Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 272 Brengsek, Lebih Lembut Sedikit Donk 2

Apakah ini termasuk dirinya membuat Lu Yanting “Menunjukkan wujud aslinya”?

“Kamu masih belum menjawa pertanyaanku.” Lanxi terdiam cukup lama, Lu Yanting menundukkan kepala menggigit sedikit telinganya, “Ranjang bayinya, kamu suka?

Lanxi kembali fokus dan tersenyum: “Juga bukan membuatkannya untukku, aku menyukainya ataupun tidak apakah penting?”

“Aku juga bisa membuatkannya untukmu.” Lu Yanting menjawab dengan serius, “Apa yang kamu inginkan aku akan membuatkannya semua untukmu.”

Mulutnya ini benar-benar semakin lama semakin pandai berbicara.

Lanxi tidak menjawabnya, mendorong bahunya, “Pinggangku pegal, aku mau duduk sebentar.”

Lu Yanting mendengar Lanxi berkata pinggangnya pegal, langsung memapahnya, menyuruhnya duduk diatas ranjang.

“Aku akan memijatmu.”

Sepanjang waktu ini Lu Yanting kadang-kadang akan memberikan pijatan untuk Lanxi, gerakan tangannya sudah sangat terlatih.

Lanxi menjawab “En” kemudian bersandar diatas ranjang menikmati pelayanan dari Lu Yanting.

Ia hari ini tidak beristirahat siang, badannya terasa sangat berat, dimana-mana terasa pegal.

Lu Yanting dalam hal memijat benar-benar berbakat, dipijat sebentar olehnya, Lanxi merasa jauh lebih baik.

“Sekarang pijat kaki.” Lanxi sambil berbicara sambil membaringkan badannya diatas kasur.

“Baiklah.” Lu Yanting membenarkan sebentar ujung rok Lanxi, kemudian mengangkat betis kaki kanannya dan mulai memijat.

Ia hari ini mungkin terlalu lelah, kaki dan betisnya semua membengkak.

Terutama kakinya, terlihat benar-benar menggembur.

Lu Yanting setelah melihat kakinya, secara tidak sadar mengerutkan kening.

Lanxi melihatnya menunjukkan ekspresi seperti ini, wajahnya terlihat sedikit hancur.

“Kenapa, menurutmu aku jelek?”

“Tidak.” Lu Yanting segera menggelengkan kepalanya dan menyangkal, “Aku hanya berpikir…… sakit tidak?”

“Tentu saja sakit.” Lanxi menendang sekilas wajah Lu Yanting, “Ini semua karena kamu dasar binatang buas.”

Lu Yanting: “?”

Lanxi tahu ia pasti tidak mengerti, karena itu ia lanjut berkata: “Kalo bukan karena kamu tidak memakai pengaman, bagaimana mungkin terjadi hal-hal seperti ini.”

Lanxi berkata seperti ini, Lu Yanting juga menghela nafas dalam-dalam.

Sebenarnya sepanjang waktu ini ia juga sudah berpikir dengan cermat.

Jika bukan karena anak ini, ia juga tidak mungkin secepat ini dapat membuat Lanxi kembali.

Tidak, lebih tepatnya…… jika tidak ada anak ini, Lanxi tidak akan pernah kembali.

Dulu saat ia begitu mencintai Shen Wenzhi, sedikitpun ia tidak membalikkan kepala untuk kembali bersamanya.

Semakin memikirkan hal itu, Lu Yanting semakin bersyukur.

Saat hilang di alam pikirnya sendiri, tenaga ditangan Lu Yanting tanpa disadari tidak terkontrol, menekannya terlalu kuat.

Lanxi tersakiti karena gerakannya, mengerang sedikit kemudian menendang lagi wajahnya, “Brengsek, lebih lembut lagi, kamu membuatku kesakitan……”

……

Cheng Yi duduk dilantai bawah sebentar, disaat itu Zhou Jinyan sepanjang waktu memegang HP nya, tidak perlu dipikir juga mengetahuinya pasti sedang menggoda Liao Xuan wanita tua itu.

Cheng Yi berbicara beberapa kali dengan Zhou Jinyan, Zhou Jinyan tetap tidak mempedulikannya.

Cheng Yi emosi, kemudian tidak ingin berbicara dengannya lagi.

Ia berdiri dari sofa, naik kelantai atas, berencana untuk mandi kemudian tidur.

Kamar Cheng Yi terletak dilantai 2 paling pojok, saat ia dalam perjalanan kembali kekamar, melewati kamar tempat Lu Yanting dan Yanxi berada.

Pintu kamar tertutup rapat, Cheng Yi menambah kecepatannya bersiap-siap untuk melewatinya, alhasil tetap mendengar suara Lanxi: “Brengsek, lebih lembut lagi, kamu membuatku kesakitan……”

Cheng Yi saat itu juga menghentikan langkah kakinya, seketika wajahnya menggelap.

Setelah itu, ia kembali mendengar suara berat dan serak Lu Yanting: “Bagaimana sekarang? Masih terlalu keras?”

“En…… seperti ini cukup…… sangat nyaman……”

Suara Lanxi terdengar terputus-putus, terdengar lembut.

Hal seperti ini juga bukannya Cheng Yi tidak pernah melakukannya.

Wanita dalam keadaan seperti apa baru mengeluarkan suara seperti ini, ia juga sangat jelas.

Cheng Yi berdiri didepan pintu mendengar kalimat ini, langsung terbesit gambaran didalam otaknya.

Sial!

Lanxi wanita ini benar-benar tidak peduli disaat seperti apapun tidak pernah lupa untuk menggoda pria, perut sudah sebesar itu masih saja tidak berdiam diri.

Cheng Yi dengan emosi mengeratkan giginya, emosi hingga ingin mendobrak pintu masuk dan memarahinya.

Ia dengan dengan emosi menarik dasinya, dengan langkah cepat kembali kedalam kamarnya.

Setelah masuk kedalam, Cheng Yi masih saja emosi, merebahkan diri dengan tangan dan kaki terbuka lebar diatas ranjang, lewat beberapa lama masih saja hilang di alam pikirnya sendiri.

**

Tangan Lu Yanting yang memijat semakin lama semakin terlatih.

Memijatnya selama 20 menit sudah dapat membuat tubuh Lanxi jauh lebih nyaman.

Sebenarnya memijat adalah suatu hal yang menghabiskan tenaga, Lanxi melihat keringat didahi Lu Yanting kemudian sedikit melengkukkan pinggangnya, mewakili Lu Yanting untuk menghapus keringatnya.

Saat Lanxi menyentuhnya, Lu Yanting merasa seperti bersentuhan dengan listrik.

“Sudah cukup, jangan memijat lagi, aku sekarang sudah jauh lebih baik.” Lanxi menarik kakinya kembali.

“Benar?” Lu Yanting memastikan sekali lagi padanya.

“Hal seperti ini untuk apa berbohong padamu.” Lanxi berdiri dari ranjang, mengenakan sandalnya, “Aku sekarang ingin minum jus buah.”

“Aku pergi menyiapkannya untukmu.” Lu Yanting yang seperti ini, ingin menambahkan kakipun bisa menambahkan kaki.

Lanxi melihatnya yang seperti ini, sedikit tertawa.

Ia berjalan kedepan Lu Yanting, salah satu tangannya menyentuh dagunya, mengangkat kepala melihatnya. “…… ada apa?”

Ditatap lurus seperti ini oleh Lanxi, Lu Yanting agak sedikit canggung.

Ditambah lagi, posisinya ini……

“Aku sedang berpikir, Bos Lu yang sombong dulu itu pergi kemana?” Lanxi memainkan alisnya, tersenyum sambil mempermainkannya.

Lu Yanting dapat mendengarkan bahwa ia sengaja berbicara seperti itu, ia juga tidak pusing, bahkan ia menundukkan kepala dan memberikan ciuman kemulutnya, “Sudah hilang.”

“Hmm?” Jari tangan Lanxi menyentuh ujung hidungnya, “Siapa yang menghilangkannya? Bos Lu yang dulu sangat mempesonaaa……”

“Yang sebelumnya itu, tidak membuatmu senang.” Lu Yantung memeluk pinggang Lanxi, membawanya keluar.

Lanxi “huh” membuang nafas dingin, mengangkat tangannya mencubit tangan Lu Yanting, “Jangan berpikir berlebihan, seolah-olah yang sekarang membuatku senang.”

Keduanya sambil tertawa sambil berbicara keluar dari kamar, kebetulan berpapasan dengan Cheng Yi yang bersiap-siap untuk turun.

Cheng Yi sendirian berbaring dikamar, kemudian kehausan, berpikir-pikir sejenak kemudian memutuskan untuk turun kebawah mengambil sebotol air.

Ia berpikir, Lu Yanting dan Lanxi kemungkinan dalam waktu singkat ini juga tidak mungkin mengakhirinya, tidak mungkin berpapasan dengan mereka.

Siapa yang tahu, baru saja jalan beberapa langkah, pintu kamar kemudian terbuka.

Kemudian, iapun melihat Lu Yanting memeluk Lanxi, mereka berbicara sambil tertawa berjalan keluar——

Sial! Kenapa sebegitu kebetulannya.

Cheng Yi melihat sekilas, dahi Lu Yanting masih ada sedikit keringat.

Cheng Yi tersulut, satu pertanyaan langsung keluar dari mulutnya, “Kalian sudah selesai melakukan urusan kalian?”

Setelah meluncurkan pertanyaan, ia menyesali mulut besarnya yang tidak terkontrol.

“Selesai menyelesaikan urusan apa?” Lu Yanting masih tidak terlalu mengerti maksud Cheng Yi.

“Tidak tidak, tidak apa-apa.” Cheng Yi melambai-lambaikan tangannya, “Kamu bukannya memberikan hadiah untuk Lanxi, sudah selesai memberikannya? Aku kira kamu sedang mempersiapkan kejutan yang sebesar apa.”

Cheng Yi menjelaskan seperti seperti, dimata Lanxi agak sedikit seperti hanya sekedar beralasan saja.

Lanxi benar-benar tajam, kata-kata pertanyaan yang meluncur begitu saja dari mulut Cheng Yi, iapun dapat menangkap artinya.

Sepertinya mungkin tadi disaat Lu Yanting memberikan pijatan kepadanya, ia mengucapkan beberapa kata yang membuat orang salah paham.

Cheng Yi orang satu ini selama ini selalu berpikiran dirinya suka menggoda pria, sepertinya mendengar suara itu langsung berpikiran yang tidak-tidak, karenanya ia bertanya seperti itu.

“Kejutan besar apanya, ia benar-benar sudah kelelahan.” Lanxi tertawa dengan wajah puas.

Tidak tahu apakah karena pencahayaan dari lampu, Cheng Yi merasa wajah Lanxi agak sedikit merah.

Melihatinya cukup lama, Cheng Yi mengalihkan pandangannya, “Aku turun kebawah mengambil air minum.”

Lu Yanting saat ini otaknya hanya dipenuhi dengan Lanxi, tidak sedikitpun menyadari apakah ada gerak-gerik aneh dari Cheng Yi.

Setelah Cheng Yi berjalan, Lu Yanting memeluk pinggang Lanxi, menopangnya berjalan turun kelantai bawah.

Setelah sampai diruang tamu, Lanxi mencari sofa tunggal untuk duduk, Lu Yanting kemudian berjalan ke dapur, membuatkan jus buah untuk Lanxi.

Tadi Cheng Yi pergi ke kulkas didalam dapur untuk mengambil air dan masih belum juga keluar, gambaran-gambaran muncul didalam otaknya masih tidak dapat pergi.

Saat ia sedang merasa kesal, Lu Yanting masuk kedalam.

Lu Yanting bertanya kepada Cheng Yi: “Kenapa berdiri disini tidak keluar?”

Saat menanyakan pertanyaan ini, Lu Yanting sudah mengeluarkan buah-buahan dari dalam lemari es, berjalan menuju lemari dapur.

Melihat Lu Yanting yang seperti ini, Cheng Yi lagi-lagi “huh” menghembuskan nafas dingin, “Aku berkata padamu Lu Yanting, kamu benar-benar saat ini diatas ranjang maupun diluar ranjang semuanya melayaninya, kehormatanmu sebagai pria pergi kemana? Kamu lihat kelakuan Lanxi saat ini, kataku ya, jika kamu terus-terusan memanjakannya seperti ini, cepat lambat ia pasti……”

“Ia adalah seorang ibu hamil, mengandung anakku, apa yang aku lakukan saat ini untuknya semuanya adalah memang yang seharusnya.” Saat mengatakan kalimatnya, eskpresi diwajah Lu Yanting penuh dengan kelemah lembutan.

“Ha?” Cheng Yi tertawa, “Kamu masih mengerti bahwa dia adalah ibu hamil? Tadi kamu——”

Berbicara hingga setengah, Cheng Yi berhenti sejenak.

Bih bih bih, apa yang dibicarakannya, hal seperti ini tentu saja belum menjadi gilirannya untuk membicarakannya.

“Aku tadi kenapa?” Terbesit rasa penasaran dari kata-kata Cheng Yi yang tidak terselesaikan tadi.

“Tidak apa-apa……” Cheng Yi mengibas-ngibaskan tangannya, “Hanya saja sepertinya ibu yang sedang hamil benar-benar tidak masuk akal.”

“Bukannya tidak masuk akal.” Lu Yanting tiba-tiba berusaha untuk meyakinkan Lu Yanting, “Hamil benar-benar melelahkan, ia saat ini sudah hamil besar, sangat mudah merasakan pegal-pegal disekujur tubuhnya, bengkak-bengkak dikedua tangan dan kakinya, hari ini ia agak sedikit kelelahan, tadi aku memberikannya pijatan baru agak sedikit membaik.”

Begitu ia membicarakan pijatan, Cheng Yi baru menangkapnya ——

Jadi, tadi suara yang didengarkannya adalah suaranya memijat?

Bukan yang lain-lain?

Tidak tahu kenapa, setelah Lu Yanting mengatakan hal ini, Cheng Yi ternyata menghela napas lega.

Melihat ia seolah-olah baru saja melepaskan beban berat, Lu Yanting masih saja tidak mengerti: “Kamu kenapa?”

“Tidak apa tidak apa.” Kata Cheng Yi, “Aku hanya mewakilimu merasa kasihan, andai saja kamu mencari wanita lain, pasti tidak perlu melayani seperti ini. Benar-benar tidak habis pikir……”

Lu Yanting tidak berkata apapun, dengan gerakan terlatih ia memotong buah-buahan dan memasukkannya kedalam blender, dengan cepat, jus buah sudah jadi.

**

Diruang tamu, Lanxi duduk diatas sofa, berinisiatif bertanya kepada Zhou Jinyan kondisi Liao Xuan.

“Dokter Liao akhir-akhir ini masih saja sibuk?”

Zhou Jinyan menaruh HP nya, melihat kearah Lanxi, tertawa sambil berkata: “Ia selalu cukup sibuk.”

“Ohh.” Lanxi menganggukkan-anggukan kepalanya, “Sepertinya hanya bisa mengajaknya keluar setelah satu bulanan aku lahiran nanti.”

Zhou Jinyan mendengar Lanxi berbicara demikian, tertawa sebentar: “Kamu hubungi dia saja, jika kamu memanggilnya, tidak menutup kemungkinan ia mengosongkan waktunya untukmu.”

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu