My Tough Bodyguard - Bab 224 Memilih Cincin Pertunangan

"Benarkah?"

Mendengar cerita Candy, Robert pun terkejut, tidak disangka, Alice si batu es itu, bisa hangat seperti ini.

"Maka dari itu, aku berpikir, direktur Mo pasti sangat suka anjing, tapi mungkin karena terlalu sibuk, makanya tidak punya waktu untuk pelihara, tapi kalau anjing pemberian direktur Qiu, direktur Mo pasti akan sangat senang." Kata Candy sambil tersenyum.

"Ide bagus, kalau begitu aku kasih anjing saja." Robert menjentikkan jarinya, lalu datang ke sebuah toko anjing.

Setelah memilih-milih, Robert pun memilih seekor Husky.

Dia membeli jenis termahal, dengan harga puluhan ribu yuan.

Setelah disuntik vaksin, Robert pun membawa anjing itu ke atas mobil.

"Selanjutnya pergi beli cincin?" Tanya Candy.

"Tentu." Robert tersenyum.

Cincin biasa tentu tidak cocok untuk seorang Alice, setelah berpikir-pikir, Robert pun langsung ke toko "Cartier" di Jiang Cheng.

Cartier adalah merek perhiasan terbaik di seluruh dunia, di Jiang Cheng ini hanya ada satu toko, tokonya sangat mewah, pintunya terlihat seperti terbuat dari emas, sangat menarik perhatian mata.

Saat turun dari mobil, Candy pun berkata: "Seumur hidup aku bekerja, pasti tetap tidak bisa membeli barang-barang di dalam ini."

"Kamu cantik, asalkan kamu bilang, tentu saja pasti akan ada banyak pria yang berebutan membeli semua perhiasan ini kepadamu." Kata Robert.

"Direktur Qiu bercanda saja, aku bukan orang seperti itu." Candy memurungkan mulutnya.

Robert pun tidak melanjutkannya lagi, dia menggendong husky itu dan berjalan masuk ke dalam toko Cartier bersama Candy.

Seorang pegawai toko melihat ada yang menggendong seekor anjing ke toko, walaupun merasa aneh tapi dia tidak panik, asalkan customer punya uang, jangankan anjing, menggendong seekor singa pun tetap akan disambutnya.

"Tuan, nona, mau beli cincin?" Pegawai toko tersenyum, dia melihat di tangan Robert dan Candy tidak memakai cincin, mereka berdua pasti akan membeli cincin.

"Cincin tunangan." Kata Robert.

"Tuan, nona, ikuti aku." Pegawai toko pun membawa mereka ke sebuah lemari yang penuh dengan cincin yang indah.

Lalu menunjuk ke sepasang cincin: "Tuan, nona, lihatlah cincin ini, walaupun kecil tapi pengerjaannya rapi, model yang paling laku saat ini. Hanya seratus ribu yuan."

Robert pun berkata: "Ganti yang lain."

"Tuan, kalau yang ini? Bagian luarnya dilapisi emas, berkualitas tinggi, harga pasar seratus lima puluh ribu." Kata pegawai toko.

"Tidak, terlalu murahan." Robert menggeleng, cincin biasa seperti ini, bagi pasangan biasa tentu sudah cukup, tapi ini Alice Mo, tentu saja harus membeli yang cocok untuknya.

Robert dan Alice sebenarnya tidak begitu memperhatikan ini, cincin murah atau mahal, mereka tidak peduli.

Tapi walaupun mereka tidak peduli, tidak berarti orang lain tidak peduli.

Alice Mo, dianggap sebagai wanita tercantik di Jiang Cheng, kalau memberinya cincin seharga ratusan ribu untuk tunangan, bagaimana orang lain menilainya?

Ini berkaitan dengan harga diri keluarga Mo, juga berkaitan dengannya sebagai calon suaminya, tidak boleh sampai terjadi kesalahan.

Kalau sudah berada di level tertentu, tentu saja harus memperhatikan ini, di bawah pandangan mata orang lain, mereka tidak boleh sembarangan, melakukan apapun sesuka mereka.

Sama seperti artis dan orang-orang terkenal lainnya, tentu tidak boleh melakukan hal di luar moral.

Orang biasa kalau mabuk di malam hari, kencing di pinggir jalan, tentu tidak ada yang peduli.

Tapi kalau artis?

Sudah tentu akan menjadi berita utama!

Alice dan keluarga Mo, sudah sama seperti artis di Jiang Cheng, acara pertunangan wanita tercantik di Jiang Cheng tentu tidak boleh sembarangan.

Pegawai toko tentu juga sudah melihat kalau Robert tidak tertarik dengan cincin model biasa, dia pun membawa mereka ke bagian dengan level cincin yang lebih tinggi, lalu memperkenalkan beberapa model dengan harga jutaan, setelah panjang lebar, Robert tetap tidak tertarik.

Pegawai toko ini pun kecewa, bahkan mencurigai kalau orang ini mungkin datang hanya untuk mempermainkannya, dia pun menyabarkan dirinya dan bertanya: "Tuan Qiu, budgetmu berapa?"

"Tidak terbatas!" Jawab Robert.

Mendengar perkataan ini, pegawai toko pun menarik nafasnya, selama bekerja di Cartier, dia bertemu dengan banyak bos kaya, tapi tidak ada yang sombong sepertinya, tidak terbatas? Benar-benar gila!

Cincin Cartier yang termahal adalah cincin berlian pink yang sangat langka, bernilai dua ratus juta!

Banyak orang yang sering mondar-mandir di depan lemari cincin berlian pink ini, memandangnya terus-terusan. Juga ada yang sanggup membelinya, tapi malah menyayangkan uangnya.

Lalu, sejak bertahun-tahun membeli cincin berlian pink ini, cincin ini tetap di pajang di lemari, menunggu calon pembeli.

Karena sudah lama tidak ada yang menanyakannya, pemilik toko bahkan berencana menaruh cincin berlian pink ini ke toko Cartier yang ada di kota Jingzhou, customer di sana lebih banyak dari yang di Jiangcheng, mungkin akan lebih berkesempatan terjual.

Oleh karena itu, mendengar perkataan Robert, pegawai toko ingin tertawa.

Dia merasa, tuan yang ada di depannya ini mungkin adalah seorang bos, punya sedikit uang, makanya bersikap sombong dan berpikir kalau dia bisa membeli perhiasan apapun di Cartier.

Barang-barang mewah di dunia ini, orang-orang biasa tidak akan mampu membelinya.

Mengingat ini, pegawai toko pun mengingatkan: "Tuan Qiu, cincin termahal di Cartier adalah cincin berlian pink, harganya sangat mahal, lebih baik tuan pertimbangkan cincin yang lain saja."

Dia mengira perkataannya ini akan membuat Robert mundur, tapi alhasil Robert malah sangat tertarik dan berkata: "Oyah? Kalau begitu bawa aku lihat."

"Tuan Qiu, kamu benar mau lihat?" Tanya pegawai toko ragu.

"Tentu, kalau bagus ya aku beli." Kata Robert dengan santainya.

Melihat Robert yang sama sekali tidak mempermasalahkan uang, pegawai toko pun kembali memperhatikannya, Robert sama sekali tidak terlihat seperti orang kaya, memangnya orang kaya zaman sekarang suka berpura-pura ya, memakai baju murahan?

Pegawai toko masih kebingungan, dia pun terpaksa setengah percaya membawa Robert dan Candy ke daerah VIP.

Pengamanan disini tentu lebih banyak dan lebih ketat dari tempat biasanya, kamera CCTV, satpam yang berlalu lalang, bahkan Robert bisa melihat, di dalam lemari juga ada lampu infrared, kalau ada yang mengambil cincin itu tanpa izin, maka lampu itu akan memberi sinyal alarm.

Dan kaca lemari itu juga terbuat dari kaca anti peluru, dipukul dengan martil sekalipun, dipukul seratus kali juga tidak akan pecah.

Dipikir-pikir benar juga, begitu banyak cincin berlian ditaruh disini, kalau tidak memperketat pengamanannya, kalau sampai dicuri, maka akan mengalami kerugian yang sangat besar.

"Tuan Qiu, ini adalah cincin berlian pink itu." Pegawai toko menunjuk ke lemari paling atas.

Berlian pink, berlian paling langka di antara berlian lainnya.

Semua wanita menyukai berlian, pegawai toko yang setiap kali berjalan kesini juga sangat mendambakan cincin berlian pink itu, sudah bertahun-tahun lamanya tapi dia tetap tidak bosan.

"Wah, cantik sekali!" Mata Candy berbinar-binar, dia yang sejak tadi bersikap tenang, di hadapan cincin berlian pink ini, dia juga sangat tersentuh.

Robert juga melihat cincin berlian pink itu, memang cantik, kualitasnya juga sangat bagus, di bagian bawah tertulis, di setiap cincin mengandung 25 karat.

Lagipula, bisa terlihat, pembuatan cincin ini benar-benar rapi, di bawah cahaya lampu, cincin berlian ini memancarkan sinar yang hangat, membuat wanita-wanita mabuk kepayang.

"Cincin berlian pink ini awalnya adalah sebuah berlian yang ditemukan sepuluh tahun yang lalu, setelah melewati pengerjaan profesional, berlian ini pun dibagi menjadi dua dan dipasangkan di sebuah cincin, sepasang kekasih yang bertukar cincin ini menandakan sejati selamanya." Pegawai toko memperkenalkan, walaupun dia tidak merasa Robert mampu membeli sepasang cincin ini, tapi dia tidak pernah merasa capek menjelaskan kepada setiap orang yang datang melihat cincin ini.

"Memang bagus." Robert memegang dagunya, setelah membuat keputusan, dia pun mengulurkan tangannya, dan menunjuk ke lemari di samping: "Aku ingin sepasang cincin ini, bantu aku tulis bonnya."

Pegawai toko dan Candy pun kaget, lalu melihat ke arah tangan Robert, sepasang cincin berlian besar, berlian itu sangat besar, lebih besar dari berlian pink, sangat bersinar dan juga terlihat mahal, membuat orang yang melihatnya tidak ingin memindahkan matanya.

Pegawai toko pun berpikir, ternyata benar, Robert tidak mempu membeli berlian pink, lalu menurunkan levelnya, agar tidak terasa canggung, lalu berkata ingin membeli cincin berlian itu.

Tapi, cincin berlian ini harganya juga tidak murah, pegawai toko mengingatkan lagi: "Tuan Qiu, cincin ini harganya lima puluh juta ya."

"Aku sudah tahu." Robert mengangguk, di bawah cincin sudah tertera harganya.

"Bantu aku tulis bosnya." Kata Robert sambil mengeluarkan kartu banknya.

Melihat ini, pegawai toko pun tersenyum senang, ini orderan lima puluh juta! Awalnya dia masih tidak berharap kepada Robert, tidak disangka, akhirnya terjual juga!

Gajinya sangat berkaitan dengan target, kalau hanya menghitung gaji pokok, cuma tiga ribu sampai empat ribu.

Tapi kalau cincin senilai lima puluh juta ini terjual, bonus yang didapatkannya sudah cukup untuk membeli sebuah rumah di Jiang Cheng.

Pegawai toko pun mengeluarkan bon, kontrak dan sertifikat, setelah menulis data-datanya, dia pun menyodorkan ke Robert: "Tuan Qiu, tolong cermati dengan baik, lalu tanda tangan."

Robert melihat sekilas, setelah memastikan tidak ada yang salah, dia pun menandatanganinya.

Pegawai toko pun tersenyum, baru saja ingin menggesekkan kartunya, saat ini, sebuah suara yang lembut terdengar dari dekat: "Sayangku, aku ingin cincin itu, boleh ya!"

"Oke oke! Kalau kamu suka, aku beli!" Lalu terdengar suara yang kasar menjawabnya.

Robert dan Candy pun menoleh kesana, mereka pun melihat seorang pria dan wanita saling berpelukan dan berjalan kesana, pria itu terlihat seperti orang kaya baru, cincin emas, kalung emas, wajahnya juga kasar, terlihat seperti orang yang tidak mudah dihadapi. Dan wanita itu berbody mungil, sedikit cantik, dia bersandar di pelukan pria itu dan bersikap manja.

"Cincin ini berapa harganya? Aku mau beli!" Pria kasar itu menunjuk ke berlian yang dipilih Robert dan berteriak.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu