Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 276 Kehidupan Setelah Menikah & Anak Kedua 2

Lu Yanting tidak sabar untuk mengetahui jenis kelamin anak itu, jadi dia secara khusus meminta Dokter Zhang untuk memeriksa jenis kelamin janin.

Setelah mengetahui Lanxi hamil anaknya, Lu Yanting lebih bersemangat. Malam itu, ia secara khusus mengundang dua orang, Zhou Jinyan dan Cheng Yi, untuk datang makan malam di rumah.

tiga bulan, Lanxi telah hamil.

Mulut Cheng Yi tidak berubah selama bertahun-tahun, dia tahu harusnya dia tidak mengatai Lanxi, tetapi dia tidak bisa menahannya setiap saat.

"Aku belum melihatmu dalam beberapa hari, kenapa berat badanmu bertambah cepat."

Lanxi melirik Cheng Yi, lalu kembali ke Lu Yanting dan berkata, "Aku ingin makan stroberi."

"Baik." Lu Yanting langsung menurutinya, siap untuk membelikannya.

Dia baru saja mengambil langkah, Lanxi menekan lengannya, "Jangan pergi."

"Ehn?" Lu Yanting bingung.

"Tuan Cheng, tolong." Pada titik ini, Lanxi menatap Cheng Yi dan mengerjap padanya.

"... Aku tidak akan membelinya untukmu jika bukan karena kehamilanmu ..."

Cheng Yi mengucapkan beberapa patah kata kepada dirinya sendiri, dan kemudian pergi keluar untuk membeli stroberi.

**

Saat kehamilan ini Lanxi tidak beristirahat lama seperti sebelumnya. Dia tidak melepaskan perusahaan sampai dia hamil sembilan bulan, baru istrirahat di balkon rumah.

Lu Hongjia secara bertahap makin pintar, sebelumnya Lanxi mengatakan kepadanya bahwa ada seorang adik perempuan di perutnya dan si kecil Lu Hongjia menyentuh perutnya setiap hari untuk memanggil adiknya.

Selama kehamilan kedua ini, Lanxi suka makan stroberi dan pada dasarnya memakannya setiap hari.

Setelah Lu Qingran mengetahui hal ini, ia tersenyum dan berkata, "Anak itu lahir namanya Xiao Caomei aja."

*(caomei =stroberi)*

Lanxi mendengar Lu Qingran berkata seperti ini, langsung menyimpulkan: "Apakah kamu suka makan jeruk ketika kamu hamil Cheng Zi?"

Lu Qingran mengangguk, "Ya, Fu Xing mencarikanku jeruk ke mana-mana selama musim panas."

………………

Xiao Caomei lahir pada bulan Juni.

Pada saat itu, adalah waktu terpanas di kota Jiang.

Pada hari Xiao Caomei lahir, ruang pasien penuh dengan orang.

Jiang Sisi, Zhou Hesi, Hui Ling, Zhou Jinyan, dan Cheng Yi semuanya ada di sini.

Xiao Caomei tidak begitu cantik ketika dia dilahirkan, tetapi jauh lebih baik daripada Lu Hongjia.

Mungkin juga karena dia adalah anak perempuan, jadi ketika Lu Yanting memandangnya, ia merasa membelanya.

"Hei, sangat lucu." Hui Ling mencondongkan tubuh ke tempat tidur dan menatap Xiao Caomei, yang baru saja dilahirkan, hatinya meleleh.

Sebelumnya dia tidak pernah melihat bayi yang baru saja lahir, ini pertama kali baginya.

Lanxi mendengar Hui Ling berkata seperti ini, mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Zhou Hesi yang berlawanan, "Kalau begitu kamu juga buruan."

Hui Ling malu kepada Lanxi dan tertawa dua kali.

Nama Xiao Caomei juga diberikan oleh Lu Bienian, nama panggilannya Lu Yixin.

*(Xiao Caomei nama panggilan, nama sertifikat Lu Yixin)*

**

Orang lain mengatakan anak perempuan lebih dekat dengan ayahnya.

Lu Yanting berpikiran sama.

Setelah Xiao Caomei tumbuh hari demi hari, Lu Yanting menyadari bukan seperti ini.

Itu sedikit kejam, Hongjia dan Xiao Caomei mendengarkan Lanxi tanpa syarat. Lu Yanting adalah seorang ayah dan sepenuhnya diabaikan oleh mereka.

Satu-satunya orang di rumah yang mendengarkannya, adalah Xiao Xiao.

Tetapi Xiao Xiao pergi ke sekolah asrama dan hanya kembali setiap dua minggu.

Sebagian besar waktu, hanya ada empat orang dalam keluarga dan bibi pengasuh.

Namun, karena sifat pria, Lu Yanting masih mencintai putrinya lebih dari putranya.

Xiao Caomei tumbuh hari demi hari, akan ada banyak konflik dengan kakaknya.

Ketika dua anak berebut mainan, Lu Yanting akan membela Xiao Caomei, dan putranya adalah orang yang dimarahi.

Karena sering dimarahi, Lu Hongjia tidak takut pada Lu Yanting sama sekali.

Tuan Lu, adalah pria yang berkuasa di luar, tapi saat kembali ke rumah, ia menempati peringkat kelima.

Yang keempat adalah piano Lanxi, yang dibawakan oleh Zhou Hesi.

Ketika mereka pulang dari Bali, Lanxi mengatakan kepada Lu Yanting mereka harus menemukan cara untuk membawa piano kembali.

Meskipun Lu Yanting tidak senang, tapi apa yang dikatakan istrinya pasti dia lakukan...

Setelah kehidupan sempurna mereka memiliki dua anak. Tentu saja, Lanxi dan Lu Yanting sering bertengkar.

Lanxi sering kehilangan kesabaran, Lu Yanting yang mengalah.

Dan dirinya juga sangat menikmatinya.

Namun, ketika di luar Lanxi masih mempunyai kesabaran untuk Lu Yanting.

Tapi jika di depan teman ... tidak perlu.

Setiap kali melihat Lanxi memperbudak Lu Yanting, Cheng Yi akan mencibir satu dua kalimat.

Lanxi pernah langsung berkata kepada Cheng Yi: "Karena kamu merasa sangat cinta dengan Lu Yanting, mengapa tidak gantikan jadi budak?"

Setelah mengatakan ini, Cheng Yi benar-benar menjadi "budak".

**

Kedua anak itu tumbuh dari hari ke hari dan dengan cepat sudah sekolah dasar.

Lu Hongjia dan Lu Yixin berbeda satu tahun dan memiliki kelas yang berbeda di sekolah yang sama.

Sekolah dua anak itu dipilih oleh Lu Yanting setelah melakukan survei dan perbandingan, itu adalah sekolah dasar bilingual terbaik di kota Jiang.

Tentu saja, Lu Yanting juga tidak puas dengan sekolah itu, karena putra Shen Wenzhi, yang berada di kelas yang sama dengan Xiao Caomei.

Satu kelas, bahkan satu meja.

Apalagi Xiao Caomei sangat menyukainya.

Suatu sore, Lu Yanting datang ke sekolah untuk menjemput putra dan putrinya.

Dia pertama-tama menjemput Lu Hongjia diatas, setelah itu bersama Lu Hongjia menuju ke pintu kelas Xiao Caomei.

Ketika dia baru saja sampai ke pintu, Xiao Caomei memegang tangan Shen Xiliang dan keluar.

Mata Lu Yanting menyipit: "Kamu tidak diizinkan memegang tangan bocah itu!"

"Ayah, tidak ada yang menjemput Shen Xiliang hari ini, biarkan dia ikut ke rumah kita dulu."

Xiao Caomei sama sekali tidak takut pada Lu Yanting. Tapi jika dipelototi, dia baru mengatakan yang sebenarnya.

Permintaan itu dibuat oleh anak perempuannya, bagaimana Lu Yanting tega menolak.

Meskipun dia enggan, dia akhirnya setuju.

Lu Yanting melirik Shen Xiliang dan bertanya kepadanya, "Apakah yang dikatakan Xiao Caomei benar?"

"Tidak." Shen Xiliang menggelengkan kepalanya. "Ayahku akan datang dan menjemputku bentar lagi. Cuma dia maksa untuk main ke rumahnya."

"Hey hey hey !!!" Xiao Caomei memelototi Shen Xiliang, "Sudah kubilang jangan katakan itu!"

Shen Xiliang menarik tangan dari tangannya, meraih tas sekolah dengan kedua tangan, dan berkata dengan serius: "Aku masih harus mengerjakan PR dan belajar untuk Olimpiade di rumah malam nanti. Aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu. Kamu bermain saja dengan kakakmu.”

"huaaa!" Xiao Caomei sangat sedih sehingga matanya tiba-tiba memerah.

Lu Yanting melihat putrinya seperti ini, Itu sangat menyedihkan.

Dia meraih Xiao Caomei dan membujuk dengan lembut: "Oke, oke jangan menangis."

"Aku ingin Shen Xiliang datang ke rumah untuk bermain, Huuuu huuu ..."

Lu Yanting: "..."

"Huuuuuu Huuuuuuuuaaaaaaa..."

Ketika Lu Yanting tidak mengatakan apa-apa, Xiao Caomei tambah menangis keras.

Lu Yanting frustrasi karena putrinya, jadi dia harus "mengundang" Shen Xiliang sendiri: "Ikutlah kami pulang, aku akan memberi tahu orang tuamu nanti."

Karena Xiao Caomei sangat rewel, Lu Yanting akhirnya mengajak Shen Xiliang pulang.

Di perjalanan, tiga anak duduk di kursi penumpang.

Xiao Caomei berbicara dengan Shen Xiliang, tetapi Shen Xiliang memiliki sedikit omongan dan bahkan jarang berbicara.

"Hei, bocah bodoh!" Lu Hongjia tidak tahan lagi dan menepuk pundaknya, "Adikku mengejarmu, kamu tidak tahu?"

Di barisan depan Lu Yanting Mendengar perkataan Lu Hongjia, langsung memelototinya dari kaca spion: "Jangan bicara omong kosong!"

"Ayah, aku tidak bicara omong kosong ~" Lu Hongjia berkata dengan fasih, "Aku punya teman akrab di kelas Xiao Caomei, semua orang di kelas mereka tahu Xiao Caomei menyukai Shen Xiliang dan mengatakan Shen Xiliang akan menjadi saudara iparku!”

Lu Yanting: "..."

Jaman sekarang, anak-anak kecil ini, apakah mereka ingin menjadi dewasa sebelum waktunya?

Lanxi melihat Lu Yanting membawa Shen Xiliang pulang, sedikit terkejut: "Apa yang terjadi?"

Sebelum Lu Yanting membuka mulut untuk menjawab, Lu Hongjia memulai: "Xiao Caomei meminta Shen Xiliang pulang untuk bermain dengannya, Ma, dia suka Shen Xiliang, Shen Xiliang akan menjadi menantumu ~!"

Lanxi merasa terhibur dengan kata-kata putranya.

Kemudian, dia memandang Lu Yanting yang berwajah hitam: "Apakah Shen Wenzhi tahu?"

Lu Yanting menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu aku akan menelponnya." Kemudian, Lanxi mengambil ponselnya.

Ketika Lanxi memanggil Shen Wenzhi, Lu Yanting berdiri di sampingnya dengan wajah hitam.

-Istrinya memanggil Shen Wenzhi dan putrinya menyukai putra Shen Wenzhi dan menolak untuk melepaskannya. Hari macam apa ini ?

………………

Shen Xiliang tinggal sampai setelah makan malam.

Ketika Shen Wenzhi datang untuk menjemputnya, Xiao Caomei masih enggan.

Lu Yanting secara paksa meninggalkan Xiao Caomei di rumah, secara pribadi "mengantar" Shen Wenzhi dan anaknya keluar.

Shen Wenzhi tahu Lu Yanting pasti punya sesuatu hal untuk dikatakan kepadanya.

Jadi, dia pertama kali membawa Shen Xiliang ke mobil.

Kemudian, Shen Wenzhi dengan santai berjalan ke depan Lu Yanting, "kak Ting."

"Suruh putramu menjauh dari putriku." Lu Yanting memperingatkannya, "Aku tidak akan pernah setuju dengan hubungan mereka!"

Shen Wenzhi: "... mereka baru berusia tujuh tahun."

Implikasi Shen Wenzhi jelas, dia hanya terlalu banyak berpikir.

Lu Yanting mendengus dingin, "pokoknya ingat kalimatku ini, aku tidak akan pernah menyetujui mereka berdua."

Setelah selesai berbicara, dia kembali ke rumahnya.

Sebelum tidur di malam hari, Lu Yanting membicarakan serius tentang masalah itu.

Setelah Lanxi mendengarkan, responnya persis dengan Shen Wenzhi.

Dia mengangkat tangannya dan menyentuh dahi Lu Yanting sebelum bertanya: "Kamu gila ya?"

Lu Yanting: "... Aku khawatir putriku direbut."

"Xiliang cukup baik," kata Lanxi. "Selain itu, mereka baru berusia tujuh tahun sekarang, kamu harusnya paham akan itu."

Lu Yanting: "Pokoknya aku tidak akan setuju."

Lanxi memutar matanya, "kamu tidak tahu karakter putrimu ya?Apa gunanya persetujuanmu ?"

Lu Yanting: "..."

Dia tidak pernah menyangka, kata-kata Lanxi,Itu akan menjadi kenyataan suatu saat.

Kemudian, untuk waktu lama Lu Yanting menyesal karena dia tidak memindahkan Xiao Caomei ke sekolah lain tepat waktu ......

——Part Tentang Anak Selesai——

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu