My Tough Bodyguard - Bab 203 Kita adalah Hotel Berbintang Lima!

Tentu ada alasannya, kenapa bisa membayar pajak hingga 10%.

Perkumpulan The Sands, haruslah memiliki usaha seperti perusahaan besar ternama, barulah memiliki kemungkinan membayar pajak sebanyak itu.

Dua hari yang lalu Steven Qin menelepon Robert, ingin memintanya membereskan Calvin, lalu menggantikan posisinya.

Robert tentu saja tidak berharap berhubungan langsung dengan perkumpulan geng, tetapi dia bisa mengontrolnya dari jauh.

Setelah dia membereskan Calvin Chu dan mengambil alih kekuasaan di Kota Jiang Cheng, maka apapun yang dilakukan pasti akan sangat lancar.

Kelihatan jelas, taktik yang digunakan Calvin tidaklah cocok pada Robert.

Saat datang ke Kota C kali ini, keberadaan The Sands malah membuat Robert tertarik.

Jika berhasil mempelajari teknik manajemen The Sands, lalu kembali ke Kota Jiang Cheng untuk melakukan reformasi besar terhadap perkumpulan geng, dan membuat kekuasaan di Kota Jiang Cheng jauh melebihi Kota C, pasti akan sangat menyenangkan.

Manager Li merasa aneh, langsung bertanya kembali: “Tuan Qiu, apakah Anda tahu seperti apa Kota C ini?”

“Tahu, kota pelabuhan dan kota pariwisata.” Robert bertanya tanpa berpikir panjang, dia telah menetap beberapa hari di Kota C, setidaknya sudah cukup memahami kota itu.

“The Sands membayar pajak yang jumlahnya begitu mengejutkan karena mereka menguasai bidang pariwisata dan arus perdagangan di pelabuhan, dua bidang sumber pemasukan ini telah dimonopoli oleh The Sands.” Manager Li mengatakan yang sebenarnya.

“Pantas saja, pantas saja.” Robert hanya menganggukkan kepala.

Perkumpulan geng di Kota Jiang Cheng hanya menagih uang keamanan saja, dan merupakan ciri khas sebuah gangster.

Berbeda dengan The Sands yang langsung menguasai 2 sumber pendapatan terbesar.

Hebat sekali!

Robert telah mempelajarinya.

“Tuan Qiu, lebih baik Anda cepat bersiap-siap.” Melihat Robert yang sedag berpikir keras dan tidak segera bertindak, Manager Li mulai ketakutan duluan.

“Baik, aku mengerti.” Robert Qiu tersenyum, lalu berbalik badan berjalan ke dalam lift.

Sesampainya di kamar, Robert pun mencuci muka. Saat berjalan ke ruang tamu, terlihat Meghan sedang bermain handphone di sofa, dan Sellen sedang menikmati pemandangan dari balik jendela.

“Apa yang Manager Li katakana padamu? Kelihatannya dia sedang ketakutan.” Meghan berkata tanpa melihatnya.

“Sebuah kabar yang sangat buruk.” Robert meregangkan bahu.

“Cih! Jika memang kabar buruk, mana mungkin ekspresimu masih sesantai itu?” Meghan melihatnya sekilas, lalu kembali bermain dengan handphone tanpa memperdulikannya.

“The Sands akan mendatangi kita.” Robert berkata.

“Oh, datang ya datang saja, memangnya mereka bisa…. eh?” Sambil berkata, Meghan tiba-tiba merasa ada yang tidak beres, “Apa yang kamu katakan? The Sands??”

“Benar.” Robert berkata sambil menganggukkan kepala.

Meghan spontan melempar handphone, tanpa melanjutkan permainannya, “Tidak mungkin deh?”

“Berita ini seharusnya cukup akurat, Manager Li yang mengatakannya padaku.” Robert berkata.

Ekspresi wajah Meghan langsung berubah: “Kenapa The Sands mencari masalah dengan kita?”

“Eh, bukankah dulu kamu memintaku berpura-pura menjadi pacarmu, dan merampas orang di dalam kantin? Aku terlambat 10 menit karena terjadi perselisihan dengan The Sands.” Robert mengatakan yang sebenarnya.

Meghan terus menepuk jidat sendiri, sungguh tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Bahkan Meghan yang tidak pernah takut dengan apapun pun kaget karena mendengar nama The Sands, ini membuat Robert sangat terkejut: “Perlukah reaksi yang begitu berlebihan, lihatlah bagaimana wujudmu saat ini.”

“Astaga, itu The Sands loh, bagaimana mungkin aku tidak panik!” Meghan panik hingga seperti semut yang masuk ke kuali panas, sejak kecil dia tumbuh besar di Kota C, dia paham apa artinya jika sampai menyinggung The Sands.

“Meghan, apakah lalu lintas di Kota C selalu tidak baik?” Saat ini, Sellen yang sedang menikmati pemandangan tiba-tiba berkata.

Meghan mulai tidak tenang, langsung menjawab: “Bagaimana mungkin, lingkungan dan transportasi di Kota C selalu menempati baris pertama di Provinsi Y, karena luas kota yang cukup besar, dan jumlah orang yang tidak terlalu banyak, aku belum pernah bertemu macet sekalipun!”

“Kalau begitu kamu lihat saja sekarang, di bawah sedang macet.” Sellen berkata sambil menunjuk jalan raya di bawah.

“Macet ya macet, biarkan saja!” Meghan sedang panik, sama sekali tidak memiliki waktu untuk memikirkan soal macet.

Hanya Robert yang merasakan ada yang tidak beres. Dia pun berjalan ke tepi jendela dan melihat keluar, matanya sedikit terpejam, dengan ekspresi yang cukup serius.

Jalan raya di bawah selalu lancar tanpa halangan, tetapi kini menjadi sangat padat, jarak antar mobil tidak lebih dari 1 cm, bagaikan naga panjang yang membentang di jalanan.

Robert sungguh tidak tenang. Dia melangkah keluar dan berjalan ke ujung koridor untuk melihat dengan jelas, ternyata benar seperti yang dipikirkan, berbagai arah jalan telah dipenuhi mobil yang sangat padat.

“Aduh, kenapa bisa semacet ini? Kemana saja petugas lalu lintas Kota C? Untung saja kita sudah pulang, jika tidak pasti tidak bisa masuk ke dalam hotel.” Meghan juga melihat kejadian itu, dan berkata dengan penuh rasa syukur.

Sellen pun sama sekali tidak memikirkan datangnya bahaya, malah menutup mulut dan tertawa pelan: “Sifat supir di Kota C sungguh baik, dengan jalanan semacet ini, mereka tidak membunyikan klakson sedikitpun, pasti sudah sangat ribut jika terjadinya di Kota Jiang Cheng.”

“Apa-apaan kalian, jelas-jelas semua ini ulah The Sands, apakah kalian tidak bisa melihatnya?’ Robert berkata dengan kesal.

Mendengar perkataan Robert, barulah ekspresi wajah kedua perempuan sedikit berubah. Mereka segera menghampiri kaca jendela dan terus mengamatinya, pada akhirnya pun merasakan sesuatu yang tidak benar.

Ratusan mobil memenuhi jalanan di sekitar gedung hotel, dibandingkan dengan kata macet, ini lebih tepat disebut sebagai penjajahan. Mobil-mobil itu telah menutup semua pintu masuk dan keluar.

Saat ini, ‘Supir’ dan ‘Penumpang’ di dalam mobil turun semua. Setiap mobil ditumpangi 4 orang, dengan bekas luka dan tato pada badannya, serta tangan yang memegangi tongkat besi dan pedang tajam.

Para anggota geng yang berjumlah sekitar 2000 orang itu sangat berprinsip. Tanpa ribut, tanpa merusak benda-benda sekitar, mereka berjalan ke depan gedung hotel dan mengepunginya.

Pihak hotel pun menyadari keseriusan masalah itu, bagian manajemen segera mengadakan pembahasan darurat.

Jika berhadapan dengan perkumpulan gang lainnya, pihak hotel bisa saja lapor polisi. Tetapi saat ini mereka berhadapan dengan The Sands, jika sungguh terjadi keributan, lapor polisi pun tidak aka nada gunanya.

Pada akhirnya pihak hotel mengutus orang untuk melakukan perundingan.

Manager Li menerima perintah, memberanikan diri keluar dari hotel dan memaksa diri untuk memasang senyum di wajah: “Bukankah Anda Ketua Zeng? Angin apa yang membawa Anda kemari?”

Dia melihat ke sekeliling, lalu mencoba bertanya: “Apakah ingin menginap? Tetapi begitu banyak saudara yang akan menginap, sepertinya hotel kami tidak muat deh…”

“Jangan banyak bicara, aku tanya, apakah di hotel ini ada tamu bernama Robert Qiu?” Ketua Zeng berkata dengan tidak sabar.

“Robert, aku punya sedikit kesan dengan nama itu….” Manager Li berpura-pura berpikir keras, lalu bertanya: “Kenapa, dia telah menyinggung Anda?”

“Jika hanya menyinggungku, perlukah sampai aku membawa begitu banyak saudara untuk mendatanginya?” Ketua Zeng tertawa dingin: “Aku beritahu kamu, orang ini sudah menyinggung bos kami, hari ini juga kami harus membawanya!”

“Waduh! Menyinggung raja naga, ini, ini….. bagaimana boleh terjadi!” Manager Li berekspresi sangat terkejut.

Awalnya dia hanya tahu Robert telah menyinggung The Sands, soal bagaimana rincinya, dia sama sekali tidak jelas. Kini, dia baru tahu bahwa Robert telah menyinggung perasaan raja naga air, ini cukup membuat hatinya terasa pahit.

Kali ini masalah sungguh besar.

“Manager Li, kita sudah kenal sejak dulu, masalah ini terjadi karena hotelmu yang sedang sial. Ini tidak ada kaitannya denganmu, kamu cukup menyerahkan orangnya dengan baik, kami akan pergi dan tidak mengganggu bisnis hotel ini lagi.”

Setelah terdiam beberapa saat, nada bicara Ketua Zeng bertambah berat: “Tetapi jika kamu tidak menyerahkan orangnya, tidak bekerjasama dengan The Sands, maka jangan salahkan aku tidak sungkan lagi. Seharusnya kamu juga tahu, di Kota C, apa akibatnya jika sudah menyinggung The Sands!”

Ekspresi Manager Li sedikit berubah, langsung memaksa diri tertawa dan berkata: “Ketua Zeng, Anda pasti bercanda. Hotel kami selalu fokus dengan bisnis sendiri, bagaimana mungkin berencana menyinggung The Sands?”

“Kalau begitu jangan banyak bicara, cepat serahkan orangnya.” Ketua Zeng berkata.

“Baik. Aku langsung menyampaikannya pada atasan, mohon tunggu sebentar.” Selesai berkata, Manager Li pun berbalik badan pergi.

Sesampainya di pintu gedung hotel, ekspresi wajah Manager Li menjadi suram, lalu memerintah ketua keamanan: “Tutup semua akses masuk dan keluar hotel, kunci mati, jangan biarkan satupun anggota geng The Sands masuk kemari, jika sampai terjadi, langsung lapor polisi.”

Ketua petugas keamanan terkejut: “Menutup pintu? Seperti kurang baik deh? The Sands menginginkan seseorang dari hotel ini, bukankah tinggal kita serahkan saja?”

Manager Li berkata dengan suara dingin: “Memangnya apa yang hotel kita kerjakan? Setelah menginap di dalam hotel, semua tamu telah memberi kita kepercayaan, kita harus bertanggung jawab penuh atas keamanan mereka!”

“Meskipun The Sands sangat besar, tetapi mereka bukanlah organisasi yang resmi, memangnya harus kita berikan apa yang dia mau? Atas dasar apa?”

“Apakah setelah ini kepercayaan terhadap hotel ini tidak diperlukan lagi? Bagaimana pandangan orang-orang pada hotel ini?”

“Hal yang hanya dilakukan oleh penginapan kecil tidak akan kita lakukan! Kamu jangan lupa, kita adalah hotel berbintang lima! Kamu adalah ketua petugas keamanan dalam hotel berbintang lima, ingat dengan jelas semua tugas dan tanggung jawabmu!”

Perkataan itu membuat Ketua Petugas merasa malu: “Aku mengerti, aku yang salah!”

Setelah semua jalur masuk dan keluar hotel ditutup rapat, Manager Li baru merasa puas, lalu menelepon bos dan menyampaikan masalah The Sands padanya.

“Vincent Li, kamu sudah mengurusnya dengan sangat baik. Kita adalah hotel berbintang lima, semua tamu harus mendapatkan perlindungan.” Bos berkata.

“Tetapi The Sands….” Manager Li berkata.

Bos menjawab: “Iya, pihak kepolisian akan terus aku desak. Kali ini The Sands sudah keterlaluan. Vincent, kamu harus menjaga ketat daerah hotel, jangan biarkan The Sands masuk ke dalam, bersamaan dengan itu juga harus menenangkan hati para tamu kita.”

“Baik, aku mengerti.” Manager Li berkata sambil mengangguk.

“Selain itu, kamu juga harus berhati-hati, jangan membuat The Sands menjadikanmu sasaran.” Bos memberi pesan.

“Terima kasih atas perhatian bos, aku akan berhati-hati.” Manager Li berkata dengan hati penuh terharu.

Semua anggota The Sands yang berkumpul di sekitar hotel, telah menarik perhatian para tamu. Mereka mulai berkumpul di lobby dan sibuk membicarakannya.

Manager Li dan para supervisor berusaha keras menenangkan hati para tamu.

Setelah masalah terselesaikan, Manager Li pun berpikir sejenak, lalu masuk ke dalam lift dan datang ke depan kamar Robert, mengetuknya.

Yang membuka pintu adalah Robert sendiri. Saat melihat Manager Li, dia pun tersenyum dan berkata: “Manager Li, dengar-dengar kamu menutup semua jalur masuk dan keluar hotel ya?”

Manager Li tersenyum pahit: “Pergi sekarang sudah tidak sempat lagi, kalian pasti sudah melihatnya, orang-orang The Sands berjaga di sekeliling hotel. Setelah pintu masuk dan keluar ditutup, sebelum pihak kepolisian datang, kita hanya bisa bertahan dan mengulur waktu.”

Robert berkata dengan ekspresi aneh: “The Sands hanya mengincarku, kenapa kamu tidak menyerahkanku padanya?”

Manager Li berkata dengan hormat: “Tuan Qiu, silahkan tenang, kami adalah hotel berbintang lima. Menjamin keamanan tamu adalah tugas utama kami. Aku tidak mungkin melakukan hal yang merugikan tamu di hotel ini! Hotel kita pun tidak mungkin melakukannya!”

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu