Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 135 Muncul Masalah Di Tempat Lanxi (4)

Tadinya dia mengira dia paling tidak suka kalau ada orang yang mengungkit tentang penyakitnya, apalagi dalam kondisi seperti itu….sudah pasti dia akan mengamuk.

Ternyata, tiba-tiba pikirannya menjadi jernih.

Akan tetapi, respons dari para direksi itu membuat Lan Zhengzhong merasa lega.

Mereka adalah orang-orang yang lebih kuno, begitu mengetahui kalau Lanxi punya penyakit jiwa maka pasti mereka tidak akan membiarkan dia memangku jabatan itu lagi.

Jadi, besar kemungkinan dia akan menggantikan Lanxi pada rapat berikutnya.

**

Lanxi memeluk laptopnya dan kembali ke kantor.

Dia berjalan sangat cepat hingga sepatu heelsnya menimbulkan bunyi detak di lantai.

Tempat-tempat yang dilaluinya bahkan sampai berangin.

Setelah sampai di ruangan kantornya, Lanxi langsung mengunci pintu kemudian duduk di depan mejanya dengan kedua tangan menutupi matanya.

Benar-benar konyol.

Dulu dia pernah bersumpah kalau dia tidak akan membiarkan Lan Zhengzhong mempengaruhi suasana hatinya, bahkan menangis saja tidak mungkin.

Dia pikir dia sudah kebal terhadap apapun yang dilakukan oleh Lan Zhengzhong.

Namun kenyataannya tidak demikian.

Sedikit pun dia tidak menganggap Lanxi sebagai anak perempuannya.

Bahkan yang paling menjijikkan adalah, dia selalu menyuruh Bai Wanyan untuk membicarakan sesuatu dengan LanXi.

Amat sangat menjijikkan.

Lanxi merasa sangat sedih, dia merasa sedih pada dirinya sendiri, juga merasa sedih pada orang itu.

Kedua tangan Lanxi menutup matanya, dan tidak terasa telapak tangannya mulai basah.

Ada bulir-bulir air mata yang mengalir dari sela-sela jarinya, dan jatuh menetes di atas meja kantor.

Setelah beberapa saat kemudian, Lanxi merasa kalau dirinya seperti ini maka tidak akan ada gunanya.

Dia berdiri dengan tegap, kemudian pergi ke lounge.

Ternyata, riasannya sudah luntur.

Lalu dia mengambil tas make-upnya dan menambah riasan, tak lama kemudian dia sudah kembali seperti sedia kala.

Namun karena bekas menangis, maka matanya agak merah.

………

Hari ini, ada gosip baru lagi di internal Dongjin.

Kejadian di rapat direksi tadi, dengan cepat sudah menyebar di kantor.

Gosip memang demikian, sekalinya sudah tersebar maka akan menjadi semakin runyam.

Awalnya gosip yang beredar adalah Lanxi punya penyakit jiwa, lama-kelamaan gosipnya semakin keterlaluan, bahkan ada orang yang bilang kalau Lanxi pernah dirawat di rumah sakit jiwa karena penyakitnya parah.

Dan selanjutnya semua orang sedang mendiskusikan bagaimana Lanxi akan turun dari jabatannya.

Tentu saja, para karyawan wanita pasti fokus pada hubungan cinta Lanxi dengan Lu Yanting.

Semua orang bertanya-tanya kenapa Lu Yanting mau menikahi Lanxi yang menderita penyakit jiwa akut?

Ada yang menebak kalau dari awal Lanxi pasti menyembunyikannya, kalau tidak bagaimana mungkin Lu Yanting mau menerima seorang wanita yang punya penyakit jiwa sebagai istrinya.

Tentu saja ada juga orang yang merasa kalau saluran informasi Lu Yanting sangat luas, jadi dia pasti tahu hal ini, hanya saja karena Lanxi cantik maka dia tidak memperdulikan masalah kesehatan itu.

Jadi kesimpulannya, semua ini karena wajah Lanxi.

Orang-orang di kantor mendiskusikan hal ini sampai heboh.

Ketika Shu Ran pergi ke kantin untuk makan siang, dia sudah mendengar berbagai macam versi gosip itu.

Dia menyelesaikan makannya dengan cepat, kemudian meninggalkan kantin.

Setelah meninggalkan kantin, Shu Ran mengambil handphone kemudian menelepon Pan Yang.

Sebenarnya sudah dari dulu dia berhubungan dengan Pan Yang, ini adalah kemauan Lu Yanting.

Tugas yang diberikan oleh Lu Yanting kepada Shu Ran adalah, segala macam hal yang terjadi di Dongjin, dia harus segera memberitahu Pan Yang.

Terutama hal-hal yang berhubungan dengan Lanxi.

Dan dalam hal ini Shu Ran sangat kompeten, beberapa kali sebelumnya ketika ada masalah besar yang terjadi, yang pertama kali dilakukan adalah menelepon Pan Yang.

Kali ini, juga sama.

Teleponnya tersambung dengan cepat.

Pan Yang : “Ada masalah apa?”

Dia tahu kalau Shu Ran menelepon pasti ada masalah yang terjadi.

Shu Ran menarik napas dalam-dalam, kemudian dia menceritakan kejadian di rapat direksi hari ini pada Pan Yang, dan juga memberitahukan efeknya.

Setelah mendengarnya, nada suara Pan Yang berubah menjadi tegas : “Lalu sekarang Lanxi bagaimana?”

Shu Ran : “……. Dia sedang berada di kantornya dan mengunci pintu, tadi aku pergi mencarinya tapi dia tidak mau membukakan pintu.”

Pan Yang : “Baiklah, aku sudah tahu, kamu harus perhatikan pergerakannya.”

Shu Ran : “Baiklah, aku pasti akan memperhatikannya.”

………

Setelah dia selesai berbicara di telepon dengan Shu Ran, Pan Yang memijit keningnya yang berkerut.

Benar-benar tidak terpikirkan kalau akan terjadi masalah seperti ini.

Dia meletakkan cangkir kopi, kemudian berdiri dan pergi ke kantor Lu Yanting.

Dia berdiri di depan pintu, kemudian menarik napas dalam-dalam dan mengetuk pintu.

Lu Yanting : “Masuk.”

Pan Yang berjalan masuk dengan ekspresi wajah yang sangat serius.

Biasanya kalau dia menampilkan ekspresi wajah seperti itu, berarti ada masalah besar.

Melihat dia seperti itu, Lu Yanting bertanya : “Ada apa?”

Pan Yang mencerna sejenak, kemudian dia membuka mulut : “ada masalah…..di tempat Lanxi.”

Novel Terkait

Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu