My Tough Bodyguard - Bab 49 Mengapa Tidak Sepadan dengan Alice Mo?

Sebenarnya, Robert tidak terlalu mempedulikan Hugo.

Sebelumnya dia bisa berkenalan dengan Hugo hanya sekedar merasa bosan, dia masih baru saat itu. Akhir-akhir ini banyak sekali hal yang harus diurusnya, dia pun melupakan taruhan itu.

Tapi dia tidak menyangka Hugo malah serius, ini membuat Robert semakin tertarik.

Tapi walaupun tertarik, Robert tetap tidak terlalu mementingkan masalah ini.

George berkata santai: "Adik Qiu, kamu jangan meremehkan Hugo, seminggu ini dia sudah mendapat banyak order. Sekarang semua orang juga sudah tahu, Hugo sedang menantangmu. Kalau kamu kalah, Hugo pasti tidak akan semudah itu menganggap masalah ini selesai."

"Oyah, kakak Zeng, kamu kan ketua tim, kamu pasti tahu data Hugo, bantu aku dong, bocorin sedikit boleh?" Kata Robert sambil tersenyum.

"Sudah hampir sepuluh juta." George mengecilkan suaranya.

Melihat Robert yang masih santai, George pun mengingatkannya: "Adik Qiu, lima puluh jutamu itu tidak termasuk di dalam taruhan ini. Sudah hampir akhir bulan, kalau kamu masih tidak mendapatkan order, maka..."

"Oke deh, aku akan berusaha, makasih kakak Zeng sudah mengingatkan." Kata Robert sambil tersenyum.

……

Saat jam pulang kerja, Robert langsung pulang ke rumah keluarga Mo.

Setiba di depan villa, Robert melihat sebuah mobil yang bukan milik keluarga Mo.

"Ada tamu yang datang?" Robert membuka jendela mobil dan bertanya.

Tom cemberut dan menjawab: "Kakak ipar, keluarga Mo datang."

"Keluarga Mo?" Robert penasaran, ini bukannya rumah keluarga Mo, perkataan Tom terdengar aneh.

Tom pun berkata: "Satu pria dan satu wanita, sikap mereka sangat arogan..."

Belum selesai dia berbicara, bodyguard yang berdiri di sampingnya pun memotong: "Bukan arogan lagi namanya, sudah seperti raja, benar-benar ya pria itu, sombong apaan dia!"

"Harry, jangan banyak omong!" Tom memarahinya.

Harry pun menyesal dan berkata: "Maaf kakak ipar, aku terlalu emosi."

Tom pun bersikap tenang dan berkata: "Kakak ipar, aku juga kurang tahu ada apa sebenarnya, kamu masuk saja."

Robert mengangguk, dia turun dari mobil dan melempar kunci mobil itu ke Tom, lalu melangkah masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah.

Di ruang tamu.

Anderson dan Alice sedang duduk di sofa dan melayani tamu.

Di depan mereka, ada seorang pria dan wanita. Pria itu berpakaian rapi dan berlagak sombong. Wanita itu cantik, cara pandangnya terhadap Alice, seperti ada perasaan iri di dalamnya.

Alice juga sudah menyadari hal itu, tapi dia tetap bersikap sabar, walaupun dia sudah merasa jengkel di dalam hatinya.

Kedua orang ini, satu bernama Benjamin Mo, sedangkan satunya lagi bernama Cindy Mo, mereka adalah keturunan keluarga Mo, kakak sepupu Alice. Alice tidak suka dengan mereka, kedatangan mereka kali ini adalah meminta belas kasihan untuk Ronny Mo!

Walaupun mereka semua satu keluarga, tapi keluarga Alice sendiri dan keluarga lainnya tidak berhubungan dalam bisnis.

Ronny Mo bisa masuk ke perusahaan Mo itu juga karena dia tidak punya pekerjaan, setelah dibujuk oleh saudara lain, Anderson pun menyetujuinya bekerja di perusahaan Mo.

Berkali-kali Ronny Mo ingin mencelakai Robert, dari segi moral ataupun hukum, sudah keterlaluan dan melewati batas, mereka sudah berbaik hati tidak memasukkan Ronny ke dalam penjara, sekarang malah datang memohon untuknya, benar-benar tidak tahu malu.

Walaupun Alice tidak menyukai Robert, tapi dia mengagumi Robert dan kemampuannya. Saat Robert direndahkan, Alice tentu akan membelanya.

Sambil menyeruputi teh, Anderson tersenyum dan berkata: "Benjamin, Cindy, kalian sudah jauh-jauh datang ke Jiang Cheng, nginap saja dulu dua hari disini! Ayo, diminum tehnya."

"Paman ketiga, kita tidak perlu berbasa-basi lagi. Kali ini aku dan Cindy datang jauh-jauh dari kota C, demi apa, paman ketiga pasti sudah tahu bukan?" Kata Benjamin.

Anderson pun berpikir-pikir dan tersenyum pahit: "Ingatan paman ketiga sudah tidak baik, ditambah lagi urusan di perusahaan sangat banyak, maksud dari kedatangan Benjamin, paman benar-benar tidak tahu."

"Huh, kalau paman ketiga tidak ingin mengungkitnya, ya sudah aku jelasin saja!" Benjamin mengeluh: "Kali ini kita datang ke Jiang Cheng, karena masalah paman ketujuh belas, paman Ronny yang dipecat paman ketiga!"

Ronny berada di urutan tujuh belas di dalam keluarga Mo, oleh karena itu Benjamin memanggilnya paman ketujuh belas. Sama halnya dengan Anderson, dia berada di urutan ketiga, makanya dia dipanggil paman ketiga.

Keluarga Mo mengurutkan mereka berdasarkan umur, tapi sebenarnya mereka bukan saudara kandung.

Misalnya Ronny Mo, dia adalah adik sepupu dari saudara jauh Anderson.

Ayah Benjamin, berada di urutan kedua, mereka berbisnis di kota C, tidak kalah hebat dengan perusahaan Mo, oleh karena itulah Benjamin bisa sesombong itu, dia meremehkan Anderson.

Mendengar perkataan Benjamin, Anderson pun tersadar dan mengingat sesuatu, dia lalu menggelengkan kepalanya dan tersenyum: "Aku pikir masalah apa, ternyata masalah Ronny."

Benjamin mengangkat kepalanya dan berkata: "Paman ketiga, bukan aku tidak mau menghormati paman ketiga, kali ini aku datang mewakili keluarga Mo, memohon untuk paman ke tujuh belas, aku berharap paman ketiga bisa mempekerjakan paman ketujuh belas kembali!"

Anderson menggeleng: "Tidak bisa!"

Benjamin merasa bingung, awalnya dia mengira paman ketiga yang selama ini ramah dan murah hati akan memberikan jawaban yang bisa memuaskannya. Tapi dia tidak menyangka, sikap paman ketiga kali ini sangat tegas.

Benjamin tidak bisa menerimanya, dia berkata: "Kamu ingin menentang keluarga Mo?"

"Menentang keluarga Mo? Kamu terlalu berlebihan."

Anderson berkata: "Ronny bekerja selama tiga tahun di perusahaanku, prestasinya biasa saja. Hanya karena dia bagian dari keluarga Mo, makanya aku tidak melakukan apa-apa. Tapi kelakuannya akhir-akhir ini sudah melewati batas, memecatnya, sudah termasuk hukuman yang paling ringan."

"Hukuman yang paling ringan? Paman ketiga, kita semua bersaudara, kamu jangan keterlaluan seperti itu!" Ketus Benjamin.

Alice yang duduk di samping Anderson pun berkata: "Kakak, kamu tidak boleh berkata seperti itu, baik di rumah maupun di perusahaan, semua ada aturannya, paman ketujuh belas sudah melanggar peraturan, kalau tidak dihukum, bagaimana staf-staf yang lain melihatnya?"

"Adikku Alice, aku juga sudah tahu masalahnya, hanya gara-gara satu staf baru itu kan? Memangnya dia lebih penting dari saudara kita?" Kata Benjamin.

Cindy juga menyindir: "Aduh kakak Benjamin, mungkin saja Alice merasa staf baru itu lebih penting dari paman ketujuh belas?"

"Benar juga, dengan kemampuan paman ketiga, saat itu dia meninggalkan keluarga Mo, dan membawa Alice untuk berbisnis di Jiang Cheng, sekarang dia sudah sukses, tentu saja tidak pelu mempertimbangkan harga diri keluarga Mo di kota C" Kata Benjamin sambil tersenyum sinis.

Perkataan mereka berdua membuat Anderson dan Alice sedikit marah.

Terutama Anderson, dulu dia meninggalkan keluarga Mo juga karena terpaksa, kalau ingin mengungkit lagi, dia akan mengingat kembali kenangan-kenangan yang tidak menyenangkan saat itu.

"Paman ketiga, bagimanapun juga, aku sudah menyampaikan maksud dari keluarga Mo,

aku berharap kamu bisa mempekerjakan paman ketujuh belas kembali." Benjamin pun tersenyum: "Oyah, agar tidak terjadi perselisihan, keluarga Mo juga berharap agar paman bisa memecat staf baru itu."

Bam!

Tiba -tiba saat ini, pintu rumah terbuka!

Mereka melihat seorang pria dengan rokok di mulutnya berjalan masuk dan tersenyum: "Ingin memecatku? Kamu belum menanyakan persetujuanku!"

Benjamin mengerutkan alisnya: "Kamu staf baru itu?"

"Benar, aku." Robert duduk di sofa dan mengangguk.

Mendengar pengakuan Robert, Benjamin dan Cindy pun kebingungan, mereka sudah menyelidiki kejadian itu, Ronny dipecat karena berkelahi dengan seorang staf baru.

Kalaupun memang staf baru ini memang berkemampuan dan berlatar belakang hebat, Benjamin bisa mengerti.

Tapi sekarang, staf baru ini malah masuk ke dalam rumah keluarga Mo, dan duduk disamping Alice Mo!

Dan yang membuat Benjamin merasa aneh adalah sikap Anderson dan Alice, kedatangan staf baru ini tidak membuat mereka kaget!

"Kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Benjamin.

Robert berkata: "Aku tinggal disini, ada yang aneh?"

"Paman ketiga, dia siapa?" Benjamin melihat ke arah Anderson.

Bisa tinggal di dalam rumah keluarga Mo pasti bukan orang luar. Tapi Benjamin sama sekali tidak mengenal Robert, dia bukan keluarga Mo, mengapa dia bisa tinggal disini?

Anderson pun berkata: "Lagipula nanti juga akan diumumkan, kalau memang Benjamin ingin tahu, aku katakan saja sekarang, kebetulan nanti Benjamin juga bisa langsung menyampaikannya kepada keluarga Mo yang ada di kota C. Ini Robert Qiu, pacar Alice, sebentar lagi mereka akan bertunangan."

"Apa?!"

Benjamin dan Cindy melotot dan tidak percaya!

"Ba, bagaimana mungkin?!"

Benjamin menarik nafas panjang, dia sangat terkejut mendengar hal ini, dia bisa membayangkan, kabar ini pasti akan menggemparkan keluarga Mo yang ada di kota C.

"Paman ketiga, pernikahan adik Alice, bukannya seharusnya dirundingkan terlebih dahulu dengan ayahku dan paman pertama? Kalau tidak memberitahu keluarga Mo dan memutuskannya sendiri, apakah tidak terlalu sembarangan?" Kata Benjamin.

Anderson pun berkata: "Pernikahan anakku, tentu saja aku yang menentukan, kenapa harus dirundingkan?"

"Pernikahan ini, walaupun paman ketiga setuju, ayahku dan paman pertama, juga kakek, pasti tidak akan setuju!" Kata Benjamin.

"Benar-benar lucu ya, dua puluh tahun yang lalu aku sudah meninggalkan keluarga Mo di kota C, selain masih berhubungan darah, semuanya tidak berkaitan lagi dengan kalian. Anakku mau menikah, kalian tidak perlu ikut campur." Anderson pun bersikap tegas.

Benjamin berkata: "Paman ketiga, bukan kami ingin ikut caampur. Pernikahan adik Alice adalah berita baik, tapi pernikahan harus mencari pasangan yang sepadan bukan?"

"Hei hei hei, tolong perhatikan kata-katamu, kenapa aku tidak sepadan dengan Alice?" Kata Robert tidak senang.

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu