My Tough Bodyguard - Bab 321 Inti dari Bumi

Demi kepentingan Novita, Robert pun memutuskan untuk tidak lembur kerja.

Robert menyerahkan pekerjaannya pada Gwendolyn. Ia lalu membawa Novita keluar dari gedung perusahaan.

"Mau pergi kemana?" tanya Robert.

"Bawa aku berkeliling dengan mobil. Aku sudah berada di kantor departemen keuangan kalian seharian, sungguh pengap rasanya." kata Novita.

Robert tertawa kecil, "Aku bahkan tidak memintamu untuk menunggu, mengapa kamu tidak pergi dulu untuk mengerjakan hal lain?"

Novita sedikit mengerutkan bibirnya lalu berkata, "Aku tidak terlalu hafal dengan tempat ini, kalau aku berkelana sendirian di gedung Perusahaan Besar Mo lalu tertangkap dan dilaporkan bagaimana? Aku adalah nona dari Keluarga Sun, akan sangat memalukan kalau terjadi hal seperti itu."

"Betul juga." kata Robert sambil menahan tawa.

Karena ia ingin berkeliling, maka harus menaikki mobil.

Mobil Robert yang sebelumnya, Mercedes-Benz, pernah terbakar habis saat dirinya bertarung dengan pemimpin hitam Y. Baru-baru ini ia menggantinya dengan sebuah mobil yang baru.

Saat Robert membawa Novita. Novita berjalan mengikutinya dari belakang, ia pun menunjukkan ekspresi yang aneh, "Kakak Ipar dari Perusahaan Besar Mo yang mengesankan, memang biasanya mengendarai mobil seperti ini ya?"

"Betul." kata Robert mengangguk.

"Ini agak sedikit... agaknya tidak terlalu pas dengan statusmu?" kata Novita.

Robert berkata dengan tidak terlalu peduli, "Apa hubungannya, bila dikatakan seseorang yang memiliki status tertentu harus mengendarai mobil tertentu, maka aku tidak akan memiliki mobil untuk dikendarai?"

"Mengapa?" tanya Novita yang sangat tidak mengerti maksud perkataan Robert barusan.

"Menurutku tidak ada satu pun mobil di negara ini yang sesuai dengan statusku." kata Robert dengan sedikit menyombongkan diri.

"Jadi, ini adalah alasan mengapa kamu mengendarai mobil seperti ini?" kata Novita sambil sedikit tertawa.

"Betul. Aku rasa semua mobil itu sama. Baik mobil berharga milyaran akan ku kendarai, begitu juga dengan yang berharga ratusan juta, di mataku tidak ada perbedaan apa-apa." kata Robert sambil tersenyum.

"Huh." Kata Novita tidak percaya.

Robert hanya tersenyum dan tidak berkata apa-apa, ia menyalakan mesin mobil itu.

Novita merasa ragu sejenak, dirinya adalah keturunan murni dari Keluarga Sun di Kota Jiang Cheng, dari kecil hingga sebesar ini ia selalu menggunakan mobil mewah berharga milyaran, Mercedes-Benz dan BMW adalah mobil kelas bawah baginya.

Bukannya ia meremehkan mobil kelas bawah, tapi dengan statusnya sebagai etnis Keluarga Sun, ia selalu membawa nama baik Keluarga Sun setiap kali berpergian keluar.

Bila ia mengendarai mobil kelas bawah, apa kata orang-orang diluar sana terhadap Keluarga Sun?

"Cepat naik, apa yang kamu tunggu? Aku akan membawamu berjalan-jalan dengan mobil." kata Robert pada Novita sambil membuka jendela mobilnya.

"Iya aku tahu!"

Novita menggigit bibirnya sambil menatap Robert dengan tatapan menyeleneh, ia ingin pergi dan sudah malas memikirkan pendapat orang lain padanya, akhirnya ia menarik gagang pintu mobil untuk membuka pintu dan duduk di kursi sebelah pengemudi.

Tidak salah.

Mobil baru Robert adalah mobil yang dipakai kebanyakan orang dan sudah sangat familiar di telinga.

Merk mobil ini sudah sangat dikenal di CBD.

Awalnya Robert juga belum pernah mengendarai mobil seperti ini, hanya saja pada waktu itu Sellen tertangkap dan dibawa kabur oleh Nenek Jin.

Karena keadaan mendesak, Robert meminjam mobil milik Tony si kapten satpam di Perusahaan Besar mo, di jalanan Kota Jiang Cheng ia memberikan pertunjukkan kejar-kejaran, hal ini membuat polisi di Kota Jiang Cheng sakit kepala, Maggie Fang yang mengetahui hal ini pun geram.

Setelah kejadian itu berlalu, Robert merasa mobil itu cukup nyaman dikendarai, tidak seperti yang ada di pikirannya bahwa mobil itu jelek, kebetulan ia sedang membutuhkan sebuah mobil, karena itu ia mengeluarkan sedikit uangnya untuk membeli mobil pasaran ini.

Setelahnya, Robert membawa Novita berjalan-jalan dengan mobilnya, akhirnya mobil itu berhenti di pinggir Sungai Xiang, di sana ada sebuah tenda yang menjual daging panggang.

Robert turun dari dalam mobil dan membeli beberapa puluh tusuk daging kambing dan juga beberapa botol bir, ia pun memakannya bersama dengan Novita.

"Ini kali pertama ku memakan ini...." kata Novita dengan suara yang tidak terdengar terlalu jelas karena sambil makan.

"Enak?" Tanya Robert sambil tersenyum.

Novita tidak mengangguk, tapi ia berusaha untuk menganggukkan kepalanya.

Setelahnya, Robert menikmati pemandangan matahari terbenam di pinggir sungai sambil meminum bir.

Saat cahaya matahari mulai memudar, air di Sungai Xiang seolah memantulkan lapisan emas yang tipis, sangat indah.

"Indah sekali." Kata Novita.

"Meskipun matahari terbenam itu indah, tapi tidak lebih indah dari orang yang ada dihadapanku." Kata Robert sambil tersenyum.

"Tidak disangka, ternyata Tuan Robert dapat berkata seperti ini, kata-kata manis memang tidak bisa dihindari, tidak heran mutiara Kota Jiang Cheng yang terkenal dapat memilihm." Kata Novita sambil mengalihkan tatapan indahnya pada Robert.

Robert tertawa kecil dan tidak melanjutkan topik pembicaraan ini.

"Baiklah, sekarang perut sudah kenyang, lebih baik sekarang kita melanjutkan pembicaraan masalah yang sesungguhnya." Setelah menikmati matahari terbenam, Robert berkata, "Nona Novita, pasti dalam hatimu masih terdapat banyak rasa heran, bila ada sesuatu hal yang ingin kamu ketahui, silahkan tanyakan padaku sekarang."

"Sebenarnya ada apa dengan tubuhku?" kata Novita dengan segera, ini adalah masalah yang sudah sejak lama ia pikirkan mendalam.

"Nona Novita, tahukah kamu dari apa bumi ini terbentuk?" tanya Robert.

"Ini adalah pertanyaan yang ruang lingkupnya sangat luas, bagian mana yang kamu maksud? tanya Novita.

"Penampilan utamanya." kata Robert.

"Penampilan utamanya?.... tidak mengerti." kata Novita sambil menggelengkan kepala.

"Inti dari bumi kita ini terbentuk dari molekul-molekul."

"Gunung dan sungai, lautan dan samudera, perubahan musim, semua material dalam bumi ini, semua terbentuk dari molekul-molekul yang sangat kecil."

"Kalau kamu pernah mempelajari fisika dengan dalam, pasti mengerti apa yang kukatakan." Kata RObert.

"Aku mengerti sedikit." Jawab Novita dengan jujur.

"Kamu hanya perlu tahu, bumi ini terbentuk dari molekul-molekul, itu sudah cukup, ini juga adalah inti dari pembicaraan kita kali ini, semuanya berdasarkan prinsip ini lalu di kembangkan lagi." kata Robert mengingatkannya.

"Kalau begitu selanjutnya?" tanya Novita yang penasaran.

"Molekul-molekul ini semuanya memiliki perbedaan, misalnya ada beberapa molekul yang bersifat seperti api, ada beberapa yang bersifat seperti air dan beberapa lainnya bersifat seperti tanah."

Setelah terdiam sejenak Robert menyimpulkan perkataannya, "Berdasarkan kategori, bumi ini memiliki 5 elemen alam utama."

"Apa saja?" tanya Novita.

"Api, air, udara, petir, tanah."

Robert menambahkan, "Di bumi ini tentu saja tidak hanya terdapat 5 jenis elemen ini, tapi elemen-elemen yang lain adalah sub-elemen dari elemen-elemen utama tadi, meskipun mereka memiliki atribut yang berbeda, tapi mereka semua pasti terkait dengan 5 elemen utama."

"Aku mulai pusing mendengarkannya." kata Novita dengan tersenyum pahit, ia belum pernah mengetahui pengetahuan seperti ini sebelumnya, meskipun penjelasan dari Robert sudah sangat mudah dimengerti, tapi Novita masih merasa sedikit pusing.

"Kalau begitu kita bicara yang lebih mudah sedikit, kita langsung bicarakan masalah tubuhmu." kata Robert.

Tatapan Novita mulai berbinar, "Cepat katakan."

"Sebenarnya ini ada hubungannya dengan yang tadi sudah dibicarakan. Bumi yang dibentuk oleh kelima elemen tadi, kita sebagai manusia juga adalah bagian dari bumi, kita juga tidak terpisahkan dari 5 elemen utama itu."

"Tubuh manusia pada dasarnya terdiri dari oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, dan kalsium, hal itu selaras dengan angin, api, petir, air, dan tanah."

"Bagi kebanyakan orang, kelima elemen dalam tubuhnya itu seimbang dan saling melengkapi. Tapi sekalinya salah satu elemen tersebut tidak seimbang, baik kelebihan atau kekurangan, maka akan muncul masalah besar."

"Nona Novita, tubuh mu sekarang mengalami masalah yang seperti ini." kata Robert.

Novita terkejut dan langsung bertanya, "Maksudmu adalah, ada suatu elemen dalam tubuhku yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan timbulnya gejala yang membuatku tidak nyaman?

"Betul!" kata Robert menganggukan kepalanya.

"Kalau begitu di bagian mana?" tanya Novita dengan segera.

"Bila ada gejala sensasi terbakar di malam hari, dapat disimpulkan bahwa elemen api dalam tubuhmu terlalu banyak." kata Robert menganalisanya.

"Kalau begitu harus bagaimana?" Tanya Novita.

"Pelan-pelan saja, aku akan memberitahumu bagaimana cara mengobatinya, tapi sepertinya kamu juga tidak akan mengerti." Kata Robert.

Novita menunjukkan ekspresi serius di wajahnya sambil berkata, "Aku mohon, Tuan Robert."

Robert berkata dengan gembira, "Masih banyak waktu untuk bertemu, lebih baik kamu panggil saja langsung namaku, jangan memanggilku dengan sebutan Tuan Robert, hal itu terdengar aneh."

"Baiklah, kamu lebih tua dariku, kalau begitu aku akan memanggilmu Kak Robert. Kamu juga tidak boleh memanggilku dengan panggilan Nona Novita lagi." kata Novita yang mulai tersenyum.

"Baik, Novita, aku tahu." jawab Robert padanya.

"Kak Robert, aku punya satu pertanyaan terakhir." kata Novita yang telah berpikir sejenak.

"Tanyakan saja."

"Sebelumnya, saat di Gedung Perusahaan Besar Mo kamu pernah berkata padaku bahwa ada sekte-sekte yang berada di dunia nyata ini, dan kemungkinan mereka akan menculikku. Yang membuatku tidak mengerti adalah, mengapa mereka berbuat seperti itu?" Tanya Novita yang tidak paham.

"Sebenarnya, hal ini masih ada sangkut pautnya dengan masalah di tubuhmu." kata Robert sambil melihat sejenak tubuh Novita yang berlika-liku itu, sebuah tubuh yang dapat membuat pria tergila-gila, Robert pun diam-diam menelan air liurnya.

Novita adalah seorang anak yang baik, memiliki 'aset' yang kuat, bila Robert yang menemukan bibit unggul seperti ini, maka sudah jelas ia akan membawa Novita pergi dengan harga berapapun yang harus dibayar.

Robert berkata dengan lebih berwibawa, "Tubuhmu mengandung banyak elemen api, sedangkan di antara sekte-sekte itu pasti menggunakan elemen yang ada dalam tubuh seseorang. Sekalinya dirimu tertangkap, pasti akan dijadikan makanan oleh orang-orang itu--- ingat, ini bukan perumpamaan. Orang-orang sadis itu kemungkinan besar akan berbuat demikian."

Seketika Novita gemetar kedinginan dan kehilangan senyum di wajahnya, "Masa benar-benar.... memakanku hidup-hidup?"

"Tidak seperti itu, wajahmu sangat cantik, pasti ada prosedur yang memanfaatkan dirimu terlebih dahulu, sampai suatu saat tubuhmu sudah tidak ada nilai yang berguna lagi barulah mereka akan memasak mu dan memakanmu. Tenang saja, kamu tidak akan dimakan hidup-hidup dengan sadis seperti itu." kata Robert untuk menenangkannya.

"Mati saja!" kata Novita yang langsung menjatuhkan diri ke pelukan Robert, perkataannya tadi bukan menenangkannya, tapi malah mengagetkannya.

Kalau sebelum mati ia harus mendapatkan penghinaan terhadap tubuhnya seperti itu lebih baik ia langsung mati dari awal.

Tidak berapa lama, Novita mengerutkan keningnya lalu menunjukkan ekspresi wajah yang tidak tertahankan.

Robert yang melihat hal ini bertanya, "Kenapa, terasa efeknya?"

Novita menjawab ya, wajahnya menunjukkan ekspresi yang kesakitan.

"Berikan tanganmu." kata Robert.

Novita melihat Robert sekilas lalu segera mengulurkan tangannya dan menaruhnya di telapak tangan Robert.

Seketika terasa kehangatan dan sebuah kekuatan yang muncul dari telapak tangan Robert, yang melewati ujung-ujung jarinya lalu disalurkan.

Seperti angin musim gugur yang sejuk, membawa kepanasan yang ada di tubuh Novita itu pergi.

Kenyamanan yang tidak dapat diungkapkan oleh kata-kata.

Tidak berapa lama gejala pada tubuh Novita ini pun menghilang, ia juga melepaskan tangan Robert.

"Terimakasih, Kak Robert." kata Novita dengan suara pelan.

"Jangan sungkan, sudah lebih baik?" tanya Robert.

Novita mengangguk lalu menunjukkan senyumannya, "Kak Robert, sekarang aku memercayaimu."

"Huh, dari tadi aku sudah membicarakan teori, ternyata aku belum mendapatkan kepercayaan darimu?" kata Robert yang heran.

"Karena semuanya itu harus dibuktikan dari yang terlihat, tidak cukup hanya dengan telinga yang mendengar." kata Novita dengan sedikit tidak enak hati.

Robert melemaskan bahunya dan tidak berkata apa-apa lagi.

Tiba-tiba dari tenda penjual daging bakar di pinggir jalan itu datang 3 orang berandalan yang masih muda.

Semuanya berpakaian mencolok, gelagatnya seperti mengambang, wajahnya terlihat berwarna merah, terlihat mereka sudah meminum cukup banyak bir.

Ketiganya berjalan ke depan mobil milik Robert, mereka tidak memandang Robert tapi langsung melihat ke arah Novita yang ada di sebelah kursi Robert dengan tatapan cabul, tatapannya seperti ingin meniduri Novita dengan buas.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu