Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 86 Masa Lalu Dengan Shen Wenzhi (1)

Pan Yang ragu beberapa saat, dia tidak tahu apakah dia harus memberi tahu Lu Yanting kejadian di acara lelang kemarin.

Pan Yang melihat semua interaksi Lanxi dengan Shen Wenzhi dan Tang Manshu hari itu.

Tidak ada yan spesial, tetapi Pan Yang bisa merasakan kepedulian Lanxi terhadap Shen Wenzhi.

Meskipun Lanxi terllihat tidak peduli, dia marah dengan jahat dan tajam, tetapi dia mabuk-mabukkan setelah itu.......

Hal ini sudah cukup menjelaskan semuanya.

Melihat ekspresi Pan Yang yang ragu, Lu Yanting sudah tahu Pan Yang sedang menyembuyikan sesuatu dari dia.

"Kalau ada sesuatu katakan saja" Lu Yanting mengingatkan Pan Yang.

Setelah berpikir, Pan Yang memutuskan untuk berkata : "Hari itu aku dan Lanxi pergi ke acara lelang bersama, kami bertemu dengan Shen Wenzhi dan tunangannya, Nona Tang"

Pan Yang tidak pernah menceritakan masalah ini kepada Lu Yanting, setelah mendengar, Lu Yanting menyipitkan matanya : "Kemudian?"

Pan Yang : "Lanxi tidak akan menganggurkan mulutnya, kamu juga tahu......."

Lu Yanting tertawa, benar juga, Lanxi tidak akan menganggurkan dirinya kalau dari sisi mulut.

Pan Yang : "Sebelum acara lelang mereka ada saling sapa, Shen Wenzhi tidak berbicara dengan Lanxi, tetapi sikap Lanxi terhadap nona Tang sangat tidak ramah"

"Pada saat acara berlangsung, Lanxi dan Nona tang merebut sebuah bros. Sepertinya Lanxi mulai memanggil harga karena dia melihat nona Tang menginginkan bros itu. Setelah itu Tuan Ketiga Chen juga ikut memanggil harga, akhirnya bros itu berhasil dibeli oleh Tuan Ketiga Chen"

"Tuan Ketiga Chen?" Lu Yanting mengerutkan alisnya, "Kamu bilang Chen Dongming?"

"Iya" Pan Yang mengangguk, "Setelah acara berakhir, di aula acara, Tuan Ketiga Cheng memberikan bros itu kepada Lanxi dan meminta maaf kepadanya, saya juga kurang jelas di antara mereka pernah terjadi apa"

"Lanxi menerima bros itu?" Perhatian Lu Yanting di poin ini.

Pan Yang : "Awalnya dia tidak mau menerima, tetapi kebetulan Shen Wenzhi dan Nona Tang berjalan kemari pada waktu itu, akhirnya Lanxi langsung memberikan bros itu ke nona Tang dan berkata, 'aku sudah tidak menginginkan barang ini lagi, kasih kepadamu saja.'''

Mendengar sampai sini, Lu Yanting tertawa dengan lucu.

Dia bahkan sudah bisa mengkhayal ekspresi dan tatapan Lanxi pada saat mengatakan kata-kata seperti itu,

Benar-benar mirip dengan personalitasnya.

Pan Yang : "Waktu itu saya masih mengira suasana hatinya bagus, tetapi setelah itu dia langsung pergi minum bir dan mabuk-mabukkan, saya tidak bisa menghentikannya............"

Pan Yang tidak mengatakan kesimpulan terakhir dengan jelas.

Tetapi dia percaya Lu Yanting yang memiliki kepintaran yang cerdas dan reaksi yang cepat pasti mengerti.

Ada beberapa hal, akan lebih bagus kalau dia berpikir sendiri,....

Setelah mendengar kata-kata Pan Yang, senyuman di wajah Lu Yanting langsung menghilang.

Suasana ruangan langsung menjadi dingin. Menghadapi tatapan Lu Yanting, Pan Yang menggerakkan lehernya.

Benar-benar...... terlalu menakutkan.

"Pergi cari tahu, paling bagus kalau malam ini sudah ada hasil" Pada saat dia berkata lagi, suaranya sudah tidak memiliki kehangatan.

Tentu saja Pan Yang juga tidak berani membantah, meskipun tugas ini agak sulit, Lu Yanting sudah berikan perintah, jadi Pan Yang juga hanya bisa berusaha sebisa mungkin.

"Baik, saya akan pergi sekarang" Pan Yang mengangguk dan keluar dari ruangan Lu Yanting.

Setelah Pan Yang pergi, Lu Yanting berpikir kembali kata-kata Pan Yang tadi.

Detik sebelumnya berpura-pura kuat, detik selanjutnya mabuk-mabukkan.

Hal ini memang mirip dengan personalitasnya.

Lu Yanting tidak pernah mencari tahu seberapa dalam hubungan Lanxi dan Shen Wenzhi sebelumnya.

Tetapi dari semua hal ini, Lu Yanting sudah memiliki sebuah perkiraan.

**

Ruang rapat Dongjin.

Rapat sedang berjalan dengan lancar.

Lanxi sedang duduk di posisi utama dan mendengar bawahan dia presentasi proyek yang akan dijalankan, Lanxi tidak memiliki ekspresi di wajahnya.

Setelah mereka sudah menyampaikan pendapatnya semua, Shu Ran baru tanya ke Lanxi: "Manajer Lan, apakah anda ada pendapat? "

Lanxi yang sedang menundukkan kepalanya sambil bermain dengan kukunya tertawa dengan santai : "Lumayan bagus, jalankan saja"

Semua orang : "................."

Penampilan Lanxi terlihat sangat tidak serius, sama sekali tidak memiliki penampilan seorang pemimpin.

"Kenapa, kalian tidak percaya terhadap kalian sendiri? Atau kalian tidak percaya terhadap proyekku?" Lanxi bisa merasakan sebagian besar orang-orang di dalam ruangan melihat ke dia dengan tatapan meragu, jadi Lanxi menghentikan gerakan dia yang sedang main dengan kukunya.

"Bukan, tidak ada........." Melihat Lanxi yang begitu serius, semua orang lansung menggelengkan kepalanya.

"Kalau aku memutuskan untuk menggunakan orang baru di proyek ini, persiapan mental yang harus ada sudah aku siapkan. Kalian bisa salah karena kurang pengalaman, tetapi tidak boleh salah karena tidak berpengetahuan"

Berkata sampai sini, Lanxi berhenti beberapa saat sebelum lanjut berkata, posisi duduk Lanxi terlihat malas tetapi tatapannya terlihat tajam : "Bekerja di bawahku, jangan saling bersikap licik. Aku paling benci orang yang bertindak berbeda ketika di depan dan belakang orang, kalau ada yang ingin dikatakan langsung katakan dengan terus terang, Kalau aku tahu siapa yang bermain di belakang, orang itu akan langsung dipecat"

Setelah berkata kata-kata itu, ketegasan Lanxi langsung dibangun dengan kuat.

Termasuk Shu Ran, dia pun merasa kaget dengan penampilan Lanxi seperti ini.

Dari semua orang yang ada di sini, Shu Ran adalah orang yang sudah bersama dengan Lanxi paling lama.

Biasanya Lanxi sering tertawa dan tidak ada gaya apa pun.

Tidak menyangka, Lanxi tidak lebih buruk dari pemimpin yang lain ketika dia bersikap tegas.

Shu Ran merasa, ternyata dia merendahkan Lanxi.

Lanxi terlihat tidak serius terhadap masalah apa pun, tetapi faktanya ada beberapa masalah dia lebih jelas dari siapa pun.

Jadi, kalau mau bermain sembarang di bawah pimpinan dia, akhirannya pasti tidak ada yang baik.

Shu Ran tiba-tiba merasa dia dipimpin oleh orang yang benar.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu