My Tough Bodyguard - Bab 179 Shinta Bei

"Aku memberikan perhatian kepada pacarku, apakah begitu juga tidak boleh?" kata Robert.

Alice menatapinya, dan terlihat sedikit mengeluh.

Meskipun secara nama, mereka adalah pacar, namun Alice bisa merasakan bahwa hatinya tidak pernah berada padanya, dia hanyalah menjadikan ini semua sebagai sebuah transaksi saja.

Meskipun hubungan mereka memang hanya untuk dilihat oleh orang lain saja, dan pada awalnya dia juga sangatlah menolak Robert.

Namun seiring dia semakin mengenal Robert, Alice semakin curiga dengan isi hatinya, karena dia sadar bahwa selain sedikit nakal, Robert ini sepertinya lumayan bagus disegala bidang...."

Berkali-kali, Alice bahkan curiga dengan dirinya sepertinya benar-benar menyukainya.

Misalnya ketika berada pada acara ulang tahun keluarga Cheng, dia mencium Robert, setelah itu dia juga tidak tahu apakah dia itu hanya berakting dihadapan Kenny atau memang tulus hati.

Alice merasa dirinya semakin terjebak, dia merasa manis dan juga merasa bingung, tapi yang lebih membuatnya bingung adalah sikap Robert.

Dari awal, sikap Robert seperti itu-itu saja, tidak berubah sama sekali, sekalipun tatapan yang terlihat menyentuh, Alice juga bisa melihat ketenangan didalam matanya.

Seperti sangat tertarik dengan kecantikannya namun dia jauh lebih tenang daripada siapapun.

Bahkan Alice saja curiga apakah dirinya tidak cukup menarik, jika tidak, bagaimana mungkin bajingan ini tidak tertarik?

Sekarang ketika Robert mengatakan perhatian terhadapnya, Alice tentu saja tidak percaya, karena dia tahu dirinya dimata Robert lebih mirip dengan benda yang berharga, karena ada harganya makanya dia melindungi, bagaimana jika dirinya sudah tidak berharga lagi? apakah akan langsung ditinggalkan?

Alice tidak berani pikir, dia sedikit panik.

"Robert, kali ini kamu datang adalah untuk mengetes sikap aku kan?" Melihat Robert yang begini, Alice sedikit tidak sabaran, dia langsung menanyakannya.

Robert lalu berkata, "Sepertinya tidak ada hal bisa disembunyikan darimu."

Alice kembali tenang, tidak ada ekspresi apapun diwajahnya, "jika aku bilang tidak keberatan, apakah kamu akan percaya?"

Robert tidak tahan dan berkata, "Ekspresimu saat ini hanya tinggal kurang untuk menuliskan, aku sangatlah keberatan."

Alice mengelengkan kepalanya, "Waktu itu ayahku meninggalkan kota C dan datang ke Jiang Cheng, aku tahu dia sangatlah susah, dan sebenarnya aku juga sudah lama mengetahui hubungannya dengan tante Anita, disamping itu demi menjaga perasaanku, ayahku dan tante Anita tidak memilih untuk mempublikasikannya, mereka terus saja mempertahankan hubungan bawah tanah mereka, aku juga mengetahui hal ini."

Robert tidak merasa terkejut, Alice adalah orang yang pintar dan jeli, sekali ada apa-apa, dia pasti akan mengetahuinya, hubungan Anderson dan Anita yang berlangsung lama bisa mengelabui orang lain tapi tidak untuk Alice.

"Jadi, sebenarnya pada level tertentu, aku tidak keberatan dengan hubungan ayahku dengan tante Anita, selama ini jika aku keberatan, aku tidak akan menunggu hingga hari ini dan tidak beraksi." kata Alice dengan tenang.

Robert mengerti maksudnya, "Kamu keberatan dengan Shinta? Adik kamu yang berbeda ibu kandung?"

Alice tidak menjawabnya, namun tatapannya telah memberitahu Robert bahwa dia sangatlah keberatan bahkan sedikit siaga.

Robert sangatlah bisa mengerti perasaan Alice, benar.

Alice siaga dengan Shina, ini tidaklah aneh, jika digantikan dengan siapapun, dia adalah anak tunggal, dan awalnya akan bersiap untuk mewariskan sebuah perusahaan besar yang senilai triliunan rupiah, dan tiba-tiba muncul seorang adik, orang itu pasti akan punya pemikiran seperti itu.

Meskipun Alice hanya fokus pada pengembangan ilmu kedokteran, namun tidak menandakan bahwa dia tidak peduli dengan harta.

apa maksud Shinta muncul saat ini? ingin membagi harta? harta senilai triliunan, ini tidak mungkin terjadi begitu saja.

Ditelevisi sering disiarkan banyak saudara kandung dari keluarga besar yang awalnya sangatlah akrab, tapi demi membagi harta, mereka saling bermusuhan, ini adalah fenomena yang sangatlah normal, berbalik pada dua kata, Hati Manusia.

Sekarang Alice masih tetap duduk diposisi pewaris harta keluarga, namun kemunculan Shinta membuat perebutan kedepannya mulai muncul.

Mungkin saja Anderson tidak mempunyai niat untuk membiarkan Shinta mewariskan hartanya, namun bagi anak haramnya ini, sedikit atau banyak dia pasti merasa bersalah, jika tidak sesuai dengan sifatnya, dia tidak akan muncul kondisi membiarkan Shinta menjadi manager Finance.

Tingkat kepentingan jabatan ini tidak perlu dibicarakan banyak, semua manager di divisi apapun kedudukannya lebih rendah daripada manager Finance.

Meletakkan Shinta pada posisi ini, Robert juga tahu maksud dari Anderson, Anderson pasti berpikir panjang, ini adalah sebuah sinyal, sinyal bahwa ingin membiarkan Shinta masuk kedalam kepengurusan perusahaan.

Dan begitu juga dengan Alice, dia juga mengerti, jadi barulah dia siaga, ketika kekayaan dirinya ditantang dan diancam, dia tentu saja akan merasakannya.

"Alice, tenang saja." Robert berkata dengan serius, "Masalah personal keluarga Mo awalnya tidak ingin aku campuri, namun sekarang muncul hal seperti ini, aku tidak akan duduk diam saja."

"Aku, Robert, berjanji disini, tidak peduli bagaimanapun Paman Anderson memutuskannya, tapi yang awalnya milik kamu Alice, tidak akan berkurang sama sekali."

Sejenak kemudian, Robert menambahkan, "Anggap saja sebagai hadiah kamu mengembangkan penawar virus S untukku, aku janji."

Mendengar kalimat Robert sebelumnya, Alice merasa senang, namun perkataan terakhir Robert membuat Alice sedikit kecewa, dirinya dimata Robert hanyalah peralatan yang berguna saja.

Alice berkata, "Benarkah? kalau begitu aku akan berterimakasih kepadamu."

Robert sedikit bingung dengan sikap Alice, namun dia tidak berpikir banyak, dia lalu meninggalkan kantor CEO.

Setelah kembali ke divisi Finance, dia segera memanggil Gwendolyn, "Manager yang baru datang ini tidak akan lama disini, Gwendolyn, kamu merendah dulu untuk menjadi wakil manager selama 2 bulan dulu."

Robert tidak mengatakan identitas diri Shinta, dia hanya menyiratkan bahwa latar belakangnya tidaklah biasa.

Gwendolyn tentu saja mengeerti, dia berkata, "CFO Robert, terima kasih, aku akan belajar dari pengalaman dan memperkaya diriku sendiri untuk menjadi latihan untukku selama dua bulan ini."

Setelah mulai bekerja, sejenak kemudian, terdengar suara ketuk pintu.

Robert tidak mengangkat kepalanya dan langsung berkata, "Silakan masuk."

"CFO Robert, apa kabar." Pintu terbuka, sebuah suara yang lembut dan sedikit takut terdengar.

Robert merasa suara ini lumayan merdu, dia mengangkat kepalanya dan melihat ada seorang gadis asing yang berdiri didepan pintu, wajahnya terlihat belum dewasa dan tidak berdandan.

Dia mempunyai ramput panjang yang sedikit keriting, wajahnya yang ditambahi dengan rambutnya dimata Robert, bagus namun tidak mengejutkan, tapi tidak susah untuk melihat potensinya, dikemudian hari dia pasti adalah wanita cantik yang bernilai 90 keatas.

Umurnya yang muda, badannya sudah lumayan bagus, meskipun mengenakan pakaian kasual, namun tetap tidak sulit untuk dilihat parasnya yang bagus.

Saat ini, kedua tangan Gadis ini tengah bersilangan, dia terlihat sedikit tegang.

Robert menatapinya, dia sudah sedikit mengerti, dia sengaja bertanya, "Apa kabar, siapakah kamu?"

"CFO Robert, aku adalah Shinta Bei, Direktur Utama menyuruhku untuk mencarimu." kata gadis itu.

"Ternyata adalah manager baru kita, silakan, silakan." Robert tampak sadar dan bangkit lalu mengulurkan tangannya.

Shinta sedikit kaget, dia bergegas mengulurkan kedua tangannya untuk memegang tangan Robert, ini terrlihat sangatlah sopan dan juga merupakan aturan bawahan terhadap atasan.

"Manager Shinta, silakan duduk." Robert menunjuk sofa disampingnya dan bertanya, "Kamu ingin minum apa?"

"Air putih saja, terima kasih CFO Robert." kata Shinta.

Robert lalu menuangkan dua gelas air, dan duduk diseberang Shinta, dia berkata, "Manager Shinta, aku sudah mengetahui kira-kira semua hal kamu, sebelum kamu mulai bekerja, aku ingin dengar apa pendapatmu terhadap Perusahaan Besar Mo, jika bisa fokuskanlah pada divisi Finance."

Shinta menganggukkan kepalanya, dia lalu terlihat serius dan mengatakan banyak pendapatnya, idenya sangatlah baru dan kreatif, dia jelas sudah mempersiapkannya.

Sehebat apapun dia menyembunyikannya, namun Robert bisa mengetahui bahwa ada orang hebat yang mengajarinya.

'Paman Anderson.'

Robert berkata dalam hati, 'Apa yang sebenarnya kamu inginkan?'

Meskipun hatinya kacau, namun Robert tetap terlihat tenang, dia berlagak memuji, "Pendapatmu bagus, divisi Finance memang butuh orang berbakat seperti kamu disini."

"Direktur Utama juga sudah memberitahuku, dua bulan magang ini aku harus mendengar perintah dari CFO Robert, jika aku ada kesalahan, aku berharap CFO Robert bisa langsung mengutarakannya dan aku akan segera mengubahnya." Sikap Shinta sangatlah baik.

Robert mengiyakan dan lalu mengeluarkan hp untuk menyuruh Gwendolyn kekantornya.

"Gwendolyn, aku perkenalkan, ini adalah Manager baru kita, Shinta Bei, Manager Shinta, kamu harus banyak bekerjasama dengannya nanti, apakah kamu dengar itu?" kata Robert.

Bersamaan dengan ini, Robert mengenalkan kepada Shinta, "Manager Shinta, ini adalah Gwendolyn Yuan, kemampuan kerjanya bagus, dia menjabat sebagai wakil manager, dia adalah tangan kananmu, jika ada kesusahan dipekerjaan, ingatlah untuk bertanya kepadanya."

"Manager Gwendolyn, apa kabar, mohon bantuannya kedepannya." Shinta bergegas berkata, wajahnya terlihat sedikit merasa bersalah, dia juga tahu bahwa kedatangannya merebut posisi Gwendolyn.

Karena Robert sudah mempersiapkannya sebelumnya, jadi Gwendolyn terlihat tenang, dia memegang tangan Shinta dan berkata, "Manager Shinta, kedepannya nanti aku adalah bawahanmu, seharusnya kamu yang mengajariku."

Mereka berdua saling mengakui, hitungannya sudah saling mengenal.

"Ayo jalan Manager Shinta, kita kenalan dulu dengan karyawan diluar sana dulu." kata Robert.

Mereka bertiga keluar dari kantor.

Robert mengumumkan pengumuman pengangkatan jabatan Gwendolyn menjadi wakil manager, lalu dia memperkenalkan identitas Shinta, dan menyuruh Shinta melakukan pengenalan, dan mendapatkan sedikit tepuk tangan.

Meskipun karyawan tidak mengekspresikannya, namun tidak susah untuk dilihat bahwa mereka tidak suka dengan Shinta, mereka merasa tidak adil bagi Gwendolyn.

Lagi pula, Manager Finance ini baru saja cukup umur, baik dari usia ataupun kemampuannya, semuanya tidak bisa membuat para karyawan nurut.

Shinta juga mengetahui hal ini, oleh karena itu, dia juga tidak banyak berkata, dia hanya mengigit bibirnya dan melihat Robert dengan tatapan sedikit takut, dia berharap Robert bisa menolongnya.

Robert mengerti maksudnya, dia menepuk tangan, "Baiklah kalian semua terus lanjutkan pekerjaan kalian, Manager Shinta baru saja datang, dia masih harus melihat pekerjaannya, kedepannya sebisa mungkin selesaikan masalah dengan Wakil Manager, Gwendolyn ataupun asistenku Vanessa."

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu