Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 130 Kamu Memang Mau Memanjakannya (1)

Pastinya Lu Yanting tidak ingin pergi. Bukan hanya tidak ingin pergi, dia bahkan memeluk paksa dia, bagaimanapun tidak mau lepas.

Walaupun Lanxi suka minum, tetapi ia juga tidak bisa menahan bau alkohol di badannya.

Intinya dia sungguh tidak paham Lu Yanting sedang gila apa, seperti sedang kerasukan roh halus, menanyakan hal yang begitu kekanak-kanakan.

Reaksi pertama Lanxi mendengar pertanyaan ini, adalah Lu Yanting pasti mengganggapnya sebagai Gu Jingwen.

Juga hanya mereka berdualah, baru bisa membahas soal percintaan.

"Kamu mau begini terus denganku? " Lu Yanting meletakkan kepalanya diatas bahu Lanxi, ia kelelahan didalam suara seraknya.

Setelah mendengar pertanyaannya, Lanxi mengerucutkan bibirnya, “Tentunya tidak.”

Karena, cepat atau lambat mereka akan bercerai.

Hanya saja, sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Karena, dia masih belum sepenuhnya menjatuhkan Lan Zhongzhi.

Walaupun sekarang dia sudah menjadi Direktur di Dongjin, tetapi saham Dongjin masih ada beberapa persen dikontrol oleh Lan Zhongzhi, jika tidak diambil kembali, dia tidak akan puas.

Jadi..... Harus tahan sebentar lagi.

Lagipula, hal ini masih harus bergantung pada Lu Yanting sang mahakuasa.

"Kita harus memiliki anak ?” Lu Yanting mencium lembut lehernya.

“Kamu minum terlalu banyak, tidurlah.” Lanxi dengan bijaksana mengganti topik pembicaraan ini.

Ia sangat tidak ingin membahas hal ini.

Mereka berdua mempunyai anak? Dia sama sekali tidak pernah terpikir.

Tetapi, sepertinya pria ini sungguh menyukai anak kecil, Lanxi teringat sikapnya terhadap Xiao Xiao dan Cheng Zi, keduanya lumayan baik.

Juga sangatlah menyusahkan.

Jika pria ini sendiri mempunyai seorang anak perempuan, ia pasti akan sangat memanjakan putrinya.

Lanxi mencoba membayangkan adegan itu, secara tidak sadar sudut bibirnya terangkat.

Em….. cepat atau lambat pria ini pasti akan mempunyai anak, tetapi ibu dari anaknya pasti bukan Lanxi.

Sebotol vodka diminum habis oleh Lu Yanting, walaupun kekuatan minum dia sangatlah baik, tetapi ia juga tidak bisa menahan jika ia meminum segini banyak.

Berbaring di badan Lanxi sesaat, kemudian ia tertidur.

Lanxi tidak kuat menyeretnya, jadi membiarkannya tertidur disini.

Dia tidak pandai menjaga orang lain, jadi ia tidak terpikir untuk membersihkan ataupun mengelap badannya.

**

Keesokan harinya ia merasa kepalanya sangat sakit.

Terbangun di pagi hari, Lu Yanting merasa badan dia sangat pegal dan kepala pusing sampai mau meledak.

Lanxi melihat wajahnya tidak begitu fresh, bertanya : “Kamu tidak nyaman?”

Lu Yanting menatapnya sekejap, hanya karena satu kata perhatiannya ia merasa sangat senang dan terkejut.

Dia mengangguk, kemudian berkata : “Pusing.”

Lanxi memutar bola matanya.

Semalam minum begitu banyak, kalau hari ini tidak pusing itu baru tidak wajar.

Diam sejenak, ia menyarankan : "mau panggil dokter?"

Lu Yanting : “Tidak perlu, kamu sini.”

Lanxi : “Aku bukan dokter, tidak bisa menyembuhkanmu.”

Lu Yanting : “Kesini dulu.”

Berkata, sambil melambai-lambai.

Lanxi berjalan kesana dengan wajah yang curiga, “kenapa?”

Lu Yanting : “Bisa memijat tidak, pijatin aku.”

Lanxi : “……”

Memijat ? apakah dia kelihatan seperti orang yang bisa memijat?

“Sebaiknya Bos Lu memanggil orang yang professional untuk memijat, aku tidak bisa.” Lanxi menolak permintaannya.

Tetapi Lu Yanting tidak putus asa, memegang erat pergelangan tangannya,

Kemudian, dia menjelaskan kepadanya dengan sabar : “Letakkan disini, pijat dengan perlahan.”

Lanxi meletakkan tangannya, mengikuti langkah Lu Yanting , “Begini?”

“Em.” Lu Yanting berkata, “Perlahan, sangat nyaman.”

Selesai berkata, ia memejamkan matanya, seperti sangat menikmati.

Lanxi memijat sebentar mengikuti langkah Lu Yanting, Lu Yanting sangatlah menikmati.

Tetapi, Lanxi berhenti setelah memijat sebentar, ia berhenti.

Lagipula, dia tidak mempunyai kemampuan.

“Kenapa tidak lanjut?”

Setelah ia berhenti, Lu Yanting membuka matanya, ekspresinya sedikit tidak puas.

Lanxi mengangkat bahunya, “Aku harus kerja, kamu tau, sekarang jabatanku sudah beda, akan semakin sibuk bekerja.”

Lu Yanting tersenyum, “Apa perlu aku mengutus satu orang untuk membantumu?”

Lanxi menggeleng, “Tidak perlu, asistenku sangat baik.”

Shu Ran adalah orang yang telah ia ajari dari nol, jika datang orang baru lagi, sulit untuk dipercaya 100 persen.

Walaupun orang itu adalah utusan Lu Yanting.

“Kemarin siang sibuk apa?” Lu Yanting bertanya dengan santai.

Lanxi juga tidak mempedulikan pertanyaan ini, hanya menganggap Lu Yanting sedang mencari topik pembicaraan.

“Di Kantor, sibuk menyombongkan diri.” Lanxi menggerai rambutnya.

Tatapan Lu Yanting sedikit tajam, tetapi ia tidak bermaksud mau mengatakannya. Baru sebentar, lagi-lagi adegan Lanxi dan Shen Wenzhi muncul di otaknya.

Sangat ironis.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu