Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 111 Manja (2)

Lanxi tertawa, "Benar, dulu aku sangat menyukainya"

Lu Yanting mengerutkan alisnya, "Kalau begitu mengapa setelah itu kamu tidak belajar piano lagI?"

Tidak mungkin Lan Zhongzhi tidak mau membiayai uang sekecil ini.

"Aku belajar bermain piano karena ibuku, ibuku sudah tidak ada, maka aku juga sudah tidak ingin belajar lagi" Lanxi berpura-pura menggerakan bahunya, "Sekarang kalau aku bermain piano, aku akan teringat ibuku, aku juga tidak memiliki keinginan untuk bermain piano lagi, aku hanya ingin cepat membalas dendam dengan ibu dan anak jahat itu"

Lu Yanting : "............"

Dia tidak berbicara untuk waktu yang lama. Tiba-tiba Lu Yanting merasa sakit hati untuk Lanxi.

Lu Yanting pernah melihat Lanxi bersikap tegas dan sombong, pernah melihat Lanxi bersikap emosional, tetapi Lu Yanting tidak bisa menolak ketika Lanxi bersikap lemah,

Asal Lanxi berpenampilan sedikit lemah, Lu Yanting tidak akan bisa menolak dia, berpikir sampai sana, Lu Yanting mengangkat tangannya dan memeluk Lanxi, kemudian mengelus kepalanya, "Semuanya sudah berlalu, mulai sekarang kamu ada aku"

Mendengar kata-kata Lu Yanting, Lanxi tetap merasa tersentuh dari dalam hati.

Tetapi setelah itu Lanxi langsung tersenyum.

Tidak tahu dari mana, Lanxi mengingat dirinya pernah membaca sebuah hasil penelitian psikologis.

Di penilitian itu tertulis ada sebagian besar pria memiliki pemikiran ingin menyelamatkan orang yang lemah.

Hal ini bukan karena mereka memiliki rasa ingin membantu, tetapi karena setelah membantu, mereka bisa menunjukkan seberapa dermawannya mereka.

Lanxi berpikir, Lu Yanting bisa berkata seperti ini kemungkinan besar karena itu juga.

Kebetulan, Lanxi bisa mempergunakan kesempatan ini.

Lanxi mengangkat tangan dan memeluk pinggang Lu Yanting, kemudian bertanya dengan manja : "Apakah apa yang kamu katakan itu benar?"

Lu Yanting : "Iya"

Lanxi : "Kalau begitu.... kamu akan mengambil kembali barang yang seharusnya milikku kan?"

Lanxi tidak memasang senyuman seperti biasa.

Kali ini, nada suara Lanxi dipenuhi oleh kelemahan, dia terlihat seperti seorang anak yang tidak memiliki rumah untuk pulang, sehingga dia harus berusaha memegang orang terakhir yang bisa menolong dia.

Lu Yanting berkata 'Iya' kemudian mengelus kepalanya, "Kamu dengarkan kata-kataku, aku akan memberikan kamu semua barang yang kamu inginkan"

Hah, semua pria itu memang begitu.

Apalagi pria seperti Lu Yanting.

Dengari kata-kata dia yang dikatakan olehnya berarti Lanxi harus menuruti kata-kata dia dan tidak boleh membantah apa pun yang dia katakan.

Kehidupan seperti ini bukanlah kehidupan yang diinginkan oleh Lanxi.

Tetapi untuk sekarang, Lanxi tidak memiliki pilihan lain.

"Acara pernikahan akan diadakan pada bulan Desember, bagaimana pendapatmu?" Lu Yanting meminta pendapat Lanxi.

Bulan desember. Berarti masih ada waktu satu bulan lebih dari sekarang?

Kemarin Lanxi merasa Lu Yanting hanya berkata seperti itu karena emosional sementara, ataupun tidak akan begitu cepat.

Secara penampilan Lu Yanting terlihat seperti sedang meminta pendapat Lanxi, tetapi sebenarnya dari dalam hati Lanxi mengerti dirinya tidak memiliki hak untuk memilih.

Lanxi menanggap dirinya sedang melakukan pertukaran bisnis dengan Lu Yanting, maka sekarang dia cukup menurut saja.

"Iya, boleh" Lanxi berkata.

Lanxi memutuskan untuk tidak menolak semua permintaan Lu Yanting, asal permintaannya tidak melewati batas.

Hal ini juga bisa menghindar terjadinya pertengkaran lagi.

Bertengkar dengan Lu Yanting merupakan hal yang sangat melukai diri sendiri, sementara tidak ada keperluan ini juga.

Lanxi juga seharusnya belajar untuk menurut, belajar untuk mengerti posisi dirinya sekarang, jangan terus menunggu Bos Lu datang mengingatkan dia.

Lu Yanting : "Lu Qingran memiliki satu teman yang bekerja sebagai pemotret foto, kita mencari dia sebagai fotograper pernikahan kita saja"

Lanxi : "....iya"

Ternyata masih harus melakukan pemotretan foto pernikahan.

Berbicara tentang foto pernikahan, Lanxi teringat dengan foto yang diposting oleh Tang Manshu di sosial medianya kemarin.

Sebenarnya Lanxi lumayan membenci foto pernikahan, dia merasa barang seperti ini sangat kuno.

Tetapi tidak menyangka, Lu Yanting bisa ingin melakukan itu.

Sikap Lanxi yang menurut membuat Lu Yanting merasa sedikit tidak terbiasa.

Awalnya Lu Yanting mengira paling tidak dia akan menolak seperti kemarin ketika Lu Yanting mengeluarkan permintaan seperti itu.

Tidak menyangka, Lanxi menyetujui tanpa berpikir panjang.

Lu Yanting pun tidak tahu harus berkata apa lagi.

Lu Yanting melepaskan Lanxi dan memegang dagunya.

"Bagian Fu Xing sana serahkan kepadaku saja, aku akan memberi tahu kamu kalau sudah ada proses"

Mendengar kata-kata Lu Yanting, tatapan Lanxi pun menjadi terang,

Akhirnya dia mendengar kata-kata yang dia ingin mendengar.

Lanxi mengangguk kemudian bertanya : "Apakah membutuhkan waktu yang sangat lama?"

Lu Yanting berpikir sebentar sebelum berkata : "Belum bisa pasti untuk sementara"

Lanxi : "......"

Lu Yanting memberikan penjelasan yang sekedar : "Fu Xing kembali ke keluarganya setelah bercerai dengan Lu Qingran, dia adalah tiga bersaudara, ada beberapa masalah mungkin dia tidak bisa mengambil keputusan sendiri"

Lanxi : "......oh"

Ternyata di belakang ini masih ada alasan ini.

Tetapi, mendengar kata-kata Lu Yanting, sepertinya dia sangat mengerti Fu Xing.

Seharusnya hubungan mereka akrab kan?

Bagaimanapun, untuk masalah ini Lanxi hanya bisa meminta bantu kepada Lu Yanting.

**

Mempersiapkan acara pernikahan membutuhkan proses yang sangat panjang, mulai dari mencoba gaun pengantin, sampai ke berbagai jenis detail kecil yang membuat orang merasa frustrasi.

Kalau bersama dengan orang yang kita cintai, mungkin kita akan merasa lebih baikan, bisa jadi kita bisa merasa proses ini adalah proses yang asyik.

Tetapi, Lanxi benar-benar tidak bisa merasakan asyik dengan Lu Yanting.

Selasa sore, Lanxi menerima telpon dari Lu Yanting meminta dia untuk mencoba gaun di toko setelah pulang kerja.

Jadi, setelah pulang kerja, Lanxi pun bergegas ke sana.

Lanxi sama sekali tidak tahu Lu Yanting kapan memesan gaun, ukuran gaun ini jelas dibuat secara pribadi berdasarkan ukuran baju Lanxi.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu