My Tough Bodyguard - Bab 100 Tidak akan pingsan!

Kata-kata Robert, membuat teman-teman sekelasnya terkejut.

Ternyata bukan menyuruh Gerald minum dengan Darren, namun Robert sengaja menghindari aturan di meja makan, lewat Gerald menyuruh Darren minum, demi tujuan untuk balik memaksa minum!

Mereka semua dibuat kaget oleh aksi gila Robert!

Robert langsung meminum habis arak di gelasnya, selesai minum tetap terlihat sangat mabuk, berkata menantang: "Darren, kamu kenapa terdiam, cepat minum! Apakah kamu tidak berani minum?"

Wajah Darren langsung berubah jelek, awalnya dia datang memaksa Robert minum, tidak disangka malah balik dipaksa oleh Robert! Melihat senyum menantang Robert, Darren merasa seperti harga dirinya direndahkan, hatinya mulai memanas.

Tapi Darren yang sekarang, pikirannya masih sangat jernih, dia tahu, ditambah dengan segelas arak tadi, Robert sudah minum 1 liter arak! Orang sehebat apapun, juga tidak bisa minum banyak arak persenan tinggi seperti ini, jangan lihat Robert sekarang masih bisa berbicara dengan jelas, dia hanya belum merasakan alkoholnya.

Namun Darren sendiri, kalaupun menghabiskan segelas ini, juga baru setengah liter, meskipun kemungkinan akan pingsan, tapi Darwin tidak akan memperlakukan orang berjasa seperti dia dengan buruk.

Menganalisa sampai sini, Darren penuh dengan kepercayaan diri, dia langsung meneguk habis arak di gelasnya.

Darren tahu, begitu menelan arak ini, dia sudah sampai batas, tapi kondisi kali ini sepertinya terjadi sesuatu di luar perkiraan, dia tidak pingsan.

Terdiam sejenak, bibir Darren membentuk senyum angkuh: "Robert, aku sudah minum....." Belum selesai bicara, alkohol seketika naik ke otak, dia langsung muntah dengan deras, Darren begitu buka mulut, dia memuntahkan semua makanan yang dia makan malam ini, aroma bau seketika memenuhi ruangan, para perempuan menutupi hidung mereka.

Darren sambil muntah, sambil pingsan ke atas lantai, tidak sadarkan diri, terlihat sangat menyedihkan.

Robert juga tidak lebih baik, oyong-oyong duduk di atas kursi, matanya tidak fokus, menggumamkan perkataan yang tidak jelas.

"Robert, kita pulang, tidak minum lagi!" Vanessa menarik Robert yang oyong dan bermaksud keluar dari ruangan.

Robert malah melepaskan diri dari tarikan Vanessa, berkata dengan tatapan yang tidak fokus: "Tidak minum lagi? Siapa bilang tidak minum, hari ini tidak mabuk tidak pulang!"

"Kamu sudah mabuk!" Vanessa emosi.

"Aku tidak mabuk!" Robert menggelengkan kepala, tapi semua orang bisa melihat dia sudah lumayan mabuk.

Vanessa panik sampai hampir menangis, segera melempar tatapan minta tolong kepada Jessy Qiao. Wajah Jessy Qiao juga menampakkan ekspresi tidak senang, dia berkata kepada Darwin yang terus menonton: "Hentikan, apa kamu baru puas kalau para teman lama minum sampai ke rumah sakit?"

"Iya iya iya, apa yang Jessy katakan benar, mereka sudah keterlaluan." Darwin segera mengangguk, menyinggung siapapun tetap tidak boleh menyinggung Jessy, lagipula Robert juga sudah mabuk tidak sadar, seharusnya tidak akan mengganggu rencananya.

Darwin melihat sekilas ke arah Robert dengan wajah angkuh, di dalam hati sedikit puas, anak sialan ini, dulu saat kuliah selalu berlawanan dengannya, dia sudah menunggu selama 6 tahun, tetap tidak mendapatkan kesempatan, tidak disangka malam ini Robert datang sendiri, membuatnya merasa puas bisa memberi Robert pelajaran.

Berpikir sampai sini, Darwin berdiri dan tertawa: "Teman kita, Robert, sudah mabuk, kalian jangan menyusahkan dia lagi...."

Prang!

Tiba-tiba, Robert memukul meja dengan kuat, memotong perkataan Darwin: "Sudah mabuk? Siapa yang bilang aku sudah mabuk? Darwin, dasar kamu penakut, tidak berani minum denganku?"

Para teman sekelas mendengar hal ini langsung was-was, masih mau minum? Robert, kamu sudah tidak mau nyawamu?

Terlebih lagi Fedrick dan Yulianto, mereka saling bertatapan, merasa pahit, tidak disangka malam ini akan heboh sampai seperti ini, mereka harus mengatakan apa pada Alice Mo.....

Dimarahi seperti itu oleh Robert, senyuman di wajah Darwin seketika membeku, Robert sialan, awalnya melihat Jessy membantumu berbicara sudah berbaik hati mau melepaskanmu, kamu malah tidak menghargai?

Masalah Robert balik memaksa Darren tadi, membuat Darwin merasa sangat tidak senang, merasa dia kehilangan muka, tapi karena Jessy sudah berbicara, dia pun menahan emosinya.

Sekarang mendengar Robert sepertinya tidak menyerah sama sekali, Darwin kesal sampai hampir tertawa.

Di dalam hati dia sangat emosi, namun wajah Darwin tidak berubah, dia melihat semua orang, tertawa dan berkata: "Kalian semua sudah dengar, kan? Saudara Robert masih ingin lanjut minum, kalau begitu kita sebagai teman lama, wujudkan keinginannya, tidak mabuk tidak pulang!"

"Benar benar, tidak mabuk tidak pulang!"

"Sampai reuni selanjutnya, tidak tahu harus menunggu sampai kapan, hari ini harus minum sampai puas!"

"Aku masih bisa minum!"

Para lelaki berteriak ramai, sebagian besar sudah minum satu dua gelas, pikiran masih jernih, orang yang sudah pingsan hanya Darren seorang.

Robert terlihat seperti sudah mabuk parah, dia segera menuang arak ke gelas, tapi dia sangat jelas sudah minum kebanyakan, tangan yang memegang gelas sedang gemetar, arak tumpah banyak ke lantai.

Saat ini Jessy berdiri, berjalan ke depan Rober, mengulurkan tangan menahan pergelangan tangan Robert: "Robert, kamu tidak boleh minum lagi."

"Jessy, kamu kenapa berubah jadi seperti Vanessa?" Robert tertawa sambil mendorong tangan kecil Jessy, bersamaan meremas tangan Jessy. Jessy seketika merasa kaget, melihat Robert sejenak, namun melihat Robert mengedipkan mata kepadanya, di matanya tidak terlihat kemabukan.

Pura-pura?

Di mata Jessy muncul tawa yang tidak terlihat, wajahnya malah mendingin dan berkata: "Robert, aku berbaik hati menasehatimu, kamu malah tidak dengar, kalau begini terus, cepat lambat kamu pasti akan dipaksa minum sampai mati, hmph!"

"Benar, Jessy, kamu jangan pedulikan orang itu!" Darwin segera berkata, dia sangat tegang dengan Jessy, tadi melihat Robert bisa-bisanya menyentuh tangan calon istrinya, seketika emosi sampai mau meledak, kalau bukan karena tempat tidak cocok, dia benar ingin memukul Robert.

Kali ini acara reuni, total datang hampir 40 orang, diantaranya lelaki berjumlah setengah lebih, selain grup Robert 3 orang, dan Darren yang sudah minum sampai pingsan, yang lainnya kira-kira masih bisa minum sedikit, tapi juga hampir sudah mau sampai batas.

Darwin melirik ke arah mereka, menyuruh mereka mulai memaksa Robert minum.

"Minum, minum!"

"Mari, mari, Robert, aku tuangkan segelas ini!"

Para lelaki mengangkat gelas arak, mengantri minum dengan Robert, seorang segelas datang berkata mengajak minum, kenyataannya tidak ada bedanya dengan memaksa minum.

Awalnya Robert sudah minum 1 liter, terlebih lagi sudah lumayan mabuk, awalnya orang-orang berpikir dia paling banyak bisa minum satu dua gelas lagi, Robert pasti akan pingsan. Tapi terjadi sesuatu yang menakutkan, 20 orang lebih, bergantian minum sekali, Robert tetap tidak pingsan!

Mereka semua mulai merasa aneh, dia sudah minum 20 gelas lebih!

Jangankan arak putih persenan tinggi, kalaupun minum air putih, seharusnya juga tidak bisa minum lagi!

Robert memang setelah minum segelas, tubuhnya akan jatuh ke samping sejenak, saat semua orang berpikir dia akan pingsan, dia berusaha menahan tidak pingsan.

Jelas-jelas berbicara sudah tidak jelas, tapi pikirannya masih sangat jernih, tidak peduli terjadi apa, tetap mau minum.

Awalnya teman-teman menarik Robert minum, sampai sekarang, Robert yang mengejar mereka minum, terlebih lagi, perkataannya tajam, tidak ada kelemahan, sama sekali tidak memberi kesempatan mundur.

Robert yang sekarang, sangat kejam dan galak, bahkan Darwin yang berkuasa itu, juga sudah dipaksa minum setengah liter, meskipun masih bisa sadarkan diri, tapi sudah mencapai batas.

Gerald, Fedrick dan Yulianto terdiam bengong, dikagetkan oleh kehebatan Robert minum alkohol.

Sudah ada 7-8 lelaki yang dibuat pingsan oleh Robert sendiri, keadaan di ruangan sangat menyedihkan, para lelaki yang sudah mabuk ada yang langsung pingsan di lantai, ada yang memeluk kaki kursi, menggumamkan sesuatu yang tidak jelas.

Di seluruh ruangan tidak banyak orang yang sadarkan diri, yang lebih penting, aromanya sangat bau, terlebih lagi sudah sangat larut, banyak perempuan sudah pulang ke rumah masing-masing, hanya tinggal Vanessa dan Jessy yang masih duduk sudut ruangan, mengobrol dengan suara rendah.

"Kak Jessy, Robert benar tidak apa-apa?" melihat Robert yang masih sedang mencari orang minum, Vanessa berkata dengan khawatir.

Jessy mendongak melihat Robert, menggelengkan kepala berkata: "Tenang saja, Robert bukanlah orang yang gampang terbawa emosi."

Vanessa menggigit bibirnya: "Tapi dia sudah minum begitu banyak alkohol...." Tiba-tiba merasa ada yang aneh, Jessy sedang melihat dirinya dengan tatapan tertarik, Vanessa seketika merasa canggung dan berkata: "Kak Jessy, kamu kenapa menatapiku?"

Sudut bibir Jessy terangkat membentuk senyuman, tertawa ringan dan berkata: "Tidak apa-apa, hanya tidak menyangka, kamu benar-benar ada maksud terhadap Robert."

"Kak Jessy, kamu sembarangan ngomong apa!" Vanessa panik begitu isi hatinya ditebak oleh orang lain.

"Sudah, disini tidak ada orang luar, aku sudah menyadarinya, tidak bermaksud cerita-cerita denganku?" Jessy mengedipkan mata.

"Duh, sebenarnya tidak ada apa-apa, hanya saja, hanya saja...." Vanessa tidak tahu harus berkata apa.

"Hanya saja suka padanya, kan?" Jessy membantunya menyelesaikan kalimatnya.

Vanessa segera mengangguk, berkata dengan suara kecil: "Kak Jessy, kamu jangan bocorkan."

"Sudah tahu, tapi kamu juga harus berinisiatif sedikit, kalau tidak perasaan ini hanya bisa berakhir tanpa usaha apapun, mengerti?" Jessy berkata dengan suara kecil.

Di sisi lain, perang minum ini juga kira-kira hampir berakhir, setelah menghabiskan segelas ini, Robert sepertinya sudah tidak bisa bertahan, bruk, dia terduduk di lantai, tidak bisa berdiri lagi.

Darwin dan sisa 4-5 orang lelaki merasa lega, akhirnya berhasil membuat Robert jatuh.

Mendengar ada gerakan, Vanessa dan Jessy berjalan cepat ke arah mereka. Vanessa paling khawatir dengan situasi Robert, dia segera menopangnya, bertanya dengan penuh kekhawatiran: "Robert, bagaimana kamu?"

"Sudah tidak bisa minum." Robert melambaikan tangan dengan wajah yang menderita: "Pulang, pulang, sudah sampai batas, sudah sampai batas."

Melihat Robert sudah hampir benar-benar mabuk, Darwin dkk seketika panik, kalau saat ini membiarkan Robert pulang, maka perang minum malam ini tidak ada artinya sama sekali, 20 lebih orang, bisa-bisanya tidak berhasil membuat satu orang pingsan, kalau sampai tersebar keluar, Darwin akan kehilangan muka.

Berpikir sampai sini, Darwin segera melirik ke lelaki di sampingnya.

"Pergi kemana, lanjut minum!"

"Benar, disini masih ada alkohol, buka, buka!"

Beberapa lelaki semua menghentikan Robert pulang, mereka juga berpikiran sama dengan Darwin, begitu banyak orang memaksa minum Robert, akhirnya malah dipaksa balik olehnya, yang lebih penting terakhir malah tidak berhasil membuat orang pingsan, mereka semua tidak bisa menerima kenyataan ini.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu