Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 129 Apakah Kamu Cinta Denganku (4)

Setelah mandi, Lu Yanting turun ke lantai bawah.

Kebetulan Lanxi sudah selesai makan, barusan membuang sampah.

keduanya saling menabrak, Lanxi melihat ekspresi wajah Lu Yanting sedikit masam, tersenyum : “tidak senang?”

Lu Yanting tidak menjawab, menatapnya, kemudian kembali ke dapur.

Lanxi : “…..”

O, sepertinya sungguh tidak senang.

Kalau begitu, dia tidak mengganggu.

**

Setelah makan dengan kenyang, Lanxi mandi, kemudian mengambil ponselnya.

Tadinya mau bermain game, tetapi baru saja mengambil ponsel langsung melihat pesan dari Zhou Hesi.

Ia menanyakan persoalan kantor, sepertinya Zhou Hesi juga sudah membaca berita.

Zhou Hesi : “Bagaimana rasanya menjadi CEO?”

Lanxi membalas emoticon senyum kepadanya, kemudian membalas : kamu sendiri juga CEO bukan, Bos Zhou~

Zhou Hesi : tapi bicara serius, badanmu tidak begitu sehat, jangan bekerja terlalu lelah.

Lanxi : iya, aku dengar katamu.

Zhou Hesi : oiya, jam tangannya suka?

Dia menanyakan hadiah ulang tahun sebelumnya.

Lanxi : suka, terima kasih, tunggu kamu ulang tahun aku akan memberikanmu hadiah yang besar.

Zhou Hesi juga membalasnya emoticon senyum.

Lanxi mengobrol sebentar dengan Zhou Hesi, Zhou Hesi bilang di sana sedang mau rapat, Lanxi segera menyuruhnya kembali sibuk, kemudian tidak lanjut mengobrol lagi.

Setelah mengobrol, Lanxi menguap, mulai mengantuk.

Ia mematikan lampu kamar, kemudian menghidupkan lampu tidur bersiap untuk tidur.

Lanxi tidur tidak terbiasa menutup semua lampu, jika sekelilingnya gelap, ia merasa sangat tidak aman.

Lanxi baru saja bersiap untuk tidur, pintu kamar tiba-tiba terbuka, sangat kuat.

Lanxi terbangun karena suara ini, rohnya baru saja mau tertidur sudah terbangunkan lagi.

Ia bangun melihat, melihat Lu Yanting disana.

Dia gila?

Melampiaskan ketidak senangan pada pintu kamar?

Ketika Lanxi sedang memakinya dalam hati, Lu Yanting menghampiri kasurnya.

Kemudian, Lanxi mencium bau bir yang menyengat.

Baru saja sebentar, ia sudah mabuk?

Lagipula baunya sangat menyengat, berapa banyak yang sudah diminum?

“Kamu, wu…”

Lanxi baru saja mau berbicara, Lu Yanting mencondongkan badannya dan menggigit bibirnya.

Iya tidak salah, gigit bukan cium.

Tindakan dia seperti sedang melampiaskan sesuatu, tidak ada lembut-lembutnya.

Lanxi sedikit marah, mengangkat tangannya berusaha menolak dan mendorong badannya, mau menghentikan tindakan mabuk yang tidak berotak ini.

Tetapi, Lu Yanting tidak berniat melepaskan, langsung menggigitnya sampai terbaring ke kasur.

Lanxi memakinya dalam hati, dengan kejam, ia menggigit bibirnya dengan gigi.

Kemudian, dia berdarah.

Lu Yanting terasa sakit, langsung melepaskannya.

“Kamu gila.” Lanxi memegang-megang bibirnya, bibirnya penuh dengan darah, sedikit menjijikan.

Lu Yanting memegang dagu Lanxi, dengan kosong menatapinya.

Tatapannya sangat rumit, Lanxi tidak mengerti.

Pastinya dia tidak mengerti.

Dia sedang berpikir apa, tidak ada berhubungan sama sekali dengannya.

Mata Lu Yanting sedikit berkaca-kaca, mengetatkan rahangnya, seperti sedang menahan sesuatu.

“Kenapa.” Dia menggerakkan bibirnya, akhirnya mengeluarkan sepatah kata.

Lanxi tidak mengerti apa yang sedang ia katakan, menatapinya dengan bingung.

“Kamu minum banyak?” Lanxi mengingatkannya, “sebaiknya Bos Lu jangan gila di tempatku, emosiku tidak bagus, kali ini aku menggigit bibirmu, seterusnya aku tidak tau apa yang akan kulakukan.”

Lanxi sama sekali tidak menoleransi Lu Yanting, apapun yang dia lakukan jika itu keterlaluan, dia tidak ingin menahannya.

Tatapan Lu Yanting tetap terkunci pada Lanxi, tidak lama, dia mengeluarkan suara yang serak : “Apakah kamu cinta denganku?”

Lanxi : “…..”

Dia hampir saja mengira telinganya bermasalah.

Ini kata-kata yang ducapkan Lu Yanting?

Seorang Bos Lu, bisa menanyakan pertanyaan ini.

Dia benar-benar sudah mabuk.

Atau bisa jadi, ia menganggapnya sebagai orang lain?

Lanxi menajamkan bibirnya, tersenyum sambil mengingatkannya : “Bos Lu, aku bukan nyonya Gu.”

“……jawab aku.” Lu Yanting memegang erat bahunya, dengan kuat.

Kali ini, Lanxi mulai merasa sakit.

“Apa yang kamu lakukan?” Lanxi mendorong dengan kuat, “Kamu menyakitiku, lepaskan!”

Dia sangat galak, dan juga sedikit merendahkannya.

Lu Yanting melepaskannya, tetapi tatapannya tetap menatapinya, kemudian bertanya lagi : “cinta aku tidak?”

Lanxi benar-benar ingin tertawa.

Betul, dia sungguh ingin tertawa, tertawaan yang sangat menyindir.

Dia mengangkat tangannya, memegang wajah Lu Yanting, tersenyum dan berkata : “Bos Lu sungguh sudah mabuk, sudah begini dewasa, bahas cinta atau tidak cinta, apa tidak kekanak-kanakan.”

Lu Yanting tidak berkata, masih menatapnya : “……”

“Sebaiknya Bos Lu kembali tidur, aku juga sudah ngantuk, besok masih harus bekerja.”

Lanxi mengangkat tangannya dan mengelus kepala Lu Yanting.

Lu Yanting : “……”

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu