Cinta Presdir Pada Wanita Gila - Bab 121 Aku Akan Segera Bebas 3

Begitu dia tersenyum, reaksi Lu Yanting menjadi semakin besar.

Lanxi terus tersenyum, "Ternyata Bos Lu begitu tidak bisa menahan diri."

“Aku hanya begitu terhadapmu.” Kalimat ini diucapkannya di dekat telinga Lanxi.

Nafas panas berhembus di daun telinga Lanxi.

Tubuh Lanxi sedikit bergetar, kepalanya agak panas, tetapi dia memaksa dirinya untuk kembali tenang.

Hari ini Lu Yanting memberinya begitu banyak barang, normal memiliki kehendak untuk membayar.

Dia akan memberinya bayaran, tapi bukan sekarang.

"Aku lapar... ..." Lanxi sekadar mendorong bahu Lu Yanting, kata-kata itu diucapkannya dengan sikap malas.

Begitu dia mengatakan itu, Lu Yanting mencium cuping telinganya lagi, mengutarakan niatnya: "Aku juga lapar."

Lapar yang dimaksud Lu Yanting, jelas tidak semaksud dengan yang disebut Lanxi.

"Aku mau makan kue." Selanjutnya, Lanxi menambahkan perkataan itu, nadanya lemah-lembut, seperti sedang bermanja-manja.

Lu Yanting pun tidak tega, pada saat seperti ini, dia bahkan tidak melawan maksud Lanxi dan meneruskan keinginannya, dia melepaskan pelukannya terhadap Lanxi.

"Mau makan kue rasa apa?" Tanya Lu Yanting pada Lanxi sambil tersenyum.

Lanxi berpikir sejenak, kemudian berkata: "erh... ... Rasa durian."

Makanan seperti durian, bukanlah sesuatu yang dapat diterima oleh semua orang.

Lanxi dan Jiang Sisi termasuk orang yang dapat menerima itu, keduanya tumbuh besar sejak kecil, tidak hanya berhubungan erat, bahkan rasa-rasa makanan yang disukai pun hampir sama.

Namun, Lu Yanting tidak berkemampuan untuk menerima makanan seperti durian.

Sedangkan Lu Qingran cukup suka, sebelumnya setiap kali Lu Qingran memakan durian di rumah, Lu Yanting selalu keluar untuk menghindari baunya.

Bau itu, benar-benar tidak dapat diterima olehnya.

Sebelum hari ini, dia masih tidak tahu, ternyata Lanxi juga suka makan durian.

Ini adalah permintaan yang diajukan oleh Lanxi, Lu Yanting merasa tidak enak untuk menolak.

"Ya, boleh." Lu Yanting mengangguk tanda menyetujui permintaannya.

………

Lanxi mengarahkan jalan untuk datang ke toko kue, toko ini khusus membuat kue durian.

Lu Yanting memarkirkan mobil di tempat parkir depan pintu, baru saja keluar dari mobil sudah langsung tercium bau durian yang kental.

Kemudian, alisnya berkerut secara tidak sadar.

Lanxi malah tidak menyadari reaksi Lu Yanting sama sekali, terus melangkah ke dalam toko.

Setelah masuk, dia memesan sebuah kue durian yang sangat besar.

Lu Yanting tentunya tidak akan membiarkan Lanxi membayar sendiri, sebelum Lanxi beraksi, dia langsung menyodorkan kartu kepada pelayan toko.

Lanxi tidak berebut untuk membayar, sebuah kue durian hanya beberapa ratus ribu rupiah, Lu Yanting tidak kekurangan sedikitpun uang, dia tidak perlu berhemat untuknya.

Menunggu sekitar 20-an menit, kue selesai dibuat, Lu Yanting pun membawa Lanxi ke restoran.

Restoran sudah direservasi oleh dia sebelumnya, suasana restoran sangat bagus.

Setelah membawa Lanxi masuk, pelayan memandu mereka ke ruangan VIP.

Setelah duduk, Lanxi tidak mengatakan sepatah kata pun.

Lu Yanting menyodorkan daftar menu ke hadapannya, "pesanlah”.

Lanxi mengambilnya, memesan beberapa hidangan, selesai.

Setelah pelayan pergi, Lu Yanting mulai menatap Lanxi.

Matanya mengandung tatapan menyelidiki, dan juga beberapa emosi yang tidak dimengerti Lanxi.

Sepertinya ada... ... Kesedihan?

Lanxi merasa dirinya mungkin memiliki gangguan mata.

Lu Yanting sedih? Bagaimana mungkin.

Suasana seperti ini agak tegang, bibir Lanxi melengkung, mengambil inisiatif untuk memecahkan ketegangan: "Kenapa Bos Lu terus melihat aku?"

Lu Yanting menggerakkan bibir, membalas dua kata: "kamu cantik."

Oh, kenapa dulunya tidak menemukan bahwa mulutnya ini cukup pintar menghibur orang?

Namun setelah dipikir-pikir, memang iya, apa yang tidak bisa dilakukan oleh Lu Yanting?

Beberapa hal hanya tidak ingin dilakukan oleh pria ini terhadapnya.

Lu Yanting mengambil kue ulang tahun, membukanya, kemudian menyalakan lilin.

Gerakannya tampak mahir, Lanxi duduk diam di depan sambil melihatnya.

Selesai menyalakan lilin, Lu Yanting mengingatkan Lanxi: "Berdoa memohon."

Lanxi dibuat tertawa oleh Lu Yanting: "Bos Lu masih percaya dengan mitos konyol seperti ini?"

Lu Yanting: "Iya."

Sebenarnya Lanxi sudah sangat lama tidak melakukan permohonan di saat ulang tahun.

Saat usianya masih kecil, dia paling menantikan momen melakukan permintaan, kemudian dia akan dengan sangat tamak memohon dua atau tiga permintaan.

Saat itu dia benar-benar mengira melakukan permohonan sebelum meniup lilin sangatlah mudah terkabul.

Ketika SD, dia memohon dua permintaan, yang pertama adalah berharap agar kakek dapat panjang umur, yang kedua adalah berharap semoga mereka sekeluarga dapat selalu bahagia.

Kedua permohonan itu, semuanya hangus.

Lanxi selalu teringat ulang tahun itu, dia selalu merasa bahwa permohonan di ulang tahunnya itu merupakan sesuatu yang tidak hanya sia-sia, tapi juga malah mendatangkan yang sebaliknya.

Mengingat masa lalu, pikiran Lanxi melayang.

Melihat dia melamun, Lu Yanting mengingatkannya lagi: "Lakukanlah permohonan."

Baik, maka lakukanlah.

Lanxi merangkapkan kedua tangan, memejamkan mata, membuat permintaan.

Permintaan ulang tahunnya sangatlah sederhana: Bercerai dengan Lu Yanting, tidak bertemu lagi untuk selamanya.

Dia tidak tahu apakah permintaan ini dapat terkabul, tapi ini adalah satu-satunya hal yang paling ingin dicapainya sekarang.

Selesai itu, Lanxi memadamkan lilin dengan satu kali tiupan.

Lu Yanting menatapnya, bertanya dengan diiringi senyuman: "Apa permohonanmu?"

Lanxi menjilat bibir, tersenyum: "tentu saja agar dapat bersama dengan kamu selamanya."

Novel Terkait

Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu