Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 132 Bos Lu Memanjakan Istrinya, Bukanlah Isu Belaka (4)

Ia mengamati ekspresi dari Lanxi, mengetahui bahwa Lanxi masih keberatan dengan masalah itu.

Maka dari itu, ia dengan sengaja melanjutkan kalimat bertanya padanya, “Jangan-jangan kamu masih tidak dapat memaafkanku?”

Oh, kalimat dengan nada bersalah itu, membuat Lanxi seolah-olah orang yang tidak dapat mengampuni orang lain.

Gu Jingwen wanita ini, benar-benar, tiap kali bisa menguji batas kesabarannya.

Lanxi menaikkan bibirnya tersenyum sambil berkata: “Benar sekali, aku adalah orang yang lebih pelit, suamiku memberitahuku untuk tidak menahan diri jika orang lain membuatku tidak senang, disampingnya aku tidak perlu menjadi seseorang yang penuh pengertian.”

Selesai berkata, Lanxi menoleh dan melihat kearah Lu Yanting, tersenyum sambil bertanya padanya: “Aku tidak ingin menerima permintaan maaf dari nona Gu, bolehkah?”

“……”

Suasana disitu tiba-tiba menjadi agak sedikit canggung.

Hari ini didalam acara seperti ini, secara logika Lanxi seharusnya memberi muka kepada Gu Jingwen.

Meskipun hati tidak dapat memaafkan, tetapi didalam mulutnya juga harus menyetujuinya terlebih dahulu.

Tetapi Lanxi bukanlah orang yang suka berputar-putar, selain menunjukkan kemampuan actingnya yang luar biasa didepan Lu Yanting, terhadap orang lain, ia tidak peduli, juga tidak perlu.

Terutama terhadap Gu Jingwen orang seperti ini.

Setelah pertanyaan Lanxi keluar dari mulutnya, pandangan mata Zhou Jinyan dan Cheng Yi juga Zheng Yuan semua beralih kearah Lu Yanting.

Tentu saja, masih ada Gu Jingwen.

Semua orang sedang menunggu bagaimana jawaban dari Lu Yanting.

Telapak tangan Gu Jingwen sudah mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak lebih kencang, seolah-olah mau melompat keluar dari tenggorokannya.

“Iya, tentu saja boleh.” Lu Yanting menggerakkan bibirnya memberikan jawaban ini.

Nada bicaranya membawa rasa menerima, memanjakan dan juga memberikan apapun yang diinginkan Lanxi.

Setelah mendengarkan jawaban dari Lu Yanting, Zheng Yuan adalah orang pertama yang memberikan tanggapan.

Dia tertawa Hahaha kemudian berkata: “Tidak heran semua orang berkata Tuan Lu memanjakan sang istri, ternyata bukanlah isu belaka.”

Gu Jingwen berdiri disamping, tubuhnya agak sedikit menegang, mukanya menjadi putih pucat.

Untung saja hari ini dia memakai make-up, tidak terlihat begitu menyedihkan,

“Baiklah, selanjutnya mari kita semua melewati hari-hari dengan baik, lupakan topik pembicaraan kita yang tadi.”

Diakhir adalah Zhou Jinyan yang mengakhiri pembicaraan ini dan menyambung semuanya.

Kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan yang lain.

Lanxi menyadari hubungan Zheng Yuan orang ini dengan Lu Yanting termasuk tidak buruk, mereka para 4 pria berdiri bersama-sama sambil membicarakan berbagai macam bentuk permasalahan perekonomian.

Topik yang sangat mendalam ini, Lanxi juga tidak dapat ikut campur kedalamnya.

Yang paling penting adalah Gu Jingwen wanita ini masih berdiri disamping, ia juga tidak ingin melihat wajahnya.

Lanxi meneguk habis anggur didalam gelasnya, kemudian menaruh gelasnya.

Ia menoleh kearah Lu Yanting dan berkata: “Aku pergi membenarkan make-up sebentar.”

Lu Yanting: “Ok, hati-hati.”

Lanxi: “Baiklah.”

Kemudian dia langsung pergi.

Gu Jingwen melihat Lanxi pergi, diapun mencari alasan untuk pergi juga.

Tentu saja, ia tidak menunjukkan maksud bahwa dirinya juga ingin pergi ke toilet menyusul Lanxi, ia hanya bilang ingin keluar ke teras untuk mencari angin.

Sebenarnya Zheng Yuan dapat menebak tujuan Gu Jingwen, tapi dia tidak menghentikannya.

……

Didalam toilet tidak ada orang sama sekali, Lanxi berdiri didepan kaca, merapikan rambutnya kemudian mengeluarkan lipstick dari dalam tasnya dan menambahkan ke bibirnya.

Baru saja selesai menambahkan lipstik, dari dalam kaca ia melihat wajah Gu Jingwen.

Lanxi seketika merasa risih, orang ini, benar-benar hantu yang tidak dapat dipisahkan.

Lanxi benar-benar tidak ingin melihat wajah Gu Jingwen yang lemah dan lembut itu, ia takut tidak dapat menahan diri untuk memukulnya.

Kebalikannya, Gu Jingwen seperti tidak merasakan sedikitpun kebencian dari Lanxi, tidak hanya tidak memberinya jalan keluar, juga berdiri didepannya persis menutupi jalan.

“Aku sudah meminta maaf, kamu masih saja tidak memaafkanku? Masalah di hari pernikahan itu aku benar-benar menyesal, benar-benar maaf.”

Gu Jingwen bersungguh-sungguh meminta maaf kepada Lanxi.

Keadaan seperti ini, jika dilihat oleh orang lain, pasti yang paling pertama muncul dibenak orang-orang adalah Lanxi sedang menindas orang.

Lanxi merasa sikap Gu Jingwen yang seperti ini benar-benar menarik, tertawa dingin: “Kenapa, permintaan maafmu harus kuterima? Nona Gu pikir diri sendiri, benar-benar terhormatkah?”

“Lagipula, jika Nona Gu benar-benar tahu malu, tidak mungkin membuat keributan ingin bunuh diri dipernikahan orang lain, benar bukan?”

Saat menyinggung masalah ini, mulut Lanxi menjadi lebih menusuk dan beracun dibandingkan biasanya.

Gu Jingwen memandang kearah Lanxi: “Aku sudah meminta maaf, kamu ingin aku bagaimana lagi?”

“Aku ingin kamu keluar dari sini.” Lanxi meninggikan suaranya, dengan muka penuh dengan rasa benci melihatnya: “Aku merasa jijik melihatmu, pergi jauh-jauh dariku.”

“Kamu takut aku kembali merebut Lu Yanting?” Gu Jingwen berhenti sejenak kemudian berkata kepadanya: “Kamu tenang saja, aku saat ini sudah memiliki Zheng Yuan, aku dan Yanting juga sudah kembali ke posisi teman biasa, aku tidak akan lagi memiliki pemikiran yang tidak-tidak dengannya, hubungan antara kita hanyalah seperti teman biasa saja……”

Kembali ke posisi teman biasa?

Berhubungan seperti teman biasa?

Berbicara seperti ini, Gu Jingwen jelas-jelas memiliki arti masih ingin menghubungi Lu Yanting.

Setelah mendengarkan kalimat Gu Jingwen, Lanxi hanya ingin tertawa dingin, ternyata, sudah tertebak olehnya.

Zheng Yuan apanya, memiliki pacar apanya, semua itu hanyalah tipu muslihat.

Lanxi berjalan maju kedepan, sekejap memegang dagu Gu Jingwen, pandangan matanya penuh dengan perasaan menghina: “Sejak kapan trik Nona Gu menjadi begitu rendah? Kenapa? Anak-anak di panti asuhan itu sudah tidak berguna, karena itu sekarang mencari seorang pria untuk menjadi kartu tameng? Kamu kira begini dapat menjalin hubungan dengan Lu Yanting? Benar-benar pemikiran yang indah……”

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu