Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 59 Tidak Boleh Menolak (2)

“Tuan muda, Kakek anda mencari anda.”

Zhou Hesi mengangkat kepala melihat sesaat, pria yang bermain catur dengannya tadi sudah keluar.

Sudahlah, kesana ya kesana.

Dia tahu, pasti ada yang ingin dibicarakan Shen Houzhong.

Setelah membujukknya sesaat, Zhou Hesi ikut dengan kepala pelayan.

Ekspresi wajah Lu Yanting datar, setelah melihat Lanxi keluar, beberapa menit kemudian ia mengikutinya.

……

Lanxi bersender disebatang pohon di taman, ia mengigit sebatang rokok dan menyalakannya.

Baru menghisap beberapa hisapan, seseorang muncul dihadapannya.

Begitu mendengar ada langkah yang mendekat, ia terbiasa mengangkat kepala dan melihat.

Ketika tatapannya bertemu dengan mata Lu Yanting, tangannya yang menjepit rokok sedkit bergetar.

Dia… bukannya sedang bermain catur? Kenapa tiba-tiba kemari?

“Semakin lama semakin hebat ya?” Lu Yanting menekan dagunya dengan amarah yang tertahan.

Lanxi tidak menjawabnya juga tidak menjelaskan.

Kejadian hari ini sungguh sangat tiba-tiba, dia belum sempat mempersiapkan apapun.

Dan ketika kecil ia memang pernah bermain bersama Zhou Hesi, itu semua kenyataan, ia tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.

Mungkin karena terlalu banyak hal yang terjadi sehingga otaknya kaku.

“Kenapa tidak bicara?” Lu Yanting semakin marah melihatnya diam saja.

Dari pada diam, dia lebih ingin mendengar penjelasannya.

“Bos Lu tenang saja, aku tidak akan selingkuh.” Yang bisa ia katakan seperti hanya janji ini.

Namun janji itu tidak bisa membuat amarah di hati Lu Yanting reda.

Dia menimpanya, tangannya turun kebawah dan mencekiknya.

“Mengatakan dirimu single diluar, hm?”

Sejak awal yang membuatnya emosi adalah masalah ini.

Hari ini kakek Shen ingin memperkenalkannya pada wanita ketika bertemu.

Ketika itu ia sama sekali tidak terpikirkan kalau wanita yang ingin dikenalkan oleh kakek Shen adalah Lanxi.

Sebagai orang yang sudah menikah, ia selalu mengatakan kalau ia adalah single diluar sana.

Jika pria yang ingin dikenalkan oleh kakek Shen bukan dirinya, melainkan orang lain, apakah ia akan menerima dengan senang hati?

Hanya membayangkan seperti itu saja sudah bisa membuat emosinya memuncak.

Dan perasaan seperti ini tidak pernah ada sebelumnya.

Dia berpacaran hanya beberapa kali, bahkan ketika berpacaran dengan Gu Jingwen dia tidak pernah secemburu ini.

Namun menghadapi Lanxi, dia sungguh tidak berdaya.

Wanita ini…..

Sebenarnya, biasanya ia marah pada Lanxi bukan benar-benar marah padanya, melainkan marah perhatian, khususnya pada Lanxi.

Sudah jelas-jelas tahu kalau wanita ini tidak mencintainya, dan ia tetap saja melakukan yang bertentangan dengan prinsipnya, dan ini bukan style dia sama sekali!

“Bukankah Bos Lu juga seperti itu?” Lanxi mengangkat alis menatapnya, ia menghembuskan asap dengan seksi, “Bos Lu seolah hanya mengijinkan pejabat membakar rumah namun tidak mengijinkan masyarakat menyalakan lampion?”

Ucapan Lanxi membuat gigi Lu Yanting menggertak, rasanya ingin sekali membunuhnya saja.

“Bukankah Bos Lu juga selalu merasa aku tidak pantas diperlihatkan pada orang lain?”

Lanxi menghisap rokoknya, meskipun sekarang ia sedang dicekik olehnya, namun tidak ada sedikitpun rasa takut terlihat diwajahnya.

Dia menengadahkan kepalanya, angin berhembus membuat rambutnya melambai, membuatnya terlihat semakin seksi.

Lanxi mendekati telinganya, menjulurkan lidahnya dan menjilat dengan nakalnya.

“Atau Bos Lu sekarang bawa aku masuk kedalam dan memberitahukan hubungan kita dihadapan beliau?”

“Brengsek, kamu….”

Ada satu bagian dibawah perut Lu Yanting yang dibuat tegang olehnya, ia merebut rokok ditangannya dan menginjaknya sampai mati.

“Kenapa, tidak berani?”

Melihat sikap Lu Yanting, Lanxi merasa cukup lega.

Dia itu pintar, ia tahu dengan jelas Lu Yanting tidak mungkin mengumumkan hubungan mereka ditempat seperti ini.

“Bos Lu selalu memintaku mengingat statusku, namun anda tidak mau memberitahu kakek Shen kalau aku ini istrimu……kamu lihat diriku yang begitu cantik, pasti banyak yang ingin mendekatiku.”

Lu Yanting memelototinya dengan seram, “Diam kamu.”

Lanxi, “Ow, baik. Sebelum menutup mulut, bolehkan Bos Lu melepaskanku dulu?”

Dia berkata sambil tersenyum, “Aku harus kembali mencari Zhou Hesi.”

Sebelum Lanxi mengungkit Zhou Hesi masih mending, begitu ia menyebut nama itu, Lu Yanting semakin marah.

Ia langsung mencengkram kerah baju Lanxi, menekannya di pohon.

“Apakah aku tidak sanggup memuaskanmu, hm?”

“Shen Wenzhi, Zhou Hesi..” Lu Yanting menyebut nama kedua pria ini, menatapnya sambil menggertakkan gigi : “Kamu butuh berapa banyak laki-laki baru cukup?”

Lanxi merasa sungguh difitnah.

Sejujurnya, ia hidup selama ini, hanya pernah berniat menggoda seorang pria dan pria itu adalah dia.

Orang lain, mana perlu ia menghabiskan begitu banyak tenaga untuk mendapatkannya?

Tentu saja, ucapan seperti ini tidak mungkin ia katakan.

Jika Lu Yanting sudah salah paham, maka biarkanlah ia lanjut salah paham.

“Bagaimana dengan Bos Lu?” Lanxi berbalik bertanya padanya, “Mantan pacar, calon istri…. Anda butuh berapa banyak wanita baru cukup?”

Lanxi mengkerucutkan bibirnya dan berkata, “Apakah aku tidak bisa memuaskanmu?”

Lu Yanting hampir dibuat berkata kasar oleh Lanxi.

Wanita ini benar-benar, belum pernah ada wanita yang berani berkata seperti itu dihadapannya.

“Sekarang kembali berpamitan pada kakek Shen, satu jam kemudian aku mau kamu sudah sampai di Guanting.”

Sebelum pergi, Lu Yanting meninggalkan satu kalimat itu.

Setelah mengatakannya ia langsung pergi tanpa memberikan Lanxi kesempatan untuk berkelit.

……

Setelah Lu Yanting pergi, senyuman diwajah Lanxi langsung sirna tidak bersisa.

Dia menunduk merapikan rambut juga pakaiannya, berbalik kembali ke ruang tamu.

Ketika masuk kebetulan Shen Houzhong dan Zhou Hesi keluar.

Lanxi maju dan berpamitan pada mereka.

“Kakek Shen, aku tiba-tiba ada pekerjaan, malam ini harus lembur, mungkin aku harus pergi duluan.”

“Tidak apa, pekerjaan lebih penting.” Shen Houzhong sama sekali tidak peduli pada hal ini, hanya berkata : “Biar Zhou Hesi yang mengantarmu.”

“Tidak perlu, kalian berdua jarang bertemu, aku bisa naik mobil dan pulang sendiri.” Lanxi menolak permintaan Kakek Shen dengan ramah.

Namun Zhou Hesi tetap merasa tidak tenang, Lanxi sempat meyakinkannya sesaat lalu berjalan keluar.

Tadinya ia mengira Lu Yanting menunggunya diluar, setelah mencari berkeliling, ia tidak menemukan mobil Lu Yanting.

Mau tidak mau ia harus mengakui kalau pria ini cukup kejam.

Lanxi memancungkan bibirnya, mengangkat ponselnya untuk memanggil taksi.

**

Setelah satu jam, mobil berhenti didepan Villa Guanting.

Setelah turun dari mobil, Lanxi segera masuk ke dalam rumah, didalam ruang tamu tidak ada orang.

Lanxi mengganti sepatu, langsung naik ke lantai atas. Ketika melewati kamar mandi, ia mendengar suara percikan air dari dalamnya.

Lu Yanting sedang mandi. Ini menandakan apa, Lanxi sudah tahu dengan jelas.

Lanxi mengepal rambutnya, kembali ke kamar dan mandi dengan cepat.

Dan tidak lama setelah ia mandi, Lu Yanting masuk.

Tanpa mengatakan apapun, ia langsung to the point saja. Kali ini dari belakang, wajah Lanxi menempel ke ranjang, dibuatnya hampir kehabisan nafas.

Setiap gerakannya sama sekali tidak ada kelembutan, kasar seolah ingin membunuhnya.

Novel Terkait

After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu