My Tough Bodyguard - Bab 429 Sebegitunya kamu benci padaku?

Setelah muncul nada sibuk dari ponselnya, hati Robert sedikit was-was, mendengar nada bicara Maggie yang penuh percaya diri, mungkinkah dia sungguh mengetahui dirinya datang ke kota Jingzhou? Apakah dia bisa sampai mencari ke hotel ini?

Robert tidak begitu percaya.

Dengan perasaan yang sedikit curiga dan tidak percaya, Robert berencana ingin menutup jendela dan beranjak tidur, tapi tiba-tiba saat ini... ...

Tok tok tok!

Tiga kali ketukan pintu yang tiba-tiba, membuat kaget Robert dan menoleh : “Siapa? Sudah tengah malam begini, ngapain ketuk-ketuk... ...” ngomong sampai di sini, dia sudah membuka pintu kamar.

Yang berdiri di depan pintu, sesosok yang sangat di kenal —Maggie!

Dia masih seperti biasa, berdiri tegak, tegap dan gagah, jiwa kepahlawanan dalam dirinya menyebarkan sifat pahlawan yang tidak gentar.

Nilai tiga untuk watak kerasnya, enam untuk senyumnya, satu untuk kekusutannya, yang menatap Robert tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Robert langsung bengong seketika, agak lama baru bereaksi, dengan senyum terpaksa berkata : “Yo, polisi Fang, selamat malam.”

“Robert, bukannya kamu ada di Jiang Cheng? Kenapa bisa datang ke kota Jingzhou?” Maggie mengulurkan tangan, tanpa rasa sungkan menonjok dada Robert.

Robert mundur sambil mengangkat tangan tanda menyerah : “Hei, aku cuma bercanda, siapa yang suruh kamu cepat-cepat menutup telepon, belum sempat kujelaskan juga.”

“Alasanmu saja, kamu pikir aku akan percaya?” dengus Maggie, sambil menutup pintu.

Melihat Maggie sepertinya tidak ada maksud untuk sengaja mencari kesalahannya, Robert menjadi lebih tenang, memberi Maggie segelas air, lalu duduk di sofa : “Ngomong saja, ada apa sebenarnya, sampai mesti bertemu muka denganku?”

“Robert, sebegitunya kamu benci padaku?” tanya Maggie sambil menggigit bibir bawahnya, dengan nada bicara yang kusut.

“Hai, apa maksud kata-katamu, aku malah ingin buru-buru menyambutmu, bagaimana mungkin membenci mu?” kata Robert sambil tawa terkekeh.

“Kamu memang benci padaku!” marah Maggie.

Robert membuang napas : “Dengar polisi Fang, tengah malam begini, kamu jangan berputar-putar lagi, langsung bicara saja, aku besok masih harus bangun pagi.”

“Masih bilang tidak benci padaku, ada masalah dengan sikap kamu!”kata Maggie kesal.

Robert mengulurkan tangan, meraba-raba keningnya Maggie, dengan heran berkata sendiri : “Aneh, suhu tubuh normal, tidak seperti lagi demam.”

“Minggir! Kamu yang demam!” sela Maggie jengkel sambil menepis tangan Robert.

“Polisi Fang, kamu yang biasa saja, aku jadi takut.” kata Robert tersenyum kecut.

Maggie membuka mulut tapi tertahan lagi, akhirnya dia tidak bicara, dia menarik napas panjang, baru dengan serius berkata : “Robert, aku mencarimu kali ini, khusus untuk berterima kasih padamu.”

“Terima kasih? Gawat gawat, Polisi Fang, kamu mendapat guncangan apa?” Robert menepuk dahinya dan mengaduh.

“Kenapa, kamu pikir aku orang yang tidak tahu balas budi?” keluh Maggie.

“Belakangan ini aku tidak melakukan sesuatu yang perlu kamu datang khusus untuk berterima kasih.” kata Robert bingung.

“Apa kamu sudah lupa dengan Chandra?” Maggie menatapnya dalam-dalam.

“Chandra? Siapa itu?” Robert berpikir kembali dengan cermat, tapi tidak terpikirkan.

“Beberapa waktu lalu bukannya kamu ada ke Shanghai?” tanya Maggie.

“Ehm benar, ke sana ada sedikit hal, eh...polisi Fang, kamu jangan mengawasi aku terus, mengapa aku pergi kemanapun kamu selalu jelas?” selagi bicara, Robert sadar akan suatu hal dan membuatnya merinding.

“Aku tidak punya waktu senggang untuk memperhatikan kamu, kalau saja bukan kamu yang bantu menangkap Chandra, cuma hantu yang tahu keberadaanmu!” kata Maggie kesal.

“Eh, mendengar kata-katamu, aku ada sedikit ingatan, bos penjual narkoba yang aku tangkap di pabrik sepertinya bernama Chandra.” kata Robert setelah memutar otak.

“Benar, itu dia.” angguk Maggie.

“Bukannya cuma tangkap seorang penjual obat doang, yang harus terima kasih harusnya Odell yang di Shanghai, ada hubungan apa denganmu? Apa karena aku sudah membela keadilan, jadi kamu khusus berterima kasih padaku? Kalau begitu kelak aku harus banyak melakukan hal yang sama, untuk meningkatkan image aku di matamu.” Robert tidak bisa menahan tawa.

“Image kamu sudah ditetapkan, melakukan hal baik sebanyak apapun, sudah tidak bisa diubah kembali.” Maggie berkata.

Robert mencibir dan berkata : “Coba kamu jelaskan kenapa harus terima kasih padaku?”

“Christin sudah memberi tahu padamu soal masa laluku, benar kan?” tanya Maggie.

“Iya.” Robert mengangguk, Christin adalah wartawan surat kabar Jiang Cheng, juga adalah sahabat Maggie yang menceritakan masa lalu Maggie yang menyedihkan.

“Dua puluh tahun yang lalu, pembunuh yang membunuh ayahku bernama Hugo.” ujar Maggie.

“Apakah... ...Chandra ini nama samaran Hugo?” tanya Robert coba menebak, jika memang benar, alangkah bagusnya.

“Bukan, hingga kini masih tidak ada berita mengenai Hugo, dia bersembunyi di suatu tempat, dan tidak pernah keluar.” kata Maggie dengan suara pelan.

“Jadi... ...”

“Hugo memiliki adik kandung yaitu Chandra.” Maggie menjelaskan.

Mendadak Robert mengerti: “Jika adiknya Hugo sudah tertangkap, maka mudah mendapat petunjuk untuk menyeret keluar Hugo penjual obat dan membawanya ke pengadilan.”

“Kamu sungguh tidak tahu masalah yang terjadi selanjutnya?” tanya Maggie dengan ekspresi heran.

“Aku mana ada waktu sempat untuk mengikuti itu semua. Kenapa? Apa ada yang terjadi setelah aku meninggalkan Shanghai?” tanya Robert penasaran.

“Chandra dibebaskan dengan keputusan tidak bersalah.” jawab Maggie dengan menekan satu demi satu kata.

“Apa?”

Mendengar ini membuat Robert muncul ekspresi heran : “Chandra adalah penjahat yang menghasilkan uang ilegal, berdasarkan apa dibebaskan dengan keputusan tidak bersalah?”

“Aku juga merasa heran, mengajukan protes pada atasan tapi masih belum mendapat jawaban.” kata Megan dengan ekspresi wajah tidak enak dilihat.

Robert tak dapat menahan tawa, Chandra dibebaskan dengan keputusan tidak bersalah, memang di luar dugaan, tapi Maggie mengajukan protes pada organisasi dalam, lebih membuatnya tidak tahu harus menangis atau tertawa.

Sistem hukum di CBD, meskipun tidak ada penjelasan yang tegas, tapi tidak mengizinkan orang luar kota mengganggu urusan dinas mereka, ini sudah menjadi hukum tak tertulis pada setiap organisasi.

Ada beberapa sebab, kenapa Chandra dibebaskan dengan keputusan tidak bersalah.

Misalnya, menerapkan rencana jangka panjang untuk mendapatkan hasil yang besar.

Atau bisa juga, pihak polisi Shanghai punya rencana lain yang tidak ingin diketahui orang lain.

Dengan cara kerja Maggie sama saja menambah kesulitan pada organisasi dalam pihak polisi Jingzhou dan Shanghai.

Bukan berarti tidak bagus, hanya saja Maggie tidak memperhatikan lingkungan, menurut pandangan orang-orang di organisasi dalam, Maggie sudah membuat kesalahan besar.

Atasan hanya tidak mengambil peduli terhadap protes Maggie, tidak memberi peringatan dan tindakan disiplin sudah termasuk akhir yang bagus.

Namun, kata-kata ini tidak boleh terlalu diperjelas, kalau tidak maka pembicaraan ini tidak akan bisa dilanjutkan.

Berpikir sampai di sini, dengan pelan Robert berkata : “Kita tunggu dan lihat saja, awasi terus Chandra, suatu hari nanti Hugo dan Chandra dua kakak adik ini pasti akan tertangkap.”

“Bagaimanapun, aku sungguh-sungguh berterima kasih padamu, jika saja bukan dirimu, mungkin sampai sekarang Chandra tidak akan menunjukkan dirinya.”

“Masalah sepele, hanya sambil lalu dan menangkapnya, kita ini teman, kamu tidak usah sungkan.” Robert melambaikan tangannya : “Jika saja dari awal aku mengetahui hubungan kamu dengan Chandra, seharusnya aku sendiri yang membawa dia untukmu.”

Kali ini Maggie tidak menolak hubungan teman yang dikatakan Robert, dengan sedikit menunduk berkata : “Suatu hari nanti, aku akan menangkap Hugo dan Chandra dengan tanganku sendiri.”

“Masih akan ada kesempatan, aku percaya padamu.” ujar Robert tersenyum.

“Oh iya, Robert...pemimpin hitam sudah keluar, kamu tahu masalah ini?” tiba-tiba Maggie bertanya.

“Tahu, mengapa mendadak menanyakan ini.” tanya Robert dengan alis terangkat.

“Satu per satu masalah yang berbeda, tidak bisa dibahas bersama. Aku pasti akan menangkap si tua pemimpin hitam ini juga!” kata Maggie.

Robert tertawa dan berkata : “Kelak kamu tidak akan bisa bertemu dengannya lagi.”

“Mengapa?” tanya Maggie heran.

“Barusan tadi, temanku yang di luar negeri sudah memberi tahu padaku, dia mengatakan pemimpin hitam sudah mati di kawasan Segitiga Bermuda.”

Setelah diam sejenak, Robert menambahkan : “Kematiannya sungguh tragis, digigit mati oleh seekor hiu putih, bahkan kepalanya juga hilang, hanya tinggal sebagian tubuh yang tidak lengkap, mengambil kesimpulan dengan melalui uji DNA, di tambah lagi rekaman masuk keluar dirinya, kalau tidak tidak akan berani memastikan itu dirinya.”

Maggie malah menunjukkan ekspresi curiga : “Robert, apa kamu yang melakukannya?”

“Aduh, polisi besar Fang, kamu anggap aku Robert orang yang seperti apa? Waktu di dalam negeri, aku tidak membunuhnya. Sekarang dia kabur ke luar negeri, apa aku perlu mengerahkan banyak tenaga untuk menghabisi orang yang sudah keluar dari negara ini?” kata Robert tidak puas dituduh seperti itu.

“Dari kata ini, maksud kamu meskipun ada di luar negeri, jika ingin membunuh pemimpin hitam juga bukan hal yang sulit. Hanya saja kamu malas untuk melakukannya, benar begitu?” ujar Maggie dingin.

Robert melongo, agak lama baru merespon : “Yo...yo...polisi Fang, kamu sudah berubah, sejak kapan sudah belajar strategi untuk memancing orang?”

“Berhubungan dengan orang licik dan tak tahu malu seperti kamu, tidak belajar sedikit strategi, kalau aku sudah dijual pun barangkali masih akan membantu kamu menghitung uangnya.” Maggie mengeluh pelan.

“Mana boleh, aku menjual yang lain tapi tidak akan menjual kamu.” Robert tidak bisa menahan tawa.

“Informasi temanmu bisa dipercaya seberapa?” tanya Maggie.

“Seratus persen bisa dipercaya. Dia bilang mati, berarti pasti mati.” jawab Robert tanpa ragu.

“Aku sudah mengerti.” Maggie menghela napas lega : “Tuhan masih bisa melihat.”

Pada waktu itu, Robert membuat luka di lengan pemimpin hitam, lalu kabur ke Jingzhou untuk pengobatan, diawasi dengan ketat oleh seorang polisi malah ketahuan, lalu dibunuh dengan tragis.

Polisi ini adalah rekan Maggie yang juga adalah guru sekaligus temannya, memiliki hubungan yang baik.

Selama ini, Maggie tidak akan pernah melupakan kejadian itu, dia ingin membawa pemimpin hitam ke depan hukum, tapi tidak terpikir dan tanpa disadari olehnya pihak musuh meninggalkan CBD.

Sekarang mendengar berita kematian pemimpin hitam, batu berat yang ada di dalam hati Maggie akhirnya pecah juga.

“Maggie, kamu harus berhati-hati selama di kota Jingzhou.” Robert berkata setelah ragu sesaat.

“Kamu mengkhawatirkan aku?” Maggie mengejek.

“Aku pernah berurusan dengan Chandra, dia adalah orang yang tidak berperasaan, jika bukan karena bertemu denganku, mungkin dari awal dia sudah kabur. Bahkan yang jadi adik seperti itu, lalu kakaknya Hugo, orang yang seperti apa?” Robert memperingatkan.

“Robert, terima kasih atas perhatian kamu, tapi aku tidak akan karena adanya bahaya, maka menyerah dengan penyelidikan ini.”

“Aku tahu apa yang kamu khawatirkan, kamu takut karena masalah ayahku yang dibunuh dua puluh tahun yang lalu, aku mudah emosi dan membuat diriku terjerumus dalam bahaya, benar begitu?”

“Sebenarnya kamu sudah pikir terlalu banyak, ayahku memang dibunuh oleh Hugo, masalah ini sangat mempengaruhi aku, tapi tidak akan sampai membuatku hilang ketenangan.”

“Aku tidak akan melepaskan Hugo karena demi balas dendam untuk ayahku, ini cuma salah satu alasan.”

“Sekalipun saat itu Hugo tidak membunuh ayahku, aku juga tidak akan melepaskan dia.”

“Selama dua puluh tahun ini, Hugo bebas dari hukuman, menjadi penjual obat yang paling besar di provinsi Y, berdasarkan ini aku akan berjuang sampai akhir.”

Setelah selesai bicara, Maggie berlalu pergi.

Berdiri di depan jendela, dengan pandangan mata mengantar kepergian Maggie yang mengendarai mobilnya, dan hilang di antara barisan mobil lain yang tidak pernah berhenti di jalan kota, Robert menghisap rokok, dan terdiam seribu bahasa.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu