Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (3)

Sekarang sudah semakin banyak orang yang setuju dengan dia, apalagi masalah kejiwaan merupakan masalah yang lebih besar, jadi mereka tidak ingin perusahaannya dipimpin oleh orang seperti itu.

Dan saat ini, Lan Zhongzhi berdiri kemudian dia berpura-pura menjadi sosok ayah yang penuh kasih sayang : “Sebenarnya ini adalah urusan keluarga kami, sikapnya seperti itu karena dia sedang marah padaku, dan dia sama sekali tidak memberikanku kesempatan untuk berkomunikasi, maka aku hanya bisa menggunakan kesempatan di rapat direksi, semoga kamu semua tidak menjadikan ini sebagai lelucon. Selama beberapa tahun ini kamu semua juga melihat bagaimana kinerjaku dalam memimpin Dongjin, Dongjin sudah menjadi bagian dari diriku, selama aku masih ada maka aku akan mendedikasikan seluruh hidupku untuk Dongjin sampai mati.”

Mendengar Lan Zhongzhi membuat pernyataan seperti itu di hadapan para direksi, membuat Lanxi yang berdiri disampingnya merasa muak.

Ketika Lan Zhongzhi sudah menyelesaikan kalimatnya, Lanxi tertawa dingin dan berkata : “Kalau begitu kamu pergi mati saja.”

Para anggota direksi yang hadir kebanyakan sudah berumur, dan pola pikirnya masih kuno.

Dan mereka pun tidak tahu masalah apa yang terjadi di antara Lan Zhongzhi dengan Lanxi.

Mereka hanya merasa, bagaimanapun juga hubungan mereka adalah ayah dan anak, dan Lanxi berbicara kepada Lan Zhongzhi dengan sikap seperti itu membuat mereka tidak bisa menerimanya.

Jadi, image Lanxi di mata mereka menurun drastis.

Seseorang yang tidak bisa menghormati ayahnya sendiri, bagaimana bisa mengatur sebuah perusahaan?

Ditambah lagi, dengan adanya keributan seperti ini membuat orang-orang merasa Lanxi tidak setuju akan proyek Lan Zhongzhi semata-mata karena ingin menggunakan urusan kantor untuk membalas dendam pribadinya.

Ketika orang lain memandang dirimu dengan pandangan penuh prasangka, maka segala hal yang kamu lakukan pasti ada tujuannya.

“Aku juga merasa kondisinya sekarang tidak cocok untuk menjadi Direktur, lebih baik si tua Lan yang menduduki kembali posisi itu, kita semua tentu tahu kontribusi dia untuk perusahaan selama bertahun-tahun.”

“Iya benar, lebih baik si tua Lan yang menjabat.”

Satu orang saja yang berbicara seperti ini, dengan segera banyak orang yang setuju dengan ide tersebut.

Lanxi tahu kalau para direksi ini adalah orang-orang yang licin, mereka akan mendukung siapapun yang bisa membawa keuntungan untuk mereka.

Tindakan Lan Zhongzhi hari ini benar-benar keji, dengan cepat dia kehilangan kepercayaan di hadapan para direksi.

Dan lagi, rapat direksi di Dongjin punya kekuasaan untuk menurunkan Direktur -----

Tiba-tiba Lanxi merasa menyesal, kenapa dia tidak menghapuskan aturan ini ketika dia baru menjabat?

“Bukan cuma kalian yang bisa menentukan siapa yang menjabat.”

Lanxi mengangkat kepalanya, dan dagunya juga terangkat, gestur tubuhnya yang seperti itu terlihat angkuh dan sombong, sikapnya menkamukan kalau dia tidak ingin kalah oleh siapapun.

“Sekarang aku memegang banyak saham, jadi aku yang berhak menentukan. Siapapun yang ingin menggeser posisiku, maka setidaknya harus memiliki saham yang sama banyaknya dengan diriku, baru kita bicara lagi.”

“Tapi ini kan peraturan perusahaan!” ada orang yang melawannya, “Sekarang kami merasa dirimu yang punya penyakit jiwa ini tidak cocok untuk menjalankan perusahaan, dan ketika para anggota direksi sepakat kalau Direktur yang ada tidak cocok untuk menjalankan perusahaan, maka anggota direksi punya kuasa utnuk mnurunkannya.”

“OK, kalau begitu mulai sekarang, peraturan itu di hapus.” Lanxi berkata dengan ringan, bahkan sambil tersenyum.

Orang-orang itu semua merasa kaget dan tidak percaya mendengar perkataan Lanxi.

Bagaimana bisa orang yang tidak menghargai orang lain, dan mengabaikan peraturan perusahaan, bisa menjabat sebagai Direktur?

“Mengenai penurunan jabatan ini, kita perlu menggelar rapat sekali lagi dalam minggu ini, dan mohon maaf karena kalian semua sudah melihat lelucon ayah dan anak, sebenarnya ini semua masalah pribadi, tapi sekarang malah mempengaruhi suasana hati kalian semua.” Sekali lagi Lan Zhongzhi berdiri, dan memainkan perannya sebagai ayah yang penuh kasih sayang.

Dia berkata : “Rapat hari ini sampai disini dulu, dan selanjutnya adalah waktunya ayah dan anak ini saling mengobrol sebentar, saya berharap masalah ini bisa diselesaikan dengan baik.”

“Benar juga, lagipula ini memang urusan kalian, bicarakanlah baik-baik.”

Begitu Lan Zhongzhi berbicara, semua orang pun tidak ikut campur lagi.

………

Tidak sampai 3 menit, ruang meeting sudah kosong, lalu pintu ditutup dan yang tersisa hanyalah Lanxi dengan Lan Zhongzhi.

Setelah semua orang pergi, Lanxi menatap Lan Zhongzhi kemudian tertawa dingin.

“Aku benar-benar telah menganggap remeh cara-cara kotormu.”

“Lanxi, aku tidak ada cara lain lagi sehingga aku berbuat seperti ini.” Lan Zhongzhi berkata padanya, “Aku tahu, dirimu sangat tidak menyukai diriku karena masalah ibumu, tapi urusan perusahaan ini bukan main-main, orang-orang bisa melihat dengan jelas berapa banyak pengorbananku untuk Dongjin.”

“Memangnya kenapa kalau sudah mengorbankan? kamu bicara seakan-akan dirimu tidak mendapatkan timbal baliknya.”

Lanxi menendang kursi di sampingnya dengan keras, sampai kursi itu membentur tembok dan mengeluarkan suara benturan.

Sudah lama dia tidak merasakan dorongan untuk menghancurkan barang-barang, dan sekarang dia benar-benar ingin memukul orang.

“Sekarang aku benar-benar merasa dia sangat kasihan, kenapa dia bisa bertemu dengan orang seperti dirimu.”

Mata Lanxi memerah, namun dia berusaha mengontrolnya, dia tidak ingin memperlihatkan dirinya yang lemah di hadapan Lan Zhongzhi.

Dia harus memberitahu dirinya kalau dia adalah orang yang kuat dan tidak bisa dihancurkan.

Meskipun Lan Zhongzhi membeberkan soal penyakitnya di rapat direksi, lantas kenapa?

Apakah dia berpikir dengan cara seperti itu maka dia bisa menurunkan Lanxi dari jabatannya, ah, dia berpikir terlalu pendek.

“Sudah aku katakan padamu, perusahaan ini memang milikku, jangan hanya karena dirimu sudah bertahun-tahun di posisi itu, kemudian ingin mengubah kenyataan ini.” Lanxi mengambil laptopnya dari meja meeting, “Apakah kamu mengira kalau kamu bisa mengalahkanku dengan sebuah resume medis? Dirimu sudah berumur hampir 60 tahun tapi cara berpikirmu masih polos.”

“kamu -----“

Lan Zhongzhi merasa marah ditertawakan oleh Lanxi, tapi mau bagaimana membalasnya, setengah harian dia berpikir hanya bisa mengeluarkan satu kata saja.

Lanxi tidak ada waktu meladeninya disana, jadi selesai dia bicara dia pergi sambil membawa laptopnya.

Lan Zhongzhi berdiri seorang diri di ruang rapat, dia dibuat marah hingga tak bisa berkata apa-apa.

Dia benar-benar tidak mengira, kalau Lanxi bisa bersikap setenang itu.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu