Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 141 Apa Yang Terjadi Pada Guru Gu ?(1)

Kelihatannya Lu Yanting sungguh menginginkan anak, kalau tidak kenapa apapun bisa digandengkan kearah anak?

Lanxi sungguh tidak pernah mempertimbangkan hal ini, namun setelah memutuskan hal itu semalam, lalu mendengar Lu Yanting mengungkit hal ini lagi, dia sudah tidak menghindar seperti dulu lagi.

Kalau dua orang ingin melalui hidup seumur hidup, menginginkan anak adalah hal yang tidak bisa dihindari.

Dan Lu Yanting begitu suka anak-anak, kalau punya anak, dia pasti sangat baik pada anaknya.

Namun disaat seperti ini, Lanxi masih belum memberikannya jawaban secara langsung.

Dia melirik Lu Yanting, “Cepat makan, jangan banyak omong kosong.”

Lu Yanting mengangguk dengan menurut, lalu mulai makan.

Melihat sikapnya, kelihatan sangat baik dan menurut.

Lanxi duduk didepan Lu Yanting dan makan bersamanya.

Lanxi makan dengan cepat, karena dia buru-buru ingin berangkat kerja, sehingga tidak sampai 10 menit ia sudah menghabiskan sarapannya.

Setelah selesai sarapan, Lanxi berpesan sedikit pada Lu Yanting lalu pergi.

Ketika keluar diluar masih hujan, Lanxi menunggu supir membawa mobil sampai kedepannya baru membuka payung dan berjalan ke mobl.

Setelah Lanxi pergi, Lu Yanting tetap memakan buburnya seorang diri di ruang makan.

Mengingat perhatian Lanxi untuknya, mendengar dirinya mengomelinya, tanpa sadar senyum mengembang di bibirnya.

Lanxi masih memperhatikannya, dia bisa merasakannya.

Asalkan dia masih perduli, hubungan diantara mereka masih ada harapan, iya kan?

Berpikir sampai disini, Lu Yanting menjadi jauh lebih tenang.

Paling tidak, hubungan mereka berdua tidak sampai titik dimana sudah tidak bisa tertolong lagi.

**

Hari ini merupakan hari yang sangat spesial untuk Lanxi.

Setiap hari senin ada rapat dewan pemegang saham, dan hari ini kebetulan dia punya kesempatan untuk mengumumkan perihal Lan Zhongzhi yang sudah memberikan saham miliknya untuk Lanxi.

Dan ketika itu semua orang yang bermasalah akan ia turunkan semuanya, semua petinggi perusahaan akan mengalami perubahan basar.

Dia merasa apa yang Lu Yanting katakan masuk akal, setelah seseorang naik jabatan, sudah seharusnya mengganti para petinggi dengan orang kepercayaannya, ini merupakan pengetahuan paling dasar yang harus dipahami oleh seseorang pengelola.

Ketika memulai rapat dewan pemegang saham, Lanxi memanggil Shu Ran ikut bersamanya, sebenarnya di rapat macam ini tidak ada asisten yang ikut.

Ketika Shu Ran mendengar Lanxi menyuruhnya ikut, ia juga terkejut, “Aku ikut?”

Lanxi mengangguk, “Iya ada kejutan.”

Shu Ran, “…”

Ia merasa Lanxi menyembunyikan jurus pamungkas kali ini.

Nmaun ia merasa, meskipun ia bertanya sekarang, Lanxi juga tidak mungkin mengatakannya, jadi ia hanya bisa menunggu sjaa, melihat apa yang akan terjadi nanti.

Jam 10, acara rapat dimulai tepat waktu.

Hari ini Lanxi datang paling pagi, menjadi yang pertama tiba.

Lan Zhongzhi sudah menghilang beberapa hari, beberapa pemegang saham yang berhubungan baik dengannya juga tidak ada yang bisa menghubunginya.

Tadinya semua sudah mendiskusikan bagaimana cara mengusir Lanxi, siapa yang menyangka Lan Zhongzhi malah menghilang begitu lama dan tidak muncul di kantor sama sekali.

Semua merasa, acara rapat dewan seperti ini Lan Zhonzhi tidak mungkin melewatkannya.

Namun ia tetap tidak hadir.

Jam 10 tepat, Lanxi mengangkat ponsel dan melihat jam, lalu melihat kearah semua petinggi yang berada di ruang rapat.

“Sudah tiba semuanya bukan.” Dia berkata, “Kalau begitu kita mulai sekarang.”

“Direktur Lan masih belum tiba.” Salah seorang berdiri dan mengingatkan Lanxi.

Lanxi meliriknya, oow, bukankah ini merupakan petinggi yang merayu Lan Zhongzhi untuk mengusirnya dari perusahaan?

Sekarang Lan Zhongzhi sudah jatuh pailit, dia bahkan sama sekali tidak tahu?

Informasinya sungguh tidak update.

Namun benar juga, kalau dipikir-pikir Lan Zhongzhi begitu mementingkan gengsinya, bagaimana mungkin ia mengumumkan hal ini.

Awalnya Lanxi masih berfikir harus bagaimana mengatakan hal ini, karena orang Lan Zhongzhi sudah memulainya terlebih dahulu, ia juga tidak sungkan lagi.

Lanxi mengangkat tangan dan membereskan rambutnya, ia tersenyum dan berkata : “Uhm, tenang saja, untuk seterusnya dia tidak akan datang lagi.”

Begitu ucapannya ini ia lontarkan, semua orang yang berada dalam ruangan ini langsung menarik nafas panjang.

Tentu saja, salah satu diantaranya adalah Shu Ran.

Tadi Shu Ran sudah menduga mungkin Lanxi punya kabar yang sangat membahagiakan, namun ia tidak menyangka kalau kabarnya adalah ini.

Ini… apa tidak terlalu berlebihan?

“Jangan sembarangan bicara, apa maksudmu?”

“Benar, bagaimana pun dia adalah pemegang saham terbesar nomor dua di perusahaan ini, bagaimana mungkin ia tidak muncul?”

Lanxi sudah tahu mereka akan mengatakan ini.

Karena malas berdebat dengan mereka, Lanxi langsung melemparkan surat kuasa pemindahan saham keatas meja, “Semua bisa lihat ini.”

Orang yang pertama kali menerima dokumen ini langsung membuka dan melihatnya, ketika melihat isinya, ekspresinya langsung berubah.

Lalu dokumen it uterus berpindah dari satu petinggi ke petinggi yang lainnya.

Hampir semua yang melihatnya memiliki ekspresi yang sama.

Ada beberapa orang disini yang memiliki hubungan sangat baik dengan Lan Zhongzhi, tentu saja dia tahu seberapa besar minatnya pada Dongjin, tidak ada yang menyangka dia akan menyerahkan saham Dongjin begitu saja, ini sungguh berbeda dengan dirinya yang biasa.

Namun surat kuasa juga tanda tangan hitam diatas putih sudah terpampang dengan jelas dihadapannya, bahkan ada stempel resmi yang dibubuhkan diatasnya, mereka tidak bisa tidak percaya.

Lanxi melihat mereka tidak bisa berkata-kata, mengangkat sudut bibirnya dan berkata, “Apakah anda semua memiliki pertanyaan lain?”

“……”

Tidak ada yang mengatakan barang sepatah kata pun.

Lanxi melanjutkan, “Kalau tidak ada masalah, maka rapat hari ini sudah bisa dimulai.”

“Oh, aku perkenalkan diri dulu, aku adalah pemegang saham terbesar di perusahaan sekarang, jadi seluruh keputusan perusahaan aku yang memutuskan, kalau diantara kalian ada yang merasa keputusanku salah, kalian bisa memberikan saran dan masukan, namun kalau hanya karena masalah pribadi, maka boleh langsung angkat kaki.”

“…”

Semuanya merupakan orang yang sudah bergulat lama didunia bisnis, kalau ingin mengatakan yang lebih tidak enak didengar, semuanya akan memanfaatkan kesempatan untuk mengambil alih kuasa.

Sekarang Lanxi punya kesombongan, juga saham yang berada ditangannya, siapa yang berani menentangnya?

“Uhm, oh iya, hari ini masih ada satu hal lagi yang ingin kuumumkan.” Berkata sampai disini, Lanxi melihat kearah Shu Ran yang berada disampingnya, “Mulai hari ini asistenku Shu Ran juga akan ikut serta dalam setiap rapat dewan yang diadakan.”

“Begini muda?” begitu Lanxi mengatakan ini, langsung ada orang yang berkomentar, “Aku merasa kurang cocok.”

“Aku merasa cocok, karena kemampuannya dalam bekerja jauh melebihi beberapa orang dalam petinggi dewan disini yang hanya tahu menerima hasil tanpa menghasilkan apapun.”

Ucapan Lanxi ini sama sekali tidak enak didengar, bahkan terdengar begitu kasar.

Namun statusnya sekarang tidak ada yang berani melakukan apapun.

Dan hasil ini, Shu Ran sendiri juga tidak pernah menyangkanya.

Sebelum datang ke Dongjin, dia hanya pernah bekerja di satu tempat, Lanxi bisa memberikan kepercayaan seperti ini sungguh sangat tidak mudah.

Dan dia juga terus berusaha membalas Lanxi dengan kerja kerasnya.

Sebelumnya Lanxi sudah pernah berkata padanya, kelak akan membuatnya naik pangkat.

Namun Shu Ran sama sekali tidak pernah berniat untuk mengejar tingkatan jabatan, dan jabatannya sekarang sudah memiliki kuasa yang cukup besar.

Yang membuatnya tidak habis pikir, Lanxi bisa membiarkannya masuk ke dalam rapat dewan.

Usia para anggota dewan rata-rata berusia 40 sampai 50 tahun, dan Shu Ran baru berusia 25 tahun, diusianya yang sekarang, Lanxi mengaturnya masuk ke dalam dewan pasti akan dicurigai.

Dan kondisi ini, ketika Lanxi memutuskan hal ini dia sudah memikirkannya.

Namun tidak masalah, dia merupakan orang yang paling tidak takut dicurigai.

Setelah Lanxi mengatakan ini, orang tadi langsung terdiam.

Karena dia tahu kalau dia masuk golongan orang yang tadi Lanxi bicarakan.

Jadi begitu Lanxi berkata demikian, dia sama sekali tidak berani mengelak.

Bagaimanapun Lanxi adalah satu-satunya orang yang memegang saham begitu besar, semua yang terjadi diperusahaan mungkin harus mendengarkan semua katanya.

Dan sifatnya yang seperti itu, siapapun yang berani membuatnya tidak senang, maka pasti akan ditendang dari perusahaan.

“Tidak ada yang berkomentar lagi?” Lanxi bertanya seolah ingin memastikan.

Kali ini tidak ada yang berani menjawab.

“Baiklah, karena tidak ada yang bicara aku anggap semua sudah setuju.” Lanxi tersenyum, “Selain hal ini ada satu hal lagi yang ingin kuumumkan.”

Begitu mendengar Lanxi berkata demikian, semua orang kembali mengumpulkan semangat, mereka tahu, yang ingin diumumkan oleh Lanxi pasti berita yang sangat mengejutkan lainnya.

Dan kenyataannya, begitu ia bicara, semua orang langsung menjadi begitu tegang.

“Aku berencana melakukan perombakan anggota dewan, selama dua tahun ini meskipun pendapatan perusahaan sangat stabil namun tidak ada terobosan baru yang berarti, dan ini berhubungan begitu erat dengan keputusan anggota dewan yang menjabat selama ini. Aku berharap setelah aku menjabat di perusahaan ini, para dewan di persahaan ini harus orang yang masih muda juga memiliki stamina kuat dan aktif dalam mengembangkan perusahaan kita, berani mengambil resiko. Dan anda sekalian sepertinya tidak masuk kriteria saya.”

Dan ini sudah jelas sekali merupakan gerakan ingin memecat para dewan.

Dan meskipun Lanxi sudah berkata demikian, tidak ada seorang pun yang berani maju untuk berkomentar atau memberi masukan, karena mereka sungguh takut, kalau sampai membuatnya tidak senang disaat seperti ini, kelak semuanya akan menjadi semakin sulit.

“Apakah anda sekalian ada saran dan komentar?” Lanxi bertanya lagi dengan nada memastikan.

“Tidak ada, semua jalankan sesuai dengan peraturan perusahaan saja.” Akhirnya ada seseorang yang membuka suara.

Orang ini Lanxi masih ingat, pada rapat dewan sebelumnya, dia masih mendukung Lan Zhongzhi untuk menurunkan Lanxi.

Dalam jangka waktu yang begitu pendek langsung berpindah haluan?

Yang pertama kali harus ia bersihkan adalah para parasit semacam ini.

Nmaun, orang seperti ini terlalu benyak loh dalam dewan.

“Baik, kalau begiu kita mulai masuk ke perhitungan keuangan season berikutnya.”

Apa yang harus ia katakan sudah ia katakan, sekarang waktunya masuk ke topic utama.

………

Rapat dewan kali ini berlangsung selama 3 jam lebih, ketika rapat berakhir, waktu makan siang sudah hampir berakhir.

Begitu rapat berakhir, tentang Lan Zhongzhi yang mengalihkan semua sahamnya untuk Lanxi langsung tersebar luas.

Awalnya semua orang tidak percaya, bagaimana pun Lan Zhongzhi berada di kantor ini begitu lama, mereka semua merasa Lan zhongzhi pasti punya hubungan yang begitu erat dengan perusahaan ini, tidak akan menyerah dengan semudah ini.

Namun siangnya, setiap karyawan menerima sebuah email.

Dan dalam email ini berisi bukti kalau Lanxi memiliki saham sebesar 95%, sudah menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan ini, dan dalam email ini juga tertulis kalau Lan Zhongzhi sudah tidak memiliki ikatan apapun yang berhubungan dengan kegiatan para dewan diperusahaan.

Apa maksud ini semua sudah tidak perlu dikatakan lagi.

Tentu saja karyawan di perusahaan ini terbagi dalam dua kubu, kubu yang satu merasa hal ini tidak adil untuk Lan Zhongzhi, kubu lainnya malah merasa Lanxi bisa membawa perusahaan kearah yang lebih maju lagi.

“Email sudah dikirim.” Shu Ran datang kedepan meja kantor Lanxi, melaporkan hal ini padanya.

Lanxi mengangguk, “Baiklah, kamu kembalilah bekerja.”

Setelah Shu Ran pergi, Lanxi bangkit berdiri dan berjalan kearah jendela kantor.

Diluar masih turun hujan, kaca jendela dipenuhi dengan bulir air hujan.

Lanxi mengangkat tangannya, ujung jarinya menyentuh jendela, terasa begitu dingin.

**

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu