Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 99 Maksudmu Itu Tuan Fu?(4)

Lu Yanting mengambil sebatang rokok, menyalakannya, menyipitkan mata melihat pemandangan malam dari jendela.

Malam di pusat kota, terasa jauh lebih berkilauan dibandingkan dengan Kota Jiang.

Karena ini kota di daerah utara, dimusim sekarang, pohon dikedua sisi jalan sudah mengering.

Setelah menghabiskan sebatang rokok, ada nomor asing yang menelepon masuk.

Pasti orang itu menyembunyikan nomornya dengan cara ini.

Namun meskipun demikian, Lu Yanting tetap bisa menebak siapa yang menelepon.

Ketika mengangkat telepon, ia langsung berkata : “Jiang Yan sudah menyampaikan ucapanku?”

Fu Xing : “Ada urusan apa katakanlah di telepon.”

Lu Yanting : “Kenapa, mengganggu kencanmu dengan pacarmu?”

Fu Xing : “… brengsek…”

Lu Yanting : “Sampai jumpa di bar, tidak perlu banyak bicara.”

Setelah mengatakannya, ia langsung mematikan teleponnya.

……

Setengah jam kemudian, didepan pintu bar disamping hotel.

Ketika Lu Yanting tiba, Fu Xing juga baru tiba.

Dia mengenakan kaos pink, mengenakan celana pendek abu yang dipadukan dengan sneekers.

Sebenarnya usia Fu Xing lebih tua 4 tahun dibandingkan Lu Yanting, namun dandanannya selalu begitu stylist.

Dan karena itu, dia selalu dikelilingi oleh wanita.

Lu Yanting memperhatikan dandanan Fu Xing dari atas sampai bawah, lalu berkata dengan penuh cibiran.

“Orang yang sudah hampir kepala 4, cukup genit juga.”

Fu Xing : “…”

Keduanya masuk beriringan kedalam bar. Agar tidak menarik perhatian, mereka memesan sebuah ruangan VIP.

Melihat gelagat Lu Yanting, dia tahu kalau Lu Yanting pasti mencarinya karena ada urusan yang penting.

90% bisa dipastikan karena Lu Qingran.

Hubungan mereka sangat baik, dan ini sudah bukan rahasia lagi.

Setelah duduk, Lu Yanting menuangkan segelas whiskey kegelas Fu Xing.

Fu Xing menerima dan meminumnya, “Untuk apa berputar-putar dan begitu sungkan padaku, apa yang ingin kamu katakan?”

Lu Yanting menatapnya : “Kamu masih memiliki saham Dongjin?”

Begitu mendengar pertanyaannya, Fu Xing langsung teringat ketika Jiang Yan meneleponnya juga membicarakan masalah ini.

Ketika ia bertemu Lu Yanting di Las Vegas, ia melupakan hal ini.

Benar, ketika itu Jiang Yan ada mengatakan kalau Lu Yanting sudah menikah dengan putri pertama keluarga Lan.

Kalau begitu wanita yang ia temui di Las Vegas merupakan putri pertama keluarga Lan.

Jadi Lu Yanting memanggilnya keluar kali ini karena istrinya?

Menarik.

Fu Xing mengenalnya tidak terlalu lama, namun ini pertama kalinya melihat Lu Yanting begitu memikirkan seorang wanita.

Tiba-tiba niatan untuk mengisenginya muncul.

Fu Xing tersenyum sambil menjawab : “Tidak jelas.”

Lu Yanting : “Kamu kembali dan periksa, berapapun harganya jual padaku.”

Fu Xing : “Hanya sebuah perusahaan kecil, kenapa kamu tertarik? Kenapa, akhir-akhir ini kurang kerjaan?”

Lu Yanting : “Aku sedang bicara serius denganmu, bukankah kamu tidak jelas, kalau begitu kembali dan buat ini menjadi jelas, seharusnya kamu memiliki 30% saham ditangan. Harganya terserah kamu mau minta berapa.”

Fu Xing sekali lagi dibuat tertawa oleh sikapnya : “Kamu itu sungguh royal ya urusan uang, hanya karena seorang wanita?”

Lu Yanting : “Saham itu tidak berguna untukmu, jadi lebih baik dijadikan uang cash saja bukan.”

“Itu belum tentu.” Fu Xing tertawa, “Bukankah kamu ada invest di salah satu proyek mereka, ada Keluarga Lu sebagai sumber dananya, siapa tahu Dongjin menjadi 500 kali lebih kuat di 5 tahun mendatang, jika saham ini aku pertahankan, kemungkinan untung berkali-kali lipat bukan hal yang mustahil.”

Lu Yanting : “Kamu pertimbangkan dengan baik, harga bukan masalah.”

Fu Xing mengangkat gelasnya dan meminum wiskey digelasnya, ia bertanya sambil tersenyum : “Kamu cukup royal juga ya untuk wanita.”

Lu Yanting mengkerutkan alis, ia mulai merasa kesal dengan sikapnya yang meremehkan.

Dia segera meralat : “Itu adalah istriku.”

Fu Xing sekali lagi dibuat tertawa sampai sulit berhenti.

“Semua sama, hanya wanita.”

Lu Yanting : “Masalah ini pertimbangkan dengan baik, segera beri aku jawaban.”

Fu Xing mengangguk dan mengiyakan, “Ok.”

Lu Yanting : “Kamu hari ini bertemu Lu Qingran?”

Lu Yanting tiba-tiba mengungkit Lu Qingran, tangan Fu Xing yang memegang gelas terdiam diudara, ekspresi senang diwajahnya seketika runtuh.

Senyuman juga membatu di wajahnya.

Tentu saja Lu Yanting juga memperhatikan perubahan ekspresinya, melihatnya seperti ini, seharusnya dia masih perduli.

“Oh, iya bertemu.” Fu Xing segera memperbaiki sikapnya, ia tersenyum dengan sinis : “Sudah sekian tahun lamanya, dia masih saja segalak itu, sungguh tidak menyenangkan.”

Lu Yanting membalas tanpa memberi ampun : “Sudah sekian tahun berlalu, kamu juga masih saja sama, hanya menggunakan bagian bawah perutmu untuk berpikir.”

Fu Xing : “Kamu sedang menyindirku karena kakakmu?”

Lu Yanting : “Nyindir? Aku hanya mengatakan apa yang sebenarnya.”

Fu Xing tidak bicara lagi, ia lanjut minum wiskey digelasnya.

Lu Yanting melihat sikapnya, emosi langsung memuncak, : “Kamu itu masih laki-laki atau bukan, setelah bercerai denganmu ia terus menunggumu, kamu malah memperlakukannya seperti ini……..”

Selama ini Lu Qingran melewati harinya dengan tidak mudah.

Tentu saja dia jauh lebih baik dari single mom yang miskin.

Bagaimanapun ia masih punya keluarga Lu yang menopangnya, masalah keuangan tidak masalah baginya, dan orang lain juga tidak berani membicarakannya dibelakang.

Namun Lu Qingran terlalu kaku, selama bertahun-tahun ia masih saja menunggu Fu Xing.

“Untuk apa menungguku?” Fu Xing tersenyum dengan cuek, “Apakah dia pikir aku masih mau dengannya? Sebaiknya hapus pikiran itu.”

“Ia sudah tahu aku orang yang seperti apa, untuk apa masih buang waktu, kepintarannya sungguh dibawah rata-rata ya.”