Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 85 Lanxi dan Shen Wenzhi (4)

Lu Yanting sekali lagi datang ke kamar tidur Lanxi.

Baru saja masuk, Lu Yanting sudah melihat Lanxi sedang menutupi kepalanya dengan selimut.

Posisi ini... apakah Lanxi mau membunuh diirnya?

Lu Yanting merapikan kerah gaun mandinya sebelum duduk di sisi tempat tidur dan menarik selimut Lanxi.

Kemudian Lu Yanting langsung melihat mata Lanxi yang merah dan bengkak.

Lu Yanting mengerutkan alistnya : "Kamu kenapa menangis?"

Pada saat ini, ponsel Lanxi bergetar, sepertinya ada pesan teks yang masuk.

Kebetulan ponsel Lanxi berada di posisi dekat dengan Lu Yanting, Lanxi pun terlihat sedikit panik setelah ponselnya berdering.

Melihat ekspresi Lanxi, Lu Yanting langsung mengambil ponsel Lanxi.

"Kembalikan ponselku!" Lanxi merebut dengannya.

Lu Yanting langsung menahan jari Lanxi dan membuka kunci ponsel Lanxi menggunakan sidik jari Lanxi.

Setelah kunci terbuka, Lu Yanting langsung melihat foto Shen Wenzhi dan Tang Manshu.

Lu Yanting menatap ke foto itu beberapa detik sebelum melihat ke mata Lanxi dan tersenyum dengan dingin.

Ha.... ternyata dia sedang menangis karena ini.

"Sepertiya kamu sedang minta dihukum"

Lu Yanting langsung melempar ponsel Lanxi ke lemari yang berada di sebelah tempat tidur, kemudian menarik selimut dia dan menekan ke tubuh Lanxi dengan tubuhnya sendiri.

Lanxi tentu saja tahu Lu Yanting mau apa. Tetapi pada saat ini Lanxi tidak ingin.

"Aku tidak ingin............"

"Apakah kamu melupakan kata-kataku tadi?" Lu Yanting menyentuh tubuh Lanxi, "Tidak ada ingin atau tidak ingin, kalau aku mau, kamu harus kasih"

Satu kalimat itu membunuh semua harapan Lanxi.

Lanxi menyadari dirinya tidak tahu diri lagi tadi.

Benar, memang harus begitu, tidak boleh menolak dia.

Kalau begitu lakukan saja, lumayan bagus juga.

Lanxi memejamkan matanya dan dia teringat dengan foto tadi lagi.

Lanxi mengangkat kaki dan tangannya pada waktu bersamaan, tangannya melingkari leher Lu Yanting, kakinya melingkari pinggang Lu Yanting.

Lakukan saja........ bisa jadi Shen Wenzhi dan Tang Manshu juga sedang melakukan hal yang sama.

Lu Yanting memang tidak bisa menahan Lanxi, Lanxi sembarang menggoda saja reaksi Lu Yanting sudah sangat kuat.

Lu Yanting merasa sedikit frustrasi, dia menahan dagu Lanxi dan menciumnya dengan marah.

.............

Malam itu, Lu Yanting melakukan dengan kasar.

Ada beberapa kali Lanxi merasa pinggangnya sudah mau putus, dia hanya bisa menarik kain tempat tidurnya dan menahan.

Tubuh Lanxi mengikuti gerakan naik turun tubuh Lu Yanting, kaki Lanxi terasa sangat capek.

**

Besok pagi pada saat Lanxi bangun, kakinya terasa lemah.

Meskipun biasanya Lu Yanting juga melakukan dengan kasar, tetap tidak menakutkan seperti semalam.

Lanxi bisa menerima yang dulu, paling tidak dia tidak merasa lemah waktu berjalan.

Tetapi semalam.... Lu Yanting benar-benar agak kasar.

Pada saat Lanxi bangun Lu Yanting sudah tidak ada.

Salah, lebih tepatnya dia langsung pergi setelah melakukan hal itu semalam.

Setelah mandi, Lanxi menata riasan kemudian turun ke bawah, kebetulan bertemu dengan Lu Yanting.

"Makan" Lu Yanting melihat Lanxi dari atas ke bawah dan berkata dengan dingin.

Lanxi : "Tidak, hari ini aku ada rapat pagi hari di kantor"

Lu Yanting : "Hal semalam belum cukup untuk membuat kamu ingat masalahku semalam?"

Lanxi : "..........."

Lupakan saja, makan saja.

Lanxi menahan rasa tidak nyaman yang dia rasakan dan ikut Lu Yanting masuk ke dalam dapur.

Lu Yanting masak bubur, baunya sangat wangi.

Lanxi ada muntah semalam, lambungnya terasa hangat setelah makan bubur hangat.

Setelah makan bubur dan sekeping roti, Lanxi pun merasa kenyang.

Awalnya Lanxi mengira Lu Yanting tidak akan mengantar dia pergi kerja lagi hari ini, tidak menyangka Lu Yanting tetap mengantar dia pergi Dongjin.

Hanya saja, mereka tidak berbicara di sepanjang jalan.

Mobil parkir di depan pintu Dongjin, Lanxi tidak berkata apa pun dan langsung turun dari mobil.

Melewati jendela, Lu Yanting melihat ke bayangan belakang Lanxi beberapa saat sebelum menyalakan mobilnya lagi.

Karena paha Lanxi terasa sakit hari ini, dia pun berjalan dengan tidak lancar mengenakan sepatu hak tinggi.

Banyak orang juga melihat Lanxi turun dari mobil Lu Yanting tadi.

Gosip mengenai Lanxi di kantor memang sudah banyak, melihat Lanxi berjalan seperti ini hari ini, orang-orang yang suka gossip sudah sedang membahas berbagai jenis kemungkinan yang terjadi.

**

Setelah mengantar Lanxi ke Dongjin, Lu Yanting pun mengemudi ke Zhonghai.

Hari ini dia sedikit terlambat.

Pan Yang merasa sangat kaget, karena dia tidak pernah melihat Lu Yanting telat.

"Kenapa? Wajahku ada sesuatu?" Lu Yanting melihat ke Pan Yang.

Pan Yang sibuk menggelengkan kepalanya : "Tidak, tidak ada"

Lu Yanting : "Kalau begitu kamu lihat apa?"

Pan Yang : "Aku merasa Direktur Lu sangat jarang terlambat"

Lu Yanting memijat dahinya.

Dia teringat dengan kondisi Lanxi semalam dan kepalanya pun mulai terasa sakit.

Beberapa masalah, Lu Yanting masih belum pernah menyuruh Pan Yang cari tahu.

Sepertinya.... sekarang sudah saatnya.

Lu Yanting: "Bantu aku cari tahu satu masalah"

Pan Yang : "Direktur Lu silahkan berikan perintah"

Lu Yanting : "Lanxi dan Shen Wenzhi"

Pan Yang : ".........."

Lu Yanting: "Cari tahu di universitas Jiang, tahu maksudku kan?"

Pan Yang mengangguk: "Tahu.........."

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu