Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 42 Apakah Bos Lu Sudah Bahagia? (2)

Dia pun pergi setelah mengatakan kata kata itu.

Lanxi melihat Lu Yanting dan bertanya sambil tersenyum: "Apakah Bos Lu mempunyai waktu sekarang?"

Lu Yanting hanya menganggukan dan berputar balik badannya kembali ke kantornya. Lanxi membawa jadwal bulan depan Lu Yanting dan berjalan sampai depan mejanya. Kemudian Lanxi menjelaskan kepada Lu Yanting tentang jadwalnya.

"Bulan depan tanggal tiga Bos Lu akan pergi ke villa di kota Bei untuk menghadiri acara, diperkirakan akan tinggal selama 1 minggu di sana"

Lanxi menjelaskan kepada Lu Yanting setiap jadwalnya, "Selain itu, masih ada beberapa rapat yang penting yang akan di adakan pada bulan ini...."

Lu Yanting sama sekali tidak mendengarkan apa yang dikatakan Lanxi. Dia duduk di atas kursi dan penglihatannya tertuju kepada dadanya dan bibir merahnya. Melihat bibirnya, Lu Yanting teringat perasaan malam ini. Lu Yanting merasa sedikit panas dan mengangkat tangannya menarik dasinya.

.........

"Kira kira seperti ini, kalau Bos Lu menyetujui silahkan tanda tangan di sini" Lanxi sudah siap menjelaskan semua

Lu Yanting sama sekali tidak peduli dengan jadwalnya, pandangannya hanya tertuju pada wajah Lanxi.

Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu. Lu Yanting melihat ke arah pintu dan berkata, "Masuk"

setelah itu, Pan Yang memasuki ruangan. Pan Yang menyapa Lanxi dengan menganggukan kepalanya dengannya. Kemudian Pan Yang menyerahkan sebuah dokumen kepada Lu Yanting dan terus terang berkata, "Ini adalah informasi tentang tanah yang Direktur Lan berminat membelinya. Ada beberapa perusahaan yang sedang bersaing dengan beliau. Saat ini, Biro Konstruksi Perkotaan dan Biro Tanah tidak bermaksud memberikan tanah ini kepada Direktur Lan. Saya sudah menghubungi ketua Zhang dan dia berkata jika Direktur Lu membuka mulut, dia pasti akan membantu"

Dari kata kata Pan Yang, Lanxi sudah mengerti pesan intinya : Lu Yanting bermaksud untuk membantu Lan Zhongzhi. Lanxi menatap ke Lu Yanting dengan waspada untuk waktu yang lama

"Baik. Kamu pergi dulu " Lu Yanting memerintah Pan Yang. Pan Yang menganggukan kepalanya dan kemudian meninggalkan ruangan.

Setelah Pan Yang pergi, Lanxi menghirup sebuah nafas yang dalam. Dia berjalan melewati meja Lu Yanting dan duduk di atas kakinya. Lanxi melingkari leher Lu Yanting dengan satu tangannya dan satu tangan lagi menyentuh dadanya.

"Bisakah kamu tidak membantu mereka?" Nada suara Lanxi sangat lembut

Lu Yanting menyipitkan matanya dan memegang pinggulnya dengan satu tangan. Pandangannya tertuju pada bibirnya.

"Jadi, bagaimana kamu akan menghibur aku?"

Lanxi merasa pria ini terus memandang ke bibirnya dan Lanxi sudah mengerti tujuannya.

Malam itu..... Lu Yanting benar benar sangat senang.

"Bagaimanapun boleh" Lanxi menjulurkan lidahnya dan menjilat bibir Lu Yanting

"Jika kamu bisa membuat aku bahagia, aku akan mendengarkan kata katamu"

Lanxi mengerti cara untuk membuat dia bahagia. Lanxi memberikannya sebuah senyum yang sangat menawan dan menundukkan kepalanya......

..............

Suasana di kantor sangat panas.

Kondisi itu berlangsung tidak tahu berapa lama. Setelah berakhir, Lanxi tetap mempertahankan postur setengah jongkoknya. Dia benar benar tidak ada tenaga untuk berdiri. Lu Yanting memegang dagunya dan melihat Lanxi yang terlihat kosong, "Kenapa? Kamu sudah tidak bisa berdiri?"

"Apakah Direktur sudah bahagia?" Lanxi menatap ke matanya dan menjilat bibirnya sendiri, "Jika Bos Lu belum bahagia, aku bisa melanjutkannya"

Jelas, Ekspresi Lanxi menunjukkan bahwa semua ini adalah sebuah pertukaran dan tidak ada pria yang bisa menahan ini. Wajah Lu Yanting berubah dan pegangannya di dagu Lanxi menjadi lebih erat.

"Hanya demi agar aku tidak membantu keluarga Lan?"

Lanxi menganggukan dengan ringan. Melihat Lanxi mengakuinya, Lu Yanting tertawa dengan dingin. Tentu saja wanita ini akan menuruti dia ketika dia ingin meminta sesuatu.

"Baik. Aku setuju" Lu Yanting memegang lengannya dan bermaksud untuk mengangkat Lanxi dari lantai, "Lain kali ingat meningkatkan kemampuan berbisnismu, Nyonya Lu?"

Lu Yanting berkata kata 'Nyonya Lu' dengan nada yang sangat ringan dan jelas berisi ejekan. Lanxi juga ingin tertawa mendengarkan kata itu. Benar, Dia adalah Nyonya Lu. Tetapi mengapa dia merasa Nyonya Lu ini tidak berbeda dengan pelacur di luar?

Tetapi benar juga, Lu Yanting bisa menyukainya juga karena penampilannya

"Kenapa? Mau sekali lagi?" nada Lu Yanting sudah tidak memiliki kesabaran. Akhirnya Lanxi berdiri dari lantai. Karena Lanxi sudah jongkok terlalu lama, dia sudah tidak bisa merasakan kakinya. DItambah Lanxi memililki gula darah yang rendah, penglihatannya menjadi gelap setelah dia berdiri dan akhirnya Lanxi jatuh lagi ke pelukannya.

Lu Yanting mengangkat lengannya dan memukul pantat Lanxi dengan ringan

"Bolehkah saya meminjam kamar mandi Bos Lu?"

Lanxi tidak peduli dengan ejekan Lu Yanting dan dengan cepat menyesuaikan dirinya kembali dan kecepatan Lanxi membuat Lu Yanting sedikit terpana.

Setelah bersama dengan Lanxi, Lu Yanting merasa Lanxi sepertinya bersikap sangat biasa terhadap semua hal. Lanxi hanya akan bersikap keras ketika masalah tersebut berkaitan dengan keluarga Lan. Selain itu, Lanxi tidak akan peduli bagaimanapun Lu Yanting menghinanya.

Lu Yanting berdiri dan membantu Lanxi sampai ke depan kamar mandi. Lanxi senyum dan mengatakan, "Terima Kasih" sebelum masuk ke dalam. Berdiri di depan cermin, Lanxi melihat baju dan rambutnya yang berantakan. Dia tersenyum dengan dirinya yang benar benar tidak berbeda dengan pelacur. Tetapi untungnya, pria yang dia cari adalah pria yang berkuasa.

Lanxi merapikan dirinya dalam kamar mandi Lu Yanting selama setengah jam lebih. Setelah keluar, dia berjalan lagi ke depan meja Lu Yanting.

"Bos Lu, Jadwal bulan depan..."

"ini" Lu Yanting menyerahkan dokumen yang sudah di tanda tangani olehnya kepada Lanxi. Lanxi menerima dokumennya dan berkata, "Terima kasih"

Ketika Lanxi sudah mau berjalan keluar, Lu Yanting berkata, "Bulan depan tanggal tiga, temani aku pergi ke kota Bei"

Lanxi hanya menganggukan kepalanya

**

Setelah keluar dari ruang Lu yanting, pikiran Lanxi sangat kacau. Kali ini dia berhasil menghalangi Lan Zhongzhi meminta bantuan kepada Lu Yanting. Tetapi lain kali?

JIka Lu Yanting memilih untuk berpihak kepada Lan Zhongzhi, kehidupan Lanxi tidak akan bisa damai.

Lanxi teringat informasi yang dilihatnya di rumah sakit pada hari itu. Lanxi ingin mecari orang yang berada di informasi itu, tetapi baru baru ini Lanxi benar benar sangat sibuk. Setelah pulang kerja, Lanxi memanggil taksi dan kembali ke rumah sakit itu. Dia pergi ke ruang baca Bai Cheng dan sekali lagi mengeluarkan dokumen tersebut. Kemudian Lanxi juga mencatat nomor dan alamat dua orang yang Bai Cheng berikan kepadanya.

Hari sabtu dan minggu ini Lanxi tidak memiliki acara, seharusnya dia bisa berkunjung ke sana. Lanxi sudah bertekad bahwa dia akan mengambil kembali semua barang yang seharusnya milik keluarga Bai

......

Setelah berada di rumah sakit selama hampir selama satu jam, suasana hati Lanxi menjadi sedikit tertekan. Setelah meninggalkan rumah sakit, Lanxi menghidupkan satu rokok dan mengisapnya.

Meskipun lokasi rumah sakit lumayan strategis, tetapi rumah di jalan ini rata rata adalah rumah lama. Tidak ada orang yang tinggal di sini biasanya. Jalannya juga terlihat sangat sepi dan kosong, bahkan sedikit mengerikan pada malam hari

"Lanxi" Tiba tiba Lanxi mendengarkan sebuah suara yang tidak asing. Lanxi baru mengangkat kepalanya dan orang itu sudah memeluknya

"Aku mengira aku salah lihat" nada suara Shen Wenzhi ada sedikit emosi

"Buat apa kamu datang ke sinI? Jangan menyentuh aku" Lanxi mendorongnya

"Lanxi, kamu dengar dulu" Shen Wenzhi memegang lengannya dan menahan Lanxi

"Lu Yanting tidak bisa memberi kamu kehidupan yang kamu mau. Mungkin kamu tidak tahu, Lu Yanting masih berhubungan dengan mantan pacarnya! Beberapa hari lalu mantan pacarnya masuk rumah sakit dan Lu Yanting menjaga wanita itu di rumah sakit selama satu malam"

"Jadi? Kamu memberi tahuku ini hanya untuk merusak hubungan suami istri kami?"

"Lanxi, aku tidak akan percaya kamu menikah dengannya karena uang" Shen Wenzhi menundukkan kepalanya dan meletakkan kepalanya di atas bahu Lanxi, "Lanlan yang kukenal bukan wanita seperti itu"

Mendengar kata kata Shen Wenzhi, seluruh badan Lanxi menjadi kaku, rokok di tangannya pun jatuh ke lantai. Nama panggilan ini memiliki kenangan yang terlalu banyak sampai Lanxi tidak bisa mengabaikannya.

"Maaf, aku tidak bisa berada di sisimu waktu kamu membutuhkan aku. Lanlan, kita balikan saja. Aku akan bersamamu menyembuhkan penyakitmu dan setelah itu kita pergi ke satu tempat yang damai dan tinggal di sana selamanya"

Tempat yang damai, selamanya.

Hampir saja, Lanxi tersentuh. Tetapi perasaaan ingin balas dendam Lanxi mengalahkan rasa emosionalnya. Lanxi mengangkat kakinya dan menginjak kaki Shen Wenzhi

"Pulang sana jaga Tang Manshu milikmu dan jangan datang menganggu aku lagi"

Mendengar Lanxi berbicara tentang Tang Manshu, Shen Wenzhi segera menjelaskan: "Aku tidak memiliki hubungan dengannya!"

"Aku tidak peduli kalian miliki hubungan atau tidak. Intinya kamu jangan ikut campur masalahku lagi. Kamu hanya mantan pacarku yang pernah tiduri aku beberapa kali. Kamu tidak memiliki hak untuk mengatur hidupku!"

Lanxi berkata dengan wajah tidak berekspresi dan mengabaikan Shen Wenzhi yang merasa sakit hati. Kemudian Lanxi pun pergi darinya. Pada saat berputar balik badannya, Lanxi mengeratkan kepalan tangannya dan matanya terlihat sedikit merah.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu