Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 156 Jika Suka Katakan (2)

Berpikir sampai disini, Lu Yanting menghela nafas, ingin menyerah untuk menelpon dia, langsung membuka wechat, mengirim pesan untuknya.

Lu Yanting : Jaga kesehatan, jangan tidak makan.

Tentu saja, pesan ini tidak mungkin mendapat balasan, dalam hal ini dia juga tahu dengan jelas.

Lanxi tidak di tempat, Lu Yanting sama sekali tidak ingin pulang ke rumah.

Jadi, setelah selesai mengirim pesan untuk Lanxi, Lu Yanting lalu menghubungi Zhou Jinyan dan Cheng Yi untuk berkumpul.

----

Zhou Jinyan dan Cheng Yi sudah mengerti aturan berkumpul Lu Yanting.

Biasanya, asalkan Lu Yanting menghubungi mereka, itu pasti karena bertengkar dengan Lanxi.

Kalau mereka berdua tidak bertengkar, Lu Yanting pasti menggunakan seluruh waktunya untuk menemani Lanxi.

Jadi, setiap kali Lu Yanting mengajak mereka keluar makan, Zhou Jinyan dan Cheng Yi harus mempersiapkan hati dulu.

**

Jam 7 malam, di dalam ruangan pribadi restoran.

Lu Yanting sejak awal duduk merasa tidak senang, juga tidak berbicara, ekspresinya sangat gelap.

Zhou Jinyan dan Cheng Yi bertukar pandang sebentar, akhirnya, Zhou Jinyan berbicara.

“Kamu bertengkar dengan Lanxi?”

Sebenarnya, dia tidak ingin menanyakan seperti ini.

Tapi, ekspresi wajah Lu Yanting benar-benar sangat gelap.

Lagi pula setiap kali mengajak mereka keluar juga gara-gara masalah ini.

“Tidak. “ Lu Yanting menggeleng.

Jawaban seperti ini sama sekali tidak berada di pemikiran Zhou Jinyan dan Cheng Yi.

Mereka bertukar pandang sebentar, bingung.

Tidak bertengkar? kalau tidak bertengkar kenapa memanggil mereka keluar?

Ini sangat tidak di sangka!

“Kalau begitu kenapa?” Cheng Yi bertanya.

Lu Yanting :”Tidak ada apa-apa, aku membiarkan dia pergi jalan-jalan.”

“Sendirian?” Cheng Yi terkejut sampai mulutnya terbuka.

Dia menyadari dia sendiri tidak mengerti bagaimana jalan pikir Lu Yanting, sebelumnya bukankah dia mengurung Lanxi, kenapa sekarang tiba-tiba membiarkan Lanxi pergi jalan-jalan sendiri?

Walaupun untuk menghibur dia, seharusnya juga mereka berdua pergi bersama.

Dengan begitu mereka bisa memperdalam hubungan mereka.

Pertanyaan Cheng Yi ini, tidak dijawab oleh Lu Yanting.

Dia menunduk dan terdiam sejenak, tiba-tiba bertanya :”Apakah aku terlalu baik terhadap Jingwen?”

Terhadap pertanyaan Lu Yanting ini, Zhou Jinyan dan Cheng Yi bengong sebentar.

Untuk beberapa tahun, Lu Yanting pertama kali menanyakan pertanyaan seperti ini.

Sebenarnya jika di lihat perlakuan setelah dia putus dengan Jingwen sudah cukup baik, tidak merusak wajahnya, dan juga masih membantu dia.

Tidak ada beberapa mantan yang bisa berbuat seperti ini. Zhou Jinyan dan Cheng Yi tidak tahu kenapa Lu Yanting bisa tiba-tiba menanyakan pertanyaan seperti ini.

Mereka berdua bertukar pandang, lalu Zhou Jinyan bertanya kepada Lu Yanting:”Kenapa tiba-tiba bertanya begini?”

“Hanya ingin menanyakan pendapat kalian, jawab saja secara jujur.”Lu Yanting tidak menjelaskan lebih banyak lagi.

“Sebenarnya sebelumnya masih normal.”Saat ini, Cheng Yi berbicara,”Hubungan kalian dulu saat bersama sangat baik, setelah putus masih ada perasaan juga normal, aku merasa setelah putus masih bisa berteman, apalagi banyak teman yang sama.”

“Tapi, ...” Cheng Yi mengingat hal yang dilakukan oleh Jingwen, mengangkat tangan menggaruk alisnya, “Perbuatan yang dia lakukan dulu memang sangat keterlaluan, yaitu masalah sewaktu pernikahanmu dengan Lanxi, aku benar-benar tidak mengerti perbuatannya.”

“Emm, jadi memang aku yang terlalu baik.”

Hari ini setelah kembali dari tempat Shen Houzhong, Lu Yanting tidak langsung pergi meninggalkan.

Dia duduk di dalam mobil untuk waktu yang sangat lama, mengingat sebentar hubungan dia dengan Jingwen sejak dia pulang.

Ada beberapa hal yang dianggap biasa saja, sekarang jika diingat kembali, dia bisa merasa perbuatan dia sudah terlalu lembut.

Tapi dia sendiri tidak ada maksud lain, tapi bisa membuat Jingwen salah palam dengan mudah.

Berpikir dengan serius, Lu Yanting juga sedikit demi sedikit mengerti kenapa Lanxi bisa keberatan dengan keberadaan Jingwen.

Keberatan dia terhadap Jingwen, seharusnya sama dengan keberatan dia terhadap Shen Houzhong.

Ada beberapa hal yang memang hanya terlihat oleh penonton saja, tapi jika dipikirkan dari sudut pandang lain, maka bisa mengerti lebih banyak.

“Bukan, Kak Lu, kenapa kamu tiba-tiba mengingat masalah ini?” Cheng Yi penasaran :” Masalah sebelumnya kamu tidak menjelaskan kepada Lanxi? Kamu langsung katakan Jingwen yang datang mencarimu bukankah sudah selesai?kamu juga tidak berbuat apa-apa dengannya ...”

“Apa yang kamu tahu?” Lu Yanting belum sempat berbicara, Zhou Jinyan langsung menyerang Cheng Yi : “Wanita saat marah tidak akan peduli kamu yang cari atau dia yang cari, asalkan melihat kalian berdua bersama, di dalam hati sudah mengakui masalah ini, lagi pula sebelumnya Kak Lu juga terus berhubungan dengan Jingwen.

“Bukankah Lanxi juga ada berhubungan dengan Shen Wenzhi? “ Cheng Yi masih berdiri di pihak Lu Yanting.

Karena dia bisa merasakan dengan jelas Lu Yanting sangat menyukai Lanxi, sebelumnya saat dia berpacaran dengan Jingwen tidak pernah seserius ini.

“Jadi kamu pikir lebih kelewatan mana antara hubungan Lanxi dan Shen Wenzhi dengan Kak Lu dan Jingwen?”

Pertanyaan Zhou Jinyan ini membuat Cheng Yi terdiam.

Harus dipikirkan baik-baik, sepertinya hubungan Lu Yanting dan Jingwen ada sedikit kelewatan.

Masalah ini... sepertinya benar-benar salah.

Saat mereka berdua berdiskusi, Lu Yanting tidak bicara.

Zhou Jinyan yang melihat ekspresi wajah Lu Yanting tahu dia sedang memikirkan.

Dan pada saat itu, Zhou Jinyan juga membahas pendapat sendiri:”Kak Lu, aku pikir untuk selanjutnya kamu jangan berhubungan lagi dengan Jingwen, jika dia perlu bantuan, aku dan Cheng Yi bisa membantu. Dan sekarang dia juga sudah punya kekasih, Zheng ye juga tidak buruk, sama sekali tidak butuh bantuan kita.”

Zhou Jinyan merasa, pendapatnya walaupun tidak berperasaan, tapi sangat berguna untuk Lu Yanting.

Kalau tidak, jika dia terus baik kepada Jingwen, kesempatan dia untuk memperbaiki hubungan dia dengan Lanxi sudah tidak ada.

Setelah mendengar pendapat Zhou Jinyan, Lu Yanting mengangguk, berkata “Em”, seharusnya sudah setuju.

Ini adalah pertama kalinya dia sangat serius memikirkan posisi hubungan dia dengan Jingwen.

“Baiklah, kalau begitu makan dulu, kita bertiga tidak mudah bisa berkumpul, jangan buat suasana nya menjadi sedih.” Zhou Jinyan menghidupkan suasana.

Saat dia berkata begitu, Cheng Yi merasa tergerak, tapi Lu Yanting masih tidak ada respon.

Dia menunduk, sepertinya sedang memikirkan masalah lain.

Saat Zhou Jinyan akan membuka mulut untuk berbicara, Lu Yanting berbicara terlebih dahulu.

“Sekarang kondisi tubuh dia muncul masalah lagi.”Lu Yanting berkata,” Hari itu aku membawanya menemui Liao Xuan.”

Mendengar nama Liao Xuan, Mata Zhou Jinyan berubah sedikit, “Apa yang dia katakan?”

“Gejala awal penyakit Skizofrenia. “Lu Yanting tidak menyembunyikan dari mereka, Zhou Jinyan dan Cheng Yi adalah sahabatnya di kota Jiang, tidak ada yang perlu disembunyikan.

“... Wah, separah itu?” Cheng Yi merasa terkejut.

Dulu dia tahu kejiwaan Lanxi juga tidak normal, tapi setelah itu mendengar Lu Yanting berkata kondisi dia sudah membaik.

Sekarang, malah penyakit Skizofrenia, membuat panik orang yang mendengar.

Zhou Jinyan setelah mendengar itu ekspresi wajahnya juga menjadi serius, sepertinya karena hubungan dia bersama dengan Liao Xuan cukup lama, langsung bisa menebak:”Apa karena kamu mengurungnya?”

Lu Yanting mengangguk dengan keberatan.

Kalau begini, Zhou Jinyan langsung mengerti kenapa dia membiarkan Lanxi keluar jalan-jalan, mungkin takut kondisi Lanxi menjadi tidak bisa dikontrol.

Penyakit Skizofrenia jika sudah di tahap yang parah, benar-benar susah di obati.

Jika dipikirkan dengan teliti, Lanxi juga tidak mudah.

“Kak Lu, kalau kamu benar-benar suka padanya, langsung saja katakan padanya.”

Zhou Jinyan tidak mengerti kenapa Lu Yanting tidak bersedia memberitahu Lanxi isi hatinya.

Jika sudah dikatakan, hubungan mereka berdua tidak akan banyak masalah.

Di dalam ingatan dia Lu Yanting juga bukan orang yang sulit mengekspresikan diri, tapi tidak tahu kenapa bisa menjadi begini terhadap Lanxi.

Apakah karena terlalu suka, jadi tidak tahu bagaimana harus mengatakan?

Tapi juga tidak mungkin. Kata-kata Zhou Jinyan terlihat mudah, tapi jika ingin Lu Yanting yang lakukan, benar-benar sangat susah.

Alasannya karena karakter, dia sebelumnya tidak pernah melakukan hal yang tidak dia yakin.

Jika ingin dia mengatakan kepada seseorang jika dia suka, maka harus mempastikan bahwa pasangannya juga mempunyai perasaan kepadanya.

Kalau dia tidak yakin terhadap hal ini, maka dia tidak akan mulai berbicara.

Jadi... sudah lewat begitu banyak waktu, dia tidak pernah mengatakan suka kepada Lanxi dengan tulus, ataupun cinta.

Saat Liao Xuan memberitahu dia masalah itu, dia akhirnya bisa memastikan, Lanxi sebelumnya pernah mencintai dia.

Betul, pernah mencintai.

Karena dia tahu dengan jelas, setelah mengalami masalah ini, dia akan sulit untuk mencintainya lagi.

“Dia tidak mencintaiku, apa gunanya aku mengatakan.”mengatakan sampai di sini, Lu Yanting tertawa mencela.

Zhou Jinyan meletakkan tangan di dahi,” Jika kamu sudah katakan, setidaknya dia bisa mempertimbangkan, kalau kamu terus tidak mengatakan, dia sama sekali tidak tahu isi hatimu, bagaimana hubungan kalian bisa terus berlanjut?”

Berbicara sampai di sini, Zhou Jinyan tertegun sebentar, lalu melanjutkan:”Apakah mungkin kalian akan ribut sampai ke tahap perceraian?”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu