My Tough Bodyguard - Bab 162 Diangkat Menjadi Ketua!

Setelah mengakhiri panggilan, wajah Raja Obat sedikit tidak senang.

"Bocah ini, pergi ke Jiang Cheng, dan sembarangan bermain dengan wanita lain, masih bilang mau menikahi Merry, jika nanti tidak bisa melewati ujianku, lihat nanti bagaimna caraku menghajarnya!"

Raja Obat berpikir dalam hati.

Semakin dipikir, dia merasa semakin marah, Raja Obat memutuskan untuk menelepon dan melampiaskan amarahnya.

lalu dia menelepon Robert, dia tidak peduli dengan apa-apa, dia terus saja memarahinya hingga 5 menit penuh, dan tidak membiarkan kesempatan untuk Robert untuk berkata, dia langsung mengakhiri panggilan telepon.

Huft.

Raja Obat menghempaskan nafasnya, dia merasa lebih santai.

.......

Mendengar nada sibuk diteleponnya, Robert melotot, dia sedikit tidak bisa merespon, wajahnya penuh kebingungan.

Apa-apaan?

Mengapa tadi kakek Raja Obat memarahinya terus tanpa alasan apapun.

Jika ini adalah orang biasa, maka Robert hanya ada dua pilihan, yang pertama adalah memarahinya balik, kedua adalah mengakhiri panggilan telepon.

Namun orang itu adalah Raja Obat, dia adalah penolong nyawanya sekaligus adalah kakek kandung dari calon istrinya, sekalipun diperbolehkan, Robert juga tidak akan berani mematikan teleponnya, dia hanya bisa membiarkannya memarahi dirinya sendiri selama 5 menit.

Hingga setelah Raja Obat mengakhiri panggilan telepon barulah dia tersadar dari kondisi melongonya.

Mengatakan dia mencari wanita lain, mengatakan dia main dengan wanita sembarangan?

Dan juga memperingatkan dia jika terdengar rumor dia mesum lagi, dia tidak akan bisa menikahi Merry?

Robert serasa ingin menangis, apa-apaan ini semua.

Jelas-jelas karena di Jiang Cheng banyak wanita cantik, semuanya ingin memilikinya, jika bukan karena dirinya masih memikirkan Adik Merry, badannya pasti sudah diperoleh oleh para wanita itu.

"Dasar bajingan mana yang bergosip dibelakangku!"

"Jangan biarkan aku mendapatimu!"

Kata Robert sambil mengertakkan giginya.

Sambil dipikir, Robert menelepon telepon Sarah.

"Robert? ada apa mencariku semalam ini?" kata Sarah sambil menguap.

"Ingin memintamu membantuku." Kata Robert sambil tersenyum.

"Baik, bilang saja." kata Sarah, dia mengira masalah kecil lagi, jadi dia tidak begitu pedili.

"Bantu aku selidiki keluarga Bai di JiangNan, dan juga awasi anggota keluarga Bai yang bernama Stella Bai, aku butuh tahu detail kemana perginya dia." kata Robert.

"Apa? Keluarga Bai di Jiang Nan?" Sarah tercengang.

Meskipun hanya bertelepon saja, namun Robert bisa dengan jelas merasakan perubahan nada bicara lawan bicaranya, dia berkata, "Ada apa? Ini tidak didalam area keamanan kita?"

"Bukan begitu, tapi Robert, mengapa kamu tiba-tiba menanyakan ini? Jangan-jangan kamu menyinggung keluarga Bai?" kata Sarah.

"Boleh dibilang begitu, Seharusnya kamu tidak asing dengan Stella Bai bukan, dia adalah anggota keluarga Bai di JiangNan." kata Robert.

Sarah mengiyakan, "Kami sudah tahu ini dari awal."

"Mengapa kamu tidak memberitahuku?" Robert merasa tidak senang.

Sarah berkata, "Meskipun dia adalah orang keluarga Bai, namun setelah kami teliti mengenai dia, dan menyadari bahwa tidak ada kaitan langsung dengan Keluarga Mo, jadi kami tidak memasukkannya kedalam list tersangka utama."

"Oh iya, Robert, apa sebenarnya masalahmu dengan keluarga Bai?" tanya Sarah.

"kenapa? kamu perhatian terhadapku?" kata Robert sambil tersenyum.

Sarah berkata, "Aku hanya ingin mengingatkanmu, keluarga Bai tidak semudah itu untuk disinggung, bagaimana jika kamu dibalas dendam oleh mereka?"

"Lucu, aku akan takut dengan keluarga Bai yang kecil?" kata Robert.

"Robert, aku harus mengingatkanmu, keluarga Bai sangatlah tidak biasa, jika tidak diperlukan, janganlah menyinggung mereka." kata Sarah.

Melihat Sarah yang begitu serius, Robert juga tidak enakan untuk terus bercanda, dia lalu menceritakan kejadian hari ini.

"Jerry Bai? Tuan Ke-9 keluarga Bai?"

Mendengar perkataannya, Sarah menarik nafas dalam-dalam, "Dia terkenal dengan sikap jeleknya, kamu menyinggungnya?"

"Boleh dibilang begitu." kata Robert.

Sarah sudah tidak tahu apa yang sebaiknya dia katakan, dia berkata, "Mengenai Stella Bai, aku akan menyuruh rekan di area Jiang Nan untuk mengawasinya, jika keluarga Bai memang tidak baik terhadap Stella Bai, apa yang ingin kamu lakukan?"

"Pergi ke Keluarga Bai untuk merebut orangnya." kata Robert.

Keesokkan harinya.

Robert memberitahu kepada Alice dan dia menyetujui keputusan resign dari Stella.

"Robert, bukankah kamu tidak membiarkannya pergi?" tanya Alice, kinerja Stella terlihat jelas, dia juga tidak ingin Stella pergi.

"Aku sudah berusaha, tapi Stella adalah orang keluarga Bai di Jiang Nan, dia bersikeras ingin pulang, apakah aku harus memaksanya?" Robert merasa tidak berdaya.

"Keluarga Bai di Jiang Nan?"

Ekspresi Alice berubah, "Stella ternyata adalah orang keluarga Bai di Jiang Nan?"

"Panjang ceritanya, jika ada waktu, aku akan menceritakan detailnya." Robert menganggukkan kepalanya, "Tapi ada apa dengan kalian? sekali mendengar kata Keluarga Bai di Jiang Nan, langsung ketakutan hingga begini? apakah mereka sangat hebat?"

Alice berkata, "Tidak hanya hebat saja, keluarga Bai adalah penguasa di Jiang Nan, mereka adalah tulang punggung perekonomian di 6 provinsi di Jiang Nan, sekalipun dilihat dari seluruh China, mereka juga termasuk keluarga yang besar."

"Begitu hebat?" kata Robert.

Kabar Stella resign dengan cepat tersebar.

dan ketua divisi keuangan yang baru akan digantikan oleh Robert.

Ketika mendapatkan pemberitahuan, Robert tidaklah kaget, setelah melihat pemberitahuan sejenak, dia lalu menandatanganinya.

Saat ini, Robert diangkat menjadi ketua divisi keuangan!

"Ketua Robert, posisi manager divisi keuangan ini sekarang sudah kosong, Direktur Utama dan CEO semuanya ingin meminta pendapat darimu, apakah Anda mempunyai orang yang direkomendasikan?" tanya asisten CEO yang mengantarkan pengumuman itu.

“Gwendolyn Yuan." Robert mengatakan nama ini.

"Benarkah? aku sudah mengerti." Asisten CEO menganggukkan kepalanya dan melirik Gwendolyn, lalu dia pergi.

Gwendolyn yang berada disamping sana sangatlah senang, dia melihat Robert dengan tatapan sangat berterima kasih.

Dia hanyalah asisten ketua Divisi keuangan, baik dari pengalaman ataupun kemampuannya, dia juga tahu bahwa dirinya tidak memenuhi syarat, normalnya, setelah 3-5 tahun lagi, barulah dia bisa diangkat.

Awalnya dia mengira bahwa setelah Robert menjadi ketua Divisi keuangan, dia akan mendatangkan seorang manager Finance dari luar.

Namun perkataan Robert membuat Gwendolyn langsung naik jabatan, bagaimana mungkin ini tidak membuatnya senang, dia tentu saja sangatlah berterima kasih kepadanya!

Teman-teman divisi keuangan menyatakan selamat kepadanya, Gwendolyn terlihat rendah hati, dia terus saja mengatakan masih belum pasti.

Meskipun atasan dari perusahaan belum menjawab rekomendasi dari Robert, namun semua orang juga tahu bahwa Robert adalah pacar dari CEO mereka, Alice.

Berdasarkan identitas dan latar belakang Robert, jangankan Gwendolyn, sekalipun dia menyuruh sembarang orang untuk menjadi manager, itu pasti bisa.

Jadi, Gwendolyn menjadi manager sudah menjadi sebuah hal yang pasti.

Para Karyawan divisi keuangan sangatlah iri, tapi tidak ada yang mempunyai rasa dengki kepadanya, karena semua orang memang merasa tidak ada yang lebih cocok lagi dibandingkan Gwendolyn untuk menjadi manager.

Dan sekali Gwendolyn naik jabatan, sebuah jabatan baru kosong, yaitu asisten ketua Finance.

Sekarang semua orang berlomba-lomba untuk menggantikan posisi Gwendolyn yang awal.

Hingga menyelesaikan semua pekerjaannya, barulah Gwendolyn datang ke kantor Robert yang semula, "Manager Robert, oh bukan, CFO Robert, kantor baru Anda sudah diberekan, apakah Anda akan pindah kesana sekarang?"

"Boleh juga, kosongkan kantor ini untukmu." kata Robert sambil tersenyum.

wajah Gwendolyn memerah, dia bergegas berkata, "CFO Robert, Anda jangan salah paham."

Sejenak kemudian, dia berkata dengan penuh rasa terima kasih, "CFO RObert, Terima kasih telah merekomendasikan aku, aku pasti tidak akan mengecewakan Anda."

"Bekerjalah dengan baik." Robert menepuk bahunya dan berjalan keluar dari kantor.

Kantor baru Robert adalah kantor CFO nya dari Stella sebelumnya, semua barang Stella sudah dikeluarkan, meja, kursi, bahkan dinding saja terlihat baru saja dibereskan, semuanya menjadi baru.

Ketika duduk diatas kursi Stella yang dulu, dan merasakan rasanya menjadi CFO, tidak ada yang berbeda, hanya saja kursinya lebih nyaman, dari tempat kerjanya, dia bisa melihat seluruh ruangan divisi Finance.

Robert tiba-tiba merasa bosan, dia lalu mulai mengerjakan pekerjaan yang ada ditangannya.

Baru saja satu siang saja, Robert sudah merasa sangatlah lelah, pekerjaan CFO jauh lebih banyak dari pada pekerjaan manager, dia memang membutuhkan seorang asisten untuk membantunya bekerja.

Siapa yang cocok?

Robert mulai termenung.

Tok, tok.

Suara ketuk pintu.

Seorang gadis yang lumayan familiar di divisi Finance masuk sambil membawa segelas teh, dia meletakkannya dengan pelan diatas meja Robert, dan berkata, "CFO Robert, Anda pasti sudah haus kan? minumlah secangkir teh."

"Terima kasih." kata Robert sambil tersenyum.

Gadis itu tersenyum senang dan pergi.

Tidak sampai 3 menit kemudian, ada seorang gadis yang masuk lagi sambil membawa leci, "CFO Robert, makanlah sedikit buah, musim sekarang paling cocok untuk makan leci."

"Baik, taruhlah disana." Robert menganggukkan kepalanya.

Dalam waktu 2 jam, hampir semua karyawan divisi Finance datang untuk tampil dihadapan Robert.

Robert juga merasa sedikit tidak berdaya, namun dia juga tidak enakan untuk menolaknya, dia juga mengerti dengan pemikiran para gadis, mereka ingin memperjuangkan posisi sebagai asisten.

Namun sejujurnya, Robert tidak mempunyai pilihan orang yang cocok, terhadap apa yang dilakukan para gadis ini, dia juga hanya bisa bilang bahwa dia akan mempertimbangkannya.

Tok, Tok.

Dan pada saat ini, seorang karyawan masuk lagi, "CFO Robert, aku datang untuk melaporkan pekerjaan kepada Anda."

Robert mengangkat kepalanya dan menyipitkan matanya, karena orang ini bukanlah orang lain, dia adalah Stezza yang dikatakan oleh Stella waktu sebelum dia pergi.

"Ternyata adalah Stezza." kata Robert.

Stezza masih tidak tahu bahwa semua tingkah lakunya sedang diperhatikan oleh Robert, dia duduk lalu melaporkan pekerjaannya, setelah itu dia melihat kearah dokumen yang bertumpukan diatas meja Robert.

Kali ini dia datang kemari untuk melapor pekerjaan juga cuma sebuah umpan saja, dia punya tujuan lain, "CFO Robert, apakah Anda masih membutuhkan asisten? Melihatmu begitu sibuk, aku sebagai bawahanmu merasa sangatlah sakit hati."

Robert berkata, "Eh, kamu ini merekomendasikan dirimu sendiri?"

"Iya, CFO Robert, apakah menurut Anda aku cocok atau tidak??" kata Stezza dengan senyuman mengoda.

Ada begitu banyak karyawan yang lalu lalang, Stezza lah yang paling langsung, dia langsung mengutarakan kemauannya atas posisi asisten.

Robert tentu saja tidak akan setuju dengan permintaan Stezza, namun ketika dia akan berkata, tiba-tiba hpnya berbunyi, dia mengambilnya dan melihat bahwa itu adalah teman lamanya Vanessa.

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu