Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 111 Manja (3)

Di dalam ruang ganti baju.

Lanxi menatap ke gaun pengantin yang tergantung di dinding dengan suasana hati yang kacau.

Telat atau cepat, dia tetap harus memakai juga, sehingga akhirnya dia memutuskan untuk memakainya. Lanxi menurunkan gaun dari penggantung baju dan mulai memakainya.

Gaunnya benar-benar sangat sesuai. Tetapi, di dalam ingatan Lanxi, sepertinya dia tidak pernah memberi tahu ukuran tubuhnya kepada Lu Yanting.

Mungkin karena Lu Yanting telah menyentuh terlalu banyak wanita, dengan menggunakan tangan saja dia sudah bisa mengukur ukuran tubuh.

Pada saat Lanxi mau menarik resleting gaun, ruang ganti baju tiba-tiba terbuka.

Lanxi pun melihat ke arah pintu secara refleks, yang masuk adalah Lu Yanting.

Lu Yanting berjalan ke depan kaca, menggeserkan rambutnya dan membantu Lanxi untuk menarik resleting ke atas dengan gerakan yang sangat terlatih.

Lanxi tertawa dengan suara rendah, "Bos Lu sudah pernah menarik resleting berapa banyak wanita?"

Lu Yanting tidak menyangka Lanxi akan menanyakan pertanyaan seperti itu, sehingga dia tertawa : "Kenapa, kamu cemburu ya?"

Lanxi mengedipkan matanya dan memutuskan untuk mengikuti arus percakapan: "Benar, aku cemburu"

Lu Yanting tidak berbicara, dia menatap Lanxi dengan mata menyipit, seolah-olah sedang berusaha membedakan apakah kata-kata Lanxi itu benar atau palsu.

Meskipun ditatap begitu oleh Lu Yanting, Lanxi tetap memasang ekspresi senyum.

"Bos Lu pasti sering menarik resleting nona Gu juga kan?"

"Iya" Lu Yanting mengangguk dan mengaku, "Tentu saja, aku bersama dengannya begitu lama"

"Oh--------" Lanxi memanjangkan nada suaranya dan menabrak tubuh Lu Yanting, "Kalau begitu Bos Lu merasa tubuhku atau tubuh nona Gu lebih bagus?"

Lu Yanting tertawa dengan tidak berdaya, "Kamu mau dibandingkan dengannya?"

"Uh, kalau tidak?" Lanxi tertawa, "Nona Gu adalah wanita yang masih bisa membuat Bos Lu memikirkannya walaupun telah menikah, sebagai nyonya Lu tentu saja aku harus memperhatikan dia"

"Pintar ngomong" Meskipun kata-kata Lanxi seperti sedang ribut tanpa alasan logis, hal ini malah membuat Lu Yanting merasa sangat senang.

Lu Yanting menyukai melihat Lanxi cemburu, dia lebih memilih melihat Lanxi merajuk seperti ini daripada Lanxi hanya melihat di samping.

Memakai gaun penggantin adalah hal yang sedikit merepotkan, setelah beberapa menit, akhirnya Lanxi pun selesai.

Lanxi melihat ke dirinya melewati cermin, oh, sangat cantik.

Tatapan dan pilihan Lu Yanting benar-benar berbeda dengan orang biasa.

Gaun ini berada di antara warna putih dan merah jambu, sebenarnya pakaian yang berwarna campuran kedua warna ini sangat mengetes aura orang yang memakainya.

Orang yang tidak memiliki aura yang bagus akan terlihat sangat kuno kalau memakai baju berwarna seperti ini.

Tetapi jelas, Lanxi termasuk orang yang memiliki aura baik.

Lanxi berdiri di depan cermin dan berputar satu lingkaran dengan perlahan, kemudian bertanya kepada Lu Yanting : "Bos Lu, apakah aku terlihat cantik?"

Tatapan Lu Yanting tertuju ke bagian dada Lanxi, garis yang dalam itu membuat mulut dan lidah Lu Yanting merasa sangat kering.

"Iya" Lu Yanting menjawab dengan nada suara datar.

Lanxi tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Lu Yanting, mereka sudah bersama begitu lama, Lanxi sudah sangat mengerti maksud reaksi Lu Yanting.

Karena memiliki keinginan bermain, Lanxi menarik dasi Lu Yanting dan mencium bibirnya, kemudian mengulurkan lidahnya ke bibir Lu Yanting.

Seperti seekor kucing.

Tenggorokan Lu Yanting bergerak naik turun, dia menahan tangan Lanxi dan mendorognya.

"Jangan sembarang bertingkah"

Seolah-olah sedang mencicipi kembali, Lanxi menjilat bibirnya, "Aku tidak sembarang bertingkah"

Pada saat mengatakan kalimat ini, nada suara Lanxi tertarik ke atas dengan nakal.

Dan juga... seksi.

"Kamu mau aku menyelesaikan kamu di sini ya?" Lu Yanting menekan Lanxi di depan kaca.

"Tidak mau" Lanxi tertawa, "Kalau tidak nanti orang mengatakan aku selalu menggoda Bos Lu"

Lu Yanting : ".........."

Lu Yanting melepaskan Lanxi dan membantu dia merapikan gaunnya, kemudian dia berkata : "Ayo, kita memperlihatkan ke desainer apakah masih ada tempat yang harus diperbaiki"

Lanxi mengangguk dengan senyuman dan mengikuti Lu Yanting keluar dari ruangan.

Di luar pintu, desainer sudah menunggu sangat lama. Setelah Lanxi keluar, desainer melihat seberapa pas gaunnya dengan tubuh Lanxi dan panjang gaun.

Setelah melihat, desainer juga tidak lupa memuji Lu Yanting: "Ukuran yang diberikan Bos Lu benar-benar sangat tepat! Awalnya saya mengira harus memperbaikinya lagi"

Lanxi tertawa di dalam hatinya : "......"

Apakah bisa tidak tepat? Kalau bisa, pria ini akan tidur sambil menyentuh tubuh Lanxi.

Lagian, berdasarkan pengalaman Bos Lu yang sudah menyentuh begitu banyak wanita, apakah bisa tidak tepat?

"Apakah Nyonya Lu merasa ada tempat yang tidak nyaman? Apakah waktu mengangkat tangan ada merasa tidak nyaman?" Desainer menoleh ke Lanxi.

Lanxi mencoba untuk mengangkat tangannya, merasa lumayan nyaman.

Sehingga Lanxi menggelengkan kepalanya, "Tidak ada kendala, lumayan nyaman"

Desainer : "Baik, satu gaun lagi juga dibuat berdasarkan ukuran baju ini!"

Satu gaun lagi? Lanxi melihat ke Lu Yanting.

Hanya gaun penggantin saja, dia mau membuat berapa set?

Melihat ekspresi Lanxi, desainer sudah tahu apa yang sedang terjadi.

Dia tertawa dan berkata: "Bos Lu sangat mementingkan acara pernikahan kalian, sehingga dia memesan untuk membuat 3 set gaun pengantin untuk Nyonya Lu"

Lanxi : ".........."

Mereka mau mengadakan acara pernikahan atau acara fashion show? Pada saat Lanxi belum sempat berkata apa-apa, pelanggan baru pun masuk ke dalam toko.

Setelah melihat wajah pelanggan yang baru masuk, desainer itu tertawa lagi : "Oh iya, Nyonya Tang sudah datang ya"

Nyonya Tang?

Mendengar panggilan ini, Lanxi menoleh ke arah pintu. Ha, benar-benar musuh itu sering bertemu.

Tang Manshu juga memesan gaun pengantin di sini? Berarti... dia dan Shen Wenzhi juga sudah mau menikah?

Berpikir sampai sini, Lanxi mengeratkan tinjunya.

Baru-baru ini, Tang Manshu memang sedang mempersiapkan masalah acara pernikahan, tentu saja, persiapan ini hanya dilakukan oleh dia sendiri.

Shen Wenzhi selalu menjadikan sibuk kerja sebagai alasan untuk menunda acara pernikahan.

Untuk menampilkan dirinya yang pengertian, Tang Manshu juga tidak bisa berkata apa-apa, ataupun marah.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu