My Tough Bodyguard - Bab 319 Ia Tertahan Oleh Aliran Udara

“Ah!”

Seumur hidup, kalau itu bukan Merry, tak akan ia nikahi.

Novita merasakan hembusan angin di bawah kakinya, kejadiannya terlalu tiba-tiba, ia pun sempoyongan. Novita berdiri dengan tidak stabil. Tubuhnya tak bisa mempertahankan keseimbangan. Ia akan segera terjatuh ke tanah.

Novita tanpa sadar terburu-buru menutupi wajahnya, ini adalah tempat yang tidak boleh terluka sama sekali.

Akan tetapi, rasa sakit yang telah ia perkirakan malah tidak kunjung datang. Dengan berhati-hati ia membuka sebelah matanya, baru ia sadari tubuhnya juga ditahan oleh aliran udara sehingga melayang. Karena itu ia tak terjatuh.

Saat itu pula, perasaan Novita sangat luar biasa.

Ia meregangkan kedua tangannya. Wajahnya menghadap ke bawah, posisi tubuhnya bagaikan akan jatuh, namun karena suatu hambatan, ia secara misterius melayang di udara.

Novita membuka matanya lebar-lebar. Tak dapat mempercayai pemandangan ini, karena ia sepenuhnya melawan hukum fisika.

Tampaknya ia menyadari sesuatu, ia pun mendongak memandang Robert. Sesuai dugaan, Robert sedang memandang perubahan ekspresinya dengan tampang tertarik, di matanya sama sekali tidak ada rasa heran.

“Ini, apakah ini kelakuanmu?” Tanya Novita dengan suara bergetar setelah menghirup napas panjang.

“Benar,” ujar Robert mengakuinya begitu saja.

“Tapi, tapi ini…” Kata Novita masih tidak percaya bahwa pemandangan di depan matanya ini nyata.

“Nona Sun, bukankah kau memintaku membuktikan padamu. Di dunia ini, ada hal-hal yang tak dapat dipahami oleh orang biasa, bukan?” Tanya Robert balik.

Wajah Novita pun dipenuhi rasa kaget. Setelah beberapa lama, baru ia mulai menerima kenyataan ini, ia pun berkata, “… Turunkan aku dulu.”

“Baik.”

Robert mengulurkan jarinya, menggerakkannya ke bawah sedikit, tubuh Novita pun sedikit bergerak turun.

Setelah memastikan ketinggiannya tak akan membuat Novita terluka, Robert pun menjentikkan jari, angin seketika lenyap, dan karenanya, Novita jatuh keras-keras ke tanah.

Ia merangkak bangun dari tanah, menepuk-nepuk debu di tubuhnya, lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, ia berkata dengan sedikit menggerutu, “Dasar, tidak tahu cara memperlakukan wanita…”

Robert memadamkan rokoknya, kemudian berdiri dan berkata, “Di dunia ini, kenyataan yang tidak diketahui orang biasa, telah kutunjukkan sebagian padamu. Kalau begitu, Nona Sun, apakah kau akan memilih untuk mempercayaiku, atau tetap mau mempertahankan pemikiran awalmu?”

Kedua mata Novita mengamati Robert beberapa kali, bagaikan melihat suatu harta yang langka.

Setelah mengitari Robert beberapa kali, Novita tersenyum manis, kemudian berkata dengan senyuman tipis, “Kakak ipar dari Perusahaan Besar Mo, ternyata memiliki kemampuan istimewa, benar-benar tak disangka.”

“Hal-hal yang tak pernah kau bayangkan, masih ada sangat banyak,” kata Robert.

Tangan kecil Novita menggaet lengan Robert, kemudian menghela napas lembut di samping telinganya. “Kalau aku kabur dan membeberkan rahasiamu, apakah kau akan membungkam mulutku?”

“Tidak akan,” ucap Robert dengan serius.

“Hal semacam ini, bukankah seharusnya dirahasiakan?” Tanya Novita.

“Memang harus dirahasiakan, tak boleh sampai diketahui oleh massa,” ujar Robert sambil menatapnya, “Jika kau tetap tak mau percaya bahwa aku bisa menolongmu, maka begitu kau pergi dari sini, dan membeberkannya ke luar semaumu, aku tak akan membereskan masalah ini sendiri.”

Mendengarnya, Novita berkata, “Maksudmu, akan ada pekerja yang khusus bertanggung jawab menjaga rahasia, yang akan datang membunuhku?”

“Tidak akan sampai membunuhmu, di CBD Groups, untuk membuat seseorang yang masih hidup tidak akan bisa membeberkan kenyataan, caranya ada sangat banyak,” ucap Robert sambil tersenyum tipis, “Jika kau tidak percaya, silakan coba.”

Ini hanyalah pertemuan dan konfontasi yang singkat, Novita-lah yang kalah duluan, ia tersenyum pahit dan berkata, “Baiklah, Tuan Qiu, kau telah meyakinkanku. Sekarang, mari kita membicarakan tentang rencana penyembuhan.”

Robert memandang jam tangannya dan berkata, “Sekarang tak ada waktu, tunggu setelah aku pulang kerja saja.”

“Baiklah, aku akan menunggumu di sini, pergilah,” ucap Novita dengan sangat memahami.

Robert kembali ke kantornya, mengelap keringatnya.

Sialan, hampir saja terbongkar.

Bagaimanapun, di bidang kedokteran, ia masih merupakan seorang amatir.

Untuk menyelesaikan penyakit-penyakit yang sering ditemui, misalkan kolestrol, atau yang sedikit lebih rumit seperti keracunan, ia masih bisa mencoba.

Tapi.

Masalah Novita, bukanlah masalah zaman ini, meskipun Robert dalam hati sudah menebak sedikit, namun ia tak mau memutuskan dengan sembrono.

Ia hanya bisa mengundurnya untuk sementara waktu, lalu meminta bantuan Kakek Raja Obat.

Ia merogoh telepon satelitnya, dan menghubungkan panggilan video ke Pulau Obat.

Tut tut…

Tak lama telepon pun tersambung.

“Kakek Raja Obat, Anda… Eh?” Ucap Robert, baru berkata setengah, raut wajahnya menjadi aneh, “Ronald, kenapa malah kamu?”

Di layar ponsel, bukanlah Raja Obat yang Robert nantikan, melainkan seorang remaja beralis runcing.

Rambut pemuda itu, tersebar namun rapi, panca inderanya setajam pedang, matanya bagaikan bintang, seperti artis lelaki muda zaman sekarang, Kris Wu.

Pakaiannya sederhana, bahkan di ujung bahunya terdapat tambalan yang telah usang, namun dicuci dengan bersih, sama sekali tidak menimbulkan rasa anti karena penampilannya yang berantakan, bahkan membuat orang merasa ia bagaikan seorang artis yang memakai pakaian pengemis, namun tetap memberi kesan tampan.

Tapi, saat itu , pemuda itu menyipitkan mata, tampangnya bagaikan belum bangun dari tidurnya, ia mengigit sebatang tusuk gigi di mulutnya, terlihat sangat tidak normal.

Namun Robert tahu, pemuda di depan matanya ini, hanya tampangnya saja yang seperti tidak bisa diandalkan, tapi kemampuannya justru paling terkemuka di bidang kedokteran tradisional sedunia!

Ronald!

Keturunan Suku Obat.

Cucu dari Kakek Raja Obat!

Calon utama penerus Raja Obat !

Selain itu, Ronald juga memiliki identitas istimewa, yaitu kakak ipar Robert di masa yang akan datang——meski ini hanyalah angan-angan Robert sementara ini.

Dibandingkan Robert sang amatir yang baru belajar 3 tahun, Ronald jauh lebih hebat.

Sejak kecil ia menerima pengaruh dari keluarga dan sukunya, bakatnya luar biasa, di antara banyak anak sebaya yang berprestasi di Suku Obat, ia memegang erat posisi sebagai Raja Obat selanjutnya.

Bisa dibilang, Ronald akan meneruskan segala yang akan diwariskan oleh Raja Obat.

Ke depannya, hanya perlu menunggu kakek itu pensiun, tanpa basa-basi, ia pun akan menjadi penerus Raja Obat.

Orang seperti ini, entah ke mana pun ia pergi, ia akan selalu menjadi tamu kehormatan.

“Kakek ke gunung memetik obat-obatan, satu setengah jam lagi pulang,” kata Ronald setelah menguap.

Mendengarnya, mata Robert mendadak berbinar-binar, ia berkata, “Kakek sedang keluar? Bagaimana dengan Merry? Suruh ia kemari, aku mau bicara dengannya.”

Setiap kali menghubungi Pulau Obat, Kakek Raja Obat sialan itu, selalu tidak memperbolehkannya bicara berdua dengan Merry.

Sekarang, akhirnya Raja Obat sedang pergi jauh, kesempatan baginya untuk bicara berduaan dengan Merry akhirnya tiba!

Robert pun bersemangat, dihitung-hitung, sudah hampir setengah tahun ia tak bertemu dengan Merry, entah bagaimana kabarnya. Apakah Merry merindukannya?

“Gadis itu, bilang kakek sudah tua atau apalah, pergi ke gunung sendirian tidak aman, jadi ia memaksa untuk ikut, bahkan berkata masih untung ada yang mengawasi,” kata Ronald sambil memutar bola matanya.

Seketika Robert pun kecewa, kemudian tertawa lepas, dengan kemampuan Raja Obat, bahkan jika di tengah hutan terjadi sesuatu, yang harus dirawat seharusnya adalah Merry.

“Oh ya, Robert, kau mencari kakekku apakah ada hal mendesak?” Tanya Ronald.

“Memang ada masalah kecil, begini…” Kata Robert menjelaskan keadaannya dengan detail, dan mengutarakan analisanya.

Meskipun Ronald tampak belum sepenuhnya terbangun, tetapi sorot matanya jelas sudah berbeda, matanya berbinar.

Setelah mendengarkan penjelasan Robert, Ronald mengelus dagu, setelah berpikir sejenak, ia berkata, “Robert, analisamu masuk akal, tubuh Nona Sun itu, memang memiliki kondisi fisik yang khusus.”

“Tapi masalahnya, ia hanyalah orang biasa yang normal, tidak bisa menanggung kondisi fisik yang khusus ini, karena itu, bukan hanya tak ada untungnya, malahan bisa merugikannya.”

Setelah berhenti sejenak, Ronald berkata dengan serius, “Jadi, yang paling mendesak saat ini adalah kau harus membantunya membereskan gejala buruk itu, jika dibiarkan, beberapa saat lagi, kurasa keadaan akan semakin parah.”

Dengan rendah hati Robert meminta bantuan, “Ronald, ajari aku, bagaimana aku harus menghadapinya?”

Ronald terdiam sejenak, kemudian membabarkan cara penyembuhannya.

Karena Robert juga sedikit banyak pernah mempelajari kulit ilmu kedokteran tradisional, ia bisa mengikuti pemikiran Ronald, apa yang dikatakan Ronald, ia hanya perlu mendengar saja sudah bisa memahaminya.

“Dengan langkah pengobatan ini, ditambah dengan elemen anginmu, seharusnya bisa meredakan penyakit Nona Sun,” ujar Ronald sedemikian rupa.

Tiga tahun yang lalu, asalkan Robert tak ada tugas, ia akan berdiam di Pulau Obat, menerima pengobatan dari Kakek Raja Obat, untuk menekan Virus S.

Karena itu, jelas Ronald dan Robert sering bertemu, apalagi temperamen mereka sama, mereka pun menjadi teman dekat. Rahasia mengenai elemen angin dalam tubuh Robert, Ronald juga tahu.

Mendengar Ronald berkata demikian, Robert pun berkata kebingungan, “Ronald, apa maksud perkataanmu? Kenapa aku tak mengerti?”

Jari Ronald menunjuk-nunjuk layar, dengan ekspresi yang hanya dipahami oleh lelaki, dengan tawa nakal ia berkata, “Di antara kita berdua, untuk apa kau pura-pura serius! Jangan bilang kau tidak tahu elemen udara bisa berpadu dengan api, saling mendukung dan melengkapi lho!”

Api, air, petir, angin, tanah, lima jenis elemen alami ini, bisa saling mendukung dan menghambat.

Contohnya.

Air bisa memadamkan api.

Api bisa membakar tanah.

Contoh lainnya.

Air bisa menyebabkan listrik.

Angin bisa membantu api, menjadi semakin membara.

Singkatnya, dengan hubungan antara kelima elemen alam itu, kondisi fisik Novita, memang bisa membuat kemampuan Robert naik satu tingkat.

Tentu saja Robert memahami teori itu.

Kenyataannya, saat ia pertama bertemu dengan Novita di pesta tunangan, ia langsung mengetahui kondisi fisiknya, sangat cocok dengannya.

Tetapi.

Cocok dengannya, bukan berarti ia harus memilihnya.

“Ronald, bagaimana pemikiranku, masa kau tidak mengerti? Akan kukatakan seperti ini padamu, kalau bukan Merry aku tak mau menikah! ” Robert melontarkan perkataannya dengan tegas, “Dan kau Ronald, nantinya harus menjadi kakak iparku!”

“Kau sebagai ipar, tidak terlalu kompeten, bisa-bisanya mendukung adik iparmu untuk selingkuh!” Kritik Robert.

Ronald berdehem, dengan nada serius ia berkata, “Robert, karena kau berpikiran untuk menjadi adik iparku, aku sebagai teman baikmu, terpaksa memperingatkanmu dulu.”

“Katakanlah,” kata Robert mendengarkan baik-baik.

“Sebenarnya bukan sesuatu yang patut diucapkan, hanya mau memperingatkan, Robert, kalau mau menikahi adikku, kau harus cepat! Aku beritahu kamu, para pasukan besar itu akhir-akhir ini datang ke Pulau Obat berkali-kali untuk melamar, benar-benar bisa dibilang barisan mereka mengalir tanpa henti,” kata Ronald serius.

Mendengarnya, Robert seketika tidak senang, ia berkata, “Apa-apaan mereka, apakah Kakek Raja Obat tidak mengatur mereka?”

“Kalau bukan karena kakek menghalangi dengan paksa, mungkin Merry sudah akan direbut, mana ada kesempatan bagimu untuk berjuang,” ucap Ronald sambil memiringkan bibir.