Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 184 Apakah Kamu Hamil? (2)

Dia adalah peran utama hari ini, minum tidak bisa dihindari.

Sebenarnya, Shen Wenzhi bukanlah peminum, Tang Manshu dan Lanxi sama-sama tahu tentang hal ini.

Ketika Shen Wenzhi minum, Tang Manshu diam-diam mengingatkannya untuk minum perlahan, tapi Shen Wenzhi tidak mendengarkannya sama sekali.

Bukan hanya tidak mendengarkan, tetapi juga dengan sengaja menghadangnya.

Tang Manshu memintanya untuk minum dengan perlahan, dia hanya mengangkat kepalanya dan menuangkan secangkir anggur ke dalam perutnya.

Lanxi dan Shen Wenzhi sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, sebelumnya tidak pernah melihatnya minum seperti ini.

Sebenarnya, mereka berdua adalah peminum, dan juga bisa pergi minum bersama, tapi Shen Wenzhi selalu minum dengan perlahan, tidak pernah seperti ini——

Lanxi masih mengingatnya dengan jelas. Sebelumnya dirinya pernah ditegur oleh Shen Wenzhi karena pernah sekali minum dengan cepat,

Saat itu dia menegurnya dengan keras, saat minum anggur harus minum dengan perlahan, jika tidak bisa memberikan efek yang tidak bagus bagi tubuh.

Dia dulunya berkata seperti itu, tapi sekarang dia melakukan pada dirinya sendiri ——

Shen Wenzhi sebenarnya bukan peminum, aku yakin dia akan mabuk jika meminumnya dalam jumlah yang banyak.

Melihatnya minum seperti ini, Lanxi mengerutkan keningnya.

Tindakannya ini dilihat oleh Lu Yanting.

Lu Yanting melihat kepeduliannya pada Shen Wenzhi dari mata Lanxi, Ketika dia menyadari ini, raut wajahnya berubah menjadi jelek.

Lu Yanting menurunkan wajahnya dan melihat ke atas lalu minum semua anggur di gelasnya.

Dia merasa bahwa dia sedang menyiksa dirinya sendiri.

Dia mencoba berulang kali untuk mengetahui apakah Lanxi masih memiliki perasaan terhadap Shen Wenzhi, sebelum dia menikah, dia jelas sudah mendapat jawaban yang relatif memuaskan, tapi masih tidak puas, dia benar benar ingin melakukan hal ini.

Sekarang dia akhirnya bisa memastikan, bahwa Lanxi masih peduli dengan Shen Wenzhi.

Memikirkan tentang hal ini, Lu Yanting menertawakan dirinya sendiri.

Ini kira-kira namanya bukan meyiksa diri sendiri?

Pastinya, Tang Manshu merasa khawatir melihat Shen Wenzhi minum seperti itu.

Tang Manshu sudah tidak bisa menahannya, jadi dia mulai mengingatkan Shen Wenzhi: " kamu tidak bisa terlalu banyak minum, minum lah perlahan”

Pada saat ini, Shen Wenzhi sudah minum terlalu banyak, dan sedikit mabuk.

Dia kembali menatap ke arah Tang Manshu, bahkan tersenyum padanya.

Ketika Shen Wenzhi tersenyum terlihat sangat bagus, senyumnya yang sangat cerah, membuat orang yang melihatnya merasa nyaman.

Tang Manshu tidak bisa mengingat dengan jelas sudah berapa lama dia tidak melihat Shen Wenzhi tersenyum seperti ini.

Bahkan, dulu sekali, dia bisa tertawa seperti ini dengannya.

Waktu ini, mereka seharusnya kuliah semester pertama.

Sebenarnya pada awalnya mereka memiliki hubungan yang sangat baik sebagai teman, tetapi kemudian——

Memikirkan apa yang terjadi kemudian, Tang Manshu sedih.

Tentu saja, dia tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan, tetapi apa yang bisa dilakukan? Semua orang egois, siapa yang tidak ingin berjuang demi diri sendiri?

Mungkin itu karena aku sudah lama tidak melihatnya tersenyum seperti ini, melihatnya lagi, Tang Manshu tertegun diam.

Jadi, Tang Manshu dan Shen Wenzhi saling memandang seperti ini.

Zhou Jinyan dan Cheng Yi yang ada di sana baru saja juga memperhatikan adegan ini.

Pada akhirnya, Cheng Yi mulai bercanda, berkata, "Wah, bisakah kalian berdua terhadap pasangan baru, bisakah untuk tidak memamerkan cinta di depan umum, ayo ayo, minumlah dengan baik?"

Begitu Cheng Yi mengatakan hal ini, Shen Wenzhi dan Tang Manshu mengalihkan pandangan mereka.

Setelah mengalihkan pandangannya, Tang Manshu mengambil gelas di tangannya, dan tertawa : “ kalian jangan terus menuangkan minum untuknya, dia bukanlah peminum yang baik, pelan-pelan minum.”

Ketika Tang Manshu mengatakan hal ini, suaranya sangat lembut, dan dia seorang istri dan ibu yang baik.

kejadian Tang Manshu dan Shen Wenzhi yang saling memandang untuk waktu yang lama, Lanxi bagaimana mungkin tidak melihatnya.

Sangat sulit menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan suasana hatinya saat ini.

Bagaimana mengatakannya, dia pikir dia telah melepaskannya, bagaimanapun ketika mereka menikah, dia meihat Shen Wenzhi Tang Manshu berciuman tanpa ada perasaan apapun.

Tapi tatapannya tadi, membuatnya merasa sedikit kesal.

Lanxi merenung selama beberapa menit, dan memikirkan alasannya——

Mungkin karena senyum Shen Wenzhi sangat mirip dengan masa lalu.

Begitu Shen Wenzhi tersenyum, dia memikirkan banyak hal yang terjadi di masa lalu.

Kenangan terlalu berat baginya, jadi wajar baginya untuk merasa tidak nyaman.

Tapi Lanxi tahu bahwa perasaan ini, jika diungkapkan, sangatlah tidak pantas.

Paling tidak, situasi seperti ini tidak pantas.

Tidak peduli siapa yang melihatnya, semua akan merasakan aneh.

Lanxi mengambil jus semangka yang ada di samping tangannya dan meminumnya seteguk, lalu menarik kursi dan berdiri.

"Aku akan pergi ke toilet, kalian minumlah dulu." Dia berusaha meringankan suaranya sebanyak yang dia bisa.

Walaupun dia seperti itu, Lu Yanting bisa menyadari ada sesuatu yang salah dengannya.

Lu Yanting meraih tangannya : “ bagian mana yang tidak nyaman.”

Lanxi tidak berharap Lu Yanting menghentikannya, untuk sementara, dia malu.

Dia menghela nafasnya, “ tidak ada, hanya saja ingin….pergi ke toilet.”

“ baiklah .” mendengar penjelasanny, Lu Yanting akhirnya melepaskannya pergi.

Setelah dilepaskan Lu Yanting, Lanxi membalikkan badannya dan keluar dari meja jamuan makan malam tersebut.

Pada saat ini, wajah Lu Yanting sudah sangat tidak enak di pandang.

Liao Xuan, seorang psikolog, memiliki wawasan menyeluruh tentang ekspresi mikro orang.

Selama makan, dia mengamati suasana antara Lu Yanting dan Lanxi, Lu Yanting sekarang marah, dia juga bisa merasakannya.

Terus terang, Lu Yanting prihatin dengan sikap Lanxi terhadap Shen Wenzhi.

Memikirkan hal ini, Liao Xuan hanya bisa menghela nafas.

Bagaimana mengatakannya, Lanxi dan Shen Wenzhi adalah sepasang kekasih di masa sekolah mereka, Shen Wenzhi adalah cinta pertama Lanxi, mereka berdua telah berpartisipasi banyak hal penting dalam kehidupan mereka.

Bahkan jika Lanxi sekarang tidak ada hubungan cinta dengan Shen Wenzhi, itu juga tidak dapat sepenuhnya diabaikan.

Inilah sifat manusia.

Selain itu, meskipun Lanxi tidak mengakuinya, tapi dia bukan orang yang keras hati.

Hanya bisa berkata, Lu Yanting berpikir terlalu banyak.

Terlalu berlebihan juga tidak akan menghasilkan apa-apa.

Liao Xuan berpikir dia harus mengingatkan Lu Yanting, tapi sekarang bukanlah situasi yang tepat.

Hanya bisa menunggu dan melihat, apakah ada kesempatan.

…………..

Kedatangan Lanxi ke kamar mandi benar-benar bukan alasan, dia hanya ingin menenangkan sejenak pikiran dan hatinya.

Namun, setelah pergi ke toilet, Lanxi merasa sedikit tidak nyaman di perutnya.

Sebenarnya ketika dia makan ada merasa mual, tetapi dia tidak peduli tentang itu sepanjang waktu, dia berpikir karena tidak sengaja memakan kulit ikan ketika dia makan ikan.

Namun, setelah pergi ke toilet, perasaan mual itu menjadi lebih parah.

Lanxi tidak bisa menahan dirinya dan terdengar suara muntahan.

Kali ini, dia langsung muntah.

Lanxi berjongkok di depan kloset toilet, dan semua makanan yang dia makan tadi dimuntahkan, setelah muntah sampai perut kosong, dia merasa sedikit lebih baik.

Setelah muntah, Lanxi menekan tombol flush, berjalan keluar dari bilik dan pergi ke luar untuk mencuci mulutnya.

Dia berdiri di depan cermin dan berulang kali membilasnya, setelah lebih dari sepuluh kali, rasa mulut di mulutnya sudah kembali normal.

Namun demikian, dia masih merasakan ingin muntah.

Lanxi sedikit lelah, dia mengangkat tangannya dan menepuk dahinya, berusaha mengingat——

bukankah itu makanan yang buruk?

Tetapi setelah dipikir-pikir, apa yang kita makan malam ini cukup normal, di pagi hari, siang hari, itu semua masakan Lu Yanting, seharusnya tidak ada masalah.

Selain itu, perutnya telah dirawat dengan baik dalam periode waktu ini, sudah lama tidak terjadi masalah seperti ini.

Ketika dia muntah, secara tidak sadar Lanxi berpikir ke arah perut dan ususnya, dia tidak akan memikirkan aspek-aspek lain untuk saat ini… …

Lanxi berpikir, ada asam di lambungnya, dia menutupi mulutnya dan muntah, air matanya keluar——

………

Ketika Shen Wenzhi memasuki kamar mandi, dia melihat Lanxi yang menutupi mulutnya dan muntah.

Shen Wenzhi mabuk pada saat ini, setelah melihat Lanxi, dia tidak memiliki kendali.

Dia pergi ke Lanxi, dan mengangkat tangan untuk menyentuh bahunya.

Dia tidak punya akal lagi, tidak berarti Lanxi juga

Lanxi sangat jelas tentang posisi mereka, jadi dia tidak memberi Shen Wenzhi kesempatan.

Lanxi mundur selangkah dan menghindarinya.

Lanxi mundur selangkah, juga membuat Shen Wenzhi menjadi sadar.

Shen Wenzhi mengangkat tangannya dan menggosok alisnya, lalu bertanya padanya, "kamu bagian mana yang sakit?”

Lanxi mengelengkan kepalanya, “ tidak ada apa-apa.”

“ kamu tadi muntah… …”berkata sampai disini, Shen Wenzhi berhenti sebentar, seolah-olah dia memikirkan sesuatu.

Setelah lewat satu atau dua menit, dia menatap Lanxi dengan mata yang rumit: " … …Apakah kamu hamil?"

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu