Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 103 Luka (4)

Wajah Lu Yanting langsung suram, "Aku bukan sedang berdiskusi denganmu."

Lanxi: "Tubuhku, aku memiliki kebebasan untuk mengendalikannya."

"Kebebasan?" Lu Yanting sepertinya mendengar sesuatu yang lucu, "Kamu berbicara kebebasan denganku?"

"Jika kamu menginginkan kebebasan, boleh, kamu mulai sekarang tidak perlu bekerja di Dongjin lagi, ini jauh lebih bebas."

Hanya dengan sepatah katanya, dia langsung menusuk kelemahan Lanxi.

Tidak peduli ada seberapa banyak ketidakpuasan dan keengganan di dalam hatinya, Lanxi tidak bisa mengatakan apa-apa.

Kenapa dia bisa melupakan bahwa semua rencananya bisa berjalan begitu lancar karena adanya bantuan Lu Yanting.

Dan juga, Fu Xing situ ... dia juga perlu mengandalkan Lu Yanting.

Oleh karena itu, hampir semua nasibnya kini ada di tangan Lu Yanting.

Benar juga, apa yang dia katakan benar, dia tidak memiliki kualifikasi untuk berbicara kebebasan dengannya.

Lanxi tersenyum dengan ironis, "Baik, aku tahu, aku akan pergi operasi pada hari Minggu."

Lu Yanting tidak menjawab, dia menekan kunci kontrol pusat dan membuka pintu.

Kepala Lanxi sangat pusing, dia hampir tidak bisa berdiri stabil ketika dia keluar dari mobil.

Lu Yanting melihat Lanxi memasuki perusahaan, baru dia pergi.

**

Ketika Lanxi memasuki kantornya, Shu Ran sudah membeli obatnya.

Dia juga membawa termometer.

Ketika Shu Ran menatap wajah Lanxi, dia sudah tahu bahwa Lanxi sakit.

Sekali diukur suhu tubuhnya, dan memang benar, 39° C, badannya terlalu panas.

Shu Ran mengerutkan kening: "Kapan kamu mulai demam?"

Lanxi: "Aku tidak tahu, harusnya tadi malam."

Shu Ran: "Kamu demam begitu parah dan kamu tidak minum obat? Bos Lu tidak membawamu pergi melihat dokter?"

Lanxi: "..."

Pada saat ini menyebut Lu Yanting di depannya, Lanxi tentu saja tidak akan memberinya ekspresi yang bagus.

Shu Ran juga merupakan orang yang teliti, ketika dia melihat ekspresi Lanxi, dia sudah tahu ada sesuatu yang salah.

Tapi setelah pikir-pikir, Shu Ran merasa tidak mungkin, mereka berdua masih baik-baik saja di resepsi tadi malam, apakah mereka bertengkar setelah pulang rumah?

Tentu saja, ini adalah privasi atasannya, Shu Ran tahu apa yang tidak boleh dia tanyakan sehingga dia juga tidak bertanya lagi.

Shu Ran membuka obat antipiretik dan antibiotik, dan mengeluarkan beberapa kapsul sesuai dosis pada instruksi, kemudian menyerahkannya ke Lanxi: "Cepat makan obat, kamu akan merasa lebih nyaman setelah makan obat."

Lanxi berkata "hmm", sambil mengambil obat dari tangannya dan menelan obat tersebut.

"Kalau tidak, kamu jangan pergi ke inspeksi proyek sore ini, kondisimu ini ... lebih baik beristirahat terlebih dahulu."

Hari ini, Lanxi dijadwalkan pergi ke kawasan pusat bisnis untuk memeriksa perkembangan proyek, beberapa pemimpin perusahaan juga akan pergi.

Tapi setelah melihat situasi Lanxi ... Shu Ran merasa dia lebih baik jangan pergi.

Dia pergi memeriksa perkembangan proyek dengan kondisi demam tinggi, itu sama artinya dengan menyiksa tubuhnya sendiri.

Proyek kawasan pusat bisnis belum sepenuhnya selesai, dan ada bau yang ditinggalkan oleh dekorasi, yang menyebabkan orang sakit kepala setelah menciumnya.

Lanxi: "Tidak apa-apa, aku akan pergi bersamamu nanti."

Shu Ran: "..."

Baiklah, dia tidak membujuknya lagi.

Setelah menahan dan menahan lagi, Shu Ran akhirnya tidak bisa menahan dan bertanya kepadanya, "Apakah kamu bertengkar dengan Bos Lu?"

Lanxi: "Apakah kamu tidak ada kerjaan hari ini?"

Shu Ran: "Ada, ada, anggap saja aku tidak pernah bertanya, aku pergi bekerja dulu."

.........

Setelah makan obat, Lanxi sedikit mengantuk, tetapi dia masih ada banyak hal yang perlu dikerjakan, jadi dia harus meningkatkan semangatnya.

Namun, obat antipiretik tersebut memang berguna, suhu badan Lanxi turun hingga 37 ° C.

Pada sore hari, Lanxi mengikuti anggota tim proyek ke kawasan pusat bisnis.

Meskipun sudah bulan September, suhu di Kota Jiang masih sangat tinggi dan di luar masih sangat panas.

Kawasan pusat bisnis tidak ber-AC karena proyeknya belum selesai.

Setelah memasuki kawasan tersebut, Lanxi merasa sangat pengap.

Selain itu, masih ada berbagai bau bahan dekorasi.

Lanxi berjalan di dalam kawasan tersebut sekitar setengah jam lebih, ketika dia keluar, matanya gelap dan langsung pingsan.

Dia langsung jatuh ke lantai, Shu Ran terkejut, lalu buru-buru menelepon ambulan dan membawa Lanxi ke rumah sakit.

Setelah memasuki rumah sakit, Lanxi dibawa ke ruang penyelamatan.

Setelah diperiksa, dokter keluar.

"Di mana keluarganya?"

"Di sini, di sini!" Shu Ran bergegas lari menuju dokter, "Aku adalah temannya, bagaimana dengan kondisinya?"

Ekspresi dokter itu sangat serius: " Bagian bawah tubuhnya terluka, dan demamnya disebabkan oleh peradangan pada luka bagian bawah. Kamu adalah temannya? Apakah dia pernah diperkosa sebelumnya?"

Shu Ran: "..."

Terluka? Hmm, pertanyaan ini sudah di luar pengetahuannya, dia tidak memahaminya.

Tetapi, setelah pikir-pikir, Lanxi seharusnya tidak mungkin diperkosa oleh orang lain.

Jadi ... dia benar-benar bertengkar dengan Bos Lu?

Shu Ran benar-benar tidak menyangka Lu Yanting kelihatannya lumayan serius, tapi ternyata dia juga begitu.

"Tidak, kamu salah paham, dia sudah menikah."

Dokter: "Oh, apakah itu pemerkosaan dalam pernikahan?"

Shu Ran: "..."

Dokter: "Lukanya telah diatasi, sekarang baik-baik saja, kamu ingat memberitahu dia bahwa dia harus berhati-hati selama sepuluh hari terakhir ini dan harus mengendalikan dirinya."

Shu Ran mengangguk dan berkata: "Baik, baik, aku mengerti."

Setelah dokter pergi, Shu Ran mengusap alisnya.

Apa yang harus dia lakukan sekarang, dia sepertinya menemukan sesuatu yang luar biasa ...