Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 94 Orang Yang Kamu Sukai Adalah Dia? (4)

Gu Jingwen: “Cheng Chi, dengarkan kata-kata kakak dulu, pemahamanmu terhadap Lanxi sangat sederhana, mungkin dia hanya menunjukkan sisi baiknya di depanmu, sebenarnya dia sama sekali tidak sebaik yang kamu pikirkan.”

“Tidak.” Gu Chengchi sangat yakin, “Kakak, kamu tidak menyukainya, karena dia adalah istri kakak Lu.”

Gu Chengchi mengatakan perkataan ini, Gu Jingwen merasa sedikit kecewa: “kamu menganggapku seperti ini kah?”

Gu Chengchi: “Bukan…kakak, dia benar-benar sangat baik, kamu jangan mengatakannya seperti ini.”

Gu Chengchi belum pernah melindungi seseorang seperti ini.

Awalnya, Gu Jingwen memang tidak suka pada Lanxi, sekarang masalahnya malah semakin bagus, tidak hanya Lu Yanting yang tergoda oleh Lanxi, bahkan Gu Chengchi juga seperti ini.

Gu Jingwen menggertakkan giginya: “Kamu ingin bertengkar denganku karena wanita ini kah?”

“Apakah kamu yakin kamu benar-benar memahaminya? kamu tahu dia merupakan orang seperti apa kah?” Gu Jingwen langsung menanyakan dua pertanyaan.

Gu Chengchi: “Bahkan aku tidak cukup memahaminya, tapi aku percaya dia merupakan orang yang baik.”

Gu Jingwen: “Aku lihat kamu sudah dibohongi oleh penampilan luarnya! Apa yang kamu suka darinya? Karena dia cantik kah?”

Gu Chengchi: “Aku suka segalanya.”

Gu Jingwen sangat marah hingga batuk, “Dia sama sekali tidak sebagus yang kamu pikirkan, apakah kamu tahu seberapa buruk emosinya? Apakah kamu tahu betapa tidak masuk akalnya dia? Cheng Chi, usiamu masih muda, banyak orang tidak sebagus yang seperti terlihat dari penampilan luar mereka, kamu seharusnya tahu kata-kata ini? Lanxi tidak pantas untuk kamu sukai, lebih baik kamu melupakannya.”

“Kakak, kamu sama sekali tidak menilainya secara objektif.” Gu Chengchi masih sedang bertengkar dengan Gu Jingwen, “Karena sampai sekarang kamu masih belum melepaskan kakak Lu, jadi kamu merasa wanita yang menikah dengannya bukanlah orang yang baik.”

“Aku sudah merupakan orang dewasa, aku juga mempunyai penilaian sendiri. Aku sudah mengenal Lanxi begitu lama, aku merasa dia sangat baik dan lembut.”

Gu Jingwen: “...”

Untuk pertama kalinya dalam hidup ini, demi seorang wanita, Gu Chengchi bertengkar dengan kakak kandungnya sendiri.

Mengatakan tidak kecewa, itu pasti bohong.

Gu Jingwen tidak mengerti, kekuatan apa yang ada ditubuh Lanxi, kenapa begitu banyak pria bisa tergoda olehnya?

Gu Chengchi: “Kakak, sekarang aku hanya ingin sendirian, kamu pergi saja.”

Setelah Gu Chengchi selesai berkata, dia berjalan melewati Gu Jingwen dan pergi.

Gu Chengchi berjalan dengan cepat, dan kepalanya sama sekali tidak melihat ke belakang.

Gu Jingwen berdiri di tempat asal, dia melihat punggung Gu Chengchi sambil menggertakkan giginya.

Lanxi...roh wanita ini benar-benar tidak hilang dari hidupnya.

Gu Jingwen sangat memahami Gu Chengchi, dia sudah begitu jelas mengekspresikan perasaannya, hari ini, jika mengatakan banyak lagi juga merupakan hal yang sia-sia.

Hanya bisa tunggu kedepannya, perlahan-lahan membiarkan Gu Chengchi melihat wajah asli Lanxi dengan jelas.

Wanita seperti ini, dari atas sampai bawah tubuh sama sekali tidak ada sisi yang pantas untuk Gu Chengchi suka padanya!

Gu Jingwen menenangkan emosinya, kemudian berbalik badan dan berjalan ke arah mall.

Kejadian hari ini, mungkin waktu dia bergaul dengan Lu Yanting sudah tidak ada lagi.

………

Saat Gu Jingwen kembali ke mall, Lanxi masih belum pergi, Lu Yanting dan Xiao Xiao juga masih ada di sana.

Setalah melihat Gu Jingwen kembali, Lu Yanting memegang tangan Xiao Xiao dan berjalan menghampirinya: “Kamu bawa Xiao Xiao pulang dulu, aku masih perlu mengatakan sesuatu pada Lanxi.”

Gu Jingwen: “...”

Gu Jingwen ingin mengatakan sesuatu, tapi dia mengalihkan pemikirannya dan mengingat posisinya sendiri.

Sekarang, Lanxi baru merupakan istri Lu Yanting, mereka suami istri ingin mengatakan sesuatu, tentu saja tidak ada hubungan dengannya, dia juga tidak memiliki hak untuk menghentikannya.

Jadi, Gu Jingwen hanya bisa menahan sakit, kemudian mengangguk.

“Baik, kalau begitu aku tidak menganggu kalian lagi, aku bawa Xiao Xiao pulang dulu.” Setelah berkata, Gu Jingwen memegang tangan Xiao Xiao, dan hendak pergi.

Tampaknya Lu Yanting mengingat sesuatu, dia bertanya padanya: “Bagaimana dengan Cheng Chi?”

Lu Yanting menanyakan kondisi Gu Chengchi, tanpa sadar Gu Jingwen melirik ke arah Lanxi.

Tatapan ini, kebetulan bertatapan dengan Lanxi.

Mata Gu Jingwen penuh dengan maksud menyalahkan dan benci, bagaimana mungkin Lanxi tidak bisa melihat.

Dia mengangkat bahu, wajahnya penuh dengan maksud ketidakpedulian.

Ekspresi seperti ini, membuat Gu Jingwen semakin marah.

Wanita seperti ini, sisi mana yang pantas Gu Chengchi melindunginya seperti ini?

“Tidak terlalu baik.” Gu Jingwen mengembalikan pandangannya, “Untuk sementara waktu, dia masih belum bisa menerima kebenaran ini.”

Lu Yanting, “Baiklah, aku akan cari waktu untuk pergi mencarinya.”

Gu Jingwen tidak meresponnya, sekarang suasana hatinya sangat kacau, bahkan berhadapan dengan Lu Yanting, dia juga tidak bisa mengekspresikan sikap yang terlalu baik.

Jadi, Gu Jingwen tidak meresponnya, dia langsung membawa Xiao Xiao pulang.

Meskipun Xiao Xiao tidak tega berpisah dengan Lu Yanting, tapi dia juga melihat suasana yang tidak terlalu baik diantara beberapa orang dewasa ini.

Dia sangat pandai dan juga tidak berbicara lagi, dengan patuh mengikuti Gu Jingwen pulang.

……

Setelah Gu Jingwen pergi, Lu Yanting berjalan ke depan Lanxi, memegang pergelangan tangannya, dan membawanya berjalan ke arah tempat parkir.

Dalam perjalanan ke tempat parkir, siapa pun dari mereka tidak berbicara.

Setelah naik ke mobil, akhirnya, Lu Yanting tidak tahan lagi, dan mulai bertanya pada Lanxi: “Bagaimana kamu bisa kenal dengan Cheng Chi?”

Nada suaranya seperti sedang manangkap pasangan yang melakukan hubungan terlarang, membuat Lanxi merasa tidak nyaman.

Lanxi: “Aku tidak ingin menjawab pertanyaan ini.”

Lu Yanting bertanya lagi: “Apakah kamu tahu perasaan Cheng Chi padamu?”

Lanxi: “Menurutmu?”

Lanxi tetap tidak menjawab pertanyaannya.

Dengan cara ini, dalam pemikiran Lu Yanting, Lanxi sedang menghindar.

Lu Yanting sedikit marah, dia mendekatinya dan tangannya menahan dagunya.

“Simpan pemikiran kecilmu itu, dan jawab pertanyaanku dengan serius.”

”...Aku tidak tahu.” Lanxi melampiaskan kemarahannya, dan emosinya sedikit tak terkendali: “Aku tidak mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran orang, bagaimana aku bisa tahu apa yang sedang kalian pikirkan.”

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu