Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 254 Kamu miskin Tidak Mampu Beli Baju ? 1

Secara kebetulan, lagu yang diperintahkan Zhou Hesi ini, Lanxi dapat diputar, "That Summer", itu dapat dianggap sebagai lagu Hisaishi yang lebih terkenal.

Lanxi juga tahu bahwa Zhou Hesi memilih alasan lagu---mereka berdua bertemu di musim panas.

Lanxi mengangguk ke arah Zhou Hesi, menyesuaikan posisi duduknya, mulai memainkan piano.

Zhou Hesi berdiri di sebelahnya, mendengarkan melodi yang sudah dikenalnya, seolah kembali ke musim panas ketika mereka pertama kali bertemu.

Sebenarnya, kemudian melakukan banyak untuk Lanxi, hanya memiliki satu tujuan - untuk membuatnya bahagia seperti sebelumnya.

Namun, ini terlalu sulit, dia bekerja keras untuk waktu yang lama masih belum tercapai.

Waktu berlalu terlalu cepat, sekarang dia ingat, sebenarnya tidak tahu seperti apa Lanxi pada waktu itu, tetapi ia ingat betapa cemerlang senyumnya.

Kemudian wanita juga pernah tertawa, tetapi tidak akan pernah menemukan kepolosannya saat itu.

Lagu sekitar empat atau lima menit.

Setelah selesai, Zhou Hesi bertepuk tangan, tersenyum dan memuji, "Aku merasa mendengarkan konser."

Lanxi menertawakannya, "Kamu terlalu membesar-besarkan."

Zhou Hesi: "Tidak, aku serius, levelmu, bisa bermain konser."

"Berapa hari kamu akan tinggal kali ini?" Lanxi mengalihkan topik pembicaraan, "Jangan menunda pekerjaanmu."

Zhou Hesi: "Empat puluh lima hari, kembali ke kota Jiang dan urus Dongjin."

Berbicara tentang ini, Lanxi tersentuh: "Bisnis perusahaan, merepotkan kamu."

"Tidak repot, bukankah kamu memberiku dividen," kata Zhou Hesi setengah bercanda, "Ketika aku ada, bisa bekerja untukmu."

Lanxi merasa terhibur lagi--Zhou Hesi bekerja untuknya?

Kedengarannya lucu.

Pria mana mungkin kekurangan uang.

**

Butuh Lu Yanting hampir tiga jam untuk menyelesaikan formalitas rumah dan menyelesaikan transfer, Liyao mengantar Lu Yanting ke area villa lagi.

Awalnya ingin menemukan restoran terdekat untuk mengundang Lu Yanting untuk makan, tetapi Lu Yanting menolak.

Liyao tidak mau memaksa, akhirnya ya sudah.

Setelah mengantar Lu Yanting, Liyao mengeluarkan ponselnya dan memanggil Zhou Hesi.

Saat itu jam empat sore, waktu makan malam.

Setelah telepon tersambung, Liyao berkata kepada Zhou Hesi: "Keluar untuk makan, bawa pacarmu!"

"Mendengarkanmu, apakah rumah sudah deal?" Zhou Hesi tidak menjawab pertanyaan Liyao secara langsung, tetapi bertanya kepadanya tentang menjual rumah.

Lapipula Liyao tidak resah apa pun, kenapa Zhou Hesi peduli dengan ini.

"Ya, kesepakatan telah dibuat. Urus klien kaya seperti kalian ya begini. Setelah menyukai rumah, segera menjalani proses pembayaran penuh. Setelah tiga jam berjalan bolak-balik, akhirnya selesai!" Liyao menghela nafas, "Aku sangat lelah!"

Mendengar Liyao mengatakan seperti ini, Zhou Hesi tertawa kecil - sepertinya Lu Yanting benar-benar buru-buru, kalau tidak, tidak akan begini cepat untuk melewati formalitas pembelian.

Setelah tertawa, Zhou Hesi kembali ke topik dan bertanya kepada Liyao: "jam berapa makan malam?"

Liyao: "Aku sudah gak sibuk, lihat kamu! Aku ada di area villa sekarang!"

Zhou Hesi selesai mendengar, diam selama beberapa detik, berkata kepada Liyao, "Kalau begitu kamu datanglah langsung, pergi makan bersama."

"bisa, aku cuma takut mengganggu kamu." Liyao bertanya kepada Zhou Hesi: "Apakah kamu tidak takut aku jadi nyamuk?"

Zhou Hesi tertawa: "Sebelumnya kamu juga tidak sedikit."

Apa yang dia katakan mengingatkan Zhou Hesi.

Bukankah, di Universitas, Liyao satu asrama dengan Zhou Hesi pada waktu itu. Kadang-kadang mereka pergi bermain basket atau pergi ke perpustakaan. Jika Zhou Hesi membawa pacar, seluruh kamar mereka akan menjadi nyamuk.

Berpikir seperti ini, Liyao juga merasakan tidak apa-apa: "Oke, kalau begitu aku datang."

Rumah Zhou Hesi dibeli melalui perkenalannya. Di mana lokasi spesifiknya, Liyao mengingatnya dengan baik.

Ketika dia menutup telepon, Liyao pergi ke Zhou Hesi untuk menemukannya.

.........

Setelah sekitar lima atau enam menit, bel pintu berdering.

Pada saat ini Lanxi barusan keluar dari balkon, seseorang mengetuk bel pintu di luar Mendengar. Dia secara tidak sadar mempercepat langkahnya dan siap untuk membuka pintu.

"aku saja." Zhou Hesi melambai pada Lanxi.

Kemudian dia pergi untuk membuka pintu.

Lanxi berpikir bahwa Lu Yanting ada di sini, takut mereka akan bertengkar lagi.

Tidak menyangka, orang yang datang ke sini ternyata adalah pria yang tidak dikenalnya.

Lanxi memandang Zhou Hesi dengan bingung.

Tentu saja, Zhou Hesi juga tahu apa yang mau ditanyakan Lanxi, jadi dia yang duluan untuk memperkenalkannya: "Teman sekelasku di kampus, Liyao."

"Halo, aku Lanxi." Lanxi tersenyum pada Liyao dan memperkenalkan dirinya sebentar.

Liyao memasuki pintu, hal pertama yang dia perhatikan adalah perut Lanxi.

Setelah menyapa Lanxi, Liyao memandang Zhou Hesi, mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya, "Oke, kamu bertindak cukup cepat, kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa?"

Jelas, Liyao memaksudkan anak di perut Lanxi sebagai milik Zhou Hesi.

Zhou Hesi tidak menjelaskan, membawa Liyao ke sofa, keduanya mengobrol.

Keduanya adalah teman sekelas kampus. Mereka tampaknya berada di kelas yang sama, jadi punya banyak topik.

Lanxi duduk di sebelahnya. Dia tidak berpikir mengganggu mereka. Dia mengangkat telepon dan menatap telepon.

Pada pukul lima, Liyao berkata, "Ayo kita pergi makan bersama malam, aku akan mentraktirmu sebagai tanda persahabatan tuan tanah."

Mendengar Liyao berbicara, Lanxi meletakkan teleponnya.

Dia tahu bahwa Liyao telah mengundangnya, berpikir dia juga pacar Zhou Hesi.

Lanxi secara tidak sadar ingin menolak, tetapi jika memikirkannya, sepertinya jika menolak tidak enak dengan Zhou Hesi.

Juga hanya makan bersama.

"Oke, terima kasih." Lanxi beterimakasih pada Liyao.

**

Setelah menentukan restoran, ketiganya pergi bersama.

Liyao datang dengan mobil, jadi dia membawa mereka langsung ke mobil.

Lanxi menemukan bahwa Zhou Hesi bersama teman-temannya sangat easy going.

Ketika dia mengobrol dengan Liyao, dia tiba-tiba menjadi kekanak-kanakan. Sebenarnya, status Liyao tidak jauh lebih buruk, tetapi Zhou Hesi sama sekali tidak memiliki jarak, dia benar-benar teman baik bagi Liyao.

Lanxi ingat bahwa Lu Yanting sepertinya tidak seperti ini.

Meskipun ia memiliki hubungan yang baik dengan Zhou Jinyan dan Cheng Yi, pola di antara mereka bertiga tidak sama.

Singkatnya, Zhou Jinyan dan Cheng Yi sangat menghormatinya, mereka tidak berani terlalu buruk di depannya...

Ketika makan malam, Lanxi sangat pendiam dan bukan topik pembicaraannya, jadi dia tidak pernah terlibat.

Ditambah, memang ada percakapan tak berujung di kalangan mahasiswa.

Selama makan, Liyao setengah bercanda berbicara dengan Zhou Hesi tentang status pacarnya di perguruan tinggi: "Ngomong-ngomong, Chen Bing akan menikah, tahu?"

Chen Bing adalah pacarnya ketika Zhou Hesi di Universitas. Pada saat itu, seharusnya sudah setengah tahun PDKT, kemudian dia tidak merasakan apa-apa, jadi dia putus.

Menurut teman-teman di sekitar Chen Bing, Chen Bing selalu menyukai Zhou Hesi di hatinya, jadi dia tidak pernah punya pacar lagi.

Dengan bertambahnya usia, pikiran orang akan berubah, tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan menggantung dirinya di pohon.

Zhou Hesi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tahu, dia tidak beritahu."

"Kurasa dia tidak akan memberitahumu, mantan pacar kan, haha...," Liyao tersenyum penuh semangat, "Sekarang sangat menarik untuk memikirkan jaman kuliah sekarang."

Zhou Hesi: "Ehn, ini sangat menarik."

"Siapa Chen Bing?" Lanxi mendengarkan percakapan di antara mereka berdua, melahirkan gosip, jadi dia mengangkat alisnya dan memandang Zhou Hesi.

"Hei, Lanxi, jangan salah paham, ini semua tentang sebelumnya, Zhou Hesi masih sangat bisa diandalkan!"

Liyao takut karena dirinya dengan santai mengucapkan sepatah kata dan menyebabkan mereka berdua bertengkar, ia dengan cepat menjelaskannya.

Bagaimanapun, wanita umumnya peduli tentang hal-hal seperti mantan pacar.

"Ehn, aku tahu, jadi aku penasaran dan bertanya."

Sebelumnya Zhou Hesi mengatakan bahwa dia telah jatuh cinta beberapa kali di universitas, tetapi pada saat itu Lanxi belum mempertanyakan secara mendalam.

Mendengarkan Liyao begini hari ini, dia juga tertarik.

"Pacarku ketika masih kuliah, lama belum pernah berhubungan selama bertahun-tahun," kata Zhou Hesi kepada Lanxi, "baru saja menikah, dia tidak mengantari aku undangan."

Lanxi mendengus “heleh” dan berkata, "Sepertinya kamu sudah menyakiti banyak orang."

Liyao tidak menyangka Lanxi begini santuy, memandangnya seperti ini, benar-benar tidak keberatan, ditambah juga ngobrol dengan mereka.

Tidak heran Zhou Hesi akan menyukainya. Wanita santuy begini, yang terlihat cantik, pria jika punya kesempatan pasti diambil.

.........

Sungguh menyenangkan saat makan malam. Lanxi dan Zhou Hesi tidak menjelaskan hubungan mereka dengan Liyao, jadi Liyao masih memperlakukan mereka sebagai pasangan.

Setelah makan berakhir, Liyao berpikir untuk membawa mereka kembali ke mobil, tetapi ditolak.

Lanxi berkata bahwa dia makan terlalu banyak dan ingin berjalan pulang.

Zhou Hesi secara alami mendengarkan Lanxi, jadi mereka berpamitan dengan Liyao.

Dalam perjalanan kembali, Lanxi tertawa dan menggoda Zhou Hesi: "Kamu memiliki sejarah hubungan yang banyak."

Zhou Hesi menutupi bibirnya dan terbatuk, "biasa-biasa."

Lanxi merasa geli, "memiliki bakat yang bagus, jangan sia-siakan, cepat ceitakan lainnya."

Wanita berkata begini, juga ingin Zhou Hesi segera menemukan pacar sungguhan.

Lanxi bilang begini, Zhou Hesi membayangkn wajah Hui Ling di kepalanya.

Dia mengangkat tangannya dan menyentuh dahinya, mengesampingkan ide-ide berantakan ini.

Dia dan Hui Ling... bagaimana itu mungkin?

Meskipun, karakter dan wajah Hui Ling memang sangat menarik.

Lanxi dan Zhou Hesi berbicara ke area villa sambil mengobrol.

Begitu masuk, bertemu langsung dengan Lu Yanting.

Lu Yanting Melihat Lanxi dan Zhou Hesi berdiri berdampingan dalam jarak dekat, wajah yang sudah gelap makin hitam—

"Tuan Lu?" Melihat Lu Yanting, ekspresi wajah Zhou Hesi sedikit terkejut: "Kamu juga datang?"

Novel Terkait

Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu