My Tough Bodyguard - Bab 389 Satu-satunya Keputusan Yang Benar

"Kenapa?" Amelia Huang tidak mengerti.

"Kamu hanya perlu melaksanakannya. Tidak perlu bertanya begitu banyak." wajah Evan Huang suram dan dia berkata dengan tegas.

"Tidak bisa. Ayah, kalau tidak ada alasan yang cocok, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi." Amelia Huang berkata dengan mantap.

"Kamu!" Evan Huang menatap putrinya dengan marah, lalu mendengus, "Sekarang bahkan kamu sudah tidak mau mendengar perkataan ayah lagi ya?"

Nada bicara Amelia Huang melembut. Dia juga tidak mau berlawanan dengan ayahnya, "Ayah, bukannya aku yang tidak mau mendengar perkataanmu. Tapi karena keputusan ayah memutuskan kontrak terlalu berlebihan."

Evan Huang menghela napas, "Sekarang nama baik Perusahaan besar Mo, kamu juga bukannya tidak tahu. Mereka sudah tidak ada lagi harga untuk bisa diajak kerja sama. Lebih cepat memutuskan kontrak, dapat memperkecil kerugian. Ini adalah perbuatan yang tidak ada kerugian sedikitpun."

"Malah kebalikannya ayah. Aku merasa Perusahaan besar Mo masih mempunyai kemampuan yang sangat besar. Mereka adalah pihak kerja sama yang paling layak kita jalin di luar daerah. Begitu berhasil, maka Perusahaan farmasi Huang kami pasti bisa keluar dari Shanghai juga. Memutuskan kontrak adalah sebuah keputusan yang salah. Sekarang tidak mudah memperbaiki kesalahan itu, kenapa harus melakukan kesalahan lagi?" Amelia Huang mencoba membujuk.

Evan Huang berkata dengan kesal, "Apa yang kamu mengerti! Kamu berkata ada kemampuan lalu ada kemampuan?"

"Ayah, kalau ayah tidak percaya, boleh bertanya pada Jerry. Dia adalah manajer bagian penjualan. Mengenai reaksi pasar, dia yang paling memiliki hak untuk memberi pendapat!" Amelia Huang berkata dengan serius.

"Jerry." Evan Huang melihat ke arah putranya sendiri.

Jerry Huang batuk sedikit, "Ayah, yang kakak katakan benar. Dari reaksi pasar, kerja sama dengan Perusahaan besar Mo adalah tiga proyek besar yang harus dilakukan. Mengenai pemutusan kontark, dari keadaan pasar akhir-akhir ini tidak terlalu baik ..."

"Kamu ini berbicara sama saja dengan kakakmu!" Evan Huang berkata dengan mata melotot.

Jerry Huang tersenyum canggung, "Ayah, aku mana ada keberanian seperti itu. Kalau kamu tidak percaya, aku bisa memperlihatkan data kepadamu."

"Ayah, keadaan yang sesungguhnya lebih hebat dari pada perkataan manis. Ayah memilih memutuskan kontrak dengan Perusahaan besar Mo, adalah keputusan yang paling bodoh. Ini akan mempengaruhi pendapat orang lain terhadapmu." nada bicara Amelia Huang sangat kecewa.

"Bagus ya kamu, sekarang begini cara bicaramu dengan ayah?!" Evan Huang berkata dengan kesal.

Kalau diganti dengan biasanya, Amelia Huang akan diam saja, tidak akan membuat ayahnya kelihatan terlalu buruk. Tapi masalah di depan mata, dia harus membujuk ayahnya, dan mencari tahu alasan sesungguh dari ayah yang melakukan semua ini.

Memikirkan itu, Amelia Huang menenangkan diri, "Ayah, bukannya aku mau menyulitkanmu. Tapi keputusanmu benar-benar tidak cocok dengan keputusan ayah biasanya. Kamu tidak mungkin tidak tahu, apa akibat dari pemutusan kontrak dengan Perusahaan besar Mo, tapi ayah tetap melakukan itu. Apa alasan di balik itu, aku harap ayah bisa memberitahuku."

Brak!

Evan Huang menggebrak meja lalu berkata dengan wajah merah, "Bisa untuk alasan apa lagi? Apa kamu sedang mencurigaiku mau menghancurkan perusahaanku sendiri?

"Ayah, tentu bukan itu maksudku." Amelia Huang menggeleng.

"Kalau begitu kamu jangan bertanya lagi. Yang jelas, semua ini ayah lakukan untuk perusahaan, untuk keluarga!" Evan Huang melambaikan tangan.

"Ayah, keputusanmu ini, ada hubungannya dengan seorang wanita bernama Masami Chiba, benar 'kan?" Amelia Huang menarik napas dalam dan tiba-tiba bertanya.

Mendengar nama itu, wajah Evan Huang berubah dan langsung berdiri, dia memandang putrinya sendiri dengan tatapan tajam, "Amelia, bagaimana kamu mengetahuinya?"

Ternyata benar!

Melihat wajah ayahnya seperti itu, hati Amelia Huang bergetar. Sebelum Robert Qiu pergi, pria itu pernah memberitahunya sedikit informasi tentang Masami Chiba.

Selain itu, Robert Qiu juga mengingatkan dengan keras, kalau Evan Huang mendapat godaan dari Masami Chiba, dan tidak segera berubah, maka Perusahaan farmasi Huang akan segera habis.

Tentu saja, ini bukan yang Robert Qiu mau balas dendam, dia masih tidak perlu turun tangan sendiri.

Hanya saja, dia selalu merasa, di belakang Masami Chiba, ada kekuatan yang sangat sangat besar, kalau tidak, tidak mungkin mempunyai begitu banyak uang.

Sedangkan tujuan dari kekuatan besar itu, adalah menghancurkan Perusahaan besar Mo.

'Four Directions Hydrogen' yang Alice Mo teliti, akan segera masuk ke tahap akhir pengecekan. Meskipun khasiat obat itu belum pasti, tapi begitu berhasil diteliti, maka akan membuat kegemparan besar bagi dunia kedokteran.

Terutama mineral yang terdapat dalam 'Four Directions Hydrogen', sangat memungkinkan dapat menetralisir Virus S dalam tubuh Robert Qiu.

Membuat bangkrut Perusahaan besar Mo, membuat penelitian Alice Mo tidak bisa berlanjut lagi, dalam arti tertentu, dapat menghambat perkembangan kedokteran.

Tidak ada obat penawar, maka Robert Qiu akan mati.

Itu bukanlah bercandaan.

Meskipun dibawah usaha Hellen Ling dan Raja Obat, Virus S dapat dicegah penyebarannya, tapi tetap tidak dapat menyembuhkan. Kalau Virus S tidak dibersihkan, maka akan ada bahaya besar.

Begitu virus itu masuk ke otak, maka Robert Qiu akan mati.

Kalau Robert Qiu mati, maka akibatnya adalah, tidak ada yang berada di posisi Wind Stalker. Maka sangat cepat akan direbut oleh kekuatan besar lain.

Mungkin Alice Mo tidak tahu, tanpa sadar, Perusahaan besar Mo yang tidak terlalu besar ini telah menjadi tali yang merekatkan pola dunia.

Robert Qiu menebak, kekuatan di belakang Masami Chiba, adalah demi alasan ini, baru membuat drama seperti ini. Agar Perusahaan besar Mo masuk ke dalam bahaya.

"Mau membunuhku?"

Robert Qiu tanpa sadar tertawa dingin.

Kekuatan besar di belakang Masami Chiba, Robert Qiu masih belum tahu siapa orangnya. Tapi Robert Qiu sangat mengenal trik yang akan mereka lakukan.

Pertama-tama menggoda dengan uang banyak, lalu menjalin kerja sama dengan perusahaan kecil. Begitu rencana mereka berhasil, demi menyembunyikan identitas mereka, kekuatan besar akan menendang perusahaan kecil, bahkan akan membunuh orang-orang perusahaan, demi tidak diketahui siapapun.

Artinya juga, begitu Masami Chiba mengetahui kalau dirinya diketahui oleh Robert Qiu, maka wanita itu akan keluar dari rencana ini, menghindari sampai ketahuan.

Tentu saja, Robert Qiu tidak memberitahu informasi di atas kepada Amelia Huang. Apalagi kalau mengetahui terlalu banyak, maka itu bukanlah hal yang baik. Dia hanya mengingatkan Amelia Huang saja, harus sangat berhati-hati pada Masami Chiba.

Dari interaksi yang singkat, Amelia Huang menyadari Robert Qiu adalah orang yang santai. Bahkan pria itu saja berhati-hati, maka dia juga harus mulai waspada.

"Ayah, tidak penting aku tahu Masami Chiba dari mana. Yang penting adalah, wanita ini sangat berbahaya. Lebih baik ayah jangan bekerja sama dengan dia lagi." Amelia Huang terus membujuk.

"Mana bisa seenakmu? Kamu sama sekali tidak tahu berapa keuntungan di balik ini semua!"

Bicara sampai sana, Evan Huang melambaikan tangan dan mendengus, "Amelia, tidak peduli dari mana informasimu berasal, yang jelas, kamu jangan ikut campur lagi dalam masalah ini!"

Amelia Huang berkata dengan tegas, "Aku juga tidak mau ikut campur, tapi kalau ayah tidak sadar juga, maka hanya akan masuk semakin dalam. Pada akhirnya, perusahaan akan bangkrut, bahkan ayah bisa saja mati!"

Brak!

Evan Huang menggebrak meja. Kali ini dia benar-benar sangat marah, "Kurang ajar!"

"Uhuk, uhuk, ayah, kakak, kalian tenangkan diri." melihat dua orang itu sudah mau bertengkar, Jerry Huang yang berada di samping batuk beberapa kali dan mencoba untuk mendamaikan.

"Juga kamu brengsek!"

Evan Huang melihat ke arah putranya dan berkata, "Jelas-jelas tahu identitas Robert, malah sengaja tidak memberitahu, membuat ayah dan ibu dibohongi! Ya sudah kalau kakakmu saja, sekarang bahkan kamu juga mulai tidak patuh! Kalian sudah merasa hebat ya?!"

"Ayah, ayah sudah salah paham. Mana aku tahu identitas Robert." Jerry Huang berkata dengan senyum tidak enak hati.

Dia bisa tidak memperlihatkan kesenangannya pada Yoga Lin, tapi kali ini adalah ayahnya. Dia tidak berani berbuat seperti itu. Apalagi memang dia yang salah duluan.

"Evan, sudahlah." Selvy Yang yang berada di samping berkata sambil mengerutkan dahi.

Evan Huang menghela napas lalu menopang pada meja dengan wajah tanpa ekspresi, tidak berkata apa-apa lagi.

Selvy Yang melihat ke arah putrinya lalu menasehati, "Amelia, kamu juga jangan menyalahkan ayahmu. Sekarang keuangan di Shanghai sangat kacau. Kamu masih tidak tahu, kita kalau mau terus hidup, harus membuat suatu kerjasama. Ini adalah perjuangan ayahmu, kamu tidak boleh menghentikannya."

"Ibu, aku benar-benar tidak dapat memahaminya." Amelia Huang cemberut dan berkata dengan tidak senang.

"Ke depannya pasti kamu akan mengerti." kata Selvy Yang.

Amelia Huang menarik napas dalam, seperti telah memutuskan suatu hal, lalu melihat ke arah ayahnya, "Ayah, masalah kerja sama ayah dengan Masami Chiba aku bisa tidak ikut campur, tapi ayah juga jangan ikut campur kerja samaku dengan Perusahaan besar Mo."

Evan Huang mau menolak, tapi melihat tatapan pasti dari mata putrinya, dia hanya bisa menghela napas dan mengangguk dengan pasrah, menyetujuinya.

Pada waktu tidak lama sejak harii itu, Evan Huang mengingat-ingat lagi, dan baru menyadari. Perbuatan dia yang menyetujui putrinya untuk melanjutkan kerja sama dengan Perusahaan besar Mo, adalah satu-satunya keputusan benar.

Sedangkan keputusan ini, menyelamatkan Perusahaan farmasi Huang dan keluarganya.

.......

Di pintu depan Hotel Hilton.

"Tuan Qiu, ingat datang lagi lain kali." Manajer Li dari hotel mengantar Robert Qiu, Alice Mo, dan Meghan Jiang sampai ke depan pintu lalu berkata dengan ramah.

Robert Qiu melambaikan tangan lalu menstarter mobil, lalu mobil BMW melaju di jalan raya.

"Akhirnya sudah mau kembali." di dalam mobil, Alice Mo menghela napas ringan lalu menatap Robert Qiu dengan tatapan rumit.

Meksipun kali ini, dia bertanggung jawab terhadap segala urusan yang berhubungan dengan pelanjutan kerja sama dengan Perusahaan farmasi Huang, tapi sebenarnya, dia tidak mempunyai jasa apa-apa, karena sepanjang ini Robert Qiu yang melakukan semuanya.

Bahkan, tanpa dia tahu, Robert Qiu diam-diam menyelesaikan masalah di Jepang dan Korea.

Hingga kemarin malam, dia menelepon dan memastikan masalah ini, baru berani percaya, masalah terbesar Perusahaan besar Mo sudah terselesaikan dengan mudah. Ini membuatnya merasa seperti mimpi.

"Robert, terima kasih ya." Alice Mo menjawab dengan tatapan tulus. Kalau bukan karena Robert Qiu, maka dia benar-benar tidak bisa membayangkan, perjalanan kali ini entah akan sesulit apa.

"Hei, hubungan kita ini mana perlu terima kasih lagi. Ditambah lagi, membantumu sama dengan membantuku." Robert Qiu menjawab sambil tersenyum.

Wajah Alice Mo merona merah. Dia kira Robert Qiu sedang mengungkit hubungan tunangan mereka, dan tidak mendengar maksud sesungguhnya dari dalam kalimat itu.

Berjalan di jalan raya, sebuah mobil menghentikan perjalanan Robert Qiu.

"Tuan Qiu, direktur besar Huang kami mau bertemu denganmu. Mohon kamu bekerja sama dengan kami." seorang pengawal bertubuh besar berjalan ke arahnya. Meskipun berkata dengan hormat, tapi menggunakan nada yang tidak menerima penolakan.

"Baiklah." Robert Qiu mempertimbangkan selama satu detik lalu menerimanya. Bersamaan hatinya merasa lucu. Identitasnya apa secepat ini, sudah diketahui oleh Evan Huang?

Melihat Robert Qiu dibawa oleh mereka ke atas mobil, Alice Mo dan Meghan Jiang tidak memiliki sedikitpun maksud untuk mencegah.

"Alice, mereka ada 4 orang. Menurutmu Robert memerlukan waktu berapa lama?" tanya Meghan Jiang.

"Satu menit kali." Alice Mo berhenti sesaat lalu menjawab.

Meghan Jiang menjilat bibir lalu berkata, "Menurutku, paling lama setengah menit."

Mata mereka berdua secara bersamaan melihat ke arah mobil sedan hitam, mobil itu hanya terlihat bergoyang. Tidak sampai sepuluh detik, sudah kembali tenang.

Brak.

Pintu dibuka, Robert Qiu berjalan keluar dan kembali ke kursi pengemudinya.

Nyit!

Sekali menginjak gas, mobil BMW berwarna merah melaju dengan cepat dan pergi dari sana.

Sampai sini, perjalanan Shanghai, akhirnya berakhir dengan berhasil.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu