Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 208 Bukan Untuk Imbalan (1)

Kata-kata Liao Xuan cukup menusuk.

Lu Yanting menemukan bahwa setiap kali diinterogasi secara terus-menerus oleh Liao Xuan, dia selalu membisu.

Dia sudah berkuasa di dunia bisnis selama bertahun-tahun, melalui perdebatan yang tak terhitung jumlahnya, tapi dia tidak pernah mengalami kondisi seperti ini.

Lu Yanting tidak menjawab, tetapi dalam hati Liao Xuan mengerti, sikapnya ini pada dasarnya sama dengan persetujuan tanpa bersuara.

Menyetujui pernyataan bahwa dia merasa Lanxi bersalah padanya. Benar-benar sangat konyol.

Sebelumnya Liao Xuan pernah banyak berceramah pada Lu Yanting, mengingat sikap Lu Yanting pada saat itu, Liao Xuan mengira dia akan berubah.

Sekarang kelihatannya Liao Xuan sendiri yang berpikir terlalu banyak, Lu Yanting tetaplah Lu Yanting yang sama, begitu menganggap hebat dirinya hingga tidak ingin mengalah dalam hal apa pun.

Sampai hari ini pun, dia menolak untuk mengakui bahwa dia telah melakukan hal yang tidak pantas pada Lanxi.

Memikirkan ini, Liao Xuan mencibir.

"Karena kamu beranggapan seperti, maka bagus juga kalian berpisah, kedepannya dia tidak akan memiliki kesempatan untuk melukaimu."

Saat Liao Xuan mengucapkan kata-kata ini, nada suaranya sangat menyindir.

Lu Yanting adalah orang yang cerdas, tentu saja tahu bahwa Liao Xuan sedang menyindirnya.

Mendengar perkataan Liao Xuan tadi, Lu Yanting juga merasa bahwa dirinya mungkin kurang memikirkannya.

Dia berpikir sejenak, kemudian berbicara kepada Liao Xuan: "aku salah dalam hal ini."

Benar, dia selalu merasa bahwa Cheng Yi bisa mengatakan kata-kata itu karena hubungannya dan Lanxi tidaklah dalam keadaan baik, tetapi dia malah tidak pernah memikirkan perihal rasa nyaman.

Begitu diingatkan oleh Liao Xuan, barulah dia sadar.

Mendengar Lu Yanting berkata demikian, Liao Xuan hanya tersenyum kecil.

"Tidak ada gunanya kamu meminta maaf padaku." Kata-katanya membuat kepalan tangan Lu Yanting mengeras.

Benar, yang dikatakan Liao Xuan benar, tidak ada gunanya membahas masalah ini dengannya.

Liao Xuan menatap Lu Yanting, "Situasi saat ini adalah kamu berpikir bahwa dia merasa bersalah padamu, orang-orang di sekitarmu juga berpikir seperti itu, seluruh orang di Kota Jiang berpikir juga seperti itu."

Liao Xuan mengeluarkan satu paragraf panjang dalam satu kali membuka mulut, "Tapi coba kamu pikirkan baik-baik, apakah kamu telah memberinya kepercayaan yang cukup, dia mungkin telah melakukan beberapa hal yang tidak pantas, tetapi bagaimana denganmu, apakah kamu tidak bersalah? Jika kamu memberinya kepercayaan 100%, tidak akan ada begitu banyak konflik di antara kalian berdua."

“Dia tidak mencintaiku.” Setelah mendengarkan kata-kata Liao Xuan, Lu Yanting terdiam selama tiga atau empat menit sebelum dia mengucapkan tiga kata ini.

Sebenarnya, dia sendiri juga ingin mempercayai Lanxi, tetapi dia tidak memiliki kepercayaan diri itu.

Rasa cinta Lanxi terhadap Shen Wenzhi dapat dilihat oleh siapa pun. Mungkin tidak setekad sebelumnya, tetapi memintanya untuk melepaskan Shen Wenzhi, itu tidak mungkin dalam kehidupan ini.

Liao Xuan tentunya tahu inti dari permasalahan ini, Lu Yanting selalu seperti ini, suka menggunakan pemikirannya sendiri untuk menebak pikiran orang lain.

Orang yang selalu beranggapan dirinya benar, selalu seperti itu.

Bagaimanapun juga, perkiraan mereka pada dasarnya salah, orang seperti mereka biasanya cenderung membenamkan diri di dunia mereka sendiri.

Sebelum datang, Zhou Jinyan memberi tahu Liao Xuan bahwa Lu Yanting sedang dalam keadaan yang buruk karena masalah perceraian, berharap dia bisa membantunya.

Tetapi melihat kondisi Lu Yanting saat ini, Liao Xuan sama sekali tidak tahu bagaimana harus membantunya.

Lain kata yang lebih tepat--

Liao Xuan merasa kejadian sampai pada hari ini, semuanya pantas diterima oleh Lu Yanting.

Dia tadinya juga melihat berita Lanxi dan Zhou Hesi makan siang bersama, Liao Xuan tahu identitas Zhou Hesi.

Dari sudut pandang Lanxi, memang merupakan pilihan rasional untuk bersama dengan Zhou Hesi.

Setidaknya tidak akan terlalu melelahkan.

"Benar, dia tidak mencintaimu, setelah bercerai denganmu, dia menjalani hidupnya dengan baik." Liao Xuan sama sekali tidak ingin menceramahi Lu Yanting lagi, jadi dia pun berkata sesuai pikiran Lu Yanting.

Dia mengira bisa menebak pemikiran Lu Yanting, alasan mengapa Lu Yanting berkata demikian, mungkin ingin dia memprotes perkataannya.

Tapi Liao Xuan sengaja tidak membulatkan keinginannya.

Sesuai dugaan, setelah dia berkata sesuai maksud Lu Yanting, Lu Yanting malah tidak tahu apa yang harus dikatakan.

Oleh karena itu, Liao Xuan melanjutkan: "Karena sudah bercerai, maka mulailah kehidupan baru kalian masing-masing, hidup di masa lalu tidak pernah menjadi pilihan yang baik."

Lu Yanting menggertakkan gigi, tidak mengatakan sepatah kata pun.

Tidak bisa berkata, juga tidak tahu harus berkata apa.

**

Pada pukul lima sore, Lanxi akhirnya hampir selesai menjelaskan hal-hal penyerahan pekerjaan kepada Zhou Hesi.

Ada banyak proyek di tangan Lanxi, dia takut akan terjadi kesalahan, sehingga dia menyampaikan setiap hal dengan sangat detail.

Selama menjelaskan, dia dan Zhou Hesi sama-sama fokus, tidak ada yang memperhatikan masalah lain.

Sebelum masuk, Lanxi sudah meminta Shu Ran untuk tidak mengganggu mereka selama beberapa jam ini, jadi Shu Ran tidak masuk sama sekali.

Setelah beberapa jam, menyampaikan hal-hal penyerahan pekerjaan dari Lanxi oleh Zhou Hesi selesai, dia mengangkat tangannya dan memijat-mijat lehernya.

Melihat gerakannya ini, Zhou Hesi berkata kepadanya sambil tersenyum: "Terlalu lelahkah hari ini, pulang nanti istirahat lebih awal."

Lanxi tersenyum sambil menggelengkan kepala, "Tidak apa-apa, aku tidak begitu lemah." Dia duduk dalam satu posisi yang sama untuk waktu yang lama, sehingga lehernya terasa tidak nyaman.

Setelah berbicara dengan Zhou Hesi, Lanxi secara spontan mengambil ponselnya.

Dia mengambil ponsel terutama untuk menghubungi Jiang Sisi, perihal pergi ke Bali untuk merawat janin belum diberitahukannya kepada Jiang Sisi.

Hal yang begitu penting, pastinya harus membiarkan Jiang Sisi tahu.

Lanxi mengambil ponsel dengan tujuan mengirim WeChat kepada Jiang Sisi, tetapi malah terlihat rekomendasi berita dari aplikasi.

Judul berita yang direkomendasikan itu terdapat namanya.

--Lanxi makan siang bersama dengan Direktur Zhou, interaksi mereka tampak intim, sepertinya sedang menjalin hubungan.

Setelah melihat judul ini, raut wajah Lanxi langsung berubah.

Media-media ini, benar-benar tidak bermaksud membuat dirinya hidup tenang.

Lanxi merasa bahwa ketika dia bergaul dengan Zhou Hesi, dia sudah berusaha sebisa mungkin untuk menghindari aksi intim. Meskipun mereka makan siang bersama, tetapi tidak melakukan tindakan yang tidak pantas. Zhou Hesi juga sangat menghormatinya, bahkan jalan berdampingan pun jarak mereka tidak akan terlalu dekat.

Tetapi bagaimana mungkin media mempedulikan hal-hal ini, mereka hanya peduli bagaimana agar bisa membesar-besarkan masalah.

Sekarang, asalkan mereka merilis berita tentang Lanxi dan Lu Yanting, mereka pun akan mendapatkan banyak jumlah klik masuk dan penonton.

Media itu sendiri memang mata pencaharian dengan bergantung pada perhatian publik, demi menarik perhatian masyarakat, media hiburan bisa melakukan apa saja.

Lanxi mengklik berita itu dan melihatnya. Berita itu dirilis beberapa jam yang lalu. Pada saat itu dia seharusnya baru saja selesai makan dengan Zhou Hesi.

Hehe, kemampuan kerja mereka cukup cepat.

Selesai membaca, Lanxi keluar dari aplikasi itu.

Saat dia melihat berita itu, Zhou Hesi juga melihatnya.

Zhou Hesi bukan sengaja melihat ponselnya, benar-benar hanya sekilas terlihat.

Dia terlihat foto terlebih dahulu, kemudian barulah mengerti apa yang terjadi.

Media di Kota Jiang benar-benar... ... Tidak mau melepaskan Lanxi.

Zhou Hesi melirik ekspresi Lanxi, kemudian bertanya padanya, "Perlukah aku mengklarifikasinya?"

Dia tahu, Lanxi selalu keberatan akan kesalahpahaman orang lain terhadap hubungan mereka.

Dia mengerti karakter Lanxi, jika kesalahpahaman orang lain pada hubungan mereka semakin berat, pada akhirnya pasti akan mempengaruhi hubungan mereka berdua.

Zhou Hesi tahu bahwa Lanxi tidak akan menerimanya untuk sementara waktu ini, tetapi dia tidak ingin dirinya dijauhi oleh Lanxi hanya karena faktor-faktor luar seperti ini.

Ketika Zhou Hesi menanyakan usulan ini, hati Lanxi tersentuh.

Sangat terharu.

Zhou Hesi benar-benar selalu berpikir untuknya.

Setiap kali terjadi sesuatu, dia selalu berdiri di pihaknya dan berpikir untuknya.

Benar-benar tidak mudah untuk bisa bertemu orang sepertinya.

Dibandingkan dengan Lu Yanting--

Sudahlah, kenapa terpikirkan dia lagi.

Mereka sudah cerai, untuk apa memikirkannya lagi.

Lanxi kembali fokus, menggelengkan kepalanya pada Zhou Hesi, "Tidak apa-apa, biarkan mereka saja."

Lagipula, dia akan segera meninggalkan Kota Jiang ke Bali, dalam enam bulan ke depan atau bahkan setahun, dia tidak akan kembali ke sini.

Nantinya Kota Jiang pasti akan menemukan sosok kontroversial yang lebih baik untuk menggantikannya.

Jika tidak ada kesempatan untuk memotretnya lagi, media ini secara alami akan melepaskannya.

Mendengar Lanxi berkata demikian, Zhou Hesi mengangguk.

Setelah selesai bicara dengan Zhou Hesi, Lanxi mengirim WeChat kepada Jiang Sisi.

Di WeChat, Lanxi dengan singkat menyampaikan rencana perawatan janin kepada Jiang Sisi, kemudian mengajaknya keluar untuk perpisahan makan malam.

Jiang Sisi seharusnya memiliki pertemuan bisnis di malam ini, tetapi begitu mendengar Lanxi mengatakan bahwa dia akan pergi besok sore, dia langsung tidak sabar.

Jadi, dia pun membatalkan pertemuan bisnis itu, bergegas ke Dongjin.

Mereka makan malam di villa. Tentu saja tidak mungkin masak sendiri, karena Lanxi, Jiang Sisi, dan Zhou Hesi semua tidak terlalu pandai memasak.

Jadi, mereka memesan makanan dari luar.

Sebenarnya, mereka awalnya ingin makan di luar, tetapi mempertimbangkan bahwa mereka baru saja tertangkap basah siang hari tadi, jika tertangkap basah lagi oleh paparazi di malam hari, pasti akan sangat mempengaruhi suasana.

Oleh karena itu, Lanxi mengusulkan ide untuk memesan makanan dari luar dan memakannya di vila, begitu dia menyampaikan itu, Jiang Sisi dan Zhou Hesi pun menyetujuinya.

Mereka bertiga akhirnya menuju villa secara bersamaan.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu