarkan handphone, tanpa melalui persetujuan, langsung menjepret beberapa kali ke arah Jose.

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu