My Tough Bodyguard - Bab 81 Aku Datang Untuk Membunuhmu

Malam hari.

TF Mansion.

Di pintu berdiri belasan bodyguard bertugas jaga, melihat mobil Hansen Gao berjalan masuk, langsung semuanya menegakkan postur berdirinya, ingin menunjukkan yang terbaik di hadapan bosnya.

Supir perlahan menghentikan laju mobil, segera cepat-cepat turun dari mobil dan membuka pintu penumpang belakang, Hansen gao dengan wajah suram berjalan keluar.

Dia tidak berucap sepatah kata pun berjalan masuk ke dalam rumah, tiba-tiba menghentikan langkahnya sejenak, memalingkan wajahnya ke belakang dan berkata kepada seorang bodyguard: “Malam ini perketat pengamanan, tanpa seijinku, seekor lalat pun tidak boleh sampai masuk, mengerti?”

“Baik!” bodyguard segera menjawab.

Kembali ke kamar tidur, Hansen gao duduk di sofa, perlahan menghembuskan nafasnya, di dalam rumah yang dijaga dengan sangat ketat ini, dia barulah mendapatkan perasaan aman.

Sejujurnya, waktu setelah Hansen gao mendengar Robert Qiu seorang diri berhasil memukul kalah seluruh anggota The Sands, dia sangat terkejut. Dia tahu bahwa Robert Qiu sangat jago berkelahi, tapi satu orang bisa mengalahkan begitu banyak orang, bahkan drama film dan televisi pun tidak berani menampilkan yang berlebihan begini, di dunia nyata kok bisa?

Tapi Hansen gao dengan cepat terpikirkan kemungkinan yang lain ----- Robert Qiu begitu kuat, sangat besar kemungkinannya akan kembali untuk balas dendam!

Terpikir sampai di sini, Hansen gao seharian duduk berdiri pun tak tenang, sistem keamaan dan penjagaan TF Group ditambah bahkan di pintu ruang kantor pun dijaga oleh dua orang bodyguard, berjaga-jaga atas kemungkinan datangnya Robert Qiu.

Untung sepanjang pagi hingga sore tidak terjadi apa-apa, sekarang Hansen gao sudah sampai di rumahnya, memperketat lagi penjagaan di TF Mansion, pada akhirnya dapat duduk tenang dan santai.

Pikir-pikir, Hansen gao mengeluarkan ponselnya dan menelepon Kenny Chu: “Hei Bocah marga Chu, mengapa kamu tidak memberitahuku lebih awal, bahwa Robert Qiu ini sangat pandai berkelahi? Karena seorang Robert Qiu, hari ini bisa dibilang membuat banyak orang terlibat , bahkan keluarga Ye juga ikut keluar, apa yang kamu sebenarnya lakukan?”

“CEO Gao, tidak mungkin kamu takut kan?” Kenny Chu berujar sambil tertawa.

“Aku takut? Waktu tahun itu aku membuat sensasi besar di kota Jiang, kamu tidak tahu masih ada di mana, mungkin sedang asyik main lumpur!” Hansen Gao berdehem, dengan dingin berkata: “tetapi, aku khawatir Robert Qiu sedang menunggu waktu yang tepat untuk melakukan perhitungan, aku dapat merasakannya, rasa ingin balas dendam dari orang ini sangatlah besar.”

“CEO Gao, TF Mansionmu ini, adalah perumahan mewah terbaik di kota Jiang, pasukan bodyguardnya pun adalah yang terbaik, apa yang ditakutkan?” Kenny Chu bicara dengan penuh percaya diri: “Lagipula, sekarang semisalnya Kenny Chu ingin cari masalah denganmu, juga tidak akan dalam waktu dekat ini, saat ini kalau sampai terjadi sesuatu denganmu, dia akan menjadi orang pertama yang dicurigai.”

“Betul sih apa yang kamu katakan ini, tapi perasaan setiap saat diamati oleh orang yang dapat mengancam jiwaku ini sangat tidak nyaman! Lagipula, aku tidak bisa terus berdiam di dalam rumah saja!” Hansen Gao berkata dengan nada tidak senang.

“Jadi saat ini, CEO Gao, kau harus semakin dekat denganku.” Kenny Chu berkata sambil tertawa: “Tunggu sampai aku menguasai keluarga Mo, langkah selanjutnya adalah perkekonomian seluruh kota Jiang. Kalau sampai waktunya itu, aku adalah jelas-jelas adalah raja kota Jiang, adik lelakiku di tempat rahasia mendampingiku, seluruh kota Jiang, adalah milik keluarga Chu.”

Hansen Gao jelas-jelas tidak percaya: “Bocah marga Chu, kamu jangan coba-coba mempermainkanku, kalau semua rencanamu itu betul-betul hebat, mengapa 3 tahun ini rencana tahap satumu yaitu Perusahaan Besar Mo bahkan belum berhasil sama sekali?”

“3 tahun ini, Perusahaan Besar Chu berhasil benar-benar membongkar monopoli teritori obat-obatan kota Jiang yang selama ini dipegang oleh Perusahaan Besar Mo, malahan bisa dibilang yang didapatkan melebihi Perusahaan Besar Mo.”

Di sisi lain, adikku Calvin Chu, mempersatukan kekuatan dari partai di kota Jiang, menjadi orang yang bisa dikatakan berperan di belakang layar.

“Semuanya akan ada waktunya, ayahku Bosco Chu meninggalkan kekacauan bagi kami berdua kakak beradik ini, aku menghabiskan waktu 3 tahun membereskannya sampai bersih, masa sih CEO Gao tidak melihatnya?” Kenny Chu berkata perlahan.

Mendengar nama Bosco Chu disebut, mata Hansen Gao memancarkan suatu sentuhan, ada kesedihan di dalamnya, dia berkata: “Sangat disayangkan ya Bosco itu, kalau bukan terjadi insiden 3 tahun yang lalu itu, keluarga Chu dan keluarga Mo tidak akan sampai berseteru sampai seperti ini.”

Dalam nada bicara Kenny Chu tersirat kebencian: “Aku mau menghancurkan Perusahaan Besar Mo, membuat Anderson Mo pun merasakan keluarganya hancur berantakan!”

Hansen Gao bergumam: “Bocah marga Chu, aku tidak peduli alasanmu membenci keluarga Mo, aku hanya memikirkan soal keuntunganku!”

“CEO Gao tenang saja, kamu adalah partner kerjasamaku yang paling penting, keuntunganmu sudah terjamin, kerjasama di antara kita barulah perlu untuk terus dilanjutkan.” Kenny Chu berkata.

“Masih ada sedikit masalah, bocah bernama Robert Qiu itu, harus secepat mungkin dibunuh, kalau dia masih hidup, hatiku terus merasa tidak tenang!” Hansen Gao mengingatkan.

Kenny Chu dengan ringan berkata: “Tenanglah, dia juga sudah tidak berdaya. CEO Gao, kamu tahu Rose?”

“Rose?”

Mendengar kode ini, raut wajah Hansen Gao berubah, beberapa tahun belakangan ini, pengaruh Rose tahun demi tahun semakin terdengar, dalam dunia bisnis dan dunia politik kota Jiang, bisa dibilang tidak ada yang berharap dirinya diawasi oleh Rose.

“Kenny Chu beberapa waktu sebelum ini telah memprovokasi orang yang tidak seharusnya diserang, aliansi pembunuh propinsi Y sudah mengutus Rose.” Kenny Chu dengan tidak terburu-buru: “Rose sudah sampai di kota Jiang, percayalah tidak perlu sampai beberapa hari, kita dapat melihat kabar kematian mendadak manager bagian keuangan Perusahaan Besar Mo.”

“Begini paling baik!” Hansen Gao merasa sangat puas.

Setelah memutus pembicaraan telepon, Hansen Gao menggeleng-gelengkan kepalanya: “Anak muda yang pikirannya sudah dipenuhi dengan kebencian dan dendam.”

Tok tok. Terdengar bunyi pintu diketuk.

Hansen Gao menyangka 2 gadis untuk melayani dia yang dia perintahkan pengurus rumah untuk atur sudah datang, dengan senang buru-buru dibukanya pintu kamar, namun saat dia melihat wajah orang yang berdiri di luar pintu, Hansen Gao langsung terkejut luar biasa, ternyata Robert Qiu! Hansen Gao tanpa berkata apapun, langsung mau menutup pintu kembali!

Brak!

Sayang sekali, Robert Qiu bergerak lebih cepat, tangannya menggebrak daun pintu, tiba-tiba tidak bergerak sama sekali. Robert Qiu berkata dengan tersenyum: “CEO Gao, kok ekspresinya sampai begitu, kamu begitu takutnyakah padaku?”

Hansen Gao mulai berkeringat, mendengar itu matanya mendelik, buru-buru dia berkata: “Saudara Qiu, bukan seperti itu, tengah malam begini, siapa yang tidak kaget kalau di rumahnya tiba-tiba muncul wajah seseorang?” Sambil berkata, Hansen Gao mundur selangkah, membuka lebar pintu rumahnya: “Silakan Anda masuk, ayo masuk.”

“Aku tidak akan masuk ke kamar tidur, kita mengobrol di ruang tamu saja.” Sambil berkata Robert Qiu berjalan menuju sofa dan duduk, menuangkan teh sendiri ke cangkir.

Melihat Hansen Gao yang masih termangu berdiri di depan pintu kamar tidur, Robert Qiu menunjuk tempat di sampingnya: “Ayo duduk.”

“Teh murahan begini mana pantas untuk saudara Qiu? Anda tunggu sebentar ya, aku segera menyuruh orang untuk menyiapkan teh dan makanan kecil yang paling baik untuk Anda!” Hansen Gao dengan di tengah kecemasan berkata, segera berjalan keluar dari ruang tamu, dalam hatinya mengomeli kelompok bodyguard , begitu banyak yang menjaga, Robert Qiu masih bisa dengan mudahnya menerobos masuk!

“Kalau maju lagi selangkah menuju pintu, berarti harus mati.” Robert Qiu tanpa memandangnya berkata, seakan bicara pada diri sendiri: “Kalau berteriak dan ribut, kau pikir dengan memanggil bodyguard masuk kau akan selamat, aku menjamin kau akan mati dengan lebih mengenaskan.”

Hansen Gao sudah mengulurkan tangan bersiap untuk membuka pintu, mendengar perkataan ini, langsung terdiam terpaku, keringat dingin langsung menetes di jambangnya. Sambil minum teh, Robert Qiu meneruskan bicaranya: “Kalau kamu tidak percaya, boleh coba-coba.”

Mendengar ini, Hansen Gao dengan susah payah membalikkan kepalanya, memaksakan tersenyum dengan senyum yang bahkan lebih jelek terlihatnya dari menangis: “Saudara Qiu, apa maksud perkataanmu? Aku tidak mengerti.”

“Kalau tidak melakukan kesalahan, tidak perlu takut. Aku datang berkunjung, kamu terkejut sampai seperti ini, sini, duduklah di sini, katakana padaku, sudah berbuat berapa banyak hal yang tidak baik?” Robert Qiu menepuk-nepuk sofa, berkata sambil seperti tertawa tapi juga tidak tertawa.

Hansen Gao berusaha menggerakkan kakinya berjalan, terasa berat, tidak mudah baginya sampai duduk di sofa, giginya beradu gemetar, mulut dan lidahnya terasa kaku, tak sepatah katapun berhasil dia ucapkan.

Robert Qiu mendengus: “Lihatlah kamu begitu takutnya, hatiku jadi merasa sangat bersalah.” Berhenti sejenak lalu melanjutkan bicaranya: “Waktuku sangatlah berharga. Begini deh, demi tidak saling buang waktu, aku duluan menyampaikan maksud kedatanganku, aku datang untuk membunuhmu.”

Hansen Gao langsung berlutut di lantai, dengan suara memelas berkata: “Saudara Qiu, siang tadi aku juga dengar dari orang masalah The Sands menghadangmu, tidak ada hubungannya dengan diriku!”

“Kamu dengan Chu bersaudara, bukankah kalian partner kerjasama?” Robert Qiu bertanya balik.

“Aku…….aku…..” Hansen Gao sangat ingin membersihkan dirinya dari hubungan ini, tapi saat dia melihat ekspresi lelucon di wajah Robert Qiu, dia langsung tahu, lawan bicaranya datang dengan membawa hati yang ingin membunuh, memohon ampun dan penjelasan sama sekali tidak ada artinya.

Berpikir sampai di sini, Hansen Gao dengan kecewa berkata: “Dengan membunuhku, keuntungan apa yang kamu dapatkan?”

“Bisa melemahkan kekuatan pemimpin kelompok keluarga Chu.” Robert Qiu berkata jujur.

Mendengar ini, Hansen Gao buru-buru menjawab: “Aku bisa berpindah dari gelap kepada terang! Saudara Qiu, asalkan kamu percaya padaku, aku akan memberitahukan rahasia Chu bersaudara!”

Robert Qiu malah menggelengkan kepalanya: “Tidak perlu.”

“Mengapa? Ini adalah rahasia yang orang lain tidak dapat beli walaupun dengan harga yang sangat mahal!” ujar Hansel Gao tiba-tiba.

“Pertama, aku tidak percaya padamu. Kedua, keluarga Mo tidak percaya padamu. Ketiga, rahasia Chu bersaudara aku tidak tertarik sama sekali.” Robert Qiu berkata lugas.

Hansen Gao tertawa lirih: “Kelihatannya aku berdiri di pihak yang salah.” Pandangan matanya nanar, diambilnya pisau buah dari atas meja, langsung mengarahkan pisau menusuk ke arah perut Robert Qiu! Ada pepatah mengatakan anjing panik melompati dinding, Hansen Gao juga bukan seorang yang hanya pasrah duduk menunggu kematian, di saat seperti ini, mempertaruhkan nyawanya untuk melawan!

Jarak kedua orang itu sangat dekat, sangat dekat. Hansen Gao tahu Robert Qiu sulit dikalahkan, tapi saat ini sudah tidak ada waktu lagi untuk memikirkan bisa atau tidak bisa menghindar.

Andaikata orang biasa, begitu pisau ditusukkan, pasti tidak akan keburu bereaksi.

Tapi Robert Qiu bukan orang biasa-biasa saja, sesungguhnya dari sudut pandangnya, segala tindak tanduk Hansen Gao sudah dapat dia prediksi, di sudut bibirnya tersungging senyum penuh percaya diri, mengeluarkan dua jarinya, dengan ringan dicapitnya, lalu terdengar bunyi, ujung pisau dan gagangnya terbelah menjadi dua bagian!

“Ini, bagaimana mungkin ini….” Hansen Gao terperangah, dengan 2 jari dicapit dan dipatahkannya pisau buah, apakah dia masih seorang manusia?

Jleb!

Tanpa menunggu Hansen Gao tersadar dari rasa kagetnya, ujung pisau buah itu langsung menancap tepat di jantungnya. Kedua mata Hansen Gao melotot, berguling-guling sebentar, tak lama kemudian dengan tragis ambruk ke lantai.

…..

Tok tok.

Tok tok tok.

Di luar ruang tamu berdiri dua orang wanita, mereka ada wanita special disiapkan untuk Hansen Gao, mereka berdiri di luar mengetuk pintu begitu lama, namun lama tidak mendapat tanggapan.

Kedua wanita itu sedikit ragu, mendapati pintu ruang tamu tidak kunci,lalu diputarnya pegangan pintu dan masuk.

Begitu masuk, dilihatnya Hansen Gao yang berlumuran darah terjatuh di samping sofa!

“Aaaargh!”

“Mayat!”

Seluruh TF Mansion seketika itu menjadi geger!

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu