My Tough Bodyguard - Bab 140 Pasti Akan Bertemu Kembali

Saverio sangat emosi.

Sebagai salah satu ketua geng, hidup Saverio terlewati dengan sangat baik.

Hanya saja, akhir-akhir ini, yaitu setengah bulan yang lalu, dia dan seratusan teman-temannya memiliki pengalaman yang buruk, saat mereka menyerang seorang pria muda yang bernama Robert.

Seratusan orang, menghadapi seseorang, seharusnya mereka bisa menang, Saverio bahkan merasa berlebihan telah membawa seratusan orang untuk melawannya.

Siapapun tidak menyangka hasilnya, seratusan orang, tidak berhasil menahan Robert, tapi mereka malah dikejar dan dipukul Robert, terutama dia sendiri, dia merupakan yang terparah dan masuk rumah sakit selama setengah bulan, hari ini baru keluar dari rumah sakit.

Setelah kejadian Robert itu, kedudukan Saverio di The Sands pun menurun, semuanya tidak mempercayainya, bahkan bawahannya pun menertawainya, ini membuatnya sangat marah, tapi pada saat yang sama dia juga merasa sangat canggung.

Hanya ada beberapa temannya yang masih menghormatinya, diantaranya termasuk Marco.

Marco selalu bersikap sombong dan tidak berpikir panjang. Saverio sudah pernah menasehatinya dan menyuruhnya untuk bersikap lebih tenang.

Kenapa harus menjadi preman?

Apakah demi berkelahi?

Tentu saja demi uang.

Kalau kamu bersikap sopan dan sungkan kepada orang lain, orang lain pun akan bersikap sopan saat memberimu uang!

Tapi Marco tidak mendengarkan nasehat Saverio, oleh karena itu Saverio pun tidak begitu menyukainya.

Tapi kali ini, setelah Saverio keluar dari rumah sakit, Marco adalah salah satu yang setia kepadanya, mengundangnya makan, menanyakan keadaannya dan menyambutnya saat keluar dari rumah sakit. Ini tidak terpikirkan oleh Saverio, dia sangat terharu, saat itu dia pun mengatakan, Marco kamu tenang saja, kalau kamu punya masalah, aku sebagai kakakmu tetap akan melindungimu!

Alhasil belum sampai tiga jam, Saverio pun langsung dikabari kalau Marco dipukul orang.

Mendengar kabar itu, Saverio pun marah, walaupun saat ini dia sedang kehilangan kekuasaannya di The Sands, tapi bagaimanapun juga dia adalah salah satu ketua geng! Marco adalah adik yang baru dia angkat dan diumumkan di depan banyak orang, baru lewat beberapa jam saja dia pun dipukul orang, kalau tidak membantunya balas dendam, bagaimana dia bisa bertahan di lingkungan ini? Mana ada lagi orang yang ingin mengikutinya?

Awalnya Saverio mengira ini ulah ketua geng The Sands yang lain, tapi setelah ditelusuri, ternyata Marco menggoda seorang gadis cantik dan dipukul oleh teman gadis cantik itu.

Dasar idiot!

Suka sekali cari masalah!

Sudah kubilang jangan keterlaluan!

Saverio pun mengomel, tapi karena masalah ini berkaitan dengan kepercayaan orang-orang kepadanya, dia pun segera membawa bawahannya dan bergegas ke Mystic Club, dia ingin melihat siapa yang kurang ajar dan berani berbuat onar di wilayah The Sands!

Saat masuk ke dalam, Saverio pun langsung melihat rekan-rekan The Sands terbaring di lantai, seketika dia sangat emosi, berani-beraninya orang ini!

"Ini ulah siapa! Cepat keluar!" Saverio melihat ke sekeliling dan berkata: "Kenapa? Tidak berani mengaku?" Dia pun mengangkat tangannya dan menunjuk ke pengunjung-pengunjung club: "Aku beritahu kalian, kalau masalah ini tidak selesai, siapapun jangan berharap bisa keluar dari sini!"

Telunjuknya kebetulan mengarah ke seorang pria muda yang sedang duduk dan merokok.

Saverio melihatnya sekilas, seketika dia merasa pria muda ini berbeda dengan pengunjung-pengunjung club lainnya, mereka gemetaran dan ketakutan, menunjukkan bahwa masalah ini tidak berkaitan dengan mereka. Sedangkan pria muda ini, dia merokok dengan santainya, tidak panik ataupun takut sama sekali.

Hebat juga pria muda ini!

Saverio memujinya dalam hati, tapi seketika itu dia kaget.

Eh tunggu dulu, kenapa dia seperti mengenalinya??

Setelah melihat jelas wajah pria itu, kakinya pun gemetaran dan hampir terjatuh.

Ro, Robert?

Kenapa bertemu dengannya lagi!

Robert pun kaget, dia juga tidak menyangka bisa bertemu dengan Saverio lagi disini.

Saat baru naik pangkat menjadi manager bagian keuangan, Robert minim prestasi, kebetulan ada masalah hutang yang harus dibereskan. Setelah menagih tiga puluh juta yuan dari TF Group, saat perjalanan pulang ke perusahaan Mo, dia pun mengalami serangan dari The Sands. Dan yang memimpin sekelompok orang itu adalah Saverio yang sekarang ada didepannya ini.

Benar-benar yang berjodoh pasti akan bertemu kembali.

Awalnya dia ingin menunggu pimpinan The Sands datang dan memberi pelajaran kepada mereka, agar tidak terjadi kejadian seperti ini lagi. Tidak disangka yang datang malah Saverio, sepertinya bakal jadi lebih mudah.

"Siapa yang melakukan ini!" Seorang preman berteriak.

"Aku!" Jawab Robert.

Melihat ada yang mengaku, seketika, preman-preman pun mengerumuninya. Salah satunya seorang preman berkepala botak pun berteriak: "Hei bocah, berani juga kamu ya, kamu tahu ini tempat apa? Berani-beraninya menyinggung The Sands, kamu sudah bosan hidup ya..."

Plak!

Saverio menamparnya dan marah: "Awas kamu!" Preman botak itu pun kebingungan, dia tidak tahu kenapa Saverio tiba-tiba menamparnya.

Preman-preman lainnya saling bertatapan.

Saverio pun tersenyum pasrah, dia melihat Robert dan berkata: "Tuan Qiu, kebetulan sekali, aku bertemu denganmu lagi."

"Oh kamu, namamu siapa?" Tanya Robert.

"Tuan Qiu, namaku Saverio, panggil saja Rio." Kata Saverio sambil membungkuk hormat.

"Oh Rio, kamu tadi ingin cari pelaku hal ini bukan? Aku yang melakukannya, mau kamu apakan aku?" Kata Robert sambil menahan tawanya.

"Tidak tidak, tuan Qiu, tuan jangan salah paham." Kata Saverio sambil mengusap keringat dinginnya.

Sikap Saverio membuat preman-preman dan pengunjung-pengunjung club terkejut, drama apa ini?

Bukannya Saverio yang datang untuk mencari masalah? Kenapa jadi terbalik?

Vanessa kembali kebingungan, dia menyadari kalau dia sangat tidak mengerti Robert...

Hanya Saverio yang tahu, di hadapan Robert, mengaku salah adalah satu-satunya cara untuk menghindari pukulan Robert.

Sebelumnya dipukul Robert, walaupun Saverio sangat kesal dan tidak rela, tapi dia juga tidak bodoh, dia pun langsung mencari tahu tentang Robert, data-data Robert membuatnya ketakutan.

Terutama beberapa hari ini, aksi Robert semakin lama semakin heboh.

Walaupun warga biasa tidak tahu, tapi Saverio punya cara untuk mencari tahu, tentu saja dia tahu keributan yang terjadi pada pesta ulang tahun kakek Cheng, dia juga tahu Robert adalah pacar Alice, menantu perusahaan Mo.

Dia bukan lawan Robert, kedudukannya juga jauh di bawahnya, tidak punya cara lain, Saverio hanya bisa mengaku sial bertemu dengannya lagi.

"Tuan Qiu, maafkan aku, aku mewakili mereka minta maaf kepadamu. Mereka tidak tahu dan telah menyinggungmu, mereka sudah mendapat pelajaran, bolehkah aku membawa mereka pulang?" Kata Saverio.

"Semuanya boleh dibawa kecuali dia." Kata Robert sambil menunjuk Marco.

"Kenapa?" Ekspresi Saverio pun berubah, dia merasa bingung.

"Bukannya tidak boleh dibawa, maksudku, hukuman untuknya masih belum selesai." Kata Robert.

Saverio pun ngotot bertanya: "Tuan Qiu. Bolehkah aku tahu alasannya? Aku tidak bermaksud apa-apa, mohon tuan mengerti."

"Dia sudah menggoda temanku, temanku ketakutan. Kalau aku tidak cepat datang, aku tidak berani membayangkan akibatnya." Kata Robert sambil menghembuskan segumpal asap rokok: "Aku juga dengar, Marco ini sudah berbuat banyak hal tidak terpuji di club ini, mengusir bos, menggoda pengunjung wanita... Semua ini, harus dibayarnya."

Saverio pun menatap Marco, idiot ini, benar-benar keterlaluan!

Saat ini, Marco yang tadinya masih pingsan, sekarang sudah mulai siuman, melihat pertolongan dari The Sands sudah datang, juga ketua geng Saverio, seketika dia merasa senang, sambil memegang kepalanya dia menunjuk Robert dan berteriak: "Kakak, dia pelakunya, tolong bantu aku balas dendam!"

"Diam!" Saverio marah.

Marco terkejut: "Kakak Rio, apa yang kamu katakan?"

"Aku suruh kamu diam!" Saverio pun menamparnya, dia kebingungan.

"Tuan Qiu, bagaimana ini?" Kata Saverio dengan pelan.

"Pria hidung belang ini tidak baik." Kata Robert.

Semuanya kebingungan, tapi Saverio mengerti maksud perkataannya, dia pun terkejut, jangan-jangan...

Marco juga bukan orang bodoh, dia tahu Saverio bukan tidak mau membantunya, tapi tidak bisa membantunya.

Dia pun berpikir: Robert ini sebenarnya siapa? Bahkan ketua geng The Sands juga sangat takut dengannya??

Melihat Robert berjalan selangkah demi selangkah kepadanya, seketika bulu kuduknya pun berdiri, dia ingin menghindar, tapi badannya tidak sanggup berdiri, dia gemetaran dan berkata: "Kamu, kamu mau ngapain?"

Robert tidak berbicara, tapi malah menatap bagian sensitifnya, membuat bulu kuduk Marco berdiri, bajingan ini, jangan-jangan dia mau memotong burungnya?

Seorang pria, menatap selangkangan pria lain dengan teliti, walaupun masih bercelana, tapi keadaan seperti ini sangat menarik perhatian, pengunjung-pengunjung club dan preman-preman pun menelan ludah, bahkan Vanessa juga tiba-tiba merasa jijik dalam hatinya, jangan-jangan orientasi seks Robert... bukan wanita???

Robert tidak mempedulikan pandangan orang-orang di sekitarnya, dia pun berkata serius: "Pria kalau horny itu biasa, aku juga sama."

Mendengar perkataan ini, Marco pun gemetaran dan meminta tolong: "Kakak Rio, tolong aku!!"

Saverio tentu tidak ingin menjadi korban, dia menunduk dan tidak melihat Marco, berpura-pura tidak mendengarnya.

Marco pun pasrah dan berkata: "Kakak, aku sudah tahu aku salah... Aku mohon, mohon lepaskan aku..."

"Aku tidak bilang tidak akan melepaskanmu, tapi, kalau sudah salah, harus dihukum." Robert memegang dagunya dan berkata serius: "Serakah ada jalannya, nafsu ada seleranya, kalau demi nafsu yang tidak benar, malah mencelakai orang lain, maka itu sudah salah besar." Robert mengomel panjang.

"Terakhir, aku tanya kamu." Robert berkata serius: "Marco, kamu masih ingat terakhir kali melakukan seks dengan siapa?"

"I, ingat..." Marco tidak tahu apa maksud Robert, dia hanya bisa mengangguk.

"Oke, ingat baik-baik rasa itu, karena..." Robert tersenyum: "Seumur hidupmu, kamu tidak akan bisa merasakannya lagi." Setelah itu, Robert pun menginjakkan kakinya di antara selangkangan Marco!

Krak!

Krak!

Suara hancurnya dua buah telur pun terdengar, semua orang di dalam club pun seketika kaget.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu