My Tough Bodyguard - Bab 443 Taktik Mengecoh

Malam ini adalah penentuan terakhir Calvin Chu dan Mad Knife Gang.

Demi menunjukkan penghormatan, Mad Knife Gang mengirim 2000 orang untuk maju.

Kalau bukan karena takut terlalu membuat kekacauan, juga takut Calvin Chu menyerang markas utama Mad Knife Gang, maka orang yang datang malam ini, bisa lebih banyak dua kali lipat dari ini.

Ini adalah kemampuan asli dari Mad Knife Gang sekarang!

Sedangkan para preman yang menonton pergantian pemimpin underworld, juga hampir mencapai angka ribuan.

Demi mengontrol pertarungan, polisi Kota Jiang Cheng hampir semuanya datang. Totalnya mencapai ribuan, semuanya membawa pistol, mempersiapkan borgol, dan mata mereka waspada.

Namun ternyata.

Dari pihak Calvin Chu, yang datang hanya 100 orang.

Apaan itu?

Sedang bermain?

Hanya jumlah seperti itu saja, bahkan tidak perlu jagoan Mad Knife Gang turun tangan.

Selain itu, orang yang ada pengalaman dalam pertarungan, dapat langsung melihatnya, orang-orang itu langkahnya ringan. Sekali dilihat bisa langsung diketahui kalau orang-orang ini adalah orang-orang yang kemampuan bertarungnya biasa saja.

Yang paling penting adalah, tokoh utama malam ini, Calvin Chu, tidak muncul.

"Crazy Sword." Sendy memberikan kode melalui matanya.

Setelah mendapat peringatan, Crazy Sword segera tersadar. Dia mengeluarkan ponsel, lalu segera menelpon bawahan yang tinggal di markas untuk menjaga pos.

Setelah memastikan markas utama tidak mendapat serangan, Crazy Sword baru merasa lega. Setelah memberi perintah untuk terus berhati-hati dan lain-lain, dia baru menutup telepon.

"Dimana Calvin?" Crazy Sword menatap orang yang menjadi ketua dari pihak lawan.

Crazy Sword tahu orang itu, namanya Felix Han. Orang itu adalah anak buah yang sangat setia pada Calvin Chu. Juga satu-satunya orang yang memiliki kemampuan di antara sekelompok orang yang datang.

Dalam beberapa waktu ini, anak buah Calvin Chu, ada yang mati, ada yang tertangkap, jadi yang tersisa sudah tidak banyak lagi.

Sebagai kartu As terakhir, kemunculan Felix Han, juga menandakan kalau kartu Calvin Chu sudah habis dipakai.

Tapi.

Berdasarkan perkiraan, Calvin Chu setidaknya masih mempunyai 400 hingga 500 orang.

Jelas-jelas adalah malam penentuan, tapi yang muncul malah tidak sampai seratus. Apalagi yang kemampuannya biasa lagi.

Sebagai pemimpin dalam pertarungan ini, Felix Han malah memberikan perasaan hebat bagi orang-orang.

"Crazy Sword, kemampuanmu, sudah kami periksa dari awal. Hanya seorang Silver Killer, tidak layak untuk bertemu dengan bos kami." Felix Han membual.

"Sudah sampai tahap ini, jangan berakting lagi. Katakan, kemana Calvin pergi?" Crazy Word bertanya dengan datar, tidak terbawa emosi sedikit pun.

"Menyerang markasmu." Felix Han tertawa.

"Tidak mungkin. Aku sudah melakukan banyak persiapan. Kalau Calvin ke sana, sama saja dengan masuk perangkap." Crazy Sword berkata dengan percaya diri.

"Selama otak Calvin masih normal, maka dia tidak mungkin menyerang markasku.

Kalau bertarung langsung denganku, meskipun kalah, dia juga akan merasa bangga, setidaknya mati dengan terhormat.

Calvin melepaskan kesempatan untuk kabur, juga mau menetap di Kota Jiang Cheng dan bertahan sampai detik terakhir. Aku percaya, dia adalah orang yang bisa dipercaya. Dia tidak mungkin di saat penting seperti ini, merusakan nama baiknya.

Kenapa dia tidak muncul di sini, satu-satunya alasannya adalah, dia melakukan hal yang lebih penting. Kalian-kalian ini hanyalah pancingan ..."

Berkata sampai sana, Crazy Sword menghela napas kecil lalu dia memandang sekitar, "Semuanya, apakah yang kukatakan ini benar?"

Orang-orang yang di pihak Calvin Chu saling berpandangan. Posisi mereka dalam gang lebih rendah, hanya tahu malam ini adalah pertempuran penentuan dengan Mad Knife Gang. Untuk bagian yang lain, mereka tidak tahu.

Sekarang mendengar Crazy Sword berkata seperti itu, mereka baru menyadari, yang pria itu katakan sepertinya masuk akal ....

"Semuanya jangan terjebak. Dia hanya ingin membohongi kita saja. Bos Calvin memiliki hal penting untuk dilakukan. Ini adalah pertarungan penentuan. Satu-satunya yang kita bisa lakukan adalah kerahkan kemampuan terbesar, dan melakukan pertarungan terakhir dengan Mad Knife Gang. Sisanya, serahkan saja pada bos. Kita harus percaya pada bos." Felix Han berkata dengan nada rendah.

"Kamu bisa menang dengan apa?" mendengar perkataan itu, Sendy tertawa.

"Serang!" Felix Han merasa tidak bisa lanjut seperti ini lagi dan melambaikan tangan maju.

"Teman-teman, kita kalahkan mereka." Crazy Sword juga memberi perintah.

Sesaat, ratusan anggota Mad Knife Gang maju dan mengepung Felix Han serta yang lain.

Tidak sampai 10 menit, pertarungan yang menarik perhatian banyak orang itu selesai.

Sebenarnya tidak ada yang bagus dikatakan juga, pertarungan ini sebenarnya timpang di satu sisi. Meskipun kemampuan Felix Han lumayan, tapi dibandingkan dengan bawahan-bawahan Mad Knife Gang yang hebat, masih kalah jauh. Felix Han pertama kali dijatuhkan ke atas lantai dan tidak bisa melawan.

Setelah Felix Han dibuat jatuh oleh Mad Knife Gang, yang lain semakin kacau. Malah Mad Knife Gang yang sangat hebat, mengalahkan semua seratus orang.

"Felix, aku kagum padamu pria sejati. Sekarang sudah boleh bilang bukan?" Crazy Sword berjalan ke hadapan Felix Han dan bertanya.

Felix Han tertawa dingin, "Sudah pasti kalah. Bosku sudah tahu sejak awal. Sekarang dia hanya ingin membunuh satu orang."

"Siapa?" Crazy Sword menunjukkan wajah bingung.

Sendy yang berada di sampingnya seperti sudah tahu, "Anderson Mo?"

Felix Han melihat Sendy dengan pandangan kagum dan menggeleng, "Kamu memang hebat. Bisa-bisanya menebak pikiran bosku ... tapi, meskipun kamu sekarang ke sana, juga sudah tidak keburu."

Sendy malah memantik api, sama sekali tidak terkejut, dan berkata sambil tersenyum, "Siapa yang bilang aku mau kesana? Perusahaan besar Mo ada di pusat kota, sedangkan di sini adalah pinggiran kota. Sekarang juga merupakan waktu pulang kerja, jalanan begitu macet. Kalau tidak menyetir selama 2 jam, pasti tidak akan sampai."

"Begitu paling bagus. Anderson pasti akan mati." Felis Han tertawa dingin.

"Kamu ini, dan Calvin itu, benar-benar sudah memandang rendah kakakku." Sendy berkata dengan datar.

...........

Jam 9 malam.

Gedung Perusahaan Besar Mo masih menyala terang.

Perusahaan Besar Mo sangat jarang ada keadaan lembur. Karena untuk masalah ini, karyawan dibebaskan. Boleh memilih ikut, boleh tidak.

Kantor direktur besar.

Anderson Mo melepaskan kacamata bacanya, dan mengucek mata yang sudah menjadi agak merah. Kemudian menggelengkan kepala, memakai kembali kacamata, dan melanjutkan dokumen yang ada.

Di luar gedung Perusahaan Besar Mo, Calvin Chu menurunkan teleskop dan matanya berubah tajam.

Di belakangnya, berdiri 300 lebih bawahannya dan menyamar dalam kegelapan malam. Ditambah dengan menjaga hening, karena itu mereka tidak terlihat dan tidak menarik perhatian sedikit pun.

"Bos, bagaimana keadaannya?" salah satu bawahan bertanya tanpa bisa ditahan.

Calvin Chu melihat jam, sudah waktunya, dan menganggukan kepala, "Sesuai rencana awal, mulai!"

Begitu mendapat perintah, 300 anak buahnya langsung maju dan masuk ke dalam Perusahaan Besar Mo!

Sudah sangat malam, dan satpam yang menjaga tidaklah banyak. Totalnya paling hanya ada belasan.

Calvin Chu menggunakan teknik diam-diam. Di saat para satpam belum menyadari, mereka sudah terjatuh ke lantai. Sedangkan karyawan Perusahaan Besar Mo yang lain, sama sekali bukan lawan Calvin Chu.

Di saat orang-orang yang memegang pisau masuk dengan brutal, para pejabat perusahaan bingung. Mereka mana pernah sih bertemu kejadian seperti ini. Mendapat kejutan sebesar ini, mereka hanya bisa hanya menyerah. Ada yang kemampuan menerima kejutannya tidak besar, dan langsung pingsan.

Perusahaan Besar Mo ada 30 lebih lantai. Sisa anak buah Calvin Chu yang hanya tersisa 300 lebih orang itu, satu lantai sepuluh orang. Pembagian kerjanya jelas, menguasai Perusahaan Besar Mo!

"Bos, sudah beres!" ketua yang memimpin tim menelpon pada Calvin Chu.

Berdiri di depan gedung Perusahaan Besar Mo, Calvin Chu berkata dengan ekspresi datar, "Sesuai rencana awal."

"Baik, aku mengerti." sang ketua menunjukkan wajah kejam.

Setelah menutup sambungan, Calvin Chu masuk ke dalam gedung Perusahaan Besar Mo dan langsung naik ke lantai paling atas.

Di waktu yang sama, setiap anak buah di setiap lantai perusahaan, semuanya mengeluarkan sebuah alat keluar dari kotak, dan disambungkan ke listrik, ke gedung ini.

Karyawan yang pintar langsung mengenalinya dan menunjukkan wajah ketakutan.

Itu adalah ... bom!!

Calvin Chu mau mengebom Perusahaan Besar Mo!!!!

"Kalian, kalian ... kalian sudah gila?!!" seorang karyawan Perusahaan Besar Mo berteriak dengan nada bergetar.

"Aku izinkan kalian untuk telepon. Cepat sampaikan salam perpisahan pada keluarga kalian." sang ketua sambil memasang bom, sambil berkata dengan senang.

Beberapa bom ini, sebelum Calvin Chu bergerak, sudah diatur jumlahnya. Mereka hanya perlu memasang sebentar saja, sama sekali tidak sulit.

Ada beberapa karyawan pria yang tidak rela diam saja, ingin menyerang anak buah diam-diam, dan merebut kembali kontrol atas Perusahaan Besar Mo.

Sayangnya.

Gerakan yang akan mereka mulai, sudah diketahui oleh anak buah. Tanpa terkecuali, semua karyawan pria dihajar hingga sangat parah. Bahkan ada yang sampai mati.

"Kalau tidak mau langsung mati, lebih baik kalian duduk dengan patuh!" ketua dari anak buah berkata dengan dingin.

"Hei."

Saat ini, sebuah tangan putih menepuk pundak sang ketua.

"Siapa sih?"

Sang ketua membalikkan badan dan melihat seorang wanita dengan wajah sangat cantik.

Itu adalah wanita yang memakai cheongsam, sangat seksi, berdiri di belakangnya dan tersenyum.

Mata sang ketua langsung menyala. Apa sangat banyak wanita cantik di Perusahaan Besar Mo?

"Kakak, apakah kalian mau membom Perusahaan Besar Mo?" tanya wanita cantik dengan nada ringan.

"Memangnya kenapa, nona cantik? Kamu mau hidup? Panggil kakak lagi, malam ini layani aku, nanti aku bawa kamu keluar." air liur sang ketua bahkan sudah mau keluar.

"Aku tentu saja mau hidup. Semua orang ingin hidup ... kakak, orang lain kamu juga lepaskan ya, bagaimana?" mata wanita cantik melihat pada karyawan-karyawan yang ada.

"Tentu tidak bisa, hanya bisa menolongmu saja." saat berkata, sang ketua sudah akan menyentuh wajah wanita cantik.

Wanita cantik berpakaian chengsam tetap tersenyum tanpa berubah. Hingga tangan sang ketua tinggal tiga mm dari wajah wanita itu, tangan besar lain muncul dari samping dan menangkap tangan sang ketua.

"Singkirkan tangan kotormu." itu adalah perkataan seorang pria bertubuh besar dengan kulit hitam dan pandangan tajam.

"Sial, siapa kamu bangsat? Kawan-kawan ... eh?" sang ketua baru tersadar dan menyadari ada yang aneh.

Di lantai ini, semua bawahannya, entah kapan, sudah tumbang semuanya.

Di bangunan ini muncul banyak orang asing, dan jelas bukanlah karyawan Perusahaan Besar Mo, juga bukan bawahannya.

Semua orang menatap dirinya dengan tajam, membuat hatinya menjadi ketakutan.

"Kalian ... kalian ..." sang ketua mengalihkan pandangan ke wanita cantik yang berpakaian cheongsam.

"Aku perkenalkan diri dulu." wanita cantik mengibaskan rambut dan berkata sambil tersenyum, "Namaku Sarah, adalah orang yang bertanggung jawab di departemen keamanan Jiang Cheng."

"Departemen keamanan? Apaan tuh?" ketua itu bingung.

"Yang jelas aku tidak akan katakan lagi. Pokoknya kamu mencoba untuk membom gedung Perusahaan Besar Mo, sama saja dengan merusak salah satu gedung terpenting di Kota Jiang Cheng. Ini berlawanan dengan pekerjaan departemen keamanan kami." sambil berkata, Sarah Lu memberi kode pada pria di sebelahnya.

Pria berkulit gelap itu menampar sang ketua dan sang ketua langsung pingsan.

Drama yang sama, terjadi di lantai lain Perusahaan Besar Mo. Tidak lama kemudian, 300 lebih anak buah Calvin Chu, semuanya habis di tangan karyawan departemen keamanan. Bom juga dengan mudah dibongkar.

Setelah mendapat berita yang sama dari rekan-rekannya, Sarah Lu menghela napas lega.

Perusahaan Besar Mo selalu merupakan pihak yang dijaga oleh departemen keamanan. Tidak boleh sampai kenapa-napa.

Setelah mendapat peringatan dari Robert Qiu, Sarah Lu langsung bergerak dan mengutus semua anggota departemen keamanan.

Untung saja keburu. Kelihatannya, kalau telat 10 menit saja, Perusahaan Besar Mo sudah akan habis, tidak bersisa.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu