My Tough Bodyguard - Bab 433 Di belakangmu

Higashino Keigo mengenalnya, dia adalah orang berpengaruh dalam dunia Anime Jepang

Seperti yang kita semua tahu, industri Anime Jepang sangat berkembang dan menjadi budaya, yang populer di seluruh dunia.

Tidaklah melebih-lebihkan jika mengatakan industri anime bahkan telah menjadi salah satu pilar ekonomi Jepang .

Di antara beberapa perusahaan penerbit Anime Jepang yang besar, yang paling terkenal adalah ‘Shueisha Inc’. Beberapa komik terlaris dan yang paling banyak beredar di seluruh dunia adalah karangan komikus dari perusahaan ini.

Misalnya, "《One Piece》", "《Naruto》", "《Slam Dunk》", "《Dragon Ball》" dan anime-anime terkenal lainnya. Anime-anime ini telah memengaruhi banyak karya anime anak muda ...

Anime-anime di atas meskipun belum pernah melihatnya, tapi setidaknya juga pernah mendengar orang membahasnya.

Shueisha Inc memegang hak cipta atas anime-anime paling terkenal di dunia. Betapa menguntungkannya, sebuah kekayaan inteletual tak perlu dikatakan lagi.

Jika bukan karena hukum Jepang, yang melarang memonopoli industri, Shueisha Inc dari dulu pasti sudah menyatukan dunia anime.

Bos Shueisha Inc adalah Junichi Watanabe.

Dia adalah tipikal orang yang berjiwa pengusaha, meskipun Shueisha Inc sudah menjadi perusahaan nomor satu dalam industri anime Jepang , dan menduduki posisi nomor satu ini dengan mantap, tetapi ini hanya dalam keadaan yang stabil.

Jika terjadi perubahan, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perusahaan yang bergerak dalam industri anime Jepang , bukan hanya Shueisha Inc , begitu perusahaan kecil memiliki peluang baru untuk berkembang, perusahaan kecil tidak akan pernah melepaskannya dengan mudah.

Dunia ini berubah dengan cepat, dan tidak ada yang bisa menjamin bahwa Shueisha Inc akan selalu menjadi No. 1.

Begitu rencana reformasi Higashino Keigo di setujui, itu sama saja dengan memberikan kesempatan kepada para pesaing. Sebagai pemilik Shueisha Inc , Junichi Watanabe tidak berani mengambil risiko ini.

"Tuan Watanabe, anda tidak perlu khawatir. Saya sudah memikirkannya dengan seksama. Asalkan tidak bertindak semberono, Shueisha Inc akan menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan keuntungan terbesar dari rencana reformasi ini." Higashino Keigo tahu apa yang Junichi Watanabe khawatirkan, jadi dia berkata dengan sangat percaya diri. .

Junichi Watanabe menggelengkan kepalanya dan berkata, "Higashino, bukannya aku tidak percaya kepadamu, tetapi perubahan pasar, tidak dapat di prediksi dengan mudah."

"Reformasi ini sangat bermanfaat bagi industri anime Jepang ." Higashino Keigo membujuknya lagi.

"Biarkan aku mempertimbangkannya lagi," kata Watanabe Junichi dengan nada bicara datar.

Sikap Watanabe sedikit ambigu dan tidak jelas, tetapi ini sudah lumayan baik, setidaknya dia tidak langsung menolak.

Tetapi beberapa orang yang berikutnya sedikit tidak sungkan.

Bos industri AV Jepang , bos Yamaguchi-gumi, serta bos besar rentenir swasta, dengan terang-terangan mengatakan bahwa reformasi adalah omong kosong.

"Reformasi? Higashino, kamu pikir ini permainan rumah-rumahan anak berusia tiga tahun? Kami tidak punya waktu untuk bermain denganmu!" BOSS Yamaguchi berkata dengan dingin.

"Mengabaikan keuntungan dan stabilitas yang sudah ada, dan memgambil risiko besar, untuk bermain denganmu? Reformasi, reformasi, reformasi kepalamu! Siapa yang bisa menjamin kami tidak akan terpengaruh? Higashino , apakah kamu bisa memberikan jaminan? Jaminan apa yang bisa kamu berikan?" Bos besar renternir membanting meja dan berteriak.

"Higashino, kamu terlalu gegabah, kamu masih muda, kamu masih sanggup bermaim-main, kami tidak sanggup menemanimu bermain," Boss industri AV Jepang menggelengkan kepalanya sambil menghembuskan asap rokok dari mulutnya.

Tidak peduli bagaimana pun Higashino Keigo membujuk mereka , kebanyakan dari mereka tidak bersedia melepaskan kepentingan mereka.

Pada akhirnya, bos Yamaguchi-gumi yang sudah tidak sabar langsung bangkit dan pergi.

Begitu dia pergi, yang lainnya juga ikut pergi. Pertemuan itu bubar dengan tidak menyenangkan.

Di ruang pertemuan yang besar itu, hanya terisa Higashino Keigo dan seorang pria paruh baya berkimono hitam yang duduk di sisi kanannya.

Dalam pertemuan ini, hampir semua orang menyampaikan pendirian dan pendapat mereka. Hanya pria paruh baya ini yang dari awal hingga akhir pertemuan terus duduk di atas kursi sambil melipat kedua tangannya dan menutup matanya. Dia tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Tidak ada yang tahu pendapatnya dalam hal ini, karena identitas dan statusnya, tidak ada yang berani mengganggunya.

“Higashino , sebenarnya aku setuju dengan rencanamu.” Pria paruh baya berkimono hitam itu membuka matanya dengan perlahan. “Sayangnya, mereka berpandangan sempit dan hanya melihat keuntungan di depan mata dan bahkan tidak mempertimbangkan perubahan lingkungan di masa depan. "

"Tuan Musashi, terima kasih," kata Higashino Keigo dengan serius.

Musashi Chiba, kepala keluarga Keluarga Nindo di Jepang, dan dia juga merupakan figur yang merepresentasikan Nindo Jepang saat ini Dia memiliki status yang sangat tinggi.

Higashino Keigo sangat menghormati orang yang sehebat ini.

“Higashino, kamu tidak perlu mengucapkan terima kasih, akulah yang seharusnya mengucapkan terima kasih.” Musashi Chiba tiba-tiba menunjukkan senyuman yang aneh.

“Oh?” Higashino Keigo menatapnya.

"Higashino, aku setuju dengan rencanamu. Dan aku ucapanku ini jujur. Dengan usiamu yang masih muda, kamu bisa berpikir untuk melakukan reformasi. Benar-benar sangat tidak mudah."

"Hanya saja ..."

Setelah mengatakan itu, Musashi Chiba menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu telah melakukan kesalahan paling tidak seharusnya kamu lakukan."

"Kesalahan? Kesalahan apa?" Higashino Keigo menyipitkan matanya.

"Meskipun aku memberitahumu, belum tentu kamu akan mengerti," Musashi Chiba tersenyum.

"Tuan Musashi adalah senior, dan saya bersedia mendengarkan bimbingan senior," kata Higashino Keigo dengan sopan.

"Baik, Higashino, menurutmu apa yang harus dilakukan oleh pemimpin diantara para pemimpin?" Musashi Chiba berkata dengan santai.

"Tentu saja manajemen," kata Higashino Keigo dengan yakin.

"Salah, salah besar," Chiba Musashi menggelengkan kepalanya.

"Saya ingin mendengar dengan lebih detail," kata Higashino Keigo sengan serius.

"Hal terpenting yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin yang baik adalah tidak boleh merubah lingkungan yang sudah ada tetapi membantu bawahan menghasilkan uang," Musashi Chiba menekankan satu kata demi satu kata.

“Menghasilkan uang?” kata Higashino Keigo sambil mengerutkan dahinya.

"Higashino, kenapa kamu masih tidak mengerti? Sebagai seorang pemimpin, agar mereka bersedia mendukungmu kamu harus memberikan keuntungan bagi mereka."

Chiba Musashi menghela nafas dengan lembut dan berkata: "Anak muda terlalu tidak berpengalaman dan tidak mengerti hati orang. Tidak hanya tidak membantu orang lain menghasilkan uang, kamu malah ingin menghalangi jalan finansial orang lain. Bagaimana mungkin ada orang yang bersedia mendukung seorang pemimpin seperti anda? "

"Tapi, merubah lingkungan menjadi lebih baik merupakan hal yang baik bagi semua orang di masa depan," Higashino Keigo berkata dengan bingung.

"Oleh karena itulah aku mengatakan mereka berpikiran sempit."

Musashi Chiba tersenyum dan berkata, "Higashino, titik pangkal mu bagus, sayangnya kamu bertemu dengan sekelompok orang yang berpikiran sempit."

“Tapi kenapa sebelumnya kamu malah mengucapkan terima kasih kepadaku?” Higashino Keigo bertanya dengan tidak mengerti.

"Ini sangat sederhana, karena dengan pertemuan ini, kamu telah kehilangan dukunganmu. Semua orang sudah menyadari kamu bukan pimpinan yang layak untuk mereka dukung."

Setelah mengatakan hal itu, Chiba Musashi tersenyum dengan senang, lalu dia menunjuk wajahnya sendiri: "Akulah orang yang dapat membantu mereka menghasilkan uang."

Raut wajah Higashino Keigo langsung berubah menjadi murung, dari awal dia sudah merasa ada yang aneh dengan Musashi Chiba, ternyata kegelisahannya benar.

“Mendengar ucapan Tuan Musashi, sepertinya anda sangat yakin bisa mengantikanku?” Higashino Keigo berkata dengan dingin.

“Kamu lebih junior, atas dasar apa menyuruhku menundukkan kepalaku kepadamu?”dengus Musashi Chiba dingin.

"Keluarga Chiba, sama seperti Keluarga Keigo, sama-sama memiliki sejarah ribuan tahun. Yang satu adalah keluarga samurai dan yang satu lagi adalah Keluarga Nindo. Aku selalu mengira keluarga kita harus saling memahami dan mendukung satu sama lain, dan bukannya saling bertentangan," kata Higashino Keigo.

"Oleh karena itu aku bilang, kamu anak muda tidak mengerti isi hati orang," Musashi Chiba tertawa dengan sinis.

“Tuan Musashi, kamu mengatakan ini kepadaku, apakah kamu berencana untuk bertindak sekarang?” Higashino Keigo melihat sekeliling dengan waspada, tapi dia tidak menemukan ada yang aneh.

"Ini adalah Kuil Kameda, daerah kekuasaan keluarga Keigo. Jika kamu ingin bertindak sembarangan di sini, takutnya tidak bisa."

"Dan juga ..."

Higashino Keigo meraih dan mengambil sarung pedang di pinggangnya dan meletakkannya di atas meja.

Sarung pedang itu berwarna merah gelap, dan di atasnya terukir garis-garis bengkok yang terlihat simpel dan misterius.

"Tuan Musashi, anda bukan lawan saya," kata Higashino Keigo dengan tenang.

"Dipandang rendah oleh junior benar-benar tidak menyenangkan ," cibir Musashi.

"Tuan Musashi, aku tidak ingin bertarung dengan anda. Asalkan sekarang anda bersedia untuk meminta maaf kepadaku dan memilih untuk membantuku, aku bisa menganggap hal ini tidak pernah terjadi," kata Higashino Keigo .

Musashi Chiba tertawa dengan terbahak-bahak: "Higashino, bisakah kamu tidak senaif ini? Begini saja, sekarang kamu mengaku kalah dan melepaskan kekuasaan Underworld, dan aku bisa membiarkanmu hidup, dan tidak akan mempersulitmu, bagaimana? "

“Tuan Musashi, seharusnya anda tahu bahwa hal ini tidak mungkin.” Higashino Keigo menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu, kamu juga harus tahu aku tidak mungkin meminta maaf!” Suara Musashi Chiba bertambah keras hampir dua kali lipat.

“Kelihatannya pertarungan ini tidak dapat dihindari lagi,” Higashino Keigo mengenggam pedangnya.

Bang!

Bang!

Bang!

Tiga suara ledakan berbunyi, dari lantai bermunculan kabut asap putih yang membumbung tinggi, dan dengan cepat memenuhi seluruh ruangan pertemuan.

Bom asap ini dilemparkan oleh Musashi Chiba. Selain orang yang pernah mendapatkan pelatihan khusus, tidak ada yang bisa melihat di dalam kabut asap ini

Higashino Keigo tahu akan hal ini, oleh karena itu dia segera menutup matanya, dan dengan tenang merasakan perubahan di sekitarnya.

Shoot!

Anak panah terbang melintasi kabut asap menuju ke arah Higashino Keigo untuk memotong tenggorokannya.

Mendengar suara anak panah yang terbang ke arahnya, Higashino Keigo mengangkat tangannya dan menghadang anak panah itu dengan dengan sarung pedangnya.

Tetapi raut wajahnya berubah dengan cepat, dia bergegas membuka matanya dan melihat di ekor anak panah itu digantung denagan bahan peledak.

Boom!

Ledakan besar terjadi di ruangan pertemuan. Sesosok orang melompat keluar dari jendela, dan orang itu adalah Higashino Keigo.

Whuss whuss whuss!

Higashino Keigo mengeluarkan pedangnya, dan ada suara resonasi getaran di udara.

"Ini ... Bloody Blade!"

Chiba Musashi menyipitkan matanya dan langsung mengenalinya.

"Tuan Musashi, dikarenakan kita harus sampai ke tahap ini, aku juga tidak akan sungkan lagi, jadi tolong anda keluarkan semua kemampuan anda." sekujur tubuh Higashino Keigo penuh dengan aura membunuh.

Sepuluh menit kemudian.

Pfff!

Darah bercucuran, satu tangan yang telah ditebas, terbang di udara, lalu mendarat di lantai.

"Tuan Musashi, aku sudah mengatakannya, anda bukan lawanku." kata Higashino Keigo sambil menggelengkan kepalanya.

"Pantas saja kamu... menjadi bagian dari anggota Pasukan Binatang Buas..."

Musashi Chiba yang kehilangan satu tangannya duduk di lantai dengan kecewa, darah segar bercucuran, wajahnya memucat, tetapi dia tidak mengeluarkan suara sama sekali.

Hiroshi Keigo menyipitkan matanya, tiba-tiba dia teringat sesuatu, dan bertanya, "Tuan Musashi, ada seorang wanita bernama Masami Chiba , apakah anda kenal dengannya?"

Beberapa waktu yang lalu, bos Higashino Keigo , Dewa Angin, Robert Qiu mendapatkan balasan dari seseorang di Perusahaan Besar Mo,.

Setelah itu, Robert Qiu menemukan seorang wanita Jepang bernama Masami Chiba, yang berada di balik semua ini.

Sebagai orang Jepang, Higashino Keigo, tentu saja memiliki tanggung jawab melakukan yang terbaik untuk membantu Robert Qiu mencari tahu tentang Masami Chiba.

Tapi, setelah dia mencari tahu dalam waktu yang lama, dia tetap tidak dapat menemukan catatan mengenai Masami Chiba.

Satu-satunya petunjuk wanita itu bermarga Chiba.

Di Jepang , Chiba adalah marga besar, dan marga ini sama dengan marga keluarga Chiba, yang mewarisi ilmu Nindo selama ribuan tahun.

Higashino Keigo selalu ingin menanyakan hal ini, tetapi dia selalu tidak memiliki kesempatan.

Sekarang dia dan Chiba Musashi sudah berseteru, jadi dia mengambil kesempatan ini untuk bertanya kepadanya.

"Tentu saja aku kenal..." Musashi Chiba mendesah, dan tertawa: "Dia adalah ... putriku ..."

"Putrimu?" Higashino Keigo terlihat kebingungan, "Di mana dia?"

"Di belakangmu."

Suara yang pelan terdengar di telinga Higashino Keigo .

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu