Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 65 Aku Sudah Menikah (3)

Lu Yanting mengangguk, membawa Xiao Xiao sampai ke depan pintu toilet.

Setelah Xiao Xiao masuk, dia menutup pintu dari luar.

Lima menit kemudian, Xiao Xiao keluar dari toilet, Lu Yanting membawanya ke ruang makan dan mendudukkannya.

“Duduk dan tunggu sebentar, aku akan memasakkan mie untukmu.” Ketika berbicara dengan Xiao Xiao, suara Lu Yanting secara tidak sadar menjadi lebih lembut.

Xiao Xiao mengangguk, dengan turut duduk di depan meja makan dan menunggu mie dari Lu Yanting.

**

Lanxi dan Jiang Sisi bersama-sama datang ke restoran hotpot.

Lanxi tidak begitu semangat, jadi kerjaan memesan makanan secara alami diserahkan kepada Jiang Sisi.

Jiang Sisi memesan hotpot kuah tomat dan hotpot kuah pedas, kemudian memesan lagi beberapa hidangan favorit Lanxi.

Selama memakan hotpot, Jiang Sisi terus-menerus menjepit lauk untuk Lanxi.

Anehnya, Lanxi memakan semuanya.

Melihat Lanxi makan, Jiang Sisi pun merasa lega.

Hotpot dihabiskan selama hampir satu setengah jam. Setelah makan, Jiang Sisi mengantar Lanxi pulang ke rumah.

Kali ini dia langsung mengemudi masuk ke kompleks villa dan mengantar Lanxi sampai ke depan pintu.

Setelah mobil diberhentikan, Jiang Sisi mengulurkan kedua lengannya dan memeluk Lanxi, menyemangati dia: “setelah pulang nanti, istirahat dengan baik, besok akan merupakan hari yang baik.”

Lanxi senyum dengan terpaksa: “Iya, kamu hati-hati di jalan, kabari aku kalau sudah sampai di rumah.”

“Ya, kamu tidak perlu khawatir selama aku yang mengemudi.” Jiang Sisi menjamin dengan tersenyum.

Setelah berpamitan dengan Jiang Sisi, Lanxi turun dari mobil, melangkah ke arah pintu keamanan.

Berhenti di depan pintu, Lanxi sekadar mengibaskan rambut, lalu mengeluarkan kartu pintu dari tas dan menggesekkannya.

“Tit”, pintu terbuka.

Baru saja masuk, Lanxi langsung tampak Xiao Xiao yang sedang duduk di sofa.

Tentu saja dia kenal dengan anak ini, pemandangan Lu Yanting membawa anak ini dan Gu Jingwen pergi makan masih terkesan dalam di benaknya.

Jadi… …apakah Lu Yanting secara langsung membawa anak haramnya pulang?

Apa maksudnya?

Membiarkannya menjadi ibu tiri anak ini?

Lanxi menyipitkan mata dan menatap Xiao Xiao, muka Xiao Xiao sepertinya timbul semacam ruam, lengan yang terpampang di luar juga ada---

Pertemuan antara Xiao Xiao dengan Lanxi beberapa kali sebelumnya tidak terlalu menyenangkan.

Lanxi sangat galak padanya, sehingga membuat Xiao Xiao takut ketika melihat Lanxi.

Bahkan walau Lanxi tidak mengatakan sepatah kata pun, Xiao Xiao tetap saja ketakutan hingga mata berkaca-kaca.

Hari ini Lanxi mengenakan pakaian hitam, raut mukanya juga terlihat tidak terlalu baik. Di mata Xiao Xiao, Lanxi bagaikan tokoh-tokoh jahat yang diceritakan di dongeng.

Lu Yanting barusan pergi ke dapur untuk menyiapkan obat oles Xiao Xiao.

Setelah keluar dengan membawa obat, langsung terlihat Lanxi berdiri di depan sofa, sedangkan Xiao Xiao melihat Lanxi dengan penuh ketakutan dan mata berkaca-kaca.

Lu Yanting mempercepat langkah kakinya, meletakkan obat di atas meja.

Dia berhenti di depan sofa, mengulurkan tangan dan mengelus kepala Xiao Xiao, menenangkannya: “Tidak apa-apa, jangan takut, aku di sini.”

Xiao Xiao tetap saja sangat takut, dia menyembunyikan diri ke dalam pelukan Lu Yanting.

Heh, gadis kecil yang hanya berumuran sekitar 6 sampai 7 tahun sudah begitu licik.

Lanxi malas untuk memberi penjelasan, menghina dengan memutar mata.

Ekspresinya ini tertangkap oleh mata Lu Yanting, Lu Yanting mengerutkan kening.

Setelah berdiam sejenak, Lu Yanting menjelaskan pada Lanxi: “Xiao Xiao cacar air, pihak panti takut akan menular ke anak yang lain, jadi aku membawanya pulang.”

“Ke rumah sakit kalau memang sakit.” Suara Lanxi tidak mengandung kehangatan, “Lagipula, anak di panti takut tertular, apakah aku tidak takut tertular.”

Jika di hari biasanya, Lanxi pastinya tidak peduli dengan hal-hal seperti ini.

Namun, tidak untuk hari ini.

Pada saat suasana hatinya begitu buruk, dia malah menunjukkan sosok kelembutan ayah di hadapannya.

Melihat sikapnya pada Xiao Xiao, Lanxi secara tidak sadar teringat sikap Lan Zhongzhi padanya.

Sebenarnya, setelah Lan Zhongzhi dan Wang Ying menikah, dia juga pernah sakit parah.

Kali itu dia flu, demam tinggi tidak mereda.

Lan Zhongzhi sama sekali tidak memedulikannya.

Lalu, tidak lama setelah dia sembuh, Lan Zhixin sakit.

Kekhawatiran Lan Zhongzhi bagaikan tidak sabar untuk mendatangkan semua dokter terbaik yang ada di seluruh kota.

Perbedaan yang begitu jelas.

Sikap Lanxi membuat Lu Yanting marah, tapi Lu Yanting tidak ingin bertengkar dengannya di hadapan Xiao Xiao.

Jadi tidak menghiraukannya. Lu Yanting mengambil obat dari meja, berkata pada Xiao Xiao: “Ayo, ke kamarku saja.”

Xiao Xiao mengangguk, berdiri dan memegang tangan Lu Yanting.

Faktanya, dia sudah ingin pergi dari sini sejak awal.

Tatapan Lanxi benar-benar terlalu menakutkan.

……

Lanxi tetap berdiri di tempat semula, memandang Lu Yanting membawa Xiao Xiao naik ke lantai atas tanpa berbuat apa-apa.

Setelah pasangan ‘ayah dan anak’ itu menghilang, dia melengkungkan bibir.

Heh.

Benar-benar lucu.

Lanxi melepaskan sepatu hak tinggi, berdiri di atas lantai dengan kaki telanjang.

Detik berikutnya, ponsel tiba-tiba mulai bergetar. Lanxi mengeluarkan ponsel, langsung menyambungkan panggilan tanpa melihat layar.

Begitu panggilan tersambungkan, terdengar suara Lan Zhongzhi: "sudahkan kamu pergi melihat ibumu hari ini?"

"Apa hubungannya dengan kamu?" Lanxi tidak mengerti mengapa dia melakukan panggilan telepon ini dan bertingkah munafik.

Lan Zhongzhi: "awalnya aku ingin pergi melihatnya hari ini, tapi ada masalah dadakan jadi tidak bisa pergi... ..."

Lanxi memotong pembicaraannya: "kamu tidak perlu memberi penjelasan apapun ke aku, tidak peduli apakah kamu pergi atau tidak, semua itu tidak berhubungan dengan aku."

Dia sudah mengkhianati Bai Wanyan, untuk apa pergi melihatnya lagi sekarang?

Hal-hal yang diperbuat olehnya pada saat itu, tidak akan bisa dimaafkan untuk selamanya.

Lan Zhongzhi: "Lanxi, ayah tahu kamu marah padaku, tapi semarah apa pun kamu, kita tetap adalah satu keluarga, kamu... ..."

"Bacot, siapa yang satu keluarga denganmu?" Lanxi dibuat marah oleh perkataannya yang munafik, "siapa yang bilang bahwa aku bukan putrinya? Siapa juga yang memukul aku demi kedua wanita murahan itu? Apakah kamu sudah tua sehingga ingatanmu jadi kabur atau kamu sedang berpura-pura bodoh? Atau kamu mengira aku adalah ikan yang hanya memiliki ingatan 7 detik? Setelah kamu menampar aku, kemudian sekadar membujuk, dan aku pun memaafkanmu dan kembali memanggilmu ayah?”

Lan Zhongzhi: "... ..."

Dia tahu bahwa Lanxi pandai berbicara, kata-kata yang diucapkannya tidak bisa disangkal.

Keheningan pihak sana mendatangkan cibiran Lanxi: "kenapa, tidak bisa berkata apa-apa lagi? Jika aku tidak salah menebak, kamu memilih hari ini untuk meneleponku, apakah sedang memanfaatkan tali persaudaraan? Perusahaan membutuhkan bantuan Lu Yanting lagi?"

Lan Zhongzhi lagi-lagi diam: "... ..."

Sebelumnya dia hanya merasa bahwa Lanxi sekadar memiliki sedikit kepandaian dan kecerdikan, tidak sangka ternyata tingkat kepekaannya adalah begitu sensitif.

Kali ini dia meneleponnya memang karena ada sesuatu yang harus diurus.

Urusan ini... ...memang membutuhkan bantuan dari Lu Yanting.

Lan Zhongzhi menghela nafas: "Lanxi, akhir-akhir ini perusahaan memang memiliki proyek yang membutuhkan mitra bisnis, ini adalah proyek yang win-win, kamu ajukan ke Lu Yanting, nanti ayah akan memberi komisi untukmu--"

"Haha!" Lanxi tertawa dingin, "makan komisimu itu."

Lanxi tidak memberi Lan Zhongzhi kesempatan untuk meneruskan, ponsel langsung dibanting olehnya.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu