My Tough Bodyguard - Bab 247 Robert, Pergilah Dengan Tenang

Hitman yang tadinya masih hebat sekali dalam sekejap sudah mati.

mereka bukannya tidak pernah melihat orang mati, namun mereka tidak pernah seperti hari ini, begitu menegangkan.

Oleh karena ada kejadian seperti ini, acara perjamuan dihentikan, para tamu diatur untuk istirahat diluar villa, dan keluarga Mo mengurus sisahan yang berada di ruang tamu.

"Tadi benar-benar menakutkan." Alice berkata sambil menepuk dadanya.

Dia tadi terus saja berada dikoridor lantai dua, dia melihat Hitman hampir membunuh ayahnya, dia sudah sangatlah takut.

Jika bukan karena melihat Robert yang mengenakan topeng kulit manusia terus berada disamping ayahnya, dia mungkin saja akan ketakutan hingga pingsan.

Baik penampilan Hitman seberapa kuat, namun asalkan ada Robert, Alice merasa aman, dia merasa tidak akan terjadi apa-apa.

Dan alur perjalanan juga membuktikan ramalannya.

Anderson menyuruh Paman Shou untuk menelepon polisi, dan mengirim para pengawal yang terluka kerumah sakit.

Kali ini Hitman berbuat onar di acara perjamuan, selain 3 pengawal yang awalnya meninggal, sisanya hanya saja terluka pada tingkatan yang berbeda aaja, ini sudah adalah keberuntungan dari ketidakberuntungan.

Anderson menghempaskan nafasnya, dan mengatur pemakaman ketiga pengawal itu, dan menyuruh orang untuk pergi menasehati keluarga mereka.

"Robert, mengapa kamu tidak munculnya pagian, dengan begitu ketiga kakak pengawal tidak akan mati." kata Alice mengeluh.

Alice mengelengkan kepalanya, "Alice, aku mengerti perasaanmu, tapi kejadian ini sungguh terlalu tiba-tiba, waktu itu aku berada ditempat yang lumayan jauh, ketika aku tiba, ketiga saudara pengawal itu sudah terjatuh dilantai, untuk mencegah ada jurus yang belum dikerahkan, aku hanya bisa memilih untuk mengawasinya."

Anderson mengurus semuanya dan berjalan kemari, kebetulan dia mendengarkan perbincangan mereka berdua, dia mengeluh, "Iya, kali ini berkat Robert, Alice, Robert sudah berusaha, kamu jangan emosi, aku sudah mengurus masalah ketiga pengawal itu dengan baik, aku jamin keluarga mereka bisa hidup dengan makmur."

"Oh iya, Robert, apa yang kamu alami selama tiga hari ini, cepat beritahu aku." Anderson bergegas bertanya, dia sangatlah penasaran.

Robert menceritakan apa yang dialaminya dengan sederhana, sama seperti ketika pagi hari menceritakannya dikamar Alice, dia menyembunyikan rahasianya terhidup kembali, dia mengatakannya pura-pura mati dan kabur lewat kali.

"Pemimpin hitam?" sekali mendengarkannya, Anderson merasa familiar.

"Pemimpin hitam adalah penasihat Calvin." kata Robert.

Wajah Anderson langsung berubah, dia bergegas menyuruh orang untuk mencari Kenny, dan ingin menyuruhnya menjelaskannya, namun Kenny sudah kabur dari tadi, dia seolah sudah tahu Anderson akan mencari masalahnya.

“Memang benar ada hubungannya dengan saudara keluarga Chu!" Anderson berkata sambil mengertakkan giginya.

"Tidak perlu terburu-buru, ada banyak waktu untuk menghabisi mereka." kata Robert.

"Robert, kamu sungguh bekerja keras." Anderson mengeluh, "Apakah acara perjamuan hari ini harus dilanjutkan setelah kejadian seperti begini?"

"Tentu saja harus dilanjutkan, harus menjaga emosi para tamu dengan baik, jika tidak, ini tidaklah baik bagi keluarga Mo." Robert menambahkan, "Acara ritual pertunangan pada awalnya juga harus dijalankan seperti semula, harus membiarkan orang luar mengetahui bahwa keluarga Mo sudah mengatasi masalah hari ini."

Wajah Alice merah, dia melotot Robert, "Aku pergi untuk berdandan lagi!" seusai berkata, dia naik tangga.

Robert merasa bingung, wanita ini, mengapa wajahnya harus merah? dia juga tidak membullynya.

.........

Terjadi kasus pembunuhan, polisi bergegas tiba di tkp.

Maggie yang berpakaian seragam polisi terlihat marah, "Robert, kamu membunuh orang!"

"Iya." kata Robert sambil menaikkan bahunya.

Maggie manarik nafas dalam-dalam, beberapa hari ini dia terus mencari jejak Robert, dia pernah mengira bahwa Robert benar-benar mati.

Namun tadi dia mendapatkan kabar bahwa Robert muncul di Villa keluarga Mo dan membunuh seseorang!

Maggie awalnya sudah pulang kerja, dia kembali mengenakan seragam polisi, dan membawa polisi ke tkp.

Yang bersamanya masih ada Steven, dia juga terlihat khawatir.

Membunuh orang, bahkan membunuh secara terang-terangan, ini adalah hal yang tidak diizinkan di negara China yang keamanannya ketat.

Melihat tatapan mengerikan dari Maggie yang seolah akan menelan dirinya, Robert berkata sambil tersenyum, "Kenapa Kapten Maggie, kamu ingin menangkapku?"

"Kamu kira aku tidak berani?" kata Maggie.

Robert baru saja akan berkata, namun dia dihalangi oleh Anderson dari samping, Anderson berkata, "Office Maggie, kamu mungkin saja salah paham, Robert memang membunuh, namun dia adalah demi keselamatan semua orang, barulah dia terpaksa."

"Hmm?" Maggie terihat tidak menyangkanya.

"Begini kejadiannya......" Anderson menjelaskannya dengan sabar.

Setelah melihat rekaman, polisi menilai bahwa Robert termasuk melakukan pertahanan diri, ditambah lagi pertimbangkan kondisi spesial hari ini, oleh karena itu Robert tidak disuruh untuk pulang untuk diwawancarai di kantor polisi, melainkan menyuruhnya untuk melaporkan diri kekantor polisi besok.

Setelah mengetahui kejadiannya, Maggie tidak tahan untuk melirik Robert lagi, dan berkata, "Robert, kamu kesini dulu, aku ingin mengobrol denganmu."

Dipojok villa.

Robert berjalan kehadapan Maggie dan berkata sambil tersenyum, "Ada apa Officer Maggie ingin mojok bersamaku?"

"Apakah kamu bisa serius atau tidak?" Maggie serius dan sedikit tidak berdaya.

"Tidak punya cara lain, aku memang adalah orang yang seperti begini>" Robert melambaikan tangannya.

Maggie lalu menghempaskan nafasnya, wajahnya yang awalnya tegang juga mulai reda, "Intinya, bagus sekali kamu tidak apa-apa."

"Sepertinya, Officer Maggie sangatlah perhatian terhadapku." Robert berlagak seperti sangatlah terharu.

"Aku tidak memperhatikanmu." kata Maggie.

"Oh, entah siapa yang mencariku kemana-mana di Jiang Cheng, bahkan mencariku dipinggir kali." kata Robert.

"Kamu?" Maggie kaget, bajingan ini ternyata tahu kemana dirinya pergi?

Robert tersenyum, "Duh, memang benar adalah murid teladan tamatan sekolah kepolisian, pantas saja begitu muda sudah bisa menjadi kapten dari tim penyelidik, kemampuan penyelidikanmu sungguh hebat, poin yang tidak dipikirkan oleh orang lain bisa terpikirkan olehmu, cara bertindak pemimpin hitam sangatlah misterius, bahkan dia menghapus bukti-bukti, tapi kamu juga hampir menemukan faktanya."

"Apakah seru berpura-pura mati?" Wajah Maggie kembali marah, dia merasa dirinya ditipu.

Dirinya begitu memperhatikan keselamatannya, namun bagaimana dengan dirinya?

Jelas-jelas tahu bahwa dirinya mencarinya, dan dia juga tahu dengan kemana perginya dirinya, namun dia tidak memberitahunya, membuat dirinya tidak bisa makan dan tidur dengan nyenyak beberapa hari ini.

Robert tersenyum, "Tidak punya cara lain, terpaksa, aku bahkan tidak memberitahu Paman Anderson, bagaimana jika nanti aksiku bocor? bukankah itu akan rugi besar?"

"Kamu begitu tidak bisa mempercayaiku kah?" kata Maggie.

"Duh, bukannya tidak bisa mempercayaimu, paling utamanya adalah untuk mencegah adanya perubahan, dan juga tidak ingin membuatmu terbawa masalah ini." kata Robert.

Tapi baik bagaimanapun Robet mengatakannya, Maggie tidak lagi percaya lagi dengannya, wajahnya kembali serius, "Robert, jika kamu masih hidup, aku tidak ada permintaan lebih terhadapmu, hanya saja berharap kamu bisa mengatur bawahanmu dengan baik, jangan biarkan Mad Knife Gang menjadi Calvin Chu yang lainnya!"

"Officer Maggie, kamu benar-benar salah paham, aku sama sekali tidak berhubungan dengan Mad Knife Gang." Robert tidak ingin mengakuinya.

Maggie tidak akan percaya dengan kebohongannya, semua bukti menunjukkan bahwa Robert adalah boss dibalik Mad Knife Gang, poin ini bisa dibuktikan dengan kehilangan Robert selama 3 hari ini, Mad Knife Gang juga ikut daim selama 3 hari.

Setelah itu Maggie meninggalkan Villa.

"Saudara Robert." Steven datang dan memberikannya sebatang rokok.

Robert menyalakannya dan meniup asapnya, "Saudara Steven, beberapa hari ini kamu sudah bekerja keras."

"Tidak perlu sungkan, bagus sekali jika kamu masih hidup." Steven tersenyum, "Tapi jika lain kali masih ada kejadian serupa, ingatlah untuk memberitahuku dulu, jangan biarkan aku deg-degan>"

"Tenang saja, tidak akan terjadi kejadian seperti begini lagi>" Robert tersenyum, dia tidak ingin mengalami hal memalukan seperti begini untuk kedua kalinya.

"Baik, kalau begitu aku pulang ke kantor polisi dulu, sebentar lagi aku masih harus laporan ke atasan." Steven mematikan rokoknya dan menyuruh polisi untuk menbawa mayat Hitman, lalu dia pergi meninggalkan Villa keluarga Mo.

..........

Setelah polisi selesai mengurusnya, acara perjamuan dilanjutkan.

Para tamu adalah orang kelas atas di Jiang Cheng, mereka semua mengalami banyak pengalaman, setelah terkejut sebentar, wajah mereka semua kembali normal, mereka tetap mulai berbincang, dan tidak akan melepaskan kesempatan kali ini.

Didepan pintu.

Sebuah mobil Audi berhenti didepan halaman bunga.

Gerald turun dari mobil dan melihat villa keluarga Mo yang ramai akan tamu-tamu, dia menghempaskan nafasnya.

Beberapa hari ini dia tidaklah baik.

Alasannya karena tiga hari yang allu, teman lamanya, Robert, membeli cincin berlian ditokonya sendiri.

Namun pada malam itu, teman lamanya ini menghilang.

Gerald menjadi salah satu dari beberapa orang yang berkontak dengan Robert sebelum dia hilang, Gerald juga dipertanyakan oleh polisi beberapa kali.

Terakhir dia mendengar dari perkataan polisi bahwa Robert kemungkinan besar sudah meninggal.

Gerald sangatlah sedih, dia tidak menyangka bahwa teman lamanya yang dia temui ketika siang hari, teman baiknya waktu itu, malam harinya mengalami hal menyedihkan seperti begini.

Dia tidak tahan untuk terpikiran masa-masa ketika sekolah, masa-masa yang dilalui bersama.

Jika tidak salah ingat, malam ini juga adalah merupakan malam tunangan Robert.

"Jika Robert masih ada, malam ini dia pasti sangatlah bahagia." Gerald menghempaskan nafasnya.

Karena Robert meninggal, suasana Gerald tidaklah bagus, awalnya dia tidak ingin menghadiri acara ulang tahun dari wanita tercantik di Jiang Cheng.

Namun keluarganya terus saja mendesaknya, dia hanya bisa datang, oleh karena itu, dia terlambat selama satu jam.

Melihat jam ditangannya, waktu sudah pukul setengah sembilan malam.

"Acara perjamuan sudah akan selesai, asalkan mewakilkan keluarga untuk muncul disana saja sudah cukup." Pikir Gerald Niu.

"Eh, Gerald Niu? Kamu juga datang?" saat ini, sebuah suara yang familiar terdengar tidak jauh darinya.

Gerald menoleh kearahnya dan melihat sosok yang berada diluar dugaannya, Darwin!

Penampilan Darwin pada malam ini sangatlah gentlemen, dia berpakaian jas dan menyisir rambutnya, dia terlihat seperti keturunan orang kaya.

Keturunan dari keluarga Zhao juga merupakan masyarakat kelas atas Jiang Cheng, Darwin juga disuruh untuk menghadiri acara ulang tahun dari wanita tercantik di Jiang Cheng di Villa Keluarga Mo.

Gerald ingat bahwa waktu itu ketika bertemu dengan Darwin, itu adalah reunian teman-teman satu bulan yang lalu, waktu itu Robert juga ada disana, Darwin bertingkah buruk, dia menyuruh teman-teman untuk memabukkan Robert, demi persahabatan, Gerald waktu itu menentang Darwin.

Namun pertemuan malam ini bukanlah seperti waktu itu, Gerald juga tidak perlu serius, dia tersenyum, "Darwin, kamu juga terlambat?"

"Macet, jangan diungkit lagi." Darwin terlihat marah, namun dia juga terlihat sedikit berharap, "Ayo, masuk bersama, aku masih belum pernah melihat wanita cantik Jiang Cheng ini! Aku ingin lihat seberapa cantiknya dia ini!"

"Darwin, apakah kamu dengar kabar Robert?" sambil berjalan kearah ruang tamu, Gerald sambil mempertanyakannya.

"Robert? Untuk apa kamu mengungkitnya? Oh iya, Gerald, kamu sungguh tidak setia kawan!" Darwin terlihat tidak puas, "Aku tahu ketika kuliah, hubunganmu dengan Robert sangatlah bagus, namun itu waktu sekolah, apakah bisa dibandingkan dengan sekarang? dia bukanlah orang yang sedunia dengan kita>"

Gerald menghempaskan nafasnya, "Memang bukan satu dunia, Robert sudah meninggal."

"Huh?" Darwin terkejut dan tidak bisa menanggapinya.

Setelah Gerald menjelaskannya, Darwin juga senang, "Boleh juga, bajingan itu juga bisa seperti begini! baguslah kalau sudah mati, bagus!"

Gerald sedikit tidak senang, namun dia menahan perkataannya, dia berpikir dalam hati, Robert, pergilah dengan tenang, kehidupan selanjutnya kita masih adalah sahabat.

Robert berencana untuk mengganti pakaian, pakaiannya saat ini masih adalah jas yang dia ganti dari pengawal, terlihat sangatlah murahan.

Sebagai salah satu tokoh utama pada acara malam ini, Tunangan dari Alice, dia tentu saja harus terlihat bagus, jika tidak sungguh tidak masuk akal.

Baru saja dia melangkahkan kakinya, Robert langsung melihat dua sosok familiar yang masuk kedalam ruang tamu.

"Eh, Gerald, Darwin, kalian sudah datang." Robert memanggil dan menyapa mereka.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu