My Tough Bodyguard - Bab 61 Mengakui kesalahan

“Apa? Kamu membunuh semua orang grup Shadow Tiger?”

Mendengar cerita Robert, Sarah yang di ujung telepon hampir jatuh: “Kamu jangan bercanda, hanya kamu sendiri?”

“Tentu, sampah seperti itu apa masih perlu dua orang?” tanya Robert

Sarah tidak bisa berkata-kata lagi, sebenarnya pihak berwajib kota Jiang Cheng diam-diam sudah melakukan pengintaian terhadap grup Shadow Tiger, hanya saja mereka licik, dan selama ini juga belum ada masalah yang serius, jadi pihak berwajib tidak begitu berupaya menanganinya.

Kali ini grup Shadow Tiger berniat membunuh Kylie, baru benar-benar membuat pihak berwajib bergerak.

Tak disangka, tanpa berkata apapun Robert pergi menghabisi grup Shadow Tiger. Ini membuat Sarah tidak bisa menerima ceritanya, berkata untuk ketiga kalinya: “Robert, kamu jangan bercanda denganku.”

“Sarah, kamu sebenarnya mau urus apa tidak masalah ini?” tanya Robert dengan tidak sabar.

Mendengar nada bicara Robert sepertinya tidak berbohong, Sarah dengan cepat menerima kebenaran ini, dengan nada agak berat bertanya: “Berita ini tidak bocor kan?”

“Pabriknya aku ledakkan, penduduk desa mungkin akan segera datang untuk memadamkan api. Alamat sudah dikirim ke kamu, kamu cepat mengutus orang ke sini, urus masalah yang selanjutnya.” kata Robert.

Sarah menutup telepon sambil memegang dahinya, lalu langsung melaporkan keadaan ini pada Vendy.

Pihak berwajib Vendy mendengar berita ini, juga terkejut, lalu mengutus pasukan khusus untuk mengatasi masalah ini.

Karena pasukan khusus datang tepat waktu, hingga mereka bisa mencegah penduduk yang ingin memadamkan api, namun dengan berbagai alasan ,yaitu menurut penelitian ilmiah ketika terjadi ledakan, aliran gas akan melayang ke udara dan bisa membahayakan tubuh manusia. Dengan alasan ini baru bisa menghentikan para penduduk desa untuk kembali ke rumah masing-masing lalu menutup rapat pintu jendela.

Melihat pihak keamanan sudah tiba, Robert langsung meninggalkan lokasi dan pulang ke apartemen Kylie.

Siang tadi terjadi sedikit konflik dengan Kylie, melihat Robert pulang, Kylie masih dengan wajah dinginnya, tidak bisa menerima dugaan Robert yang mengatakan bibinya adalah penyewa pembunuh tersebut.

Robert juga malas meladeni emosinya, yang pasti bukti sudah terkumpul, tugasnya akan segera selesai.

Mengeluarkan buku besar yang dibawa dari pabrik, juga sebuah pena rekaman, taruh di atas meja. Robert dengan ringan berkata: “Ini adalah bukti, kamu lihat saja dulu.” Selesai bicara, dia pergi mandi sekujur tubuhnhya penuh dengan bau darah yang tidak enak dicium.

Kylie menajamkan telinganya, ternyata benar dari kamar mandi terdengar suara guyuran air. Dia menggigit bibirnya, dengan ragu-ragu akhirnya dia mengulurkan tangannya, meraih buku besar yang ditinggalkan oleh Robert di atas meja.

Menjadi pembunuh, biasanya akan meninggalkan sebuah buku klien, meskipun sekarang ada komputer, namun ada hacker, jadi lebih baik dicatat dalam buku.

Adanya buku ini, pertama untuk mencegah agar tidak dimanfaatkan oleh klien, kedua untuk arsip. Keuntungan dan kerugian harus ditanggung bersama.Sehingga banyak orang, jika bukan karena dendam yang besar, pada dasarnya tidak akan menyewa seorang pembunuh bayaran, kadang seorang pembunuh tidak bisa diandalkan, dan bila membocorkan siapa kliennya akan timbul resiko besar.

Ketika Kylie membuka buku tersebut, langsung membuka halaman terakhir, dan melihat nama yang tidak asing Susan , nyaris membuat Kylie pingsan.

Agak lama kemudian, Kylie masih tertegun, dengan gemetar membuka tombol pena rekaman, terdengar pembicaraan Robert dan Yama dari pena rekaman…

Saat Robert sudah selesai mandi, ganti pakaian dan berjalan keluar, melihat ke sofa, Kylie dengan bengong sambil memegang pena rekaman, dan Robert melambaikan tangan : “Heh, apa kamu baik-baik saja?”

Kylie sadar kembali, terlihat Robert di depannya, seperti menemukan sandaran, dengan bibir merengut, mata yang merah, langsung lari ke pelukan Robert dan menangis.

Robert menghiburnya dengan kata-kata, sambil menghela nafas panjang, jika dia ada di posisinya, Kylie juga tidak mudah, dia ingin dibunuh oleh orang dekatnya. Kalau orang lain, pasti tidak bisa menerimanya.

… …

Di waktu yang sama, kediaman keluarga Ye.

Meskipun berita hancurnya grup Shadow Tiger bisa disembunyikan dari orang banyak, tapi tidak bisa kepada masyarakat elit, terutama keluarga Ye yang pertama kali menerima berita ini.

“Apa?”

“Ini bagaimana mungkin?”

“Hama seperti Shadow Tiger ini akhirnya dibasmi juga.”

“Kylie akhirnya bisa tenang.”

“Sekarang yang penting harus menemukan dulu siapa yang menyewa pembunuh ini, kalau tidak orang yang sembunyi dibelakang pasti akan mencari pembunuh yang lain lagi.

Seluruh anggota keluarga Ye membahas masalah ini.

Meskipun orang tua Kylie sudah meninggal, namun beberapa tahun ini karena kinerja yang cemerlang, membuat dia punya posisi yang tinggi dalam keluarganya, banyak orang yang dekat dengannya, dan sangat mengkhawatirkan keselamatan Kylie.

Ruang baca kepala keluarga

Stanley yang uzur sedang menikmati tehnya, dengan pandangan yang berbinar: “Rencana sudah dijalankan?”

“Seperti yang ayah perintahkan, semua sudah siap.” jawab Kevin dengan hormat.

“Baik! Aku ingin melihat, siapa musuh dalam selimut di keluarga ini!” jawab Stanley dingin dengan ekspresi puas akan rencananya.

… …

Didalam rumah Martin.

Karena beberapa tahun ini, usaha Martin sangat berkembang, oleh karena itu dari keluarga khusus memberikan satu rumah baru untuk dia tinggali bersama ibunya.

Setelah kembali ke rumahnya sendiri, dalam hati Martin merasa agak ganjil, ibunya barusan meneleponnya, dan mengatakan ada hal penting yang ingin didiskusikan, dan harus segera kembali ke rumah.

Ayahnya sudah meninggal, Martin memiliki ibu satu-satunya orang terdekat, karena itu sangat berbakti dan patuh. Tidak berani menunda hal yang diperintahkan ibunya, bahkan langsung meninggalkan pekerjaannya dan segera pulang ke rumah.

Yang membuat Martin bimbang adalah nada bicara ibunya sewaktu di telepon ada sedikit panik.

Sekarang Martin adalah yang paling muda dan yang terbaik di keluarga Ye. Seperti kata pepatah, mengandalkan anak menikmati kemewahan, ditambah lagi ada pakaian makanan yang cukup, dia tidak habis pikir, apa yang sedang ditakutkan oleh ibunya.

“Ma, aku pulang.” panggil Martin sambil melangkah masuk ke ruang utama.

Susan dengan cemas mondar-mandir di ruang utama, melihat anak kesayangannya pulang, wajahnya terlihat kusut, dengan gemetar berkata: “Anakku, mama salah padamu.”

“Ma, kamu kenapa?” Martin kaget dan langsung bertanya.

Susan dengan berlinang air mata dan wajah yang menyesal: “Martin, apakah kamu tahu masalah sepupumu Kylie yang diserang oleh pembunuh?”

“Ma, masalah ini juga aku barusan dengar. Grup pembunuh Shadow Tiger sudah dihabisi oleh Robert. Ternyata benar Kylie tidak salah menilai orang, Robert itu sangat hebat!” kata Martin dengan semangat dan alis terangkat: “Tunggu dalangnya ditemukan, Kylie baru benar-benar aman!”

“Dalangnya, adalah mama.” ucap Susan dengan kepala tertunduk.

Martin terperanjat mendengar kata ini: “Ma, jangan bercanda denganku, kamu mengapa ingin membunuh Kylie?”

“Mama melakukan semua ini demi kamu, jika Kylie mati dengan kemampuanmu dengan mudah bisa menjadi kepala keluarga!” sambil berkata, tiba-tiba Susan tanpa sadar menjadi marah sekali: “Ini semua gara-gara Robert itu jika dia tidak datang mendadak, mama pasti sudah berhasil!”

“Jangan bicara lagi, jangan bicara!”

Sela Martin dengan gemetar, sementara dia tidak bisa tenang, wajahnya penuh ketakutan, karena dia sangat jelas, kalau penyewa pembunuh itu ditemukan, dia akan dihadapkan oleh dendam keluarga Ye!

Namun dia sungguh tidak menyangka, penyewa ini adalah ibunya!

Ini menjadi konflik batin Martin, berbagai cara dan ide muncul di kepalanya, namun ditekan olehnya, dan terakhir setelah menarik nafas panjang: “Aku akan pergi meminta maaf sama Kylie, ini cara satu-satunya.”

“Martin, kamu tidak bisa melakukan ini! Mama panggil kamu pulang, bukan untuk pergi membuka kedok mama!” kata Susan sambil berusaha menghalangi.

“Ma, masalah ini tidak bisa disembunyikan. Robert pasti sudah mengetahui penyewanya adalah kamu. Jika sekarang aku pergi mencari Kylie, mungkin akhir masalah ini masih bisa diubah!” jelas Martin. Meskipun dia tidak bisa menerima kenyataan ini, namun dengan kemampuan dalam usahanya, membuat dia dengan cepat bisa memikirkan cara untuk menyelesaikan masalah.

“Mama mohon sama kamu, baik-baik bicara dengan Kylie!” pesan Susan.

Martin menghela nafas: “Tenang saja, Kylie bukan orang yang tidak memberi muka pada saudaranya” Selesai bicara, memutar badannya dan berlalu pergi.

Hal yang tidak diketahui Martin adalah ketika dia baru pergi dari kediaman Ye, dibelakangnya ada puluhan pengawal yang mengelilingi rumahnya, Stanley sambil bertopang pada tongkatnya, ditemani oleh Kevin masuk ke dalam.

“Pa , kenapa bisa datang ke sini?” tanya Susan dengan kaget melihat ayahnya, jangan-jangan masalahnya sudah diketahui oleh tua bangka Stanley?

Stanley dengan suara keras berkata: “Susan, aku menganggap kamu seperti putri kandungku, apakah ini balasan kamu terhadap keluarga Ye?”

“Pa, aku tidak tahu apa yang anda bicarakan.” jawab Susan seakan tidak tahu apa-apa.

“Sampai saat ini, kamu masih pura-pura, kelihatannya kamu kalau belum ketemu peti mati tidak akan menangis.” kata Stanley dengan senyum dingin, sembari memberikan isyarat pada Kevin yang ada disampingnya. Dia mengangguk dan segera berjalan ke sudut ruang utama dan mengambil sebuah alat perekam suara!

“Pa, kamu mengawasi aku?” tanya Susan dengan wajah pucat.

Stanley dengan senyum mengejek dan berkata: “Tidak hanya kamu, semua kediaman keluarga Ye selalu ada alat perekam ini. Aku sudah curiga sejak awal, orang yang ingin membahayakan Kylie ada dalam keluarga ini, hanya saja aku tidak menyangka orang itu adalah kamu!”

Susan dengan pandangan memelas: “Pa, aku sudah tahu salah, masalah ini tidak ada hubungannya dengan Martin. Semuanya aku sendiri yang melakukan, anda jangan salahkan Martin, dia tidak bersalah!”

“Ehm, jika Martin juga bergabung, akhir masalah bukan seperti ini!” Stanley dengan wajah kecewa berkata: “Canon terlalu awal perginya, Susan, harapan kamu selama ini ingin anakmu menjadi sukses, untuk ini aku bisa mengerti. Namun perbuatanmu kali ini, sungguh sudah keterlaluan.”

“Pa, masalah ini aku tidak pikir panjang, silakan hukum saja aku!” kata Susan sambil menarik nafas panjang.

Stanley mengangguk dan berkata: “Aku sangat senang kamu punya kesadaran seperti ini.” Setelah merenung sebentar, lalu berkata: “Kamu segera mengemaskan barang, sebelum Martin kembali, tinggalkan keluarga Ye, menuju kota S. Tidak ada izin dari aku, kamu tidak boleh masuk ke keluarga Ye satu langkahpun!

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu