My Tough Bodyguard - Bab 205 Hancurkan Hotel!

Suasana ruang utama menjadi sunyi senyap.

Tidak seorangpun berani membantah Kakek Jiang.

Hanya anak kelima Keluarga Jiang yang berkata dengan tidak puas: “Yah, waktu itu Ayahlah yang mengajarkan kami untuk melihat situasi dari segi keuntungannya, dan kini Ayah juga yang memarahi kami yang telah dibutakan, hanya mementingkan keuntungan. Anda tidak mungkin mengatur kami dengan prinsipmu sendiri, jika tidak melihat keuntungan, lalu apakah Keluarga Jiang masih ingin berkembang?”

“Keluarga Jiang memang mau berkembang, tetapi lihat situasi dan kondisi. Memang benar harus mementingkan keuntungan dari berbagai sisi tetapi, tetapi Ayah tidak pernah mengajarkan kalian bahwa keuntungan selalu berwujud uang kan?” Kakek Jiang berkata dengan wajah suram.

Melihat Kakek Jiang seperti itu, orang-orang yang mengertinya pun paham akan keseriusan masalah. Saat ini, banyak orang menarik lengan baju Anak Kelima dari belakang, sambil mengisyaratkan dia untuk tidak lanjut berkata, karena ini bukanlah saat yang tepat untuk menguji batas kesabaran Kakek Jiang.

Tetapi Anak Kelima Keluarga Jiang masih bersikeras mengadu mulut: “Keuntungan tidak hanya soal uang, tetapi uang adalah hal terpenting di dalam keuntungan. Mendukung pernikahan Meghan dan Christopher Wang juga merupakan hal yang baik bagi keluarga kita!”

“Semua soal keuntungan, keuntungan terus yang kamu utamakan. Sebagai seorang paman, apakah kamu pernah memikirkan perasaan Meghan?” Kakek Jiang berkata dengan nada dingin.

“Jika Meghan tidak menikah dengan Christopher, Keluarga Jiang dan Keluarga Wang tidak akan bisa bekerja sama. Kenapa Meghan tidak bisa berkorban demi keuntungan keluarga ini?” Anak Kelima Keluarga Jiang bertanya kembali.

Phung….

“Sembarangan!” Kakek Jiang menepuk meja dengan kuat, emosinya sungguh tidak tertahan lagi.

“Anak Kelima, jangan ikut campur soal bisnis keluarga kita lagi, biarkan aku pikirkan baik-baik, kapan akan menyerahkannya padamu!” Kakek Jiang menetapkan hukuman bagi Anak Kelima.

“Ayah pilih kasih!” Selesai meneriakkan kalimat itu, Anak Kelima Keluarga Jiang langsung berdiri dan meninggalkan ruang utama.

……

Di dalam hotel, di dalam kamar.

Melihat Meghan selesai menelepon dan mulai tenang, Robert sedikit merasa curiga, spontan mencoba bertanya: “Meghan, kamu berhasil?”

“Tenang saja, aku sudah menelepon Kakek dan sahabatku, Kakekku pasti mengutus orang kemari, apalagi sahabatku.” Meghan berkata dengan puas.

“Kita sedang dikepung, apa gunanya memanggil sahabatmu? Datang untuk menggoda mereka?” Robert tidak sanggup menahan tawa.

“Ini kamu pasti tidak tahu, tahukah kamu apa pekerjaan sahabatku? Kantor kepolisian Kota C, polisi pemberantasan narkoba bernama Odell ! Banyak sekali bandar narkoba di Kota C, biasanya berwajah sangat galak dan sangar, tetapi begitu melihat temanku, mereka bagai tikus yang bertemu kucing!” Meghan berkata sambil tertawa.

Robert pun berkata dengan kesal: “Tetapi sahabatmu hanyalah polisi pemberantasan narkoba, dia tidak bisa membantu kita.”

“Uhuk, uhuk, sahabatku masih memiliki identitas lain, kamu pasti kaget jika mendengarnya.” Meghan sengaja berkata dengan penuh misterius.

“Oh ya?” Robert mulai tertarik.

“Ayahnya adalah Kepala Kepolisian Kota C, memiliki kedudukan tertinggi di kantor polisi, hebat kan?” Meghan berkata.

Sayangnya tidak ada ekspresi kaget yang ingin Meghan lihat pada wajah Robert, melainkan datar-datar saja: “Oh, begitu ya.”

Meghan mulai memonyongkan bibir, lalu berkata: “Apa-apaan, kamu tidak terkejut? Aku sudah menelepon sahabatku, dia akan memberitahu keadaan kita disini pada Ayahnya, lalu mendesak pergerakan pihak polisi. Setelah polisi sampai nanti, kita pun terselamatkan.”

“Berpikir kejauhan.” Robert hanya menggelengkan kepala mendengarnya.

Jika memang akan melakukan gerakan, pihak kepolisian sama sekali tidak perlu menunggu aba-aba dari Odell.

Jika tidak salah, Kepala Polisi sama sekali tidak ingin mengerahkan tenaga polisi hanya demi masalah Robert, karena baginya hal itu tidak akan membawa keuntungan apa-apa.

Jika memang demikian, sekalipun memiliki identitas sebagai putri Kepala Polisi, sahabat Meghan tetap saja tidak mampu mendesak Kepala Polisi untuk mengerahkan anggotanya.

Lagipula, Odell pun tidak mungkin dayang menolong mereka, polisi pemberantasan narkoba memiliki posisi yang penting, jika bukan dalam situasi terdesak, mereka tidak dibolehkan bergerak kemana-mana.

……

Di luar hotel.

Sudah menunggu cukup lama, Ketua Zeng tak kunjung mendapatkan balasan dari pihak hotel. Dia pun mulai tidak sabar: “Apa yang dilakukan Manager Li? Jadi serahkan orang atau tidak?”

Seorang anak buahnya memegang teropong sambil melihat ke gedung hotel, dengan ekspresi wajah sedikit berubah: “Ketua, sepertinya hotel sudah mengunci semua pintu!”

“Apa?” Begitu mendengarnya, Ketua langsung mengambil teropong itu dan melihat ke arah yang sama, spontan sangat kesal: “Sial, Manager Li sialan! Apa maksudnya?”

Dia mengeluarkan handphone dan menelepon Manager Li: “Manager Li, lebih baik berikan penjelasan padaku!”

Manager Li tertawa pahit dari ujung telepon: “Ketua Zeng, kita adalah teman lama, aku tidak ingin menutupi semuanya lagi, sejujurnya saja, bukannya aku yang tidak setuju, tetapi bos kami yang memaksa kami menutup semua pintu hotel.”

“Lalu apa maksud dan tujuan bos kalian?” Ketua Zeng berkata dengan ekspresi suram.

“Aku juga tidak mengerti, lihatlah Ketua Zeng, hanya karena seorang tamu biasa saja sampai menyinggung The Sands? Memangnya hotel kami tidak ingin lanjut berbisnis lagi? Bos kami ini, sungguh tidak tahu apa yang dia pikirkan!” Manager Li berpura-pura mengumpat.

Tidak ada cara lain, meskipun yang dikatakan Manager Li tidak sesuai isi hatinya, tetapi demi tidak melibatkan diri sendiri, dia hanya bisa mengada-ngada. Jika tidak, seorang Manager kecil seperti dia tentu tidak kuat menahan amarah dari The Sands.

“Jangan dengarkan kata bos kalian, cepat buka pintu, nanti aku yang akan bicara langsung dengan bos kalian!” Ketua Zeng berkata.

“Aku juga ingin seperti itu, tetapi hak mengatur tidak berada di tanganku. Ketua Zeng, aku sungguh terpaksa.” Manager Li menghela nafas berat.

“Sialan! Kamu terlalu ribet, jika masih tidak buka pintu, jangan salahkan kami tidak sungkan menghancurkan hotel ini!” Ketua Zeng sungguh kesal dibuatnya, terus mengumpat dengan kasar.

“Ketua Zeng, aku juga sarankan kamu untuk berbuat seperti itu! Hancurkan saja hotel ini! Sejujurnya aku juga tidak suka dengan cara kerja bos kami, apa-apaan dia! Hancurkan, cepat hancurkan! Setelah berhasil merobohkan pertahanan hotel, aku akan bersulang untukmu!” Manager Li segera berkata.

Dia tahu, bagaimanapun caranya, hingga pada akhirnya, The Sands tentu akan menghancurkan hotel itu, maka lebih baik menuruti perkataannya saja, agar tidak terlibat langsung.

Manager Li tahu bagaimana cara melindungi tamunya, juga tahu bagaimana cara melindungi diri sendiri.

“Baiklah, aku ingin minum yang termahal!” Ketua Zeng tertawa lepas. Perkataan Manager Li telah menghapus segala kecurigaan dalam hatinya.

Setelah menutup telepon, Ketua Zeng memejamkan mata, lalu melambaikan tangan: “Hancurkan! Hancurkan semuanya!”

Huaaa!

Dalam sekejap, semua anggota The Sands membangkitkan semangat, mengambil tongkat besi dan berlari ke depan pintu masuk, lalu mengayunkan tangan dan menghancurkannya dengan kejam.

Kuangg!!

Phiaa!!

Pheng, pheng, pheng!

Berbagai jenis suara hantaman pada pintu terdengar, hingga menarik perhatian orang-orang di jalan raya sebelahnya.

Dibandingkan dengan keramaian diluar, situasi dalam hotel malah dipenuhi kegelisahan, banyak tamu melakukan protes pada pihak hotel, tetapi tidak ada gunanya.

Pihak hotel pun segera menguatkan pertahanan, dan menghimbau semua tamu untuk kembali ke kamarnya. Mereka kembali mendesak pihak kepolisian untuk segera mengirimkan bantuan.

Kericuhan seperti itu hampir menyerupai serangan para teroris.

Di luar.

Demi menghancurkan pintu besar hotel, para anggota The Sands merampas alat bor dan gergaji listrik dari toko-toko, berusaha memecahkan pintu kaca itu.

Tetapi sebagai hotel berbintang lima, tingkat ketahanan hotel itu sangatlah kuat. Bagaimanapun cara mereka mengebor dan menggergaji, yang terlihat di pintu kaca itu hanyalah goresan kecil yang tidak seberapa.

Apalagi para anak buah yang memukul dengan tongkat saja. Hingga tongkat besi bengkok sekalipun, mereka tidak berhasil meninggalkan sedikipun bekas pada pintu kaca.

“Sial!”

“Ada apa dengan pintu ini? Tangan saja sudah mau patah rasanya!”

“Sialan, apakah kaca ini terbuat dari baja?”

“Sekalipun baja, setidaknya juga pasti akan pecah!”

Para anggota The Sands terus mengumpat.

“Ambil bahan peledak! Kita ledakkan saja!” Melihat semuanya tidak memikirkan cara lain, Ketua Zeng pun memberi perintah.

“Ketua, apakah sungguh akan menggunakan peledak?” Seorang anak buah menelan air liur.

“Omong kosong, pintu ini begitu kokoh, sama sekali tidak bisa dihancurkan.” Ketua Zeng berkata.

Anak buahnya pun berkata dengan ragu: “Tetapi pihak polisi tidak mengizinkan kita menggunakan peledak, bagaimana jika mereka marah…”

“Jangan banyak bicara, memangnya siapa yang berani melawan The Sands? Cepat jalankan tugas!” Ketua Zeng berkata dengan kesal.

“Baiklah.” Anak buahnya segera mengiyakan.

Saat ini, sekumpulan laki-laki berpakaian jas berlari kemari dan berkata dengan suara keras: “Kami adalah pengawal dari Keluarga Jiang, berharap bisa berunding dengan penanggung jawab kalian!”

“Biarkan mereka masuk.” Ketua Zeng menganggukkan kepala.

Para pengawal Keluarga Jiang pun berjalan masuk, menyodorkan sebatang rokok, dan menyalakannya untuk Ketua Zeng, baru berkata sambil tersenyum: “Ternyata Ketua Zeng disini, sudah lama aku mendengar tentangmu, akhirnya hari ini kita bertemu juga, ternyata benar seperti yang dibicarakan orang-orang.”

“Jangan banyak basa-basi, katakan saja, ada apa?” Ketua Zeng bertanya langsung.

Ketua pengawal Keluarga Jiang berusaha memasang wajah tersenyum: “Karena Ketua Zeng adalah orang yang suka berterus-terang, kami pun langsung mengatakannya saja.”

“Jadi begini, Nona Keluarga Jiang yang bernama Meghan ada di dalam hotel ini. Berada di tengah begitu banyak orang, Nona Jiang merasa ketakutan. Atas perintah Keluarga Jiang, aku datang untuk berkompromi, agar kalian jangan sampai melukai Nona Jiang.”

Selesai berkata, ketua pengawal pun mengeluarkan foto Meghan dan memberikannya pada Ketua Zeng.

Begitu melihatnya, Ketua Zeng pun berkata: “Oh, bukankah ini salah satu dari dua perempuan yang bersama Robert?”

“Robert?” Saat mendengarnya, ketua pengawal merasa kebingungan, dia sama sekali tidak mengenal Robert.

“Dialah orang yang ingin kami tangkap.” Ketua Zeng berkata.

Ekspresi wajah ketua pengawal langsung berubah, lalu berkata dengan senyuman yang dipaksa: “Ketua Zeng, pasti ada salah paham di antara semua ini, Robert telah menyinggung The Sands, tentunya tidak ada kaitan dengan Nona Keluarga Jiang kan?”

“Memang tidak ada kaitannya, tetapi aku lihat Nona Keluarga Jiang sangat akrab dengan Robert.” Ketua Zeng berkata dengan makna tersembunyi.

“Tidak mungkin, paling-paling hanya hubungan teman.” Ketua pengawal menegaskan.

Ketua Zeng berpikir beberapa saat, lalu menelepon pada Raja Naga Laut, dan menceritakan masalah Meghan yang terlibat dalam masalah.

Setelah menutup telepon, dia pun mengangguk dengan sembarang: “Baik, Ketua pusat kami sudah setuju, karena dia adalah anak Keluarga Jiang, setelah hancurkan hotel ini nanti, aku tidak akan melukainya, tenang saja.”

“Terima kasih banyak Ketua Zeng, Keluarga Jiang sungguh berterima kasih padamu!” Ketua pengawal berkata dengan serius.

“Sudahlah, menjauhlah jika tidak ada masalah lagi. Setelah pintu hotel hancur, kamu ikut aku masuk, bawa pergi Nona Keluarga Jiang, dan jangan mencampuri urusan lain, mengerti?” Ketua Zeng mengingatkan.

“Tenang saja, aku pasti menepati kata-kata.” Ketua pengawal segera menjawabnya.

Setelah mundur ke satu sisi, kepala pengawal pun menelepon Meghan: “Nona, kami sudah berkompromi dengan The Sands, Anda akan baik-baik saja, tenang saja.”

“Secepat itukah?” Meghan merasa sangat aneh, segera berlari ke jendela dan berkata: “Tidak beres, mereka masih sedang menghancurkan pintu hotel.”

Ketua pengawal pun menjelaskan: “Nona, mereka tidak akan melakukan apapun padamu, tenang saja. Setelah mereka masuk, Anda jangan sembarangan ya, aku akan masuk dan menjemputmu pulang.”

“Hm? Apa maksud perkataanmu? Hanya melindungi aku saja?” Meghan menangkap maksud perkataannya, spontan menjadi murung.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu