Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 91 Bencana Dari Surga (3)

Dia baru menyadari kalau tidak ada nomor Lanxi di handphonenya.

Dan juga… nomornya Lu Yanting.

Sebelumnya dia pernah berjanji kepada Lu Yanting dan menjamin bahwa dia akan membawa Lanxi pulang, kelihatannya sekarang dia termakan ucapannya sendiri.

Liang Ye mengeluarkan kunci mobil, lalu dengan cepat meninggalkan diskotik.

Jarak hotel tempat Lu Yanting tinggal dengan disktok ini sekitar 1/2 jam perjalanan, Liang Ye bergegas menuju ke hotel dan meminta resepsionis untuk menghubungi Lu Yanting.

Dengan cepat Lu Yanting turun ke bawah, kedua pria itu bertatap muka di lobby hotel.

Lu Yanting mengira kalau Liang Ye datang mengantar Lanxi pulang, setelah turun kebawah dia hanya melihat Liang Ye seorang diri.

Lu Yanting : “Dimana dia?”

Liang ye : “………Apa dia belum pulang?”

Dia agak kesulitan menjawab pertanyaan ini.

Awalnya dia masih berharap, karena Lanxi yang tidak pamit kepadanya.

Pandangan Lu Yanting seketika mendingin : “Apa maksudmu?”

Liang Ye : “Tadi sewaktu di diskotik aku keluar dan menerima telepon, begitu aku kembali dia sudah tidak ada, lalu aku bertanya pada bartender katanya dia pergi ke toilet, kemudian aku pergi mencari ke toilet namun tidak dapat menemukannya.”

Dia berkata sambil terbata-bata : “Aku tidak punya nomor teleponnya Lanxi, aku juga tidak punya nomormu.”

Mendengar penjelasan Liang Ye, Lu Yanting terdiam kemudian dia mengeluarkan handphonenya dan menelepon Lanxi.

Namun terdengar suara di seberang telepon kalau handphonenya dimatikan. Orang-orang yang pernah datang kesini pun tahu betapa kacaunya Las Vegas.

Meskipun karakter Lanxi begitu keras dan kuat, dia tetap saja seorang wanita.

Dan juga tubuhnya kurang sehat, dia khawatir kalau tiba-tiba tubuhnya bermasalah---

Lu Yanting pun tidak berani memikirkan kemungkinan ini.

Dia sangat ingin memukul Liang Ye, namun di dalam hatinya dia tahu kalau sekarang dia main tangan maka tidak ada gunanya, lebih baik segera menghubungi polisi untuk mencari Lanxi.

Lu Yanting tidak berkata apa-apa lagi, dia berbalik dan berjalan keluar dari hotel, dan disaat yang bersamaan dia menelepon 911.

Liang Ye : “………….”

Kelihatannya Lu Yanting terlalu tenang, padahal dia awalnya sudah bersiap-siap untuk berkelahi.

Orang normal pada umumnya, pasti akan melampiaskan emosinya terlebih dulu.

Tapi dia tidak seperti itu.

Dilihat dari sisi ini, Liang Ye merasa kagum dengan Lu Yanting.

**

Lanxi dibawa ke kasino.

Dia pernah melihat di beberapa film yang menggambarkan kondisi kasino di Las Vegas, namun begitu dia benar-benar menginjakkan kakinya disini, dia baru menyadari kalau yang dia lihat itu hanya segelintir saja.

Di dalam kasino bukan cuma arena judi, bahkan ada penari striptease. Baru saja dia melangkah masuk, di depan matanya ada pemandangan yang menggoda.

Lanxi menganggap dirinya muka tembok, tapi dia tidak tahan melihat pemandangan itu.

Tangan pria itu selalu merangkul pundaknya, meskipun tindakannya tidak ada yang kelewatan.

Mereka duduk di depan meja judi.

Awalnya Lanxi berniat mencari sebuah bangku lalu duduk sendirian, tak disangka pria itu malah mendudukkannya dia di pangkuannya.

Lanxi:“……”

Kak Yong yang duduk di seberang melihat tingkah laku mereka berdua yang seperti menggendong bayi pun tertawa : “Tenaga Kak Chuan masih cukup kuat ya.”

Penggunaan kata “tenaga” ini sangat aneh.

Sebenarnya Lanxi tidak terbiasa mesra dengan orang asing, apalagi duduk di atas pangkuannya, seluruh otot tubuh Lanxi menegang.

Dengan posisi duduk seperti ini, dan saling bersentuhan maka akan mudah terjadi sesuatu.

Namun…..sepertinya pria yang ada di belakangnya tidak ada respon apapun.

Hmm…. Sepertinya orang ini cukup terpelajar ya?

Kelihatannya mereka sangat mengenal tempat ini.

Ini pertama kalinya Lanxi datang, dia sama sekali tidak tahu cara bermainnya.

Jadi, dia hanya duduk manis saja sambil melihat mereka main.

Melihat Lanxi duduk manis, Kak Yong mengingatkan sambil tertawa : “Kak Chuan, perhatikan gadismu, jangan hanya main saja.”

“Yang Kak Yong katakan benar juga.” Tangan kanan lelaki itu memegang kartu, sedang tangan kirinya merangkul pinggangnya, gerakannya agak mesra.

Entah kenapa, Lanxi merasakan kalau dia tidak sepenuhnya rela melakukan hal itu.

Rasanya seperti dipaksa orang untuk melakukannya.

“Kak Chuan, kali ini darimana kamu mendapatkan barang kelas atas ini?”

Lelaki lainnya yang main kartu bersama mereka memandang Lanxi, dan semua orang terfokus ke Lanxi.

Ckckckck, dadanya, pahanya, ditambah lagi wajahnya yang cantik….membuat orang yang melihatnya terasa seperti dibakar api.

“Apakah ada gadisku yang kualitasnya bukan kelas atas?”

Kata-kata yang diucapkan Kak Chuan seperti minta dipukul.

Lanxi hampir saja tertawa mendengarnya, namun dia melihat suasananya tidak beres, jadi dia tidak berkata apa-apa.

Demi memuluskan sandiwara mereka, Lanxi sengaja menepuk dada pria itu, seperti sedang merayu.

“Nyalimu besar ya, berani memukulku ya?” Tiba-tiba pria itu menggigit telinganya, lalu berbisik : “Gatal ya?”

Lanxi:“……”

Sialan….. Dia makin menyukai sandiwara ini ya?

“Kak Chuan, wanita itu harus disayang, lihat dirimu begitu kasar, nanti gadis kecil ini akan kabur dengan orang lain lho!”

Orang-orang di sekeliling mereka mulai bercanda melihat tingkah laku pria itu.

“Benar sekali, gadis kecil ini kualitasnya kelas atas, kalau kamu tidak mau berikan untukku!”

Mendengar orang-orang di sekeliling mereka mulai berseru, tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak Kak Yong.

“Begini, bagaimana kalau gadis kecil ini kita jadikan taruhan?” Kak Yong menyipitkan mata : “Kak Chuan, kalau kamu kalah maka malam ini si gadis kecil akan jadi milik Xiao Xu.”

Ketika mendengar ucapan Kak Yong, Lanxi yang sedang duduk di pangkuan Kak Chuan merasa sangar benci hingga rasanya dia ingin menyobek mulutnya.

Dia benar-benar tidak bersalah dalam kejadian malam ini.

Awalnya hanya pergi ke toilet, kemudian diseret kedalam urusan seperti ini --- bisa dibilang lebih sial jika dibandingkan dengan menginjak kotoran, bukan?

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu