My Tough Bodyguard - Bab 341 Tidak Boleh Duduk Menunggu Kematian

Bertahun-tahun kemudian, Robert Qiu sudah menjadi legenda yang paling menarik perhatian dunia. Mengenai perbuatan yang dia lakukan di CBD Groups, semua itu terus digosipkan orang dan diteliti tanpa henti.

Di antaranya, yang paling tidak dapat dilupakan adalah, cerita dimana hanya dengan kekuatan satu orang, dia menyelamatkan Perusahaan Besar Mo.

Banyak orang yang mengira, kalau Perusahaan Besar Mo tidak melewati kesulitan kali ini, maka Robert Qiu juga tidak mungkin melakukan hal yang begitu menarik perhatian banyak orang.

Dalam perbatasan hidup dan mati Perusahaan Besar Mo, adalah sejak Robert Qiu mengeluarkan ponsel. Orang-orang setelahnya, memberikan penilaian ini kepadanya.

Orang pemberani yang menyelamatkan kondisi berbahaya.

Tapi. Itu adalah perkataan setelah masalah selesai. Robert Qiu saat ini, jujur saja, merasa sedikit pusing.

Sejak Bibi Guo masuk rumah sakit, dan anaknya, Joshua Guo, memposting sebuah postingan di internet, Perusahaan Besar Mo hanya bisa masuk ke dalam kondisi terombang-ambing.

Dari kejadian memuncak, sampai semua orang menjadi saling membenci. Hanya diperlukan waktu 3 hari.

Rasanya seperti ada yang membuat jebakan, tinggal menunggu Perusahaan Besar Mo masuk ke dalamnya saja.

Hebat. Keren.

Robert Qiu sedikit kagum.

Tapi bukan berarti, dia tidak dapat menyelesaikan masalah itu.

Sejak pertama, Robert Qiu memiliki kesempatan tidak terhingga untuk membantu Perusahaan Besar Mo menyelesaikan masalah. Tapi dia tidak berbuat seperti itu.

Karena, Robert Qiu memiliki firasat ini adalah jebakan berurutan.

Kalau tiba-tiba bergerak, akan sangat memungkinkan terkena jebakan lawan dan rugi.

Karena itu, dia memilih menunggu dengan sabar.

Ternyata benar.

Sama seperti perkiraannya, masalah satu demi satu, saling berhubungan, membuat Perusahaan Besar Mo sama sekali tidak ada kemampuan untuk bertahan.

Namun sama, setiap masalah selesai, Robert Qiu menemukan cara untuk menyelesaikan masalah.

Contohnya, pengkhianatan Bibi Guo di mata Robert Qiu, kelihatannya memang tidak ada keanehan, tapi sebenarnya adalah masalah yang sekali ditekan langsung selesai.

Tapi dia tetap memilih untuk menunggu dengan sabar.

Karena, waktunya belum pas.

Meskipun masalah-masalah ini kelihatannya hebat, jahat, tapi tetap tidak dapat menggoyangkan Perusahaan besar Mo.

Kalau Robert Qiu adalah ketua di balik semua masalah ini, pasti akan ada jebakan lagi di belakang yang membuat Perusahaan besar Mo mati dan tidak dapat membalikkan badan lagi.

Akhirnya, sampailah pada waktunya.

Tiga perusahaan obat hampir secara bersamaan, mengumumkan berhenti kerjasama dengan Perusahaan besar Mo. Kalau tidak ada keanehan tentu tidak mungkin.

Ini juga adalah hantaman paling keras dari serangkaian masalah ini. Kondisi Perusahaan besar Mo sekarang memang benar tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya bisa diam menunggu dihancurkan saja.

Dalang di balik ini semua berhasil. Orang itu sudah membuat Perusahaan besar Mo merasakan kesulitan, menggoyangkan dasar perusahaan, juga menghancurkan Alice Mo.

Kalau tidak salah, selanjutnya adalah waktu menerima hasil.

Namun sayangnya.

Robert Qiu tidak akan membiarkan dalang itu mendapat apa yang dia inginkan.

Sebenarnya melawan sekarang, masih terlalu awal.

Tapi, melihat Alice Mo kesal dan sedih, tampang yang sudah tidak mampu menerima lagi, Robert Qiu kira, dia perlu menjelaskan pada Alice Mo, memberitahu wanita itu, kalau ini bukan akhir, Perusahaan besar Mo masih bisa diselamatkan.

Karena itu, dia mengeluarkan ponsel, menyuruh Alice Mo datang.

Alice Mo sekarang mana ada hati untuk melihat ponsel lagi. Dia hanya berpikir Robert Qiu tidak mempedulikan masalah ini dan mengomel, "Sudah kapan ini, kamu masih bermain ..."

Berkata sampai setengah, Alice Mo berhenti.

Karena Robert Qiu mengirimkan layar ponsel ke arah Alice Mo.

Yang muncul di layar adalah kamar individu rumah sakit. Ada dirinya, Alice Mo, juga ada Bibi Guo, dan Lena Lu.

Alice Mo menutup bibir dan terkejut.

Dia sudah mengenali itu. Ini adalah rekaman saat dia dan Robert Qiu pergi ke Rumah sakit Umum Jiang Cheng untuk menjenguk Bibi Guo waktu itu!!

Alice Mo berjalan dengan cepat ke hadapan Robert Qiu, merebut ponselnnya, membelalakan mata dan melihat dengan sungguh-sungguh gambar pada layar ponsel, dengan tangan bergetar, dia berkata, "Ini, ini ..."

"Ini rekaman waktu itu saat pergi ke rumah sakit. Tiga puluh menit lagi. Ponselku saja sudah mau habis baterai." Robert Qiu mengomel.

Alice Mo menatap Robert Qiu dengan tatapan tidak percaya, "Hari itu, kamu di ujung ruangan bukan sedang bermain game tapi sedang merekam video?"

"Iya."

Robert Qiu mengangguk dan segera berkata sambil tersenyum, "Tolong ya, main game itu harus lihat tempat. Kamu kira, aku adalah orang yang asal-asalan, tidak mementingkan masalah penting?"

"Tapi, tapi, kenapa kamu kerpikiran untuk merekam video ...." Alice Mo menatap Robert Qiu dengan terkejut.

"Jaga-jaga dong." Robert Qiu tersenyum.

Setelah berlalu cukup lama, Alice Mo baru menerima kenyataan itu. Ada rasa yang kembali hidup membakar di hatinya. Dia memegang ponsel dan berjalan mondar-mandir.

Bagus sekali!

Benar-benar bagus sekali!

Ada rekaman ini, bisa menghancurkan kebohongana Bibi Guo, mengembalikan kebenaran bagi dia dan Perusahaan besar Mo!

"Alice, kamu bisa tidak tidak usah mondar-mandir. Aku pusing melihatnya." Robert Qiu berkata pasrah.

"Aku 'kan sedang senang!" ada bukti yang bisa mengembalikan keadaan, dia kembali lagi pada keadaan senang.

"Menurutmu, kamu harus baik-baik berterima kasih padaku." Robert Qiu batuk sekali dan mengingatkan.

"Kamu masih enak hati mengatakan itu. Kamu mempunyai bukti yang begitu penting, kenapa baru sekarang mengetakannya padaku?" Alice Mo mendengus lalu berkata dengan sedikit tidak puas.

Robert Qiu berkata dalam hati, itu bukti penting apa. Kamu belum melihat yang lebih penting lagi. Tapi Robert Qiu malah berkata, "Aku 'kan sedang menunggu waktu yang pas. Kalau memberitahu sejak awal dan merusak rencana mereka bagaimana?"

Alice Mo berpikir benar juga. Tiba-tiba Alice Mo menilai Robert Qiu dengan teliti dan berkata dengan nada serius, "Robert, aku menyadari, aku telah menganggapmu remeh."

"Nah, akhirnya menyadari kalau aku ini adalah permata 'kan?" Robert Qiu menyombongkan diri, contoh jelas dari orang yang tidak dapat tahan menerima pujian.

Alice Mo memutar bola mata dengan kesal lalu bertanya, "Kalau begitu kita mulai membuka rahasia saja. Asalkan rekaman itu terposting di internet, maka gosip-gosip itu akan hilang sendirinya."

"Tidak bisa."

Yang diluar dugaan adalah, Robert Qiu malah menggelengkan kepala, "Masih belum saatnya."

"Ada apa?" Alice Mo bertanya bingung.

"Ada bukti di tangan, maka gosip-gosip itu bisa hilang kapan saja. Sekarang adalah puncak dari gosip orang-orang. Tidak ada orang yang akan percaya pada kita, orang-orang hanya akan percaya pada 'kebenaran' yang mereka anggap benar."

Berkata sampai sana, Robert Qiu mengangkat bahu, "Saat ini, meskipun kamu mengeluarkan bukti, orang-orang juga belum tentu percaya. Mereka malah akan mengira, bukti ini adalah kita yang buat. Nanti keadaan malah akan semakin buruk bagi kita."

"Kalau begitu bagaimana dong. Masa mau membiarkan rumor terus beredar?" Alice Mo bertanya dengan kesal.

"Tentu tidak."

Robert Qiu menggeleng, "Orang yang menyebarkan rumor tidak mempunyai otak. Mereka sama sekali tidak tahu apa arti berhenti. Rumor hanya akan semakin meluas dan semakin jauh dari realita."

"Lewat beberapa saat lagi, tanpa perlu penjelasan dari kita, orang-orang akan menyadari sendiri, ada yang salah dengan masalah ini. Sampai nanti, itu adalah saat yang tepat bagi kami untuk membalikkan keadaan." Robert Qiu berkata dengan sangat pasti.

"Kalau begitu sekarang kita bagaimana? Atau seperti yang sebelumnya kamu katakan itu, duduk menunggu perubahan saja?" Alice Mo tanpa sadar bertanya.

"Bodoh, sebelumnya duduk menunggu perubahan karena belum mengetahui jurus apa yang dilakukan lawan. Sekarang mereka sudah menyerang, kita juga tidak boleh duduk menunggu mati kali."

Robert Qiu menjelaskan, "Tiga perusahaan obat, bekerja sama membatalkan kontrak. Meski membayar uang pembatalan yang banyak juga tidak masalah. Di dalam ini pasti ada yang aneh."

"Tapi."

Robert Qiu berkata dengan serius, "Mau itu ada keanehan atau tidak, itu sama sekali tidak penting. Yang penting adalah, kita sekarang tidak boleh membiarkan masalah terus berkembang. Kita harus membuat tiga perusahaan ini bekerja sama lagi dengan kita."

"Bekerja sama lagi? Apa itu bisa?" Alice Mo bertanya dengan wajah tidak mungkin.

"Kalau masalah ini kita turun tangan sendiri, kita baru bisa tahu bisa atau tidak." Robert Qiu menyemangati.

"Diskusikan dulu saja dengan ayahku." kata Alice Mo.

Mereka berdua pergi ke kantor direktur besar.

Setelah Anderson Mo melihat video itu, wajahnya senang dan sangat jelas juga mengetahui harga dari video itu.

"Robert, apa rencanamu?" mata Anderson Mo memancarkan cahaya dan dia bertanya dengan panik.

Robert Qiu menyampaikan idenya.

Pikiran itu mendapat persetujuan dari Anderson Mo.

Kedua orang itu satu pendapat dan memutuskan tidak peduli pada tekanan dari rumor-rumor yang beredar dulu, melainkan menyelesaikan masalah bahan obat, bekerja sama kembali dengan tiga perusahaan bahan obat dulu.

Anderson Mo harus tetap tinggal di Kota Jiang Cheng mengontrol semuanya, dan misi itu, tentu jatuh kepada diri direktur, Alice Mo, juga direktur bagian keuangan, Robert Qiu.

Robert Qiu dan Alice Mo akan pergi ke tempat pertama dari misi ini——Kota C, mendiskusikan kembali kerjasama dengan Perusahaan farmasi Huang.

Kembali ke bagian keuangan, Robert Qiu segera mengatur pekerjaan untuk minggu depan.

Selain itu, saat dia tidak berada di perusahaan, Gwendolyn Yuan akan menggantikan dia sebagai direktur bagian, dan Vanessa Yang sebagai sekretaris yang akan membantu Gwendolyn Yuan.

Setelah menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan kepada Gwendolyn Yuan, Robert Qiu kembali lagi ke kantornya lalu mengunci pintu.

Setelah itu, dia mengeluarkan ponsel dan masuk ke akun pribadi media sosial luar negeri.

Sambil membaca daftar, Robert Qiu sambil berpikir siapa yang kira-kira pas membantu menyelesaikan masalah ini.

Dia ragu dalam daftar nama itu, pada akhirnya, telunjuk tangannya berhenti pada nama akun yang diberi nama 'Lee Joohyun'.

Lalu Robert Qiu membuka jendela pembicaraan dan mengirim satu pesan, "Ada waktu tidak?"

Ting, ting!

Tidak sampai 10 detik, ponselnya bergetar, "Kakak Wind Stalker?!!"

"Ini aku." jawab Robert Qiu.

Dengan cepat, sebuah jendela permintaan video call muncul.

Robert Qiu segera menerima.

Dengan segera, seorang pria yang kira-kira berumur 25 tahun muncul di layar.

Pria itu berpakaian kemeja putih, tampan, berkharisma, aura spesial, yang kalau berdiri di tengah-tengah kumpulan orang, akan menjadi pusat perhatian.

"Joohyun, lama tidak berjumpa." Robert Qiu menyapa akrab dengan bahasa Korea.

Pria yang bernama Lee Joohyun itu adalah orang Korea. Pria itu membalas dengan ramah, "Kak Wind Stalker, sudah satu tahun sejak perpisahan waktu itu. Aku dan keluargaku semuanya merindukanmu!"

"Joohyun, apa kakekmu masih baik-baik saja?" tanya Robert Qiu.

"Sangat baik. Sudah tidak perlu duduk di kursi roda lagi!" Lee Joohyun berkata dengan senang.

"Bagus kalau begitu." Robert Qiu mengangguk.

"Waktu itu untung ada Kakak Wind Stalker. Kalau tidak ada bantuanmu, kakekku sudah akan dibunuh orang. Kalau kakek meninggal, maka Keluarga Lee kami akan berada dalam bahaya." saat berkata mengenai itu, wajah Lee Joohyun memancarkan rasa terima kasih.

"Aku juga hanya kebetulan saja. Kamu tidak perlu terus mengingatnya." Robert Qiu tertawa.

"Tentu saja tidak boleh. Ajaran Keluarga Lee kami, adalah kebaikan orang harus dibalas meski hanya sekecil apapun." Lee Joohyun adalah orang yang sangat memegang prinsip.

"Kakak Wind Stalker, kapan kamu datang lagi ke Korea? Kakekku sering mengungkit tentangmu, juga berkata ingin bertemu denganmu." kata Lee Joohyun.

"Untuk itu, nanti saja baru dibicarakan."

Robert Qiu terbatuk sekali lalu membicarakan pokok masalah, "Joohyun, sebenarnya, kali ini aku sengaja mencarimu. Ada satu hal, yang memerlukan bantuanmu."

Novel Terkait

Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu