Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 83 Maksudmu Kamu Sudah Terbiasa Dengan Itu? (1)

Tapi Xi An adalah orang yang pintar, dia bisa langsung tahu apa yang ingin Lanxi maksud.

Dulu dia sudah pernah mendengar, Lan Zhongzhi langsung menikah kembali setelah ibu Lanxi meninggal.

Kabarnya istri kedua membawa anak, saat masih bersama dengan ibu Lanxi, Lan Zhongzhi juga melahirkan seorang anak perempuan di luar.

Xi An berpikir apa yang dilakukan Lan Zhongzhi tidak pantas.

Tentu saja banyak orang di kota Jiang mempunyai penilaian yang sama.

Xi An juga mendengar tentang dua anak perempuan di keluarga Lan Zhongzhi.

Reputasi Lanxi tidak bagus.

Tetapi melihat Liu Beinian menghargainya, Xi An berpikir bahwa Lanxi pasti memiliki sesuatu yang bisa dibanggakan.

Dia mencoba melihat Lanxi dengan praduga tidak bersalah.

“aku minta maaf, mungkin cara bicaraku tidak membuatmu nyaman, jangan salah menilai aku, tidak ada maksud apapun, hanya ingin tahu tentangmu.” Xi An meminta maaf pada Lanxi.

Lanxi bukan tipe orang yang tidak tahu bagaimana cara berdikusi, ini memang adalah dirinya.

Xi An meminta maaf dan tidak dapat mengatakan apapun.

“tidak apa aku terhadap masalah ini cukup sensitif.” Lanxi mengambil cangkir dengan tangannya dan berkata, “dengan teh aku menggantikan bir untuk menghormatimu.”

Liu Beinian sangat menyukai Lanxi, dia sangat puas dengan menantunya ini.

Selama makan, Liu Beinian bertanya pada Lu Yanting,” di mana kamu bisa menemukan menantu yang begini baik, anakku?”

Lu Yanting:”….”

Kejadian malam ini sedikit berbeda dengan apa yang dia bayangkan.

Dia berpikir Liu Beinian akan sangat tidak menyukai Lanxi.

Tidak disangka mereka pernah bertemu sebelumnya, dan Liu Beinian mempunyai kesan yang baik terhadap Lanxi.

….

Suasana acara makan sangat baik. Liu Beinian berbicara banyak dengan Lanxi. Kedua orang ini banyak berbicara tentang teh dan bunga.

Lu Yanting dan Lu Qingran tidak tertarik dengan topik ini, dan tidak terpikir untuk ikut berbicara tentang hal ini.

Xi An duduk di sebelahnya, wajahnya terlihat tidak terlalu baik.

Dari pertemuan ini kesan dia terhadap Lanxi sangat bagus.

Tapi gosip di luar sana dia tidak bisa tidak peduli.

**

Setelah makan malam, Xi An meminta Lu Yanting untuk duduk berduaan di taman membicarakan masalah ini.

Xi An:”Yanting, beberapa gosip tentang Lanxi…”

Sesaat setelah Xi An membuka mulut tentang hal ini, Lu Yanting tahu apa yang akan dia katakan.

Lanxi punya reputasi yang buruk, Lanxi pasti sudah pernah mendengar ini.

Meskipun Xi An bukan tipe orang yang bertele-tele, dia tidak bisa sepenuhnya membiarkan pandangan orang luar.

Lu Yanting verkata :” ma, jika dia seperti apa yang orang katakana, akankah aku menikahinya?”

Satu pertanyaan ini berhasil Xi An membuat terdiam.

Juga, Lu Yanting adalah orang yang sangat menilai orang lain sejak kecil.

Tapi itu bukan berarti bahwa dia tidak bisa membuat kesalahan.

Xi An selalu berpikir bahwa Lu Yanting dan Gu Jingwen bersama adalah sebuah kesalahan awalnya.

“saat aku berbicara dengan dia hari ini, aku juga tidak merasa dia seperti yang dikatakan oleh gossip, personalitasnya juga baik.” Xi An awalnya memberikan pujian, lalu berkata:” tapi ke depannya harus memintanya untuk sedikit memperhatikan sikap, atau orang akan menertawakanmu.”

Lu Yanting tersenyum :” tidak akan ada yang ditertawakan, aku tahu dia orang yang seperti apa.”

“seperti yang kamu lihat, dia memiliki penampilan yang luar biasa. Dia biasanya ingin mengejar banyak pria kaya.” Berbicara tentang ini, Lu Yanting terdiam sesaat,” kamu pikir pikir lagi sifatnya, kalau tidak suka tentu saja harus ditolak, mungkin saja akan membuatmu malu.”

“orang-orang itu seperti apa, ma, hatimu pasti paling jelas, kalau mereka iri padamu maka mereka akan membuat gosip tentangmu, membuat gosip adalah hal yang paling mudah dan murah.”

Analisa Lu Yanting sangat masuk akal bagi Xi An.

Keluarga keduanya faktanya memang seperti itu.

“ehn, kalau begitu baiklah.” Xi An menganggukan kepala,” sampai sekarang aku masih sangat menyukai Lanxi.”

“dilihat-lihat tidak ada maksud yang begitu dalam, cukup baik.” Kesan Xi An pada Lanxi sangat baik.

Saat dia melihat Gu Jingwen, dia tidak menyukainya pada pandangan pertama.

Lu Yanting tersenyum :” aku tidak mengira kamu akan menyukainya.”

Xi An:”ehn?”

Lu Yanting:” dia sangat mudah marah dan memiliki temperamen yang buruk.”

Xi An sangat terhibur dan menaikan alisnya: “maksudmu kamu sudah terbiasa dengan itu?”

Lu Yanting : “mama mengerti aku.”

Xi An:”istri memang seharusnya boleh marah”

Lu Yanting:”ya.”

“ngomong-ngomong yang akan kamu kenalkan pada kakakmu terakhir kali….” Xi An tiba-tiba berpikir tentang apa yang dikatakan Lu Yanting sebelumnya, “bagaimana kalau mengatur kakakmu untuk bertemu ?”

Lu Yanting tidak menduga Xi An akan mengingat hal itu. Faktanya dia mengatakan itu untuk basa-basi, tidak ada orang yang seperti dikatakannya.

Meskipun demikian, berdasar koneksi Lu Yanting, sangat mudah untuk mencarikan suami untuk Lu Qingran.

Walaupun dia sudah memiliki anak, identitas keluarga Lu, lebih dari cukup untuk mengangkat reputasinya.

Lu Yanting berpikir tentang hal ini, dan berkata pada Xi An, “kakakku sekarang sepertinya belum ingin mencari.”

Xi An mendengus, “tentu saja aku tahu dia tidak mau mencari. Dia hanya memikirkan pria itu.”

Lu Yanting:”….”

Masalah perasaan tidak bisa secepat itu dilupakan.

Lagipula dia merasa Lu Qingran tidak memikirkan tentang hal ini, Lu Yanting seharusnya juga tidak bisa mengatur hal ini.

Xi An :”percaya atau tidak, jika kita tidak mencarikan pasangan, kakakmu yang keras kepala itu, seumur hidup tidak akan mencarinya?”