Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 255 Tuan Lu Cemburu? 1

Tentu saja Zhou Hesi tahu mengapa Lu Yanting bertanya begini, tetapi ia tidak kesal, wajahnya masih memiliki senyum yang mirip dengan biasanya.

Dia melirik otot-otot perutnya dan berkata sambil tersenyum: "Tentu saja tidak, kan lagi dirumah, santai saja."

Setelah sampai di sini, Zhou Hesi berhenti sejenak, setelah mengikuti, "Tuan Lu tidak akan ilfeel, kan?"

Lu Yanting ragu-ragu, mengabaikannya dan langsung pergi ke Lanxi.

"Apakah kamu barusan berencana untuk bermain piano?" Lu Yanting menebak dengan benar, Lanxi telah berdiri di depan piano.

Lanxi tidak menyangka Lu Yanting akan menanyakan hal ini. Ketika Lu Yanting menyebutkan bermain piano, matanya melembut: "Ya, kenapa?"

"Aku ingin mendengarnya, boleh?"

Lu Yanting belum pernah mendengar Lanxi memainkan piano untuknya, tetapi Lu Yanting memiliki kesan khusus tentang suara pianonya.

Ketika dia memainkan piano, dengan temperamennya di saat normal sama sekali tidak sama.

Begitu Lu Yanting berkata seperti ini, Lanxi ingat sebelumnya saat ketika dia memainkan lagu Lullaby.

Saat itu, Lu Yanting sangat akomodatif padanya. Saat itu juga, Lu Yanting memikirkan hubungan seks--

Apa yang terjadi kemudian?

Ketika Lanxi mengingat sebelumnya, wajah Lanxi tidak terlalu baik.

Karena itu, Lanxi tidak membalas kata-kata Lu Yanting, berbalik untuk berjalan langsung ke piano.

Setelah Lanxi duduk, Zhou Hesi berkata, "Bagaimana dengan lagu ‘City in the Sky’? "

Lanxi menatapnya: "Apakah kamu ingin mendengarkannya?"

Zhou Hesi mengangguk, "Ehn."

Lanxi: "Oke."

"... Aku ingin mendengar lagu ‘Heroes’." Setelah Lanxi menjawab Zhou Hesi, Lu Yanting kemudian mengikuti.

Lanxi tidak menyangka. Dia juga tahu "Heroes", dia terkejut selama beberapa detik, lagipula Gu Jingwen juga bermain piano.

Dalam hal ini, tidak mengherankan bahwa Lanxi mengerti ini.

"Aku tidak mau." Lanxi menolak Lu Yanting secara langsung dan kemudian mulai bermain "City in the Sky".

Ketika Lanxi memainkan piano, Zhou Hesi dan Lu Yanting berdiri di dekat piano.

Lu Yanting sekarang memperhatikan Lanxi dan tidak punya waktu untuk peduli apakah Zhou Hesi mengenakan pakaian atau tidak.

Dibandingkan dengan Lu Yanting, Zhou Hesi kurang serius.

Zhou Hesi menatap Lanxi sebentar dan kemudian, matanya menoleh ke arah Lu Yanting.

Sebagai seorang pria, ia dapat menerka apa yang dilihat Lu Yanting.

Lu Yanting menatap Lanxi seperti itu. Meski Lanxi tidak menanggapinya, Zhou Hesi merasa dirinya terisolasi dari dunia mereka berdua.

Menyadari hal ini, dadanya agak sesak.

Zhou Hesi menarik sudut mulutnya dan berbalik ke atas.

Kemudian hanya ada Lu Yanting dan Lanxi di ruang tamu.

Lanxi memainkan pianonya dengan keras, Lu Yanting memperhatikannya dengan serius, sehingga tak satu pun dari mereka memperhatikan Zhou Hesi akan naik.

.........

Di akhir lagu, Zhou Hesi mengenakan T-shirt dan Lanxi menemukan sesuatu yang aneh.

"... Kamu dari lantai atas?" Lanxi berbalik untuk bertanya pada Zhou Hesi.

Zhou Hesi "Ehn" berkata, "Keatas, untuk berpakaian."

Lanxi bercanda dengan dia, "kenapa kamu tidak tunjukkan bentuk tubuhmu?”

Zhou Hesi mengangkat alis: "Kamu ingin melihat?"

"Dia tidak mau." Kali ini, sebelum Lanxi menanggapi, Lu Yanting menjawab terlebih dahulu.

Zhou Hesi mendengar Lu Yanting berkata seperti ini, tersenyum: "Tuan Lu, apakah kamu cemburu?"

Wajah Lu Yanting menjadi lebih gelap: "Cemburu denganmu apanya?"

"Sudah-sudah..." Lanxi mendengar dua pria besar itu berdebat, sakit kepala.

Lu Yanting menjadi kekanak-kanakan itu sudah biasa, tapi hari ini Zhou Hesi juga menjadi kekanak-kanakan dan keduanya seperti anak kecil yang belum dewasa.

Lagi pula secara obyektif, tubuh Zhou Hesi memang lebih baik daripada Lu Yanting. Meskipun Lu Yanting juga memiliki otot, Zhou Hesi menyukai olahraga luar ruangan dan fitnes, tentu saja Lu Yanting tidak dapat dibandingkan.

"Zhou Hesi, kamu belum sarapan. Ayo makan dulu." Lanxi takut mereka berdua akan bertengkar, jadi dia dengan cepat memikirkan cara untuk melerai mereka.

Zhou Hesi juga tahu mengapa Lanxi melakukannya dan dia mengangguk sambil tersenyum, "Oke, kalau begitu aku akan pergi makan dulu dan aku akan kembali menemanimu nanti."

Selesai berbicara setelah, Zhou Hesi menatap Lu Yanting lagi dan tersenyum padanya.

Senyum penuh provokasi.

Lu Yanting diejek oleh Zhou Hesi dan dia hampir mulai bertengkar lagi.

Untungnya, Zhou Hesi pergi tepat waktu, kalau tidak dia akan lepas kendali.

Setelah Zhou Hesi pergi, Lu Yanting menatap Lanxi lagi.

Lu Yanting menggerakkan bibirnya dan hendak berbicara dengan Lanxi, tetapi dihentikan Lanxi.

Lanxi menatapnya dan berkata kepadanya, "Bisa tidak, kamu tidak begitu membosankan?"

Lu Yanting: "... apa?"

Lanxi: "Jangan bertengkar dengan Zhou Hesi, tidak ada gunanya."

Lu Yanting mendengar Lanxi berkata seperti ini, dia langsung membela dirinya: "Aku tidak berdebat dengannya. Barusan, tidakkah kau lihat, selalu dia duluan yang provokasi aku."

Lu Yanting seperti anak kecil yang menuntut seorang guru di taman kanak-kanak.

Lanxi memutar bola matanya, kemudian mengingatkannya dengan dingin: "Ketika barusan masuk, kamu mengejek Zhou Hesi tidak mampu membeli pakaian.”

"Bukankah dia sengaja memperlihatkan di depanmu tanpa pakaian?" Ketika sampai pada hal ini, nada bicara Lu Yanting agak naik.

“Tidak berpakaian bagaimana?" Lanxi mencibir Lu Yanting. "Apakah celana olahraga di bawahnya hiasan?"

Lu Yanting: "Hanya pakai celana, kan?"

"..." Lanxi sedikit terdiam.

Sebelumnya Lanxi hanya merasa Lu Yanting memiliki temperamen buruk dan gengsian, tetapi tidak disangka kekanak-kanakannya malah lebih mengerikan.

Lanxi menatap Lu Yanting dan berkata kepadanya, "Tubuh Zhou Hesi bagus, aku suka melihatnya ketika dia tidak berpakaian. Kamu puas sekarang?"

Lu Yanting: "..."

"Dan pikirkan sekarang," Lanxi melanjutkan berkata, "Aku lajang sekarang dan aku ingin melihat apa pun yang aku inginkan. Bahkan jika aku tidak lajang, aku punya hak untuk menghargai lawan jenis lain."

"..." Lu Yanting tidak bisa mengatakan sepatah kata pun atas jawaban Lanxi.

Lu Yanting hanya bisa batuk untuk menutupi rasa malunya.

"Aku akan mencuci tangan."

Setelah mengatakan ini, Lu Yanting berbalik dan pergi ke kamar mandi di lantai bawah.

Sebenarnya, Lu Yanting tidak pergi untuk mencuci tangan.

Setelah memasuki toilet, Lu Yanting membuka sabuk, mengangkat bajunya, menatap otot-otot perutnya.

Sebenarnya ia juga memiliki otot perut. Selama masa sekolahnya, ia banyak berolahraga. Meskipun dia tidak punya banyak waktu setelah bekerja, dia terkadang berolahraga.

Selain itu, Lu Yanting dilahirkan dalam kondisi tubuh yang bagus dan memiliki wajah yang tampan.

Sebelumnya Ia juga sering dipuji karena wajah tampannya- tapi Lanxi tampaknya tidak pernah memujinya.

Namun, Lanxi barusan mengatakan Zhou Hesi memiliki tubuh yang bagus dan Lu Yanting tidak tahan.

Dia melihat ke cermin dan menatap otot-otot perutnya untuk sementara waktu, wajahnya agak jelek.

**

Setelah melihat di cermin, Lu Yanting merapikan pakaiannya dan berjalan keluar dari kamar mandi.

Barusan keluar dan menerima pesan dari grup.

pesan dalam grup itu dari Hui Ling dan dia berkata: Kak Lu, kita sudah berada di jalan sekarang dan kita akan tiba di sore hari ~!

Lu Yanting mengirim alamat langsung dalam grup: Aku sudah membeli rumah baru di sini, kamu bisa tinggal di sini.

Awalnya Lu Yanting ingin memesan hotel untuk mereka, tapi memikirkan lagi, lebih nyaman di rumah Lu Yanting. Lebih dekat dengan tempat tinggal Lanxi dan lebih mudah menemukan Zhou Hesi.

Tentu saja, Lu Yanting tidak akan membicarakan ide ini.

Setelah Lu Yanting mendapat pesan, Zhou Hesi baru saja selesai sarapan dan kembali ke ruang tamu.

Setelah kembali ke ruang tamu, Zhou Hesi sepertinya memikirkan ada masalah. Dia bertanya pada Lanxi, "Apakah hasil USG kemarin sudah diambil pas check-up terakhir?"

Lanxi "Ehn" berkata, "Di laci kedua meja samping tempat tidur di kamarku."

Lanxi tahu bahwa Zhou Hesi harus melihat hasil USG, sebelumnya akan melihat hasil pemeriksaannya. Lanxi tidak berpikir ada yang salah dengan ini.

Lu Yanting berdiri di samping, mendengarkan interaksi di antara mereka berdua, wajahnya semakin gelap.

Lanxi dan Zhou Hesi mengatakan dengan akrab tentang kamar tidur.

Ditambah, mendengar perkataan Lanxi bahwa Zhou Hesi sering pergi ke kamarnya.

Memikirkan ini, Lu Yanting menggertakkan giginya.

Dia, mau, memukul, orang---

"Maukah kamuu ambilkan untukku?" Zhou Hesi jarang menyuruh Lanxi.

Lanxi tidak merasakan firasat apa-apa, dia mengangguk ke Zhou Hesi dan naik ke atas.

Lu Yanting berdiri di sana, mengawasi Lanxi naik ke lantai atas.

Ketika Lanxi sudah di lantai atas, Lu Yanting meraih kerah kaos Zhou Hesi dan menggertakkan giginya untuk memperingatkannya: "Awas kamu ya!!!!"

"Mau bertarung lagi?" Lanxi tidak ada di sana, Zhou Hesi tidak harus ramah dengannya. Zhou Hesi memandangi Lu Yanting dari atas ke bawah dan tersenyum mengejek: "Tuan Lu sepertinya kamu tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang kekuatanmu sendiri."

"Oh, kenapa kamu tidak bilang seperti ini ketika Lanxi ada di sini?"

Lu Yanting tidak bodoh. Jika Lu Yanting memukul Zhou Hesi pada saat ini, ketika Lanxi turun, orang yang disalahkan pasti dia.

Lu Yanting tidak sebodoh ini, toh, dia pasti tidak akan membiarkan Zhou Hesi menang.

Zhou Hesi tersenyum: "Alasan itu sangat sederhana. Aku ingin menjaga citra yang baik di depannya."

"Kemunafikan sejati." Lu Yanting mencibir, mengingat apa yang dikatakan Liyao sebelumnya.

Lu Yanting merasa bahwa Lanxi pasti tidak tahu bahwa Zhou Hesi sebelumnya telah memiliki banyak pacar.

"Jelas-jelas tidak cukup baik, tetapi berpura-pura baik. Kamu pikir orang lain tidak tahu apa yang telah kamu lakukan sebelumnya?"

Zhou Hesi diejek oleh Lu Yanting: "Oh ya?Tuan Lu, apa yang bermasalah dengan yang kulakukan sebelumnya?"

Lu Yanting "Oh," katanya, "Apa kamu berpura-pura? Bukankah kamu yang sering berhubungan dengan wanita lain dan berganti-ganti pacar? Menurutmu berapa lama kamu bisa menyembunyikan hal-hal itu?"

Zhou Hesi tertawa, setelah mendengar Lu Yanting berkata seperti ini, bahkan tertawa lebih keras.

Lu Yanting melihat Zhou Hesi tertawa seperti ini dan merasa Zhou Hesi memang nakal.

Zhou Hesi bangga dengan hal semacam ini?

Setelah menertawakan Lu Yanting, Zhou Hesi tersenyum dengan tenang dan dengan mudah mengakui: "Ya, aku memang berganti-ganti pacar, kenapa?"

Lu Yanting: "kalau begitu memang benar kamu berpura-pura sayang."

Zhou Hesi: "Kuperjelas sedikit, walaupun aku sering berganti-ganti pacar, sekarang aku sudah putus dengan mantan pacarku. Ketika putus, ya putus semuanya. Aku tidak akan balikan dengan mantan pacarku atau membiarkan mantan pacarku mengganggu kehidupanku, terlebih tidak akan demi mantan aku meninggalkan istriku saat pernikahan. "

Ketika Zhou Hesi mengatakan ini, suaranya dingin dan wajahnya serius.

Novel Terkait

Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu