Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 42 Apakah Bos Lu Sudah Bahagia (1)

Wajah Lanxi memang sudah pucat karena datang bulan, tetapi ditambah dengan emosional berlebihan setelah berbicara, badannya sampai bergetar. Lanxi sama sekali tidak bisa mengontrol emosinya sekarang.

Lanxi tiba tiba muncul membuat Lu Yanting mengerutkan alisnya. Lu Yanting menundukkan kepalanya dan melihat Lanxi berjalan tanpa memakai sepatu.

Wanita ini benar benar tidak tahu harus menyayangi badannya sendiri, padahal pagi hari dia bahkan sakit sampai makan obat sekarang dia malah berjalan kemana mana tanpa memakai sepatu. Lu Yanting berpikir.

“Lanxi, mengapa kamu berbicara seperti itu?” Lan Zhongzhi merasa dihina. Dia diperlakukan begitu oleh Lanxi di hadapan Lu Yanting, tentu saja dia merasa malu.

Lanxi sama sekali tidak peduli dan malah tertawa dengan dingin, “Apakah kata kataku salah? Waktu kamu pukul aku demi wanita itu, kamu tidak pernah berpikir suatu hari aku bisa berada di posisi lebih tinggi kan?”

“Aku akan mengambil semua barang yang kamu ingin berikan ke wanita itu!” Lanxi sudah tidak bisa mengontrol emosinya. Setiap kali dia melihat Lan Zhongzhi, dia hanya bisa teringat semua hal yang buruk.

Lu Yanting hanya berdiri di samping dan melihat Lanxi. Jelas, penyakit Lanxi kambuh lagi.

“Pergi! Semuanya pergi dari aku!” Lanxi melemparkan gelas kaca yang berada di meja kearah Lan Zhongzhi. Lan Zhongzhi menghindar dan gelas tersebut jatuh ke arah lemari yang berada di belakang.

“Kamu sedang gila apa lagi?” Lan Zhongzhi melihat dan sudah tahu bahwa penyakit Lanxi kambuh lagi

“Kamu menyebut siapa orang gila?” Lanxi berjalan ke arahnya dengan cepat. Lanxi bahkan menginjak pecahan kaca gelas yang berada di lantai, tetapi dia sama sekali tidak menyadarinya.

“Jika aku adalah orang gila, aku akan membunuhmu sekarang!”

“Cukup” Lu Yanting meninggikan suaranya. Dia melingkarkan tangan kearah Lanxi kedalam pelukannya dan Lu Yanting jelas merasakan badan Lanxi bergetar ketika dia menggendongnya.

Lu Yanting menatapnya dan berbisik dengan suara kecil, “Jangan bicara lagi”

“Bahkan kamu juga berpihak ke mereka?!” Mendengar kata kata Lu Yanting, Lanxi tiba tiba menjadi sedih. Lanxi mengangkat tangannya dan menampar ke muka Lu Yanting dengan kuat. Setelah itu, Lanxi melepaskan dirinya dari pelukan Lu Yanting dan berlari keluar dari ruang baca.

Lan Zhongzhi merasa sangat kaget, dia tidak pernah berpikir Lanxi memiliki keberanian untuk memukul Lu Yanting.

“Yanting… kondisi mental Lanxi tidak begitu bagus. Aku akan mengawasinya dengan baik lain kali” Lan Zhongzhi menjelaskan

“…” Lu Yanting tidak berkata

Lan Zhongzhi mengamati ekspresi Lu Yanting dan sekali lagi menyebutkan masalah tentang tanah, “Kalau begitu, masalah persetujuan…”

“Waktu sudah malam. Tolong kembali dulu” Lu Yanting tidak memberikan Lan Zhongzhi jawaban yang pasti

Masalah ini, Lu Yanting masih perlu mempertimbangkannya.

…..

Setelah 10 menit, Lan Zhongzhi pun pergi

Lu Yanting berdiri di ruang baca dan melihat sekelilingnya yang berantakan. Lantai ruang baca berwarna abu abu putih dan bisa melihat bekas darah yang jelas di atas pecahan kaca gelas. Bekas itu ditinggalkan oleh Lanxi ketika dia berjalan tadi.

Wanita itu bahkan menginjak pecahan dengan kaki telanjang. Apakah dia sudah tidak ingin hidup lagi?

Lu Yanting menyentuh bagian wajah yang ditampar oleh Lanxi dan berjalan keluar dari ruang baca

**

Di dalam kamar tidur, Lanxi sedang duduk di sudut sambil memeluk sikunya. Rambutnya sangat berantakan sampai wajahnya sudah tidak bisa dilihat dengan jelas.

Lu Yanting membuka pintu kamar tidur dan melihat Lanxi. Dia berjalan ke depan Lanxi dan mengangkatnya. Lanxi sedang melamun dan tidak menyadari ada yang memasuki pintu. Ketika dia tiba tiba diangkat oleh Lu Yanting, secara tidak sadar dia ingin memukul Lu Yanting. Sekali lagi, Lanxi menampar Lu Yanting. Tetapi kali ini, Lu Yanting menghindarnya.

Lu Yanting meletakkan Lanxi di atas tempat tidur dan menatapnya, “Apakah kamu sudah kecanduan memukul orang?”

Lanxi tidak berbicara. Lu Yanting memegang pergelangan kakinya dan merasa emosi setelah melihat kakinya yang terluka. Apaakah wanita ini tidak tahu bagaimana untuk menulis kata ‘sakit’?

Lu Yanting mengambil kotak obat dan mulai menangani luka yang berada di telapak kaki Lanxi. Lanxi secara tidak sadar menarik kakinya sendiri karena dia merasa sakit ketika obat mengenai kaki Lanxi. Tetapi Lu Yanting malah menahan kaki Lanxi dengan erat. “Apakah kamu sudah tahu sakit sekarang? Bukankah kamu sangat berani tadi?” Nada suaranya sangat tidak ramah

Lanxi tidak menjawabnya dan berusaha untuk menahan rasa sakit. Dia tahu Lu Yanting sedang menertawakannya. Tetapi terpikir kejadian di ruang baca tadi, Lanxi benar benar tidak bisa mengontrol dirinya pada waktu itu. Baru baru ini, emosinya sudah makin susah di kontrol dan ini merupakan sebuah tanda yang buruk.

Setelah mengoleskan obat ke kaki Lanxi, Lu Yanting berjalan meninggalkan kamar. Lanxi bersuara dengan ragu sebelum Lu Yanting pergi, “Bos Lu”

“Kenapa?” Lu Yanting menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang

Lanxi menatap ke mata Lu Yanting dan bertanya, “Kamu tidak menyetujui kemauan dia kan?”

Lu Yanting tidak menjawab.

Lanxi, “Bisakah kamu tidak membantu dia?”

Lu Yanting, “Ini bukan masalah yang kamu harus pikirkan”

Lanxi: “….”

Lanxi membuka mulutnya dan ingin berkata sesuatu. Tetapi Lu Yanting sudah pergi sebelum Lanxi sempat berkata apa apa lagi. Keadaan kamar sangat sunyi dan ditambah dengan aroma terapi yang wangi, Lanxi tertidur dalam waktu pendek.

Ditambah hari Sabtu dan minggu, Lanxi istirahat di rumah selama 4 hari dan kondisinya sudah agak membaik. Meskipun liburan belum berakhir pada hari Senin, Lanxi sudah pergi bekerja seperti jam biasa. Karena sudah beberapa hari tidak bekerja, kerjaan Lanxi ada sedikit menumpuk.

Lanxi harus selesai mengatur Jadwal bulan depan Lu Yanting dan membawa hasilnya ke Lu Yanting untuk meminta tanda tangannya. Lanxi langsung mulai bekerja setelah dia sampai di kantor. Karena Lanxi sudah beberapa hari tidak kerja, kerjaan mengantar kopi ke ruang Lu Yanting sudah dikerjakan oleh orang lain. Tetapi gossipan kantor tidak berubah sedikit pun.

“Tadi aku mengantar kopi ke ruang direktur Lu dan melihat seorang nona yang muda datang mencarinya! Sepertinya nona itu adalah putri keluarga Lan…”

“Oh.. sepertinya nona itu adalah adik kelas Direktur Lu?”

Putri keluarga Lan.

Mendengar kata kunci ini, Lanxi sudah tahu siapa yang mereka bicarakan.

Hahaha

Karena Lan Zhongzhi tidak berhasil meminta bantuan Lu Yanting, sekarang menjadi Lan Zhixin yang menjualkan dirinya?

Lu Yanting bisa menyukai badan Lan Zhixin yang kurus dan tidak berisi itu?

Ketika orang kantor bergossip tentang Lu Yanting, mereka akan memperhatikan ekspresi Lanxi. Hari ini mereka juga begitu, tetapi Lanxi hanya diam dan tidak memasan ekspresi apa apa kali ini.

Lu Yanting tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Lan Zhixin. Lanxi sudah mengetahui ini sejak dulu. Lagipula, tipe seperti Lan Zhixin juga bukan tipe yang akan disukai oleh Lu Yanting.

….

Ruang kantor di lantai atas

Lan Zhixin duduk di atas sofa dan menyerahkan kartu undangan ke Lu Yanting.

“Ini adalah undangan yang ketua jurusan kampus meminta saya untuk menyerahkan ke kak Yanting. Mereka berharap kak Yanting bisa menghadiri acara ini” Lan Zhixin memberikan sebuah senyuman yang sangat cerah

Universitas T akan mengadakan sebuah acara yang mengundang alumni universitas setiap 4 tahun. Alumni diundang rata rata adalah orang yang terkenal. Mereka akan berkumpul bersama dan bertukar pengalaman, bahkan kadang kadang mereka juga akan bekerja sama di bidang bisnis setelah acara itu.

“Oke. Saya akan menghadiri acaranya” Lu Yanting menganggukan kepalanya

Lan Zhixin melihat wajah Lu Yanting dan merasa jantungnya berdetak dengan cepat. Dia benar benar sangat menyukai Lu Yanting.

Pria ini seharusnya milikku, tetapi Lanxi malah merebutnya. Lan Zhixin berpikir. Berpikir sampai sini, Lan Zhixin merasa marah.

“Ketua jurusan sering berbicara tentang kamu, dia berkata bahwa kamu adalah contoh baik kampus kita” Lan Zhixin berusaha mencari topik dengan Lu Yanting.

Mungkin karena usianya sangat muda, Lan Zhixin terlihat sangat murni ketika dia senyum. Lu Yanting selalu berpikir Lan Zhixin bukan orang yang jahat, jadi dia selalu bersikap baik kepadanya.

“Tetapi, aku tidak memiliki kecerdasan dalam masalah berbisnis” Lan Zhixin sepertinya mengingat sesuatu yang menyedihkan dan menghela sebuah nafas

“Baru baru ini terjadi masalah di perusahaan ayahku dan aku tidak bisa berbuat apa apa untuk membantunya” Berkata sampai sini, Lan Zhixin jelas terlihat sedih

Lan Zhixin diam diam mengawasi ekspresi Lu Yanting dan tidak berbicara lagi setelah melihat Lu Yanting tidak memilik maksud untuk memberikan reaksi apa apa.

“Kalau begitu, saya tidak menganggu kak Yanting lagi” Lan Zhixin berdiri

“Iya” Lu Yanting mengantar Lan Zhixin sampai depan pintu kantornya. Kebetulan, mereka bertemu dengan Lanxi yang pas datang untuk mengantar jadwal kepada Lu Yanting. Lan Zhixin merasa agak kaget setelah melihat Lanxi dan dia hampir jatuh. Melihat Lan Zhixin yang sudah mau jatuh, Lu Yanting mengulurkan tangannya dan memegangnya.

Melihat tingkah laku Lan Zhixin, Lanxi bisa menahan dan tertawa dengan ejekan. Setelah sekian banyak tahun, cara cari perhatian Lan Zhixin masih tetap tidak berubah.

Mendengar tertawa Lanxi, Lan Zhixin langsung menjauh dari Lu Yanting dan berkata, “Kak, maaf. Aku bukan sengaja…”

“Kalau kamu benar benar sadar diri, jauhkan dirimu dari aku” Lanxi tidak melihat wajah Lan Zhixin yang berpura pura.

“Saya akan pulang dulu” Lan Zhixin berkata dengan nada dan wajah yang kasihan dan sedih.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu