My Tough Bodyguard - Bab 287 Dia malah ingin meniduriku

Mengganggu polisi menegakkan hukum, mengurung polisi di ruang rapat.

Kedua hal ini, kalau pihak kepolisian mau memperhitungkan hal ini dan menghukum seluruh orang di ruangan ini, paling berat ditahan di kantor polisi, tidak mungkin bebas.

Namun Robert dengan gampangnya menghilangkan kesalahan para sekuriti, mengganggu polisi menegakkan hukum dijadikan sebagai peraturan perusahaan, mengurung polisi secara ilegal dijadikan sebagai hal yang memang sudah direncanakan.

Dengan begini, kalaupun pihak kepolisian berencana mencari masalah, juga tidak tahu mulai darimana, meskipun mereka tahu Robert sembarangan bicara, mereka juga tidak bisa melakukan apa-apa.

Robin tertawa dingin: "Direktur Qiu memang hebat, pantas saja para sekuriti ini bisa begitu setia melindungi anda."

Robert tidak meneruskan topik pembicaraan ini, namun langsung duduk di depan Robin, dan mengeluarkan sebatang rokok, dengan perlahan melipat kaki: "Polisi Liu, begini heboh, katakanlah, kenapa mencariku?"

Ketika dia sedang jalan ke ruang rapat, Tommy sudah menjelaskan situasi secara mendetail, juga sudah memberitahunya ide para sekuriti yang ingin membantunya melarikan diri.

Membuat Robert tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Melarikan diri?

Kalau pihak kepolisian memang datang untuk menangkapnya, sudah pasti tidak akan sesopan ini, dan langsung membawa surat penahanan dan masuk secara paksa untuk menangkapnya.

Terlebih lagi, dipikir-pikir, dia beberapa hari ini juga tidak melakukan apa-apa, polisi tidak ada alasan mencari masalah dengannya.

Yang berarti, polisi memang bermaksud mencarinya untuk menanyakan beberapa hal.

Namun mengenai apa masalahnya, kenapa membawa begitu banyak orang, Robert juga tidak tahu.

"Robert Qiu, anda kenal dengan Maggie Fang, ketua Fang, kan?" Robin bertanya dengan nada dingin.

"Kenal, ada apa?" Robert mengangguk.

"Dia diculik." kata Robin.

"Oh?"

Hal ini diluar prasangka Robert, tapi tidak sampai membuatnya terkejut, karena ini adalah hal yang pasti akan terjadi.

Sejujurnya, di mata Robert, Maggie Fang terlalu pintar cari masalah.

Sudah berkata berkali-kali kepadanya, menyuruhnya jangan menyelidiki masalah Pemimpin hitam, bahkan seekor babi saja sudah seharusnya menurut, tapi Maggie tetap tidak dengar.

Yang paling keterlaluan adalah, dia tidak hanya tidak dengar, bahkan pergi sendiri ke Kota Jingzhou, benar-benar tidak takut mati.

Baru kemarin malam bilang mau ke Kota Jingzhou, hari ini sudah diculik, begitu cepat, membuat Robert merasa sedikit diluar prasangkanya.

Robin memperhatikan perubahan ekspresi Robert, selain sedikit kekagetan, dia sudah tidak melihat hal lain.

"Kita sudah mengecek sejarah panggilan ketua Fang, panggilan terakhirnya adalah panggilan untuk anda, Tuan Qiu." Robin menatap mata Robert dan berkata.

Mendengar perkataan ini, Robert melihat ponselnya, terakhir kali berbicara dengan Maggie adalah kira-kira jam 10 malam.

Saat itu Robert ada di villa keluarga Mo, tiba-tiba mendapat panggilan dari Maggie, Maggie berkata dia menyesal, dan juga menyatakan kalau dia mau ke Kota Jingzhou.

"Sepertinya waktu penculikan adalah antara jam 10.30 kemarin malam sampai jam 6 pagi ini, bahkan mungkin lebih pagi." Robert berkata.

Kemungkinan besar terjadi di antara jam ini, gampang beraksi.

Robert melihat sekilas para polisi di ruang rapat, mereka semua sedang melihat ke arahnya.

Pantas saja datang begitu banyak orang, ternyata Maggie diculik.

Bisa-bisanya seorang ketua kepolisian diculik, ini adalah masalah harga diri pihak kepolisian Jiangcheng, pihak kepolisian tidak mungkin menganggap remeh hal ini.

"Benar, tepatnya adalah 3 menit setelah teleponan denganmu, ketua Fang pun diserang." Robin mengangguk.

Robert mengangkat tangannya: menandakan kasihan dengan kejadian yang dialami Maggie, kemudian bertanya: "Ada telepon dari penculik? Maggie Fang....masih hidup?"

"Sekarang masih belum tahu." Robin menggelengkan kepala, kemudian langsung kembali menatapi Robert, berkata dengan jelas: "Tuan Robert, saya ingin bertanya, kemarin malam ketika anda sedang berbicara dengan ketua Fang, anda sedang ada dimana?"

"Di rumah." Robert menjawab.

"Apakah ada yang melihat anda sedang menelepon saat itu?" Robin kembali bertanya.

Robert tertawa sejenak: "Kenapa? Sedang melihat alibiku?"

Robin berkata datar: "Anda boleh beranggap seperti itu."

"Hebat, kasus penculikan ketua Fang, bahkan bisa mencurigaiku, boleh, boleh." Robert mengacungkan jempol.

"Tuan Qiu, mohon anda kerja sama, jawab dengan jujur." nada suara Robin pun semakin dingin.

Melihat sikap Robin yang sangat buruk, Tony dan lainnya sudah tidak tahan, di dalam hati berkata kamu siapa, berani-beraninya mencurigai Tuan muda?

Robert mematikan api rokok, menggelengkan kepala: "Tidak ada yang bisa membuktikan."

Mata Robin menyipit, kemudian Robert melanjutkan: "Ketika aku menerima telepon dari Maggie Fang, aku ada di kamarku sendiri, kemarin malam aku tidur sendiri, bagaimana mungkin ada yang bisa membuktikan?"

"Kalau begitu, Tuan Robert, anda sudah tidak punya alibi." Robin berkata.

"Ada ya ada, tidak ada ya tidak ada, terserah anda mau percaya atau tidak, kalau memang merasa saya mencurigakan, anda boleh menahanku sekarang juga." Robert mengerutkan kening, mulai emosi.

"Tuan Qiu, saya tidak bermaksud seperti itu, mohon anda jangan salah paham." Robin berkata.

"Aku lihat kamu memang bermaksud seperti itu." Robert berkata dingin.

Robin bertatapan mata dengan polisi lainnya, kemudian kembali bertanya: "Tuan Qiu, saya ingin bertanya lagi, apakah ketua Fang kemarin sore pernah datang ke Perusahaan besar Mo?"

"Ada." Robert mengangguk.

Saat itu karena masalah Mad Knife Gang, Maggie mengomel di telepon, Robert pun malas mendengarkan omelannya dan langsung menutup teleponnya.

Namun polisi perempuan ini malah langsung datang ke Perusahaan besar Mo untuk meminta penjelasan.

Robert malas meladeni omelannya, hanya mengatakan satu kalimat: Mad Knife Gang sama sekali tidak ada hubungannya dengan dia.

Mad Knife Gang memang ada hubungan dengan Robert, jelas ada, tapi dia tentu saja tidak akan dengan bodohnya mengakui hal ini kepada pihak kepolisian.

Sebagus apapun kata-kata Maggie, begitu Robert mengakui dia adalah bos Mad Knife Gang, maka seluruh gerakannya di Jiangcheng pasti akan diawasi dengan ketat.

Meskipun sekarang sudah diawasi, tapi bagian kepolisian tidak membatasi kebebasannya.

Kalau misalnya Mad Knife Gang melakukan keributan besar, maka pihak kepolisian tidak akan pergi mencari Mad Knife Gang dan langsung mencari dia yang adalah bos dari Mad Knife Gang ini.

Ini adalah sesuatu yang tidak diinginkan Robert, oleh karena itu dia harus berusaha menghindari berhubungan dengan Mad Knife Gang, ini juga adalah sebuah pertimbangan yang dia lakukan untuk tujuannya di masa depan, Robert tidak boleh dianggap bagian dari dunia hitam oleh pemerintah.

'Kalian pihak kepolisian bukannya mementingkan bukti? Kamu mencurigaiku ya curiga saja, kalau tidak bisa mengeluarkan bukti, membuktikan bahwa aku adalah bos sebenarnya dari Mad Knife Gang, maka jangan sembarangan menuduh orang.'

Ini adalah pikiran Robert.

Namun Robert tidak mengutarakan isi hatinya ini, berkata tanpa ekspresi: "Maggie Fang juga termasuk temanku, teman menemui teman, adalah sesuatu yang sangat normal, kenapa, Polisi Liu merasa ada yang salah dengan hal ini?"

"Dengar-dengar kemarin Ketua Fang datang ke perusahaan mencari anda, kalian berdua saling berbicara, namun tidak secara damai, bahkan, mulai bertengkar mulut, benarkah?" Robin bertanya dengan maksud jahat.

"Dia bilang dia menyukaiku, mau mengutarakan isi hatinya kepadaku, tapi aku menolaknya, mungkin karena terlalu jujur, perkataanku melukai harga dirinya, oleh karena itu dia pun marah."

Berhenti sejenak, Robert mengangkat bahunya: "Sejujurnya, seharusnya aku yang marah, aku menganggapnya sebagai saudara, dia malah ingin meniduriku, keterlaluan, mana ada orang yang begitu tidak menghormati persahabatan?"

Brak!

Robin memukul meja dengan keras: "Jangan sembarangan bicara!"

Melihat wajah lawan bicaranya memerah, Robert tersenyum dan berkata: "Oh, aku mengerti, ternyata Maggie Fang adalah orang dihatimu, pantas saja anda begitu rajin, saya mengerti."

Ada polisi yang sudah tidak tahan, dia pun berdeham, memperingatkan Robin.

Robin kaget, dengan ekspresi kaget melihat Robert, ada apa dengan orang di depannya ini, jelas-jelas dia yang sedang menginterogasi, namun malah terbawa arus, bahkan mulai emosi?

Robert melihat jam, mulai malas bermain dengan polisi, dia pun dengan cepat mengakui: "Kemarin Maggie Fang memang benar bertengkar mulut denganku, masalah pemimpin hitam, kamu adalah rekan kerjanya, seharusnya tahu dia belakangan ini sedang menyelidiki pemimpin hitam, kan?"

"Yang saya tahu, alasan Ketua Fang menyelidiki pemimpin hitam adalah karena berhubungan dengan Tuan QIu, kan?" Robin balik bertanya.

Robert dengan simpel menjawab kalau pemimpin hitam memiliki dendam terhadapnya, berkata: "Aku sudah sangat sering memperingatkan Maggie, menyuruhnya jangan menyelidiki pemimpin hitam, dia tetap bersikeras. Kali ini muncul masalah seperti ini, 90% adalah perbuatan pemimpin hitam."

"Sepertinya anda sangat mengenal pemimpin hitam." Robin berkata dingin.

"Lawan lama, mengetahui diri sendiri dan lawan, baru bisa menang dalam pertempuran." Robert berkata sambil tertawa berseri-seri.

Selanjutnya, Robin lagi-lagi bertanya beberapa pertanyaan, Robert juga menjawab dengan serius.

Namun semenjebak apapun pertanyaan ini, Robin tetap tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan, hal ini membuatnya merasa sangat kesal: "Tuan Qiu, sikap anda perlu diperbaiki!"

"Apakah mau aku mengakui akulah orang yang menculik Maggie Fang baru anda merasa puas?" Robin berkata.

"Bukan, orang yang menculik Ketua Fang, kita sudah mendapatkan tersangka, seorang orang luar negeri." Robin menggelengkan kepala.

Begitu mendengar perkataan Robin, Robert pun kesal: "Sudah ada tersangka? Kalau begitu kamu tidak pergi cari orang, malah datang menghabiskan waktu denganku?"

Robin menatapinya, tidak menjawab, namun maksudnya sangat jelas----

Pihak kepolisian mencurigai Robert adalah pelaku sebenarnya yang merencanakan penculikan Maggie Fang.

Robert mengerti maksud dari tatapan Robin, dia pun tertawa dan menggelengkan kepala.

"Pokoknya, Tuan Qiu, di saat kasus ini belum selesai, mohon anda jangan meninggalkan Jiang Cheng." Robin berkata sambil berdiri, dia tahu, Robert sangat licik, bagaimanapun dia bertanya, tetap tidak akan mendapatkan penghasilan apapun.

Robert juga berdiri, mengikuti pihak kepolisian berjalan keluar dari Perusahaan besar Mo, bahkan ikut naik ke mobil polisi.

Robin bingung: "Tuan Qiu, apa yang anda lakukan?"

"Ke kantor polisi." Robert mengenakan sabuk pengaman.

"Kita tidak bermaksud menahan anda." Robin pikir Robert salah paham, segera menjelaskan.

"Maggie Fang adalah temanku, dia diculik ada hubungannya dengan pemimpin hitam, dan awal mula kasus ini dimulai dari aku, oleh karena itu aku juga mau bertanggung jawab."

Robert membuka jendela mobil, melihat pemandangan diluar: "Ditambah lagi, aku paling tidak suka orang mencurigaiku, sekarang kalian menganggapku sebagai orang mencurigakan, maka aku pergi sendiri untuk membuktikan aku tidak bersalah!"

.......

Tidak lama setelah Robert meninggalkan perusahaan dengan mobil polisi, Sendy datang ke Perusahaan besar Mo.

"Apa? Kakakku dibawa pergi oleh polisi?!!"

Mendengar informasi dari Tony, mata Sendy terbuka lebar, menunjukkan ekspresi tidak percaya.

Dengan kemampuan kakaknya, tidak mungkin ada masalah di Kota Jiang Cheng, hanya beberapa puluh polisi, bagaimana mungkin menahannya? Kenapa bisa terjadi hal seperti ini?

"Tuan muda sendiri yang ingin pergi ke kantor polisi." Tony segera menjelaskan, juga menceritakan semua hal dari awal.

"Ternyata seperti itu, pantas saja."

Sendy akhirnya mengerti, tangannya mengusap dagunya, berpikir serius: "Seorang orang asing, menculik seorang polisi perempuan, memiliki keberanian berbuat seperti ini, seharusnya memiliki kemampuan yang sebanding, aku pergi lihat-lihat."

Meminjam mobil baru Tony, Sendy pun segera melaju ke kantor polisi.

Novel Terkait

King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu