My Tough Bodyguard - Bab 244 Membunuh Anderson Mo!

Sudah selesai berbasa basi, Nico Cheng, Kenny Chu, serta saudara kakak beradik Keluarga Ye sudah harus masuk ke ruang tamu.

Saat ini, ketua bodyguard Vila Besar Mo Tom berdiri keluar, menahan dua bodyguard pengikut yang dibawa Kenny Chu: “Mohon maaf, malam ini adalah pesta ulang tahun Nona Besar, orang yang tidak di dalam nama daftar pengundangan, semua sama tidak boleh masuk ke dalam.”

“Ada peraturan begini juga?” Kenny Chu seketika itu juga mengerutkan keningnya.

Dengan karena Kenny Chu malam ini membawa bodyguard, juga demi melindungi keselamatan perorangan untuk dirinya, bagaimanapun juga beberapa kali sebelumnya, sudah menyinggung Keluarga Mo dengan erat.

Kalau tidak membiarkan membawa bodyguard masuk lapangan, andai kata Keluarga Mo mengunakan kesempatan membalas dendam, kalau begitu dia sudah parah sekali.

“Tuan Muda Chu jangan-jangan khawatir Keluarga Mo bisa merugikan kamu? Begitu penakutkah? Hehe, dipikir-pikir betul juga, sudah berapa kali pergi mencuri ayam dan pulang kehilangan segenggam nasi, kalau aku pasti juga akan membawa bodyguard, sayangnya, sayangnya.” Martin Ye yang disamping telah berkata-kata sinis.

Kenny Chu dengan pandangan tajam melotot Martin Ye, tidak menghiraukannya, pandangan malah melihat ke Anderson Mo: “Paman Mo, apa ada peraturan begini?”

“Ini Alice Mo yang menetapkan.” Anderson Mo yang paling pandai adalah main silat Taici, dengan ringan mendorong ke putrinya.

Sekali mendengar Alice Mo yang menetapkan peraturannya, Kenny Chu seketika itu juga tidak berpendapat lagi, berkata terhadap dua bodyguard dibelakangnya: “Kalian berdua, tidak perlu ikut aku masuk lagi, bersama dengan saudara-saudara bodyguard Keluarga Mo, menjaga tamu malam ini, apakah sudah mengerti?

“Baik.”

“Tuan Chu, tenang saja.”

Dua bodyguard sangat amat menurut.

Tunggu sampai Anderson Mo membawa sebaris orang masuk ke ruang tamu, Tom ini baru berjalan ke pojok, menekan tombol pembicaraan headseat: “Kakak Ipar, mereka sudah masuk.”

Di dalam kamar Alice Mo, Robert Qiu memutuskan telepon, mengeliat badannya, bangun mengantikan kemeja putih, menyampirkan seragam hitam yang tidak menarik perhatian orang, lalu berencana keluar pintu.

“Kamu pergi kemana?” Alice segera bertanya.

“Kenapa, takut aku kabur lagi?” Robert Qiu menoleh kepala berkata dengan senyuman.

Muka cantik Alice Mo memerah, dengan marah berkata: “Asal ngomong apa kamu, siapa takut kamu kabur? Jangan kembali jika ada kemampuan untuk keluar.” Berbicara sampai terakhir, sebaliknya malah sedikit mirip dengan kasmaraan di antara pasangan kekasih.

Robert Qiu ketawa haha, segera menjelaskan: “Krisis kali ini masih belum terhapuskan, aku mendapat kabar, pembunuh yang membunuh aku itu, malam ini akan bertindak terhadap Paman Mo.”

“Hah? Ayah aku?” Muka cantik Alice Mo seketika itu juga berubah, segera mencari keluar hp dari dalam tas, ingin memberi peringatan ke Anderson Mo, tapi malah ditahan oleh Robert Qiu: “Tenang saja, ada aku, Paman Mo tidak akan terjadi apa-apa, sekarang jangan bertindak gegabah sehingga membangkitkan kewaspadaan musuh.”

Berbicara, Robert Qiu dari dalam tas sandang kuning kecoklatan yang ia bawa kemana-mana, telah mengeluarkan selembar topeng kulit manusia, memberi ke Alice Mo: “Kamu pintar dan cekatan, ayo kemari bantu aku menempelnya.”

Alice Mo tidak tau harus menangis atau tertawa: “Kamu ini, sudah di saat ini juga, masih tidak lupa bermanis mulut.”

Menghabiskan sepuluh menitan, dalam bantuan Alice Mo, topeng kulit manusia telah berhasil tempel di mukanya Robert Qiu. Robert Qiu saat ini, sudah menjadi pria asing yang lain, sama sekali tidak dapat melihat bekasnya.

“Apa dapat mengenal keluar aku?” Robert Qiu menunjuk wajah sendiri.

“Dapat mengenal keluar.” Alice Mo menutup mulut bersenyum.

“Hah? Tidak mungkin? Kamu juga dapat mengenal keluar?” Robert Qiu menghadap ke kaca membanding-bandingkan.

“Pandangan mengoda kamu itu, meskipun berubah menjadi abu aku juga mengenalnya.” Alice Mo berkata dengan suara lembut.

Robert Qiu ketawa haha, berjalan kemari mencubit-cubit pipinya Alice Mo, membuat cemberut secara genit, ini baru melepaskannya, dengan tenang pergi meninggalkan kamar Alice Mo.

“Bajingan ini!” Alice Mo mengosok pipinya yang di cubit sampai ada sedikit memerah.

Tok Tok Tok.

Sekumpulan make-up artist yang terkenal mengetuk pintu masuk: “Nona Mo, hari ini adalah pesta ulang tahun kamu, harus berdandan dengan cantik-cantik baru bisa.”

Alice Mo menghela nafas, untung saja Robert Qiu perginya tepat pada waktu, kalau tidak memergoki sekumpulan make-up artist ini, tidak tau besok di Kota Jiang Cheng akan muncul berita gosip apa lagi.

… …

Pesta sedang berlangsung.

Beberapa anak bangsawan yang berkeluarga kaya dan berkuasa di Kota Jiang Cheng, mengangkat gelas bir, bersatu jadi sebuah lingkaran kecil.

Ada Nico Cheng, Martin Ye, Kenny Chu, masih ada beberapa anak keluarga yang berkekuasaan tidak umum.

“Semua orang, apa sudah mendengar peristiwa dua hari yang lalu? Dengar-dengar, orang yang bernama Robert Qiu itu, sudah hilang jejak.” Seorang pemuda membuka topik pembicaraan.

Kenny Chu bersenyum dengan dingin: “Jauh lebih banyak hilang jejak doang, aku lihat sudah terbunuh.”

Martin Ye dan dia sedikit tidak dapat berlalu, pandangannya melihat ke samping: “Pantas Tuan Muda Chu hari ini berpakaian sebadan warna merah, ternyata sedang merayakan kematian saingan dalam percintaannya.”

“Abang Martin masih ada daya penglihatan, kalau dapat bertahan terus, kedudukan pemimpin keluarga, masih sedikit berharap, tentu tidak akan sampai di rebut sepupu adik perempuan rumah kamu.” Kenny Chu berkata dengan ringan.

Martin Ye sedikit marah: “Tuan Muda Chu, sebenarnya aku masih harus bilang berapa kali, kamu baru dapat mendengar ngerti perkataan orang? Aku sudah bilang, aku tidak ada pemikiran terhadap kedudukan pemimpin keluarga.”

“Perkataan orang aku dapat mendengar ngerti, tapi aku lebih mengerti perkataan dalam hati, dalam hati kamu mikir apa, kamu sendiri paling jelas.” Kenny Chu menunjuk-nunjuk perut Martin Ye, ketawa hehe.

Kelihatannya dua orang ini sudah mau terjadi konflik lagi, Nico Cheng malah membuka mulut lagi mengalihkan topik pembicaraan ke Robert Qiu, menghela nafas: “Tuan Qiu adalah salah satu pemuda seumuran yang paling hebat pernah aku lihat, keterampilannya, aku pernah melihat dengan mata kepala sendiri, bagi aku sendiri, tidak percaya kenyataan dia sudah terbunuh. Tapi tiga hari kehilangan koneksi, benar-benar membuat orang khawatir.”

Kenny Chu berkata dengan dingin: “Lebih baik sudah mati, mulai dari orang ini muncul, Kota Jiang Cheng sudah tidak ada ketentraman, membiarkan dia terus membuat ribut begitu lagi, susunan struktur Kota Jiang Cheng, takutnya semua akan terpecahkan.”

Martin Ye baru saja mau bertengkar, malah di tahan Nico Cheng dengan satu pandangan: “Perkataan Abang Kenny sangat masuk akal, ini juga sebab kenapa aku mengagumi Tuan Robert, aku benar-benar sukar membayangkan, tidak ada fundamen sedikitpun, Tuan Robert mengapa dapat mengaduk situasi Kota Jiang Cheng? Kalau ganti jadi aku, apa aku dapat melakukannya? Berpikir dengan teliti, Nico merasa malu atas inferioritas sendiri.”

“Bisa mendapat pujian putra bangsawan pertama Nico Cheng di Kota Jiang Cheng begitu, Robert Qiu juga termasuk kematian yang layak.” Kenny Chu bersenyum dengan dingin: “Kalau bukan bersandar pada Alice Mo, kebajikan atau kemampuan apa yang dia miliki, bisa berposisi sampai sekarang ini? Ini dengan gigolo ada apa bedanya? Benar-benar menjadi tertawaan para ahli, kalau bukan kali ini tuhan membuka mata, masyarakat kelas atas di Kota Jiang Cheng kita, tak tersangka hampir membiarkan dia memungut keuntungannya.”

Martin Ye kali ini di luar dugaan tidak ada respon apapun, dia tidak berkesan baik terhadap Robert Qiu, ibunya Susan Liu, semulanya ditemukan oleh Robert Qiu, kemudian di kirim oleh keluarga besar ke daerah terpencil menderita, oleh karena itu Robert Qiu hilang, Mrtin Ye juga termasuk salah satu orang yang mendapat keuntungan.

Nico Cheng malah bersenyum masam: “Abang Kenny, perkataan bukan bilang begitu, berdasarkan pengamatan aku, Robert Qiu dapat memiliki penghasilan sampai hari ini, bukanlah bersandar pada Keluarga Mo.”

“Orangnya juga sudah mati, buat apa masih membahas dia?” Kenny Chu melambai-lambai tangan, kelopak mata berputar: “Akan tetapi, keberuntungan Abang Nico belakangan ini malah lumayan bagus, aku tau kamu pada suatu hari pasti akan menduduki posisi pemimpin Keluarga Cheng, tapi tak tersangka akan begitu cepat. Bagaimana, apa menjadi pemimpin keluarga begitu gampang? Membagi-bagikanlah pengalaman untuk kami.”

Martin Ye berekspresi tidak peduli, tapi juga menegakkan telingannya.

Nico Cheng dengan serius mengatakan kesannya, tidak bermaksud sengaja untuk menyombongkan, juga tidak ada bagian untuk memamer, sejelas-jelasnya mengatakan keluar menjadi pemimpin keluarga dalam satu bulan ini, mengalami masalah yang sulit dan girang hati.

“Abang Nico, aku sungguh-sungguh mengiri hati padamu.” Kenny Chu berkata.

“Abang Kenny, kamu jangan lakukan ini, walaupun kamu masih bukan secara nominal sebagai pemimpin keluarga Chu, tapi Paman Chu sudah tiga tahun tidak mengurus masalah, sampai sekarang masih tetap di luar negeri, Keluarga Chu atas bawah semuanya membiarkan kamu mengambil keputusan. Membicarakan ini, aku masih harus belajar pengalaman kepadamu.” Nico Cheng bersenyum.

Berbicara, Nico Cheng melihat ke Martin Ye lagi, bersenyum: “Abang Ye, kamu juga seharusnya sudah cepat kan?”

Martin Ye melambai tangan terus-menerus: “Aku terhadap kedudukan pemimpin keluarga tidak ada pemikiran… …”

“Sudahlah, sepupu adik perempuan kamu tidak disini juga, semua orang sendiri, kamu berpura-pura apa?” Kenny Chu perlihatkan pandangan sinis berkata.

Nico Cheng juga bersenyum: “Kemarin Tuan Besar Ye dan Kakek aku minum teh, aku di samping mendengar, Tuan Besar Ye terhadap kamu benar-benar tak henti-hentinya memuji.”

“Benarkah?” Dalam hati Martin Ye bergerak.

“Kakek aku juga menyatakan, mendukung kamu untuk menjadi penerus tanggung jawab pemimpin Keluarga Ye.” Nico Cheng berkata dengan berwajah: “Abang Martin, kamu adalah sahabat aku, kalau nantinya ada keperluan, boleh kapan saja datang mencari aku.”

Nico Cheng seketika itu juga mengeluarkan ekspresi yang menggairahkan: “Kalau begitu, berterima kasih ke Abang Nico lebih dahulu.”

… …

Sisi lain.

Karyawan tingkat atas manager-manager Perusahaan Besar Mo, berkumpul bersama.

Sellen Liu Departemen Personalia, Shinta Bei dan Gwendolyn Yuan Departemen Keuangan, Andy Fan Departemen Pemasaran, Hayden Chen Departemen Marketing… …

Dalam tiga hari ini, Sellen Liu dapat dikatakan pikirannya tidak tenang, sampai kerja pun tidak ada niat hati untuk mengurusnya, Robert Qiu sudah tiga hari hilang jejak, dia juga sudah tidak dapat tidur tiga hari.

Pesta malam ini, dia menguatkan semua energi semangat untuk ikut serta, tapi siapapun dapat melihat keluar, dia sedikit menaruh di bawah paha.

“Kak Sellen, apa kamu masih baik?” Shinta Bei bertanya dengan suara rendah, setelah Robert Qiu hilang jejak, Departemen Keuangan terpengaruh paling besar, dia dan Gwendolyn Yuan lembur menambah jam ekstra, sering kali sibuk sampai larut malam jam dua belas baru dapat pulang kerja.

“Tidak ada masalah.” Sellen Liu memaksa diri untuk bersenyum.

Dalam hati Shinta Bei menghela nafas, dia sedikit khawatir kondisi Kak Alice Mo.

Dia tau, Alice Mo sangat peduli Robert Qiu.

Sekarang Robert Qiu sekali hilang jejak, Alice Mo seluruh badan langsung berubah.

Benar-benar tidak tau, Alice Mo harus bagaimana melewati pukulan kali ini. Dan dia sebagai adik perempuannya, bahkan tidak dapat memberi penghiburan, ini membuat Shinta Bei sangat cemas.

“Suami Kakak, kalau kamu tidak apa-apa, ayo cepatlah pulang, semua orang membutuhkan kamu.” Shinta Bei diam-diam berpikir.

Saat ini, Anderson Mo menatang gelas bir berjalan kemari.

“Direktur Mo.”

“Selamat.”

Para manager menyapa secara berturut-turut.

Anderson Mo mengangkat gelasnya sebentar, senyum dan berkata: “Semoga semua orang malam ini senang.”

Shinta Bei meragu sebentar, mengejar ikut pergi, melihat sekitar tidak ada orang, dengan suara rendah berkata: “Ayah, Suami Kakak dia… …”

Mengungkit Robert Qiu, Anderson Mo menghela nafas, mengelengkan kepala dan berkata: “Ayah juga tidak tau, kamu nanti sekali-kali jangan mengungkit Robert di depan muka kakak kamu, jangan sampai dia sedih marah ke kamu, apa sudah mengerti?”

“Aku tau.” Shinta Bei berkata dengan patut.

“Direktur Mo, ternyata Anda disini.”

Meghan Jiang menatang gelas anggur merah, berjalan kemari: “Disitu ada beberapa pemegang saham, ada sedikit masalah yang harus di diskusi sebentar.”

Anderson Mo mengirim isyarat dengan mata terhadap Shinta Bei, lalu ikut Meghan Jiang jalan ke depan muka para pemegang saham.

Setelah Meghan berindustri farmasi serta masuk ke Perusahaan Besar Mo, ada banyak bagian yang perlu pengilingan, karena Meghan Jiang sering rapat dengan para pemegang saham Perusahaan Besar Mo.

Berpisah dengan kumpulan orang, membiarkan beberapa bodyguard berkeliling menjadi satu lingkaran, para pemegang saham di dalam lingkaran membahas masalah kerja.

Pada saat ini, seorang pria setengah baya berpakaian kemeja biru, berlangkah cepat jalan ke arah Anderson Mo.

“Tunggu, kamu melakukan apa?” beberapa bodyguard yang bertanggung jawab melindungi Anderson Mo menemukan pria setengah baya, segera menjulurkan tangan menahannya, agar tidak menganggu pembicaraan para pemegang saham.

“Membunuh orang.” Pria setengah baya mengangkat kepala, mengeluarkan sepasang mata segitiga, dalam pandangannya penuh dengan haus darah.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu