Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 211 Datang Untuk Merawat Janin? (3)

………

Setelah pulang ke rumah, Lanxi mandi dulu, kemudian bersiap untuk tidur.

Setelah tiba di Bali, Lanxi selalu tidur sebelum pukul sepuluh, dia mengubah kebiasaan bergadangnya.

Setelah mengubah kebiasaannya, kondisi Lanxi juga terlihat jauh lebih baik dari sebelumnya.

………

Sejak bertemu dengan Fu Xing, hati Lanxi merasa sangat khawatir.

Lanxi ingat Fu Xing mengatakan bahwa dia akan segera pulang ke kota Jiang, jadi dalam beberapa hari itu, Lanxi terlihat sangat panik.

Keadaan seperti ini berlangsung selama tiga sampai empat hari, dan tidak ada kejadian apapun, Lanxi barulah tenang.

Sepertinya, Fu Xing hanya bercanda saja.

Fu Xing juga merupakan teman Lu Yanting, karena perkataan itu merupakan perkataan dari teman Lu Yanting, tentu saja tidak jauh beda dengan Zhou Jinyan dan Cheng Yi, mereka merasa Lanxi merupakan momok, mereka sangat berharap bahwa Lu Yanting bisa berpisah dengan Lanxi.

Sekarang, Lu Yanting sudah berpisah dengan Lanxi, mereka pun sangat senang.

Memikirkan ini, Lanxi juga manjauhkan diri sendiri.

Jika memikirkan kembali tentang kekhawatiran diri sendiri dalam beberapa hari yang lalu, jelas itu hanya menakuti diri sendiri.

**

Pada hari itu, setelah luka Lu Yanting dibalut dengan plester di rumah sakit, Lu Yanting kembali ke rumah untuk beristirahat lagi.

Tentu saja, ini bukan kemauan Lu Yanting, tetapi dipaksa untuk beristirahat.

Setelah luka Lu Yanting dibalut dengan plester, Lu Qingran datang dan langsung tinggal di rumah, dia tidak sabar dan ingin mengawasi Lu Yanting selama 24 jam.

Tentu saja, ini bukan ide Lu Qingran sendiri.

Keputusan ini dipastikan setelah berdiskusi dengan Lu Bienian dan Xi An.

Saat ini, keadaan Lu Yanting benar-benar tidak cocok untuk bekerja.

Jika Lu Yanting masih bersikeras ingin bekerja, maka dia benar-benar tidak ingin hidup lagi.

Dari kecil sampai besar, ini adalah pertama kalinya Lu Qingran mengawasi Lu Yanting dengan menggunakan cara yang begitu ketat.

Adanya pengawasan Lu Qingran, Lu Yanting pasti tidak akan pergi dari rumah, dia hanya bisa berada di rumah.

Namun, Lu Yanting tetap tidak melepaskan pekerjaannya.

Karena tidak berkerja, Lu Yanting akan memikirkan hal yang tidak penting.

Saat ini, pekerjaan sudah menjadi cara Lu Yanting untuk mengalihkan perhatiannya.

**

Pada hari kedua, setelah pulang ke rumah, Fu Xing pergi ke Zonghai untuk mencari Lu Yanting.

Fu Xing menghentikan mobil, dan baru saja masuk ke dalam perusahaan, dia bertemu dengan Pan Yang.

Hubungan Fu Xing dengan Pan Yang tidak terlalu baik, terutama karena Fu Xing pernah salah paham dengan hubungan Pan Yang dan Lu Qingran.

Tentu saja, saat ini, Fu Xing masih salah paham.

Namun, Pan Yang tidak begitu keberatan dengan masalah sebelumnya.

Melihat Fu Xing muncul di Zhonghai, Pan Yang terlihat sedikit kaget.

Saat mereka bertemu kemarin, kondisi tubuh Fu Xing masih lemah, tapi sekarang sudah terlihat jauh lebih baik. Pan Yang bukan orang yang berniat jahat, setelah melihat Fu Xing, dia menatap Fu Xing sejenak, kemudian menyapa: “Lama tidak bertemu, kamu datang untuk mencari Presiden Lu kah?”

Fu Xing mendengus, kemudian bertanya pada Pan Yang: “Apakah Lu Yanting berada di perusahaan?”

Pan Yang menggelengkan kepala, “Dia tidak berada di perusahaan, tetapi di rumah.”

Fu Xing: “...Dia tidak datang kerja kah?”

Pan Yang: “Iya, dia sedang beristirahat di rumah.”

Fu Xing: “Okey.”

Karena Lu Yanting tidak berada di sini, Fu Xing juga tidak banyak berbicara dengan Pan Yang.

Dia memberi respon, kemudian berbalik badan dan pergi.

Setelah naik ke mobil, dia menyalakan mesin mobil, dan melaju ke arah rumah Lu Yanting.

………

Saat suara ketukan pintu terdengar, hanya Lu Yanting dan pembantu rumah tangga yang berada di rumah.

Hari ini, sekolah Cheng Zi mengadakan pertemuan akhir semester, Lu Qingran pergi ke sekolah Cheng Zi.

Biasanya jarang ada orang yang datang ke rumah, setelah mendengar suara ketukan pintu, Lu Yanting langsung mengerutkan alis.

Pembantu rumah tangga membuka pintu, kemudian Lu Yanting melihat Fu Xing yang berdiri di pintu. Bisa dikatakan, Lu Yanting sedikit kaget.

Terutama Lu Yanting kaget, kenapa Fu Xing bisa tiba-tiba muncul di kota Jiang, sebenarnya dia kaget dengan kondisi tubuh Fu Xing, kenapa dia bisa begitu cepat sembuh.

Lu Yanting tidak lupa, saat Fu Xing berada di rumah sakit, penampilannya sekarat itu...

“Ada apa kamu mencariku?” Lu Yating bertanya pada Fu Xing.

Fu Xing tidak memberi respon, dia berjalan ke depan sofa dan melihat Lu Yanting dari atas ke bawah.

Melihat plester yang ada di kaki Lu Yanting, Fu Xing bertanya: “Lukamu parah kah?”

Lu Yanting: “Ya begitulah.”

Fu Xing melihat Lu Yanting tidak ingin membicarakan masalah ini, dia langsung mengalihkan pertanyaan: “Kamu sudah cerai?”

Membicarakan masalah ini, ekspresi Lu Yanting pasti tidak akan baik.

Dia melirik Fu Xing, nada suaranya membawa sedikit rasa tidak sabar: “Tidak ada hubungannya denganmu.”

Melihat Lu Yanting mengekpresikan penampilan semacam tidak sabar, Fu Xing mengangkat sudut bibirnya.

Melihat kondisinya seperti ini, Lu Yanting sudah tidak mempedulikan Lanxi lagi kah?

Sebelumnya, Lu Yanting tidak seperti ini.

Fu Xing masih ingat, demi membantu Lanxi, kondisi Lu Yanting ketika mendiskusikan saham Dongjin.

Mereka sudah kenal begitu lama, itu pertama kalinya Lu Yanting begitu serius meminta Fu Xing untuk melakukan sesuatu.

Fu Xing juga merupakan seorang pria, dia bisa melihat seberapa sukanya Lu Yanting pada Lanxi.

Jika tidak adanya hubungan cinta, Lu Yanting pasti tidak akan meminta permintaan ini.

“Jadi, Lanxi benar-benar selingkuh?”

Fu Xing mengingat berita-berita yang pernah dilihatnya internet, dalam berita itu membahas masalah tentang Lanxi selingkuh dengan mantan pacarnya, dan juga memasang foto Lanxi sedang makan dengan pria yang berbeda.

Sebelum Fu Xing mengatakan ini, ekspresi Lu Yanting masih terlihat baik, tapi setelah mengatakan perkataan ini, ekspresi Lu Yanting menjadi buruk.

“Kamu datang ke sini hanya untuk mengatakan masalah ini kepadaku?”